Anda di halaman 1dari 113

01 Pengertian, Jenis, Cara Pelaksanaan,

Tujuan, Kebijakan, Prinsip dan Etika

02 Pelaku PBJ (PA/KPA, PPK, PjP, Pokja),


Penyelenggara Swakelola, Penyedia

03 Perencanaan dan Persiapan


Swakelola / Penyedia

TATA CARA
PENGADAAN BARANG/JASA
soeparsmart@gmail.com
Nama SOEPARTONO
Lahir Pati, 04 Nopember 1951
Alamat Murbei III-3, Komplek Bina Marga Sumurboto Banyumanik Semarang - 50269
HP • 08157600930
• 08112990930
Pendidikan S-1 Teknik Sipil
S-2 Magister Manajemen
S-2 Magister Hukum
Kompetensi • Instruktur / Fasilitator PBJ - LKPP
• Pemberi Keterangan Ahli PBJ - LKPP
• Arbiter – LKPP
• Probity Advicer / Pendamping Kontrak – LKPP
• Penilai Ahli (Kegagalan Bangunan) – LPJK/PUPR
• Konsultan Perorangan / Tenaga Ahli PBJ pada Biro APBJ Provinsi Jawa Tengah
• Asesor Teknik Sipil Tenaga Kerja Konstruksi – LPJK/BNSP
• Ahli Madya Manajemen Konstruksi (TP-601)
• Ahli Madya Teknik Jalan (AS-202)
• Ahli Madya Teknik Jembatan (AS-203)
PENGERTIAN PBJP

“Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat


Daerah yang dibiayai, oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi
kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan””

Pasal 1 angka 1
MENGAPA PBJP PERLU DIATUR?

PBJP merupakan bagian dari pengelolaan keuangan


Negara sehingga perlu pengaturan tata kelola (Good
Governance) dan akuntabilitas
PBJP berperan penting dalam pelaksanaan
pembangunan nasional untuk peningkatan pelayanan
publik dan perkembangan perekonomian nasional

Penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun


2020 tentang Cipta Kerja dan penyesuaian ketentuan
Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa.
GARIS BESAR PBJP

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan

Persiapan PBJ Melalui Pelaksanaan PBJ Pelaksanaan PBJ


Identifikasi PBJ Persiapan Swakelola
Penyedia melalui Swakelola melalui Penyedia

Penetapan Jenis Penetapan sasaran Pelaksanaan


PBJ Menetapkan HPS Swakelola
Tipe (I, II, III, IV) Pelaksanaan Pemilihan
Penyelenggara
Cara Swakelola
Menetapkan rancangan Pembayaran
Kontrak Swakelola
Konsolidasi dan Rencana Kegiatan Pelaksanaan kontrak
Pemaketan Pengawasan dan
Menetapkan spesifikasi
teknis/KAK Pertanggungjawaban
Jadwal Pelaksanaan
Waktu Serah Terima Hasil
Serah Terima Hasil Pekerjaan
Menetapkan uang muka, Pekerjaan (Selesai)
RAB jaminan uang muka,
Anggaran PBJ PPK
jaminan pelaksanaan,
jaminan
pemeliharaan,sertifikat
Perencanaan Pengadaan terdiri garansi dan/atau
atas: Perencanaan PBJ melalui penyesuaian harga
Swakelola dan/atau Penyedia
Persiapan Pemilihan
RUANG LINGKUP PBJP

Institusi Pengguna Anggaran belanja


Barang/Jasa yang digunakan

• Kementerian • APBN/APBD
• Lembaga • Pinjaman DN dan/atau hibah DN
• Perangkat Daerah yang diterima Pemerintah/Pemda
• Pinjaman LN atau hibah LN

Pasal 4
JENIS PENGADAAN PADA PBJP (1/4)

Barang Pekerjaan Konstruksi

Jasa Konsultansi Jasa Lainnya

PBJ DAPAT DILAKUKAN SECARA


TERINTEGRASI Pasal 1 ayat 1-3
JENIS PENGADAAN PADA PBJP (2/4)

Barang (B)
Setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang
dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang

Pekerjaan Konstruksi (PK)


Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.

Jasa Konsultansi (JK)


Jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan
yang mengutamakan adanya olah pikir.

Jasa Lainnya (JL)


Jasa non-konsultansi atau jasa yang membutuhkan peralatan, metodologi khusus, dan/atau
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Pasal 1 ayat 1-3
JENIS PENGADAAN PADA PBJP (3/4)

PBJ Terintegrasi

B PK JK JL

“Pengadaan Barang/Jasa dapat dilakukan


secara terintegrasi”

Pasal 3 ayat 2
JENIS PENGADAAN PADA PBJP (4/4)

Pekerjaan Terintegrasi mencakup seluruh jenis pengadaan.

Contoh antara lain:


1. Pekerjaan Rancang Bangun (Design and Build)
2. Pekerjaan IT Solution
3. Pekerjaan Engineering Procurement Construction (EPC)
4. Pekerjaan Pembangunan, Pengoperasian dan
Pemeliharaan
5. dll.
CARA PELAKSANAAN PBJP

Cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri


oleh Kementerian / Lembaga / Perangkat Daerah,
Kementerian / Lembaga / Perangkat Daerah lain,
organisasi kemasyarakatan atau kelompok masyarakat

Swakelola

Cara memperoleh barang/jasa yang disediakan oleh


Pelaku Usaha

Penyedia Pasal 1 angka 23 & 26,


Pasal 3 ayat 3
TUJUAN PBJP
Menghasilkan B/J yang tepat*
untuk setiap uang yang dibelanjakan
*kualitas, kuantitas, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.

Meningkatkan Penggunaan produk


Meningkatkan dalam negeri
Pengadaan
berkelanjutan
Tujuan Meningkatkan Peran serta
Mewujudkan Pemerataan PBJ UMK dan Koperasi
ekonomi dan perluasan
kesempatan berusaha
Meningkatkan Peran pelaku usaha
nasional
Meningkatkan
Keikutsertaan industri kreatif
Mendukung pelaksanaan
penelitian dan pemanfaatan Pasal 4
Barang/Jasa Hasil Penelitian
KEBIJAKAN PBJP
2) Melaksanakan PBJ yang
1) Meningkatkan Kualitas lebih transparan, terbuka dan
Perencanaan PBJ kompetitif

3) Memperkuat kapasitas 4) Mengembangkan


kelembagaan & SDM PBJ E-marketplace PBJ

5) Menggunakan teknologi 6) Mendorong penggunaan


informasi dan komunikasi Barang/Jasa dalam negeri &
serta transaksi elektronik SNI

7) Memberikan kesempatan 8) Mendorong pelaksanaan


UMKM penelitian & industri kreatif

9) Melaksanakan
Pengadaan Berkelanjutan

Pasal 5
PRINSIP PBJ

Efisien Efektif

Transparan Terbuka

Bersaing Adil

Akuntabel Pasal 6
ETIKA PENGADAAN DALAM PBJ

Tidak menerima, Tertib &


menawarkan/ Tanggung Jawab
menjanjikan

Menghindari dan Profesional,


mencegah Mandiri &
penyalah gunaan
wewenang
Etika Menjaga
Rahasia
Pengadaan
Menghindari Tidak saling
dan Mencegah mem-
Pemborosan pengaruhi
dan Kebocoran
Uang Negara

Menghindari Menerima &


Conflict Of tanggung jawab
Interest
Pasal 7
PENGGUNA ANGGARAN (PA) (1/4)

Pejabat pemegang kewenangan


PA/KPA penggunaan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/ Perangkat Daerah

Pasal 1 angka 7
PENGGUNA ANGGARAN (PA) (2/4)
Tugas dan Kewenangan PA:
Melakukan tindakan yang mengakibatkan Menetapkan penunjukkan langsung untuk
1 pengeluaran anggaran belanja 6 tender/seleksi ulang gagal

2 Mengadakan perjanjian dengan pihak lain


dalam batas anggaran yang ditetapkan 7 Menetapkan pengenaan Sanksi Daftar Hitam

3 Menetapkan perencanaan pengadaan


8 Menetapkan PPK

4 Menetapkan dan mengumumkan RUP


9 Menetapkan Pejabat Pengadaan

5 Melaksanakan konsolidasi PBJ


10 Menetapkan Penyelenggara Swakelola
PENGGUNA ANGGARAN (PA) (3/4)
Tugas dan Kewenangan PA:

11 Menetapkan tim teknis yang dibentuk dari unsur K/L/PD untuk membantu, memberikan
masukan, dan melaksanakan tugas tertentu terhadap sebagian atau seluruh tahapan PBJ

12 Menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan melalui Sayembara/Kontes

13 Menyatakan Tender/Seleksi gagal dalam hal terjadi korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme
yang melibatkan Pokja Pemilihan/PPK

3
14
Menetapkan pemenang pemilihan atau calon Penyedia untuk metode pemilihan:
a. Tender/Penunjukan Langsung/E-Purchasing untuk paket Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling
sedikit di atas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau
b. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
Pagu Anggaran paling sedikit di atas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
PENGGUNA ANGGARAN (PA) (4/4)
Tugas dan Kewenangan PA:

PA/KPA

Dalam pelaksanaan tugasnya, PA pada pengelolaan APBN


dapat melimpahkan kewenangan kepada KPA sesuai dengan
peraturan perundang undangan, sedangkan PA untuk
pengelolaan APBD dapat melimpahkan kewenangan angka 1
sampai angka 7 kepada KPA.
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) (1/2)

Pejabat yang memperoleh kuasa dari PA


untuk melaksanakan sebagian kewenangan
APBN dan tanggung jawab Penggunaan Anggaran
pada K/L yang bersangkutan

Pejabat yang diberi kuasa untuk


melaksanakan sebagian kewenangan PA
dalam melaksanakan sebagian tugas dan
APBD
fungsi Perangkat Daerah

Pasal 1 angka 8, 9
KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) (2/2)
Tugas dan Kewenangan KPA:

1 Melaksanakan pendelegasian sesuai pelimpahan dari PA

2 Menjawab sanggah banding peserta tender pekerjaan konstruksi

Dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan yang terkait dengan:


a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan/atau
3 b. Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah
ditetapkan.

4 Dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa

Pada Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari APBD, dapat
5 merangkap sebagai PPK
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (1/6)

Pejabat yang diberi kewenangan oleh


PA/KPA untuk mengambil keputusan
dan/atau melakukan tindakan yang
PPK dapat mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja negara/anggaran
belanja daerah

Pasal 1 angka 10
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (3/6)
Tugas PPK

1 Menyusun perencanaan pengadaan 9 Mengendalikan Kontrak

Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh


2 Melaksanakan Konsolidasi PBJ 10 dokumen pelaksanaan kegiatan
Menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian
3 Acuan Kerja (KAK) 11 kegiatan kepada PA/KPA
Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan
4 Menetapkan rancangan kontrak 12 kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan

5 Menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) 13 Menilai kinerja Penyedia

Menetapkan besaran uang muka yang akan


6 14 Menetapkan tim pendukung
dibayarkan kepada Penyedia

7 Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan 15 Menetapkan tim ahli atau tenaga ahli, dan

Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit Menetapkan Surat Penunjukan Penyedia
8 di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) 16 Barang/Jasa
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (6/6)
Ketentuan Lain PPK

Bisa diluar UKPBJ

PA/KPA dapat merangkap PPK

PPTK pada Pemda


Mendapat kewenangan dari
PPK PA/KPA

Dalam penetapan penugasan, pegawai yang ditugaskan sebagai PPK tidak boleh dirangkap oleh:
1. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) atau Bendahara;
2. Pejabat Pengadaan atau Pokja Pemilihan untuk paket Pengadaan Barang/Jasa yang sama

Pasal 1 angka 10
PEJABAT PENGADAAN (PP) (1/3)

Pejabat Pengadaan adalah Pengelola PBJ yang


ditetapkan oleh PA/KPA untuk melaksanakan
PP Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung,
dan/atau E-purchasing

Pejabat Pengadaan bisa dijabat oleh Personil Lainnya yang


memiliki sertifikat kompetensi Pejabat Pengadaan atau
sertifikat Pengadaan Barang/Jasa tingkat dasar/level- 1.
Pasal 1 angka 13,
Pasal 12
PEJABAT PENGADAAN (PP) (3/3)
Tugas PP

1 Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Langsung

Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung Barang/Pekerjaan


2 Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah)

Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung untuk pengadaan Jasa


3 Konsultansi yang bernilai paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah); dan

Melaksanakan E-Purchasing yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus
4 juta rupiah)

Pejabat Pengadaan wajib dijabat oleh Pengelola PBJ.


Apabila belum terdapat Pengelola PBJ yang memenuhi Pejabat Pengadaan tidak boleh merangkap sebagai
persyaratan, maka Pejabat Pengadaan dapat di jabat Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
Personil Lain yang memiliki sertifikat kompetensi dan/atau (PPSPM) atau Bendahara
sertifikat keahlian tingkat dasar/level- 1 di bidang PBJ
POKJA PEMILIHAN (1/4)

Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya


disebut Pokja Pemilihan adalah sumber daya
Pokja manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ
Pemilihan untuk mengelola pemilihan Penyedia

Kelompok Kerja Pemilihan bisa dijabat oleh Personil Lainnya yang


memiliki sertifikat kompetensi Kelompok Kerja Pemilihan atau
sertifikat Pengadaan Barang/Jasa tingkat dasar/level- 1.
Pasal 1 angka 12
POKJA PEMILIHAN (3/4)
Tugas Pokja Pemilihan

1 Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia kecuali


E-purchasing dan Pengadaan Langsung

Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan


Pokja Tender/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Pemilihan 2 a.
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); dan
b. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi
dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah).
POKJA PEMILIHAN (4/4)
Tipe Pokja Pemilihan
Baru

1 Pokja Pemilihan Umum adalah Pokja Pemilihan yang melaksanakan


tugas Pengadaan Barang/Jasa dalam ruang lingkup pekerjaan dengan
proses yang tidak sederhana dan tidak kompleks

Pokja
Pemilihan 2 Pokja Pemilihan Khusus adalah Pokja Pemilihan yang melaksanakan
tugas Pengadaan Barang/Jasa dalam ruang lingkup pekerjaan dengan
proses yang memiliki persyaratan khusus dan/atau spesifik

Pembagian Pokja Pemilihan didasarkan pada tingkat


kompleksitas dalam pelaksanaan pekerjaan
AGEN PENGADAAN

UKPBJ atau Pelaku Usaha yang melaksanakan


sebagian atau seluruh pekerjaan PBJ yang diberi
kepercayaan oleh K/L/Perangkat Daerah sebagai
pihak pemberi pekerjaan

Tugas Agen Pengadaan

Mutatis mutandis dengan tugas


1 Dapat Melaksanakan PBJ 2 pokja pemilihan dan/atau PPK

Pasal 1 angka 16,


Pasal 14
PENYELENGGARA SWAKELOLA
Tim yang menyelenggarakan kegiatan secara Swakelola

Tim Pelaksana
Tim Persiapan Melaksanakan, mencatat, Tim Pengawas
menyusun sasaran, mengevaluasi, &
Mengawasi persiapan dan
rencana kegiatan, jadwal melaporkan secara berkala
pelaksanaan fisik maupun
pelaksanaan, dan rencana kemajuan pelaksanaan
administrasi swakelola.
biaya kegiatan & penyerapan
anggaran

Pasal 16
PENYELENGGARA SWAKELOLA

Personil
Tipe
No
Swakelola Tim Persiapan Tim Pengawas Tim Pelaksana

1 I Pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah ditetapkan oleh PA/KPA


Pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat
2 II Daerah yang ditetapkan oleh pimpinan
Daerah ditetapkan oleh PA/KPA
Kementerian/Lembaga/Perangkat
Daerah lain Pelaksana Swakelola
Pengurus/anggota Organisasi
Pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Kemasyarakatan yang ditetapkan oleh
3 III
Daerah ditetapkan oleh PA/KPA pimpinan organisasi Kemasyarakatan
pelaksana Swakelola
Pengurus/anggota Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola yang ditetapkan oleh
4 IV
pimpinan Kelompok Masyarakat pelaksana Swakelola
PENYEDIA

Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau


badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum Negara RI, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan


barang/jasa berdasarkan kontrak.

Pasal 1, angka 27 ,28


PENYEDIA

Persyaratan kualifikasi Penyedia dengan


memperhatikan jenis barang, jasa lainnya, jasa
konsultansi Nonkonstruksi, pekerjaan konstruksi, jasa
konsultansi konstruksi, nilai Pagu Anggaran, dan
ketentuan yang berkaitan dengan persyaratan Pelaku
Usaha pengadaan barang, jasa lainnya, jasa
konsultansi Nonkonstruksi, pekerjaan konstruksi, dan
jasa konsultansi konstruksi yang ditetapkan oleh
instansi yang berwenang.

Pasal 1, angka 27 ,28


PBJ SECARA ELEKTRONIK

Penyelenggaraan PBJ dilakukan secara elektronik


menggunakan sistem informasi yang terdiri atas Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) dan sistem
pendukung

PBJ secara elektronik dengan memanfaatkan E-


marketplace meliputi katalog elektronik, toko daring,
dan pemilihan penyedia

Pasal 69-70
KATALOG ELEKTRONIK
disusun dan dikelola

Kementerian/
Lembaga

Pemerintah Daerah

Pasal 72
KATALOG ELEKTRONIK

Katalog elektronik adalah sistem informasi elektronik


yang memuat informasi berupa:

Daftar, jenis, spesifikasi teknis, TKDN, produk dalam


negeri, produk SNI, produk industri hijau, negara asal,


harga, Penyedia, dan informasi lainnya terkait
barang/jasa;

LKPP dan K/L/Pemda memperluas peran serta usaha


kecil dengan mencantumkan barang/jasa produksi usaha


kecil dan memperbanyak pencantuman produk dalam
negeri.

Pasal 72
TOKO DARING

Tempat terjadinya perdagangan barang/jasa


melalui sebuah sistem yang memungkinkan
penjual dan pembeli melakukan transaksi
secara online

Transaksi yang dilakukan dapat berupa


transaksi Business to Business, Business
to Customer

Pelaksanaan pembelian melalui Toko Daring


sesuai dengan ketentuan pelaksanaan
pengadaan dengan metode e-purchasing
KRITERIA BARANG DI TOKO DARING

1. Barang/jasa standar atau dapat distandarkan,


2. Memiliki risiko rendah
3. Harga sudah terbentuk di pasar
4. Barang/Jasa tidak ditayangkan di dalam Katalog Elektronik, dengan ketentuan
sebagai berikut:
Toko
✔ Spesifikasi yang sama Daring
✔ Penyedia/Penjual sama
✔ Wilayah jual sama
✔ Syarat dan ketentuan yang sama

Perlem 9 tahun 2021


RUANG LIGKUP PENGAWASAN INTERNAL (2/2)

Pengawasan PBJ dilakukan pada:

Proses Pengadaan

Pasal 76
Pla
n
Pla Pla
n n
Pla
Pla
n
n

Perencanaan pengadaan merupakan langkah awal dari proses


pengadaan yang meliputi kegiatan identifikasi PBJ, penetapan jenis
barang/jasa, penetapan cara pengadaan, pemaketan, konsolidasi, waktu
pemanfaatan barang/jasa, dan anggaran pengadaan
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PBJP (1/10)

Pelaku Pengadaan Beserta Tugasnya pada Tahap


Perencanaan Pengadaan

1. Menetapkan Perencanaan Pengadaan;


2. Menetapkan dan mengumumkan RUP; dan
PA 3. Melaksanakan Konsolidasi PBJ

✔ Melaksanakan penyusunan Perencanaan Pengadaan untuk tahun


anggaran berikutnya sesuai kebutuhan K/L/PD yang tercantum dalam
RKA K/L atau RKA PD.
✔ Pada APBD, PPK yang dirangkap KPA dapat menugaskan PPTK untuk
PPK menyusun perencanaan pengadaan, dengan syarat PPTK harus
memenuhi persyaratan Kompetensi PPK.

“PA/KPA dapat dibantu oleh Sumber Daya Pengelola Fungsi PBJ di Lingkungan K/L/PD”
PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PBJP (2/10)

Waktu Penyusunan Perencanaan Pengadaan

APBN Perencanaan pengadaan dapat mulai bersamaan dengan


pembahasan RUU APBN dan Nota Keuangan

APBD Perencanaan pengadaan dapat mulai bersamaan dengan


pembahasan Rancangan Perda tentang APBD dengan DPRD

Kontrak harus dimulai Perencanaan Pengadaan dapat dilakukan bersamaan dengan


awal tahun penyusunan RKA KL atau RKA PD

Perubahan strategi
pencapaian target
Perencanaan pengadaan dilakukan pada tahun anggaran berjalan
kinerja dan/atau
perubahan anggaran
PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PBJP (3/10)

Ruang Lingkup Perencanaan Pengadaan

1 Identifikasi PBJ

2 Penetapan Jenis Barang/Jasa

3 Penetapan Cara Pengadaan


Hasil Perencanaan Pengadaan
diumumkan di dalam RUP
4 Pemaketan dan Konsolidasi

5 Waktu Pemanfaatan Barang/Jasa

6 Anggaran Pengadaan
PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PBJP (4/10)
Ruang Lingkup Perencanaan Pengadaan

1 Identifikasi PBJ

Dilakukan bersamaan dengan pembahasan RUU APBN atau Rancangan Perda


APBD

PPK melakukan identifikasi PBJ pada level:


▪ Komponen/sub komponen pada RKA KL🡪 APBN
▪ Sub kegiatan pada RKA PD 🡪 APBD

Akun belanja yang terasosiasi dengan PBJ:


▪ Kementerian/Lembaga: Akun belanja barang/jasa, akun belanja modal, akun
belanja bantuan sosial, atau belanja hibah
▪ Pemerintah Daerah: Akun belanja operasional, belanja modal, akun belanja
bantuan sosial, atau belanja hibah
PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PBJP (5/10)
Ruang Lingkup Perencanaan Pengadaan

2 Penetapan Jenis Barang/Jasa

1 Barang 2 Pekerjaan Konstruksi

Jasa Konsultansi
3 1. Jasa Konsultansi Non
Konstruksi 4 Jasa Lainnya
2. Jasa Konsultansi Konstruksi

Pengadaan barang/jasa dapat juga dilakukan dengan menggabungkan beberapa


jenis pengadaan di atas menjadi satu paket
Pekerjaan Terintegrasi

PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP


DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PBJP (6/10)
Ruang Lingkup Perencanaan Pengadaan

3 Penetapan Cara Pengadaan (1/2)

Swakelola Penyedia
✔ Penyusunan Spesifikasi/KAK
✔ Penetapan Tipe Swakelola
✔ Penyusunan Perkiraan
✔ Penyusunan Spesifikasi/KAK
Biaya/RAB
✔ Penyusunan Perkiraan
✔ Pemaketan PBJ
Biaya/RAB
✔ Konsolidasi PBJ
✔ Penyusunan Biaya Pendukung
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 18 ayat
4,5,6,7
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PBJP (10/10)
Ruang Lingkup Perencanaan Pengadaan

Pengumuman RUP

Rencana Umum Pengadaan (RUP) merupakan daftar rencana


Pengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakan oleh
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah

PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang


Pedoman Perencanaan PBJP
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA (1/4)

Penetapan tipe Penyusunan Spesifikasi


Swakelola Teknis/KAK

Penyusunan Perkiraan
Biaya/Rencana
Anggaran Biaya (RAB)

Hasil perencanaan PBJ dimuat dalam RUP

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 18 ayat 5 & 8


PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA (2/4)
Penetapan Tipe Swakelola

Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV


Direncanakan,
Direncanakan & Direncanakan & Direncanakan K/L/PD
dilaksanakan & diawasi oleh K/L diawasi oleh Penanggung Jawab
diawasi oleh Perangkat Daerah K/L/Perangkat dan/atau berdasarkan
K/L/Perangkat Penanggung Daerah usulan pokmas &
Daerah Penanggung Jawab Anggaran & Penanggung dilaksanakan serta
Jawab dilaksanakan oleh Jawab Anggaran & diawasi oleh Kelompok
Anggaran K/L/PD Lain dilaksanakan oleh Masyarakat (Pokmas)
Pelaksana Organisasi Pelaksana Swakelolaa
Swakelola Kemasyarakatan

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 18 ayat 6


PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA (3/4)
Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK Melalui Swakelola

1 SPESIFIKASI
TEKNIS/KAK
KAK, memuat antara lain:
1. Latar belakang, maksud, tujuan, sasaran, sumber
pendanaan
2. Spesifikasi barang/jasa
3. Jangka waktu Swakelola
4. Kebutuhan tenaga ahli/teknis, tenaga kerja,
3 narasumber, bahan/material termasuk
peralatan/suku cadang, Jasa Lainnya, Jasa
Konsultansi, dan/atau kebutuhan lainnya (apabila
4 diperlukan); dan/atau
5. Gambar rencana kerja
5
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA (4/4)
Penyusunan Perkiraan Biaya/RAB Melalui Swakelola

RAB secara umum diantaranya terdiri dari:


RA
B
1. Gaji tenaga ahli/teknis, upah tenaga kerja
(mandor, kepala tukang, tukang), honor
narasumber, dan honor Tim Penyelenggara
Swakelola
2. Biaya bahan/material termasuk peralatan/suku
3 3.
cadang (apabila diperlukan)
Biaya Jasa Lainnya (apabila diperlukan)
4. Biaya Jasa Konsultansi (apabila diperlukan);
4 5.
dan/atau
Biaya lainnya yang dibutuhkan, contoh:
perjalanan, rapat, komunikasi
5
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (1/10)

1 Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK


1
2 Penyusunan Perkiraan Biaya/RAB
2
Pemaketan dan Konsolidasi Pengadaan
3 Barang/Jasa
3
4 Penyusunan Biaya Pendukung

4 Hasil perencanaan PBJ dimuat dalam RUP

5 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 18 ayat 7 &


8
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (2/10)

1 Penyusunan Spesifikasi Teknis (1/3)

1
Menggunakan Produk Dalam Negeri

2
Menggunakan Produk bersertifikat SNI Pemenuhan penggunaan

3 produk sesuai 4 (empat) hal


ini dilakukan sepanjang
UM Menggunakan Produk Usaha Mikro dan Kecil tersedia
K serta koperasi
4
Menggunakan produk ramah lingkungan hidup
5 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Pasal 19 ayat 1 &
3
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (3/10)

1 Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK (2/3)

1 Penyebutan merek dimungkinkan terhadap:

2
Komponen barang/jasa Suku Cadang

3 Barang/Jasa dalam e-Katalog/Toko


Bagian dari sistem yang sudah ada
Daring

4 Pengadaan dengan Tender Cepat dimungkinkan penyebutan merek


terhadap suku cadang dan bagian dari sistem yang sudah ada.

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Pasal 19 ayat 2, Pasal 38 ayat 6


PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (4/10)

1 Penyusunan KAK (3/3)

1
KAK Penyedia Jasa Konsultansi paling sedikit berisi:

Uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan

Waktu pelaksanaan yang diperlukan

Spesifikasi teknis jasa konsultansi yang akan diadakan

Sumber pendanaan dan besarnya total perkiraan biaya pekerjaan


PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (5/10)

2 Penyusunan Perkiraan Biaya/RAB (1/2)

PPK melakukan reviu terhadap ketersediaan biaya pendukung pada RKA K/L
atau RKA PD.

Dalam hal biaya pendukung belum tersedia, PPK dapat mengusulkan


perubahan anggaran kepada PA/KPA.

PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP


Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Pasal 1 angka 33
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (5/10)

2 Penyusunan Perkiraan Biaya/RAB (2/3)

Contoh komponen biaya dalam Pengadaan Jasa Konsultansi Nonkonstruksi:

Biaya langsung personel (Remuneration) yang telah memperhitungkan


gaji dasar (basic salary), beban biaya social (social charge), beban biaya
tidak langsung (overhead cost), dan keuntungan (profit/ fee).

Biaya langsung non personel (Direct Reimbursable Cost) di antaranya


pengumpulan data sekunder, seminar, workshop, sosialisasi, pelatihan,
diseminasi, lokakarya, survei, biaya tes laboratorium, hak cipta, sewa
kendaraan, sewa kantor proyek, sewa peralatan kantor, biaya operasional
kantor proyek, biaya ATK, biaya computer dan pencetakan, biaya
komunikasi, dan tunjangan harian.
PerLKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan PBJP melalui Penyedia
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (5/10)

2 Penyusunan Perkiraan Biaya/RAB (3/3)

Contoh komponen biaya dalam Pengadaan Barang dan Jasa


Lainnya:
Pengadaan Barang
Harga barang, biaya pengiriman, biaya instalasi, suku cadang, biaya
operasional dan pemeliharaan, biaya pelatihan, biaya tidak langsung
lainnya, keuntungan, dan/ atau Pajak Pertambahan Nilai.

Pengadaan Jasa Lainnya


Upah tenaga kerja/ imbalan jasa personil, penggunaan bahan/ material
peralatan, keuntungan dan biaya tidak langsung (overhead), transportasi,
dan/ atau biaya lain berdasarkan jenis Jasa Lainnya.
PerLKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan PBJP melalui Penyedia
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (8/10)

3 Pemaketan dan Konsolidasi PBJ (3/5)

Segmentasi Pasar dalam Pemaketan Pengadaan

Jasa Konsultansi Pekerjaan


Konstruksi Konstruksi
Nilai Pagu* Kualifikasi Nilai Pagu* Kualifikasi

≤ Rp 1 M Usaha Kecil ≤ Rp 15 M Usaha Kecil/Koperasi

> Rp 1- 2,5 M Usaha Menengah > Rp 15 - 50 M Usaha Menengah

> Rp 2,5 M Usaha Besar > Rp 50 - 100 M Usaha Besar Non Badan
Usaha Milik negara
*Mengacu pada PP No. 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pedoman Berusaha Berbasis Risiko

PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP


PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (8/10)

3 Pemaketan dan Konsolidasi PBJ (4/5)

Larangan Pemaketan Pengadaan

1. Menyatukan/memusatkan beberapa paket PBJ yang tersebar di


beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat
efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-
masing
2. Menyatukan beberapa paket PBJ yang menurut sifat dan jenis
pekerjaannya harus dipisahkan
3. Menyatukan beberapa paket PBJ yang besaran nilainya seharusnya
dilakukan oleh usaha kecil
4. Memecah PBJ menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari
Tender/Seleksi
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 20 ayat 2
PERENCANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA (10/10)

4 Penyusunan Biaya Pendukung

Biaya pelatihan

Biaya instalasi dan testing


Biaya yang mendukung
penggunaan barang/jasa utama
Biaya administrasi

Biaya lainnya
PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) (1/6)

Rencana Umum Pengadaan (RUP)

✔ RUP adalah daftar rencana PBJ yang akan dilaksanakan oleh K/L/Perangkat
Daerah
✔ RUP ditetapkan dan diumumkan oleh PA masing-masing K/L/Perangkat Daerah

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 1 ayat 19


PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) (2/6)

RUP Penyedia RUP Penyedia memuat informasi tentang:


1. Nama dan alamat PA/KPA
2. Nama paket pengadaan yang akan dilaksanakan;
3. Cara pengadaan;
4. Uraian singkat paket pengadaan;
5. Volume paket pengadaan;
6. Nilai paket pengadaan;
7. Lokasi paket pengadaan;
8. Sumber dana, dan
9. Perkiraan waktu pemanfaatan barang/jasa

PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP


PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) (3/6)

1. Penetapan dan Pengumuman RUP (1/2)

Perangkat
K/L
Daerah

Pengumuman RUP Kementerian/Lembaga


Pengumuman RUP Perangkat Daerah
dilakukan setelah penetapan alokasi
dilakukan setelah rancangan Peraturan
anggaran belanja (APBN)
Daerah tentang APBD disetujui bersama
oleh Pemda dan DPRD

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 22 ayat 1 &


2
PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) (4/6)

1. Penetapan dan Pengumuman RUP (2/2)

PA/KPA menetapkan dan mengumumkan RUP


pada aplikasi SIRUP setelah PPK selesai
menyusun Perencanaan Pengadaan

Dapat ditambahkan melalui:


▪ Situs web K/L/PD
▪ Papan Pengumuman resmi untuk masyarakat
▪ Surat kabar dan/atau media lainnya

Pengumuman RUP dilakukan kembali dalam hal terdapat perubahan/revisi paket pengadaan atau
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 22 ayat 3 & 4


PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) (5/6)

2. Perubahan RUP
Perubahan RUP dapat dilakukan apabila terjadi perubahan perencanaan pengadaan
yang antara lain disebabkan oleh:
1) Perubahan strategi pencapaian target kinerja oleh penanggung jawab kegiatan;
2) Perubahan anggaran.

Perubahan RUP antara lain akan menyebabkan terjadinya perubahan:


1) Paket pengadaan;
2) Nilai paket pengadaan;
3) Cara pengadaan;
4) Waktu pemanfaatan barang/jasa;

Perubahan perencanaan dapat berasal dari hasil reviu atau kaji ulang oleh PPK atau
UKPBJ.

PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP


PERSIAPAN PBJP MELALUI SWAKELOLA (1/6)
Kegiatan persiapan Swakelola meliputi:
1. Penetapan sasaran oleh PA/KPA
2. Penetapan Penyelenggara Swakelola
Tipe Penetapan
Swakelola Tim Persiapan Tim Pengawas Tim Pelaksana
Tipe I PA/KPA Penanggung Jawab Anggaran
Tipe II Ditetapkan oleh K/L/PD
PA/KPA Ditetapkan oleh
Tipe III Penanggung Jawab Anggaran penanggung jawab
pelaksana Swakelola
Tipe IV Penanggung Jawab Kelompok Masyarakat

3. Rencana kegiatan, Jadwal Pelaksanaan, RAB, ditetapkan oleh PPK dengan


memperhitungkan tenaga ahli/ peralatan/ bahan tertentu yang dilaksanakan
dengan Kontrak tersendiri.
PERSIAPAN PBJP MELALUI SWAKELOLA (2/6)
KETENTUAN SWAKELOLA
Tenaga ahli hanya dapat digunakan dalam pelaksanaan Swakelola tipe I dan
tidak boleh melebihi 50% dari jumlah anggota Tim pelaksana. Tipe II dan III tidak
boleh lebih 10% dari jumlah tim pelaksana

Hasil persiapan Swakelola dituangkan dalam KAK kegiatan/


subkegiatan/output.

Rencana kegiatan yang diusulkan oleh Pokmas (tipe IV) dievaluasi dan
ditetapkan oleh PPK.

Biaya Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola dihitung


berdasarkan komponen biaya pelaksanaan Swakelola.

PA dapat mengusulkan standar biaya masukan/keluaran Swakelola


kepada menteri keuangan atau kepala daerah.
Pasal 23 & 24
PERSIAPAN PBJP MELALUI SWAKELOLA (3/6)

KEGIATAN PERSIAPAN PBJ MELALUI SWAKELOLA TIPE I

Para Pihak
No Kegiatan
Penyusun Penetapan
1. Penetapan Penyelenggara Swakelola PPK PA/KPA
2. Rencana kegiatan Tim Persiapan PPK
3. Jadwal pelaksanaan Tim Persiapan PPK
4. Reviu spesifikasi teknis/KAK Tim Persiapan PPK
5. Reviu RAB Tim Persiapan PPK
PERSIAPAN PBJP MELALUI SWAKELOLA (4/6)

KEGIATAN PERSIAPAN PBJ MELALUI SWAKELOLA TIPE II


Para Pihak
No Kegiatan
Penyusun Penetapan
1. Penyelenggara swakelola:
✔ Tim Persiapan dan Tim PPK penanggung PA/KPA penanggung
Pengawas jawab anggaran jawab anggaran

✔ Tim Pelaksana K/L/PD lain K/L/PD lain Pelaksana


Pelaksana Swakelola Swakelola
2. Rencana kegiatan Tim Persiapan PPK
3. Jadwal pelaksanaan Tim Persiapan PPK
4. Reviu Spesifikasi teknis/KAK Tim Persiapan PPK
5. Reviu RAB Tim Persiapan PPK
6. Finalisasi dan Penandatanganan
PPK dan Ketua Tim Pelaksana
Kontrak Swakelola
PERSIAPAN PBJP MELALUI SWAKELOLA (5/6)

KEGIATAN PERSIAPAN PBJ MELALUI SWAKELOLA TIPE III


Para Pihak
No Kegiatan
Penyusun Penetapan
1. Penyelenggara swakelola:
- Tim Persiapan dan Tim PPK penanggung PA/KPA penanggung
Pengawas jawab anggaran jawab anggaran
- Tim Pelaksana Ormas Pimpinan calon
pelaksana Swakelola
2. Rencana kegiatan
Tim Persiapan PPK
3. Jadwal pelaksanaan
Tim Persiapan PPK
4. Reviu Spesifikasi teknis/KAK
Tim Persiapan PPK
5. Reviu RAB
Tim Persiapan PPK
6. Finalisasi dan Penandatanganan PPK dan Pimpinan calon pelaksana
Kontrak Swakelola Swakelola
PERSIAPAN PBJP MELALUI SWAKELOLA (6/6)

KEGIATAN PERSIAPAN PBJ MELALUI SWAKELOLA TIPE IV

Para Pihak
No Kegiatan
Penyusun Penetapan
1. Penyelenggara swakelola:
Kelompok Pimpinan Kelompok
Tim Persiapan, Tim Pelaksana dan
Masyarakat Masyarakat
Tim Pengawas
2. Rencana kegiatan Tim Persiapan PPK
3. Jadwal pelaksanaan Tim Persiapan PPK
4. Reviu Spesifikasi teknis/KAK Tim Persiapan PPK
5. Reviu RAB Tim Persiapan PPK
6. Finalisasi dan Penandatanganan PPK dan Pimpinan Kelompok Masyarakat
Kontrak Swakelola Pelaksana Swakelola
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK

PERSIAPAN PENGADAAN
Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum menetapkan persiapan pengadaan:

Daftar barang/jasa dalam E-


Catalogue Nilai paket pekerjaan

Kriteria barang/jasa untuk


Jenis barang/jasa
keadaan tertentu
(B/PK/JL/atau Terintegrasi)
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK

PPK/PPTK menetapkan

Spesifikasi Teknis/KAK

Rancangan Kontrak

Harga Perkiraan Sendiri Uang muka, jaminan uang muka,


jaminan pelaksanaan, jaminan
pemeliharaan, sertifikat garansi
dan/atau penyesuaian harga

Pasal 25
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK

PENETAPAN SPESIFIKASI TEKNIS

Mutu Kualitas
1 (merek, teknis, standar,
sampel, komposisi, fungsi,
kinerja)
2 Jumlah

3 Waktu 4 Pelayanan

Peaturan LKPP No 7 Tahun 2018 Pasal 23 ayat 5


PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK

PENETAPAN
KAK

1 2 3
Spesifikasi
Uraian Waktu
Teknis Jasa
Pekerjaan Pelaksanaan
Konsultansi

4 5
Perkiraan
Sumber
Biaya
Pendanaan
Pekerjaan

Peraturan LKPP Nomor 7 Tahun 2018 Pasal 23 ayat


6
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
KETENTUAN UMUM HPS

HPS dihitung secara keahlian dan HPS Disusun paling lama 28 hari
menggunakan data yang dapat kerja sebelum batas akhir :
dipertanggung-jawabkan pemasukan penawaran
(pascakualifikasi) atau pemasukan
dokumen kualifikasi (prakualifikasi)
Nilai HPS tidak bersifat rahasia
namun Rinciannya Rahasia
Dikecualikan untuk pagu ≤ 10 juta,
e-purchasing dan tender pekerjaan
Memperhitungkan keuntungan dan terintegrasi
biaya tidak langsung
HPS bukan sebagai dasar untuk
menentukan besaran kerugian negara

Pasal 26
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK

KEGUNAAN HPS

80%
HPS

1 2 3
Menilai kewajaran harga Menetapkan batas
Menetapkan besaran
Penawaran dan tertinggi penawaran
Jaminan Pelaksanaan
kewajaran harga satuan B/PK/JL.

Pasal 26
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK

PENETAPAN
HPS

• PPK menetapkan HPS dengan menandatangani pada lembar


persetujuan/penetapan.
• HPS yang sah adalah yang telah ditandatangani oleh PPK.
• Nilai HPS paling tinggi sama dengan nilai Pagu Anggaran.
• Penetapan HPS paling lama 28 hari kerja sebelum batas akhir:
✔ penyampaian penawaran untuk pemilihan dengan
pascakualifikasi; atau
✔ penyampaian dokumen kualifikasi untuk pemilihan dengan
prakualifikasi.

Lampiran Peraturan LKPP Nomor 19 Tahun 2018 (2.2.3)


PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
JENIS KONTRAK

x
Barang/Jasa Lain Jasa Konsultansi Jasa Konsultansi Pekerjaan Konstruksi
Nonkontruksi Kontruksi

1. Lumsum 1. Lumsum 1. Lumsum


2. Harga satuan 1. Lumsum
2. Waktu Penugasan 2. Waktu Penugasan 2. Harga satuan
3. Gabungan Lumsum 3. Kontrak Payung 3. Gabungan Lumsum
dan Harga Satuan dan Harga Satuan
4. Kontrak Payung 4. Putar Kunci
5. Biaya Plus Imbalan 5. Biaya Plus Imbalan

Pasal 27 A PPK dapat menggunakan selain jenis Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
Pasal 27 sesuai dcngan karakteristik pekerjaan yang akan dilaksanakan.
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
PENJELASAN JENIS KONTRAK
Jenis kontrak Ketentuan
1. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
Lumsum 2. Berorientasi kepada keluaran; dan
3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan kontrak.
1. Volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan
Kontrak Harga
2. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
Satuan
3. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan
Kontrak gabungan Untuk pekerjaan yang sebagian dapat mempergunakan Lumsum dan untuk
Lumsum dan Harga bagian yang lain menggunakan Harga Satuan dalam 1 pekerjaan yang
Satuan diperjanjikan
Suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek dalam hal Penyedia
setuju untuk membangun proyek tersebut secara lengkap' sampai selesai
Putar Kunci
termasuk pemasangan semua perlengkapannya sehingga proyek tersebut
siap dioperasikan atau dihuni
Dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk
Kontrak Payung barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu
pengirimannya pada saat Kontrak ditandatangani
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK

PENJELASAN JENIS KONTRAK

Jenis Kontrak Ketentuan


1. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
Lumsum 2. Berorientasi kepada keluaran; dan
3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran
Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya belum
Waktu Penugasan bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.
Digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan konstruksi/Jasa Lainnya
Kontrak Biaya Plus dalam rangka penanganan keadaan darurat dengan nilai Kontrak
lmbalan merupakan perhitungan dari biaya aktual ditambah imbalan dengan
persentase tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap.
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
KONTRAK TAHUN JAMAK

Tahun Anggaran 1 Tahun Anggaran 2


Tahun Anggaran 3
1 januari 2017 31 Desember 2018

Pekerjaan yang
> 12 bulan 1 Penyelesaiannya lebih dari 12
bulan
3
Pekerjaan yang
< 12 bulan Penyelesaiannya lebih dari 1
tahun anggaran

Pekerjaan yang memberikan


manfaat lebih apabila
12 bulan 12 bulan 12 bulan dikontrakan lebih dari 1 tahun
anggaran dan paling lama 3
tahun anggaran

Pasal 27
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
BENTUK KONTRAK
Bentuk Kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

Bukti pembelian/pembayaran ≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

> 50 juta s.d > 50 juta s.d 200


Surat Perintah Kerja (SPK) ≤ 200 juta ≤ 100 juta
200 juta juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

Pengadaan Barang/Jasa melalui


Surat pesanan E-purchasing

Pasal 28
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK

BESARAN PERSENTASE UANG MUKA

Usaha Mikro, Usaha Kecil, serta


Koperasi

>50% >30% <30% <20% <15%

> 50 juta > 200 juta > 2,5 M


<200 juta < 15 M > 15 M
< 2,5 M

Nilai Pagu Anggaran/Kontrak Tahun


Jamak
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
JENIS JAMINAN PBJ

1 Jaminan Penawaran

2 Jaminan Sanggah Banding

3 Jaminan Pelaksanaan

4 Jaminan Uang Muka

5 Jaminan Pemeliharaan
Pasal 30 ayat 1
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
1. JAMINAN PENAWARAN

▪ Hanya untuk pekerjaan konstruksi untuk nilai HPS paling


sedikit diatas Rp. 10 Miliar
▪ Besarnya antara 1 % sd 3 % dari nilai HPS
▪ Untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi besarnya antara 1
% hingga 3 % dari Nilai Pagu Anggaran

Pasal 30 ayat 1
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
2. JAMINAN SANGGAH BANDING

▪ Hanya untuk pekerjaan konstruksi


▪ Besarnya 1 % dari nilai HPS
▪ Untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi besarnya 1 %
dari Nilai Pagu Anggaran

Pasal 31
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
3. JAMINAN PELAKSANAAN (1/2)

▪ Ketentuan Besaran jaminan Pelaksanaan

Jenis Nilai Penawaran Terkoreksi Nilai Jaminan


Pekerjaan Pelaksanaan
Pekerjaan ≥ 80 % sd 100 % dari nilai HPS 5 % dari nilai kontrak
B/PK/JL
< 80 % dari nilai HPS 5 % dari nilai HPS

Untuk Pekerjaan Terintegrasi nilai jaminanan dihitung bukan dari nilai HPS tetapi dari nilai Pagu
Anggaran

Pasal 33
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
3. JAMINAN PELAKSANAAN (2/2)

Yang tidak memerlukan Jaminan Pelaksanaan

Aset Penyedia sudah dikuasai

JL oleh Pengguna pada


Pengadaan Jasa Lainnya JK Jasa konsultansi

Kontrak pengadaan
B/J E-Purchasing B/PK/JL B/PK/JL paling
tinggi 200 juta

Pasal 33
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
4. JAMINAN UANG MUKA

• Jaminan Uang Muka diserahkan Penyedia kepada PPK,


senilai uang muka
• Nilai Jaminan Uang Muka bertahap dapat dikurangi
secara proporsional sesuai dengan sisa uang muka
yang diterima.

Pasal 34
PERSIAPAN PBJP MELALUI PENYEDIA OLEH PPK
5. JAMINAN PEMELIHARAAN

Diberlakukan untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa


Lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan

Diberlakukan bila penyedia menerima uang retensi pada


serah terima pekerjaan pertama (PHO)

Dikembalikan 14 hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai

Nilainya 5% dari kontrak

Pasal 35
PERSIAPAN PBJ MELALUI PENYEDIA

METODE PEMILIHAN B/PK/JL


E-Purchasing ❖ Katalog elektronik atau toko daring

Pengadaan Langsung ❖ Nilai s.d 200 Juta

❖ Keadaan Tertentu ▪ Benih dan Pupuk


Penunjukan ▪ konferensi mendadak ▪ Sarpas utk masyarakat tidak mampu
Langsung ▪ bersifat rahasia ▪ Hak Paten
▪ Pertahanan negara ▪ Tender ulang gagal
▪ Satu kesatuan konstruksi ▪ Melanjutkan akibat pemutusan
▪ Hanya 1 pelaku usaha yg mampu kontrak

Tender Cepat ❖ Spek & volume pekerjaan sudah ditentukan rinci


Pelelangan
❖ Pelaku terkualifikasi dalam SIKaP Sederhana

Tender ❖ Jika tidak dapat menggunakan metode lainnya


Pasal 38
PERSIAPAN PBJ MELALUI PENYEDIA

METODE PEMILIHAN JASA KONSULTANSI

Pengadaan Langsung ❖ ≤ 100 juta

❖ Keadaan Tertentu
Penunjukan
Langsung
▪ 1 pelaku usaha yang ▪ Jasa Konsultansi yang
mampu setelah dilakukan Seleksi
▪ Pemegang hak cipta ulang mengalami kegagalan;
▪ Konsultan hukum yang ▪ Melanjutkan pekerjaan akibat
segera dan tidak bisa pemutusan kontrak
ditunda ▪ Bersifat rahasia
▪ Repeat order (maks 2 ▪ Jasa ahli Dewan Sengketa
kali) Konstruksi
Seleksi ❖ > 100 juta

Pasal 41
PERSIAPAN PBJ MELALUI PENYEDIA

METODE EVALUASI
PENAWARAN
PENYEDIA B/PK/JL

Sistem Nilai Penilaian BSUE Harga Terendah


untuk Pengadaan Barang/Jasa • digunakan untuk Pengadaan Harga menjadi dasar
Lainnya harga penawarannya Barang penetapan pemenang
dipengaruhi oleh kualitas teknis, • emperhitungkan faktor umur diantara penawaran
sehingga penetapan pemenang ekonomis, harga, biaya yang memenuhi
berdasarkan kombinasi operasional, biaya persyaratan teknis
perhitungan penilaian teknis pemeliharaan, dan nilai sisa
dan harga dalam jangka waktu operasi
tertentu.

Pasal 39
PERSIAPAN PBJ MELALUI PENYEDIA

METODE EVALUASI
PENAWARAN
JASA KONSULTANSI
Kualitas & Kualitas
Biaya

Ruang lingkup, jenis tenaga ahli, waktu ✔ Ruang lingkup, jenis tenaga ahli, waktu
penyelesaian pekerjaan dapat diuraikan penyelesaian tidak dapat diuraikan
dengan pasti dalam KAK dengan pasti dalam KAK atau
✔ Jasa konsultan perorangan

Pagu Biaya
Anggaran Terendah

Ruang lingkup sederhana dapat diuraikan ✔ Standar atau rutin


dengan pasti dalam KAK dan penawaran ✔ Standar pelaksanaan yg sudah mapan
tidak boleh melebihi pagu anggaran
Pasal 42
PERSIAPAN PBJ MELALUI PENYEDIA

PELAKSANAAN KUALIFIKASI

Untuk e-purchasing, pengadaan langsung, dan tender cepat tidak


dilakukan kualifikasi karena penyedia sudah terdaftar di SIKAP.
Pasal 44
PERSIAPAN PBJ MELALUI PENYEDIA

PBJ BERSIFAT KOMPLEKS

Pengadaan B/PK/JL yang mempunyai risiko tinggi, memerlukan


teknologi tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus,
dan/atau sulit mendefinisikan secara teknis bagaimana cara memenuhi
kebutuhan dan tujuan PBJ
Pasal 44, ayat 10
PERSIAPAN PBJ MELALUI PENYEDIA
CONTOH ALOKASI WAKTU JADWAL PRAKUALIFIKASI
PERSIAPAN PBJ MELALUI PENYEDIA
CONTOH ALOKASI WAKTU JADWAL PASCAKUALIFIKASI
PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA

PELAKSANAAN PEMILIHAN
Pemilihan dapat segera dilaksanakan setelah RUP
diumumkan

Untuk barang/jasa yang kontraknya harus


ditandatangani pada awal tahun, pemilihan dapat
dilaksanakan setelah penetapan Pagu Anggaran K/L
atau persetujuan RKA Perangkat Daerah yang
dilakukan setelah RUP diumumkan melalui SIRUP

Pemilihan tidak dapat dilaksanakan sebelum RUP diumumkan

Pasal 50 ayat 8-9


PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA

Pelaksanaan melalui E-purchasing ada dua kriteria yaitu:

Wajib dilakukan untuk barang/jasa yang menyangkut


pemenuhan kebutuhan nasional dan/atau strategis yang
ditetapkan oleh menteri, kepala lembaga, atau kepala
daerah.

Tidak wajib, jika tidak ditetapkan oleh menteri, kepala


lembaga, atau kepala daerah. Keputusan pembelian
melalui e- Purchasing harus mempertimbangkan pemerataan
ekonomi dengan memberikan kesempatan pada usaha
mikro, kecil dan menengah serta Pelaku Usaha lokal.
Pasal 50 ayat 5
PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA

PENGADAAN LANGSUNG
Pelaksanaan Pengadaan Langsung dilakukan sebagai berikut:

Pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk


Pengadaan Barang/Jasa Lainnya yang menggunakan bukti
pembelian dan kuitansi; atau

Permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta


negosiasi teknis dan harga kepada Pelaku Usaha untuk
Pengadaan Langsung yang menggunakan Surat Perintah
Kerja.

Catatan: Pejabat Pengadaan mengundang 1 (satu) calon Penyedia


Pasal 50 ayat 7
PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA

PENUNJUKAN LANGSUNG
(Dalam Keadaan Tertentu)
Pelaksanaan penunjukan langsung dilaksanakan dengan mengundang 1
pelaku usaha yang dipilih dengan disertai negosiasi teknis maupun harga.

B/PK/JL JK

▪ Keg. mendadak (komitmen internasional) ▪ 1 pelaku usaha yang mampu


▪ Rahasia (kepentingan Negara) ▪ Pemegang hak cipta
▪ Satu kesatuan sistem konstruksi ▪ Konsultan hukum yang segera dan tidak
▪ Hanya 1 pelaku usaha yg mampu bisa ditunda
▪ Benih dan Pupuk ▪ Repeat order (maks 2 kali)
▪ Sarpras utk masyarakat tdk mampu ▪ Seleksi Ulang Gagal
▪ Hak Paten ▪ Pemutusan Kontrak
▪ Tender ulang gagal ▪ Rahasia (sesuai per UU an)
▪ Pemutusan Kontrak ▪ Jasa Ahli Dewan Sengketa Kontrak

Pasal 38 (5) & 4(5)


PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA

TENDER CEPAT

Pelaksanaan Tender Cepat :


✔ Peserta sudah terkualifikasi dalam SIKaP
✔ Peserta menyampaikan penawaran harga
✔ Evaluasi penawaran harga dilakukan oleh aplikasi
✔ Penetapan pemenang berdasarkan harga penawaran terendah
✔ Dapat menggunakan E-reverse Auction

Tender Cepat dilakukan ketika Pelaku Usaha telah terkualifikasi


di SIKAP untuk pengadaan yang:
✔ Spesifikasi & Volume Pekerjaan. sudah secara rinci; dan
✔ Dimungkinkan dapat menyebut Merek sesuai ketentuan

Pasal 38 ayat 6 & 50 ayat 4 & 11


PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA

E-REVERSE AUCTION

Penawaran harga dapat dilakukan dengan metode penawaran harga secara


berulang (E-reverse Auction)

Dapat digunakan untuk:


1. Tender dengan metode evaluasi harga terendah (dikecualikan untuk
Pekerjaan Konstruksi)
2. Tender Cepat (yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan)
3. E-purchasing (khusus untuk barang/jasa di dalam e-Katalog)
4. Tindak lanjut Tender terhadap 2 penawaran yg masuk dan keduanya
lulus evaluasi teknis

Pasal 50 ayat 11 & Perlem


12/21
PELAKSANAAN PBJ MELALUI PENYEDIA

PEMILIHAN MELALUI TENDER/SELEKSI


Pelaksanaan Pemilihan melalui Tender/Seleksi Prakualifikasi terdiri dari:

Tahap Prakualifikasi Tender/Seleksi


1. Pelaksanaan Kualifikasi 2. Undangan
a. Pengumuman Prakualifikasi 3. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen
b. Pendaftaran dan pengunduhan Tender/Seleksi
Dokumen kualifikasi 4. Pemberian Penjelasan
c. Pemberian Penjelasan (apabila 5. Penyampaian Dok. Penawaran
diperlukan) 6. Evaluasi Dokumen Penawaran
d. Penyampaian Dokumen Prakualifikasi 7. Penetapan dan pengumuman Pemenang
e. Evaluasi Prakualifikasi 8. Sanggah
f. Penetapan dan Pengumuman Hasil
Prakualifikasi
g. Masa Sanggah Kualifikasi

Catatan:
Setelah tahapan Sanggah, terdapat tahapan :
a. Sanggah Banding (khusus Pekerjaan Konstruksi) atau
b. Negosiasi Teknis & Biaya (khusus Jasa Konsultansi) Pasal 50
PELAKSANAAN KONTRAK

PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN (2/3)


Dapat diberikan dalam bentuk:

Bulanan

Sekaligus setelah pekerjaan selesai

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan/


Termin
Pasal 53 ayat 4
PELAKSANAAN KONTRAK

PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN (3/3)

Pembayaran dapat dilakukan sebelum prestasi pekerjaan untuk PBJ


yang karena sifatnya dilakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum
barang/jasa diterima, setelah Penyedia menyampaikan jaminan atas
pembayaran yang akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pembayaran dapat dilakukan untuk peralatan dan/atau bahan yang


belum terpasang yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang berada
di lokasi pekerjaan dan telah dicantumkan dalam Kontrak.

Pasal 53 ayat 5, 6 dan 7


SERAH TERIMA

SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN


PENYEDIA KE PPK

Setelah barang/jasa hasil pekerjaan selesai (100% sesuai


1 terhadap ketentuan di Kontrak), Penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk serah terima barang/jasa

2 PPK melakukan
diserahkan
pemeriksaan terhadap barang/jasa yang

3 PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima.

Pasal 57 & Perlem 12/2021


SERAH TERIMA

SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN


PPK KE PA/KPA

Ketentuan:
1. PPK menyerahkan barang/jasa atau
hasil pekerjaan kepada PA/KPA
2. Serah terima di ayat (1) dituangkan
dalam Berita Acara

Pasal 58

Anda mungkin juga menyukai