Anda di halaman 1dari 5

Pesawat Angkut / Conveyor

BAB IV
MEKANISME ANGKAT

Pada bab ini akan dibahas tentang : mekanisme utama pesawat angkat, prinsip
derek, analisa gaya penjungkit pada derek, gerak lateral pada derek, menetukan beban
angkat, titik berat gravutasi, dan prosedur pengankatan. Dilanjutkan berapa contoh soal
dan penyelesaiannya.

4.1. Mekanisme Utama Pesawat Angkat


Mekanisme utama pesawat angkat meliputi : Gigi Pengangkat (hoisting gear),
Mekanisme Luffing (penjungkat), Pemutar (Slewing ) dan Pejalan (Travelling ).
Pesawat Angkat digunakan untuk mengangkat beban secara tegak (vertical), kemudian
menahannya atau diam (rest) beberapa saat, selanjutnya menurunkannya.
Mekanisme pengangkatan (Gambar 4.1a) dilengkapi dengan :
1. Motor listrik
2. Gigi reduksi Rem (brake reduvtion gear)
3. Tromol tali baja (rope drum)
4. Sistem puley dan tali baja
5. Pengait (hook)

Gambar 4.1 (a). Mekanisme pengangkatan


(b). Mekanisme pejalan (travelling mechanism)
Mekanisme Pejalan ( travelling mechanism) (Gambar 4.1b) dilengkapi dengan :
1. Motor listrik atau penggerak lainnya
2. Sistem transmisi (reduction gear)
3. Rem dan roda penggerak

Pesawat Pengangkat 1
Pesawat Angkut / Conveyor

Selanjutnya, mekanisme pejalan tergantung fungsi dari pesawat angkatnya, yang sering
dipakai adalah mengangkut dengan menggunakan Troli.

Gambar 4.1 (c) Troli yang bergerak di atas rel

Gambar 4.1. (d) Mekanisme Pendongak (luffing)


(e) Gigi pemutar (slewing gear)

Gambar 4.2 Sistem transmisi pesawat angkat


4.2. Prinsip Derek

Pesawat Pengangkat 2
Pesawat Angkut / Conveyor

Derek seperti pada Gambar 4.3 merupakan pesawat angkat yang paling sederhana,
terdiri dari :
1. Sistem Pengangkat
2. Sistem Penjungkat (Luffing)
3. Sistem Penopang atau lengan (boom)

Tipe Derek yang sering dipakai adalah Derek tipe : Chicago Boom, (derek
lengan), Guy Derrick (derek penyangga), Stiff Leg Derrick (derek kaki tegar)
Derek Chicago Boom biasanya dipasang pada tiang kolom dinding suatu
bangunan tinggi. Derek dipakai untuk pekerjaan Rig, pengangkatan mesin, dan
perlengkapan lain ke atas gedung bertingkat dengan kapasitas angkat 1 sampai dengan
30 Tonf.

Rh = Gaya reaksi horisontal pada rumpuhan R Wb = Berat boom


Rv = Gaya reaksi vertikal pada rumpuhan R Q = muatan yang diangkat
Bh = Gaya reaksi horisontal pada rumpuhan B F = Gaya untuk menarik muatan
Bv = Gaya reaksi vertikal pada rumpuhan B P = Gaya untuk menarik Boom

Gambar 4.3 Derek Chicago Boom

Sebuah Derek Chicago Boom mempunyai panjang boom 40 m dengan berat 2


tom, sedang mengngangkat berat muatan Q = 9 Tonf dan Grip 1 Tonf. Bila dianalisa
pada posisi seperti pada Gambar 4.3 tersebut, maka hitunglah :
a. Reaksi tumpuhan di R dan B
b. Gaya F ( bila menggunakan sistem puley majemuk dengan z = 4), efisiensi
mekanik 0,8 dan semua sudut diketahui.

Pesawat Pengangkat 3
Pesawat Angkut / Conveyor

Gambar sket derek penyangga dan derek kaki tegar dapat dilihat pada Gambar 4.4 di
bawah ini.

Gambar 4.4 (a) Derek Penyangga. (b) Derek Kaki Tegar

Pesawat Pengangkat 4
Pesawat Angkut / Conveyor

4.3. Prinsip Analisa Gaya Penjungkit pada Derek


Besarnya kapasitas pesawat angkut (Q) dapat dinyatakan dengan persamaan :

4.4. Gerak Lateral pada Derek

1. Jika muatannya berbentuk curah.

4.5. Menentukan Beban Angkat


Untuk menjelaskan gerakan benda yang lintasannya sudah diketahui
4.6. Titik Berat Gravitasi
4.7. Prosedur Pengangkatan
5.8. Soal dan Pembahasan

Pesawat Pengangkat 5

Anda mungkin juga menyukai