Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP KERJA RIGGING

I. PENDAHULUAN
Rigging merupakan suatu proses pergerakan barang melalui bantuan peralatan mekanis
seperti pesawat angkat dan sistem tali temali, peralatan mi tidak dapat dipisahican dengan
prinsip kerja mesin mesin sederhana yang memiliki keuntungan mekanis didalam
perlakuannya.
Mekanisasi pelaksanaan pekerjaan clengan bantuan peralatan rigging bukan merupakan
hal yang sepele dan dapat yang dianggap remeh, namun pekerjaan ini memerlukan
pengetahuan dan pengalaman yang cukup bagi personil yang melaksanakannya. Pada
materi mi berturut turut akan dibahas prinsip kerja mesin sederhana, perencanaan
pengangkatan, penentuan titik berat beban dan beberapa hal yang terkait didalamnya.

II. TUJUAN BELAJAR


Setelah mengikuti pelajaran ini peserta diharapkan mampu:
 Menjelaskan dan mengaplikasikan prinsip kerja mesin sederhana,
 Menjelaskan dan mempergunakan istilah yang dijumpai pada pekerjaan rigging,
 Menjelaskan dan melakukan perhitungan berat beban yang akan diangkat,
 Menjelaskan dan menentukan titik berat barang dan pendistribusian berat beban yang
akan diangkat,
 Menjelaskan dan melaksanakan perencanaan pengangkatan sebuah barang.

III. PRINSIP KERJA MESIN SEDERHANA


Dasar dan pelaksanaan pekerjaan rigging dipengaruhi sepenuhnya oleh prinsip kerja
mesin sederhana yang menggantikan tenaga manusia dengan memberikan keuntungan
mekanis (mechanical advantage) yang cukup besar, mesin sederhana terdiri dan 6 (enam)
prinsip kerja peralatan bantu, yaitu:

A. Prinsip Kerja Tuas (Lever Prinsiples)

1. Prinsip tuas pertama


Titik tumpu (axis) berada diantara beban (weight) dan gaya (force) Keseimbangan
(balance) terjadi W x a = b x F
2. Prinsip tuas kedua
Beban (weight) berada diantara titik tumpu (axis) dengan gaya (force)

3. Prinsip tuas ketiga


Gaya (force) berada diantara Beban (weight) dengan titik tumpu (axis)

B. Prinsip Kerja Puli Majemuk (Multiple Sheave Principles)


Keuntungan mekanis tercipta dengan penggunaan puli majemuk yang terpasang sebagai
puli tetap (static sheaves) dan puli bergerak (dynamic sheaves), semakin banyakjumlah
puli semakin besar pula keuntungan mekanis yang dihasilkan.
W=Pxn
C. Prinsip Kerja Ulir (Screw Principles)
Semakin panjang lengan engkol semakin besar pula keuntungan mekanis yang dihasilkan
atau semakin besar diameter batang ulir semakin besar pula keuntungan mekanis yang
dihasilkan.

D. Prinsip Kerja Roda dan Poros (Wheel and Axle Principles)


Rasio perbandingan antara roda besar dan roda kecil, semakin besar rasio roda semakin
besar pula keuntungan mekanis yang dihasilkan.

E. Prinsip Kerja Papan Miring (Tunggal dan Ganda)


Perbandingan antara panjang papan yang miring dengan tinggi tumpuan merupakan
keuntungan mekanis yang diberikan oleh prinsip kerja papan miring tunggal, sedangkan
papan miring ganda atau baji (wedge) adalah perbandingan panjang bidang miring
dengan panjang bidang datar.
IV. MEMPERKIRAKAN BERAT BARANG
Untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang baik dan aman perlu dilakukan perencanaan
terhadap setiap pekerjaan yang harus dilaksanakan, khususnya pekerjaan berat dan
berbahaya. Perencanaan pekerjaan ini melibatkan barang yang akan diangkat, akan
dipasang pada suatu pondasi bagaimana, penggunaan peralatan dan alat bantu yang akan
dipergunakan.

A. Memilih Alat dan Peralatan Perlengkapan Pengangkat


 Crane untuk mengangkat, memindahkan dan meletakkan barang,
 Dongkrak untuk meratakan (balancing) dan mengangkat beban,
 Balok kayu untuk mengganjal, menahan dan menopang beban,
 Perlengkapan rigging untuk mengikat, menghubungkan, mengencangkan dan
meratakan (balancing) beban.

B. Memperkirakan Berat Barang (Informasi Berat Barang)


 = Surat pengiriman barang (cargo manifest),
 = Pemilik barang (owner),
 = Label pada barang (name plate),
 = Memperkirakan berat barang (load estimated).
 Bentuk dan ukuran barang,
 Jenis bahan / material barang,
 Jenis dan isi barang bila bentuknya berongga.
 Tambah 10 % (standar Amerika) atau 25 % (standar Inggris) dan hasil
perhitungan.

C. Penyesuaian Ukuran dan Berat (Konversi)


13. Kumpulan Formulasi
Rumus Luas dan Keliling
Rumus Isi (Volume)
V. TITIK BERAT DAN KESEIMBANGAN BARANG
Dalam operasi rigging hampir selalu dijumpai pekerjaan pengangkatan, pemindahan dan
peletakan berbagai macam beban, sehingga seorang slinger barus memahami berbagai
faktor variable yang perlu diperhatikan.
Salah satu faktor yang penting diketahui adalah bagaimana menentukan titik berat sebuah
barang yang akan diangkat agar terjadi suatu keseimbangan yang mendukung
kesempurnaan dan keselamatan kerja selama pekerjaan berlangsung, disamping
perlengkapan pendukung didalam melakukan pekerjaan tersebut.

A. Faktor Pembatas Struktural

Pengangkatan (Lifting)
 Penggunaan crane
Mempergunakan lebih dan satu crane untuk mengangkat sebuah beban, dimana
kapasitas crane berbeda, sehingga perlu perhatian terhadap pendistribusian beban
pada masing masing crane.
 Penggunaan tali bantu angkat (sling)
Kernampuan masing masing sling yang terpasang pada sebuah pancing blok perlu
diperhatikan, sehingga kelebihan beban (overload) dapat dihindari
 Pengangkatan beban
Penempatan pengikatan (lifting point) sebuah beban perlu diperhatikan, baik beban
yang pejal maupun yang berongga, sehingga distribusi beban dapat merata pada
semua titik dan tidak mengakibatkan beban pecah atau rusak
B. Menentukan Titik Berat Barang
Penentuan Melalui Model
Cara penentuan titik berat
 Buat model beban yang tidak beraturan,
 Buat lobang pada setiap sudut model,
 Gantung model pada dinding melalui lobang yang tersedia,
 Tank garis tegak lurus kebawah dan lobang gantungan,
 Lakukan hal serupa pada lobang sudut yang lain,
 Titik pertemuan garis tegak lurus adalah letak titik berat.

Aplikasi Menentukan Titik Berat Barang


C. Penggunaan Balok Khusus
Balok Pengangkat (Lifting Beam)
D. Pendistribusian Beban Melalui Tali
Melalui sling Tali Kawat Baja
Keseimbangan dan pendistribusian beban dengan mempergunakan sling yang diletakkan
antara pancing blok sistem banyak pase tali atau reeving dengan beban yang akan
diangkat atau dipindahkan
Penggunaan Blok Ganda pada Sistem Reeving
Apabila kemampuan titik tengah sebuah batang utama sebagai penggantung blok beban
tidak memenuhi, maka dapat dilakukan dengan bantuan penggunaan blok ganda dan
sistem reeving yang dipasang pada bagian ujung ujung batang penggantung

Pendistribusian Berat Beban pada Ketinggian Tertentu


Umumnya mempergunakan dua buah tromol (winch) untuk memenuhi kemampuan
angkat terhadap beban berat yang dikombinasikan dengan blok diam yang dilengkapi puli
penghantar (guide sheaves) dan blok bergerak

Pendistribusian Beban dan Stabilitas


Stabilitas beban pada saat diangkat sangat diperlukan dalam setiap pekerjaan rigging,
sehingga keseimbangan perlu dipertimbangkan sebelum pengangkatan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai