Anda di halaman 1dari 24

DASAR TEKNIK MESIN

1. Teknik Penanganan Material


Penanganan material secara manual

 Definisi

Penanganan Material Secara Manual adalah salah satu teori dasar dalam teknik pemesinan yang berisi tentang
bagaimana cara bekerja dengan berbagai material teknik seperti Logam, Non-Logam, Polimer, Plastik, Gelas,
Keramik, dan material logam yang lain.

 Tujuan

1.Mamahami cara-cara pemindahan material sesuai dengan metode penyimpanan, berat, tinggi dan posisinya.
2. Dapat menggunakan teknik yang paling memadai sesuai dengan berat material.
3. Dapat memeriksa material yang diangkat dari bahaya yang dapat timbul.

 Keuntungan dibanding menggunakan alat

· Fleksibel dalam gerakan sehingga memberikan kemudahan pemindahan beban pada ruang terbatas dan pekerjaan
yang tidak beraturan.
·Untuk beban ringan akan lebih murah bila dibandingkan menggunakan mesin.
· Tidak semua material dapat dipindahkan dengan alat.

 Jenis jenis kegiatan penanganan material (push,pull,dsb)

1.      Mengangkat/Menurunkan (Lifting/Lowering)

Mengangkat adalah kegiatan memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi yang masih dapat dijangkau oleh
tangan. Kegiatan lainnya adalah menurunkan barang.

2.      Mendorong/Menarik (Push/Pull)
Kegiatan mendorong adalah kegiatan menekan berlawanan arah tubuh dengan usaha yang bertujuan untuk
memindahkan obyek. Kegiatan menarik kebalikan dengan itu.

3.      Memutar (Twisting)
Kegiatan memutar merupakan kegiatan MMH yang merupakan gerakan memutar tubuh bagian atas ke satu atau dua
sisi, sementara tubuh bagian bawah berada dalam posisi tetap. Kegiatan memutar ini dapat dilakukan dalam keadaan
tubuh yang diam.

4. Membawa (Carrying)

Kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang atau mengambil barang dan memindahkannya. Berat benda
menjadi berat total pekerja.
5. Menahan (Holding)
Memegang obyek saat tubuh berada dalam posisi diam (statis)

 Batasan beban

Batasan Angkat Secara Legal (Legal Limitations)


Dalam rangka menciptakan suasana kerja yang aman dan sehat maka perlu adanya suatu batasan angkat untuk
operator. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa batasan angkat secara legal dari berbagai Negara bagian benua
Australia yang digunakan untuk pabrik dan system bisnis manufaktur lainnya. Batasan angkat ini dipakai sebagai
batasan angkat secara internasional. Adapun variabelnya adalah sebagai berikut :
 Pria dibawah usia 16th, maksimum angkat adalah 14 kg
 Pria usia diantara 16th dan 18th, maksimum angkat 18 kg
 Pria usia lebih dari 18th, tidak ada batasan angkat
 Wanita usia diantara 16th dan 18th, maksimum angkat 11 kg
 Wanita usia lebih dari 18th, maksimum angkat adalah 16 kg

 pengertian Powerzone

Grafik di samping menggambarkan zona angkat yang aman dan bobot yang sesuai di zona tersebut. Kawasan hijau
merupakan zona terbaik yang sering disebut sebagai zona kekuatan. Zona merah adalah zona angkat dan tidak tepat
di atas bahu dan di bawah tinggi lutut. Selain itu, semakin jauh seorang pekerja menjangkau dari tubuh, semakin
rendah berat yang ditangani dengan aman (zona kuning). Anda bisa melihat mengapa 35 pound menjadi standar
industri kesehatan dan rekomendasi bagus untuk semua lingkungan pengangkat.

Penanganan material menggunakan alat

 Karakteristik material

Karakteristikmaterial atau bahan, meliputi :


a.Beban, ukuran berat benda, usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat, maupun momen inersia benda.
b.Dimensi, atau ukuran benda seperti lebar, panjang, tebal, dan bentuk benda baik itu kotak, silinder, dll.
c.Distribusi beban, ukuran letak unit CG dengan reaksi pekerja untuk membawa dengan satu atau dua tangan.
d. Kopling, cara membawa benda oleh pekerja berkaitan dengan tekstur, permukaan, atau letak.
e. Stabilitas beban, ukuran konsistensi lokasi CM

 Tingkat aliran material

Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan relatif pendek  handtruck


Jumlah aliran rendah dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh AGV
Jumlah aliran sangat tinggi  conveyor
Jumlah aliran sangat tinggi dan jarak perpindahan sedikit lebih jauh  AGV Train

 Tipe tata letak pabrik


Fixed position layout  crane, hoist, truck
process layout  handtruck, forklift, AGV
product layout  conveyor, truck

 Jenis-jenis peralatan penanganan material (transport equipment)

a. Conveyor
Conveyor digunakan untuk memindahkan material secara kontinyu dengan jalur yang tetap.
Keuntungan Conveyor :
1. Kapasitas tinggi sehingga memungkinkan untuk memindahkan material dalam jumlah besar.
2. Kecepatan dapat disesuaikan.
3. Penanganan dapat digabungkan dengan aktivitas lainnya seperti proses dan inspeksi.
4. Serba guna dan dapat ditaruh di atas lantai maupun di atas operator.
5. Bahan dapat disimpan sementara antar stasiun kerja.
6. Pengiriman/pengangkutan bahan secara otomatis dan tidak memerlukan bantuan beberapa operator.
7.      Tidak memerlukan gang.
Kerugian Conveyor :
1.      Mengikuti jalur yang tetap sehingga pengangkutan terbatas pada area tersebut.
2.      Kerusakan pada salah satu bagian conveyor akan menghentikan aliran proses.
3.      Conveyor ada pada tempat yang tetap, sehingga akan mengganggu gerakan peralatan bermesin lainnya.
Pada lingkungan industri, terdapat beberapa tipe conveyor yang biasa dipergunakan, antara lain belt conveyor, roller
conveyor, screw conveyor, chain conveyor, dan sebagainya. Gambar berikut ini merupakan contoh conveyor.

b. Cranes dan Hoists
Cranes (derek) dan Hoists (kerekan) adalah peralatan di atas yang digunakan untuk memindahkan beban secara
terputus-putus dengan area terbatas.
Keuntungan :
1. Dimungkinkan untuk mengangkat dan memindahkan benda.
2. Keterkaitan dengan lantai kerja/produksi sangat kecil.
3.Lantai kerja yang berguna untuk kerja dapat dihemat dengan memasang peralatan handling berupa cranes.
Kerugian Cranes dan Hoists :
1. Membutuhkan investasi yang besar.
2. Pelayanan terbatas pada area yang ada.
3. Crane hanya bergerak pada arah garis lurus dan tidak dapat dibuat berputar/belok.
4. Pemakaian tidak dapat maksimal sesuai yang diinginkan karena crane hanya digunakan untuk periode waktu yang
pendek setiap hari kerja.
Tipe cranes dan hoists juga banyak macamnya. Tipe cranes terdiri dari: jib crane, bridge crane, gantry crane, tower
crane, stacker crane, dan sebagainya.
Berikut ini gambar dari crane.
Beberapa contoh hoists ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

c.       Trucks
Trucks yang digerakkan tangan atau mesin dapat memindahkan material dengan berbagai macam jalur yang ada.
Termasuk dalam kelompok truck antara lain, forklift trucks, fork trucks, trailer trains, automated guided vehicles
(AGV), dan sebagainya.
Keuntungan :
1.      Perpindahan tidak menggunakan jalur yang tetap, oleh sebab itu dapat digunakan di mana-mana selama
ruangan dapat untuk dimasuki trucks.
2.      Mampu untuk loading, unloading dan mengangkat kecuali memindahkan material.
3.      Karena gerakannya tidak terbatas, memungkinkan untuk melayani tempat yang berbeda.
Kerugian :
1.      Tidak mampu menangani beban yang berat.
2.      Mempunyai kapasitas yang terbatas setiap pengangkutan.
3.      Memerlukan gang
4.      Sebagian besar trucks harus dijalankan oleh operator
5.      Trucks tidak bisa melakukan tugas ganda.

2. Kerja Mesin Tenaga Fluida


A.    prinsip kerja mesin tenaga fluida
Pengertian dan definisi Mesin Fluida
Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi utuk merubah energi mekanik menjadi energi potensial dan
sebaliknya, merubah energi mekanik dalam bentuk fluida, dimana fluida yang dimaksud adalah air, uap, dan gas.
Berdasarkan pengertian diatas maka secara umum mesin – mesin fluida dapat
digolongkan dalam dua golongan yaitu :
1.  Golongan mesin – mesin kerja , yaitu berfungsi untuk merubah energi mekanis menjadi energi fluida,
contohnya : pompa, blower, compressor, dan lain– lain.
2.  Golongan mesin – mesin tenaga yang berfungsi untuk merubah energi fluida menjadi energi mekanis seperti :
turbin air, turbin uap, kincir angin, dan lain – lain.
Definisi Fluida :
Fluida adalah zat cair yang berubah bentuk secara continiu ( terus menerus ) bila terkena tegangan geser, brapan
pun kecilnya tegangan gesr tersebut. Gaya geser adalah komponen yang menyinggung permukaan dan gaya yang
dibagi dengan luas permukaan tersebut adalah tegangan geser rata – rata pada permukaan itu. Tegangan geser pada
suatu permukaan titik adalah nilai batas perbandingan gaya geser terhadap gaya luar hingga menjadi titik tersebut.

Macam macam mesin fluida :

1.      Pompa
a.       Pengertian pompa
Pompa adalah mesin fluida yang digunakan  untuk mengalirkaan fluida inkompresible ( tidak mampu
mampa ) dari suatau tempat  ketempat yang lain, dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau
dari tekanan yang rendah ke tekanan yanglebih tinggi.Dalam hal ini pembahasan pompa tidak terlepas dari
pembahasan pipa isap ( suction  pipe  ) dan pipa tekan ( discharge  ) yang secara keseluruhan juga tentang
pemompaan ( pumping system ).

b.      Macam macam pompa dan penjelasannya


1)      Pompa aliran radial
Arah aliran dalam sudu gerak pada pompa aliran radial pada bidang yang tegak lurus terhadap poros dan
head yang timbul akibat dari gaya sentrifugal itu sendiri. Pompa aliran radial mempunyai head yang lebih tinggi
jika dibandingkan dengan pompa jenis yang lain.
2)       Pompa aliran aksial
 Arah aliran dalam sudu gerak pada pompa aliran aksial terletak pada bidang yang sejajar dengan sumbu
poros dan head yang timbul akibat dari besarnya gaya angkat dari sudu – sudu geraknya. Pompa aliran aksial
mempunyai head yang lebih rendah tetapi kapasitasnya lebih besar.
3)      Pompa Screw
      Pompa screw memiliki satu atau lebih screw. Untuk pompa screw dengan screw tunggal, screw berputar
didalam screw housing, dan fluida akan terbawa kedepan sesuai  putaranscrew. Pompa screw dengan screw
lebih dari satu, masing-masing screw saling bertemu. Ulir dari kedua screw dibuat presisi sehingga terjadi
perapatan antara kedua screw tersebut maupun terhadap housing.
Gerakan screw mengakibatkan fluida dari sisi hisap masuk kedalam ruang diantara ulir dari masing-masing
screw dan housing. Pertemuan ulir dari masing-masing screw yang berputar mengakibatkan fluida terdorong ke
sisi tekan ( discharge ). Pompa jenis ini digunakan untuk memompa sampai tekanan 50 kg/cm2 dengan putaran
mencapai 3500 Rpm, namun umumnya hanya pada putaran 1750 Rpm.  Pengaturan jumlah aliran dilakukan
dengan mengubah putaran atau mengembalikan ke sisi hisap / reservoir.

4)      Pompa resiprokating
Reciprocating pump adalah suatu jenis dari Positive Displacement Pump dengan
menggunakan aksi displacement.PompaReciprocating, jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum
piston. Pompa reciprocating merupakan pompa bolak-balik yang  dirancang untuk menghasilkan kapasitas yang
cukup besar dan merupakan pompayangmengubah energymekanis penggeraknya menjadi energy aliran fluida d
engan menggunakan bagian pompa yang bergerak bolak-balik di dalam silinder.

2.      Kompresor
a.       Pengertian Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau
memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin
bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau
digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/ air brush, untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik,
gerinda udara (air gerinder) dan lain sebagainya.

b.      Macam macam Kompresor dan Penjelasannya


1)      Kompresor Aliran Radial
            Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan berikutnya
secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya
bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu.Dari tingkat pertama
masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan.Semakin banyak tingkat dari
susunan sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan.Prinsip kerja kompresor
radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu
dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan
kebutuhan.

2)      Kompresor aksial

Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk
semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu
dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan
dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.

3)      Kompresor screw 

Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif, yang umumnya
digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi dengan volume yang
lebih besar.

4)     Kompresor Reciprocating 
Kompresor Reciprocating merupakan salah satu jenis kompresor yang telah digunakan untuk aplikasi yang
sangat luas. Kecepatan alir masuknya dapat mencapai 100 hingga 10000 cfm (cubic feet per meter). Kompresor
ini terdiri dari serangkaian penggerak mekanis seperti dalam rangkaian mekanis motor bakar. Terdapat
kesamaan komponen-komponen utama antara kompresor torak dengan motor bakar diantaranya piston, batang
penggerak, silinder piston, crank shaft, dan sebagainya

3. Sistem Kontrol

Pengertian sistem kontrol atau kendali adalah suatu kumpulan alat atau komponen yang saling berhubungan untuk
mengendalikan atau mengontrol suatu sistem. Jadi sistem disini adalah suatu yang dikendalikan. Seperti sistem
mobil, sistem pengisian, sistem mesin, dan lain-lain.
Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh
kendalian atau kontrol, artinya yang dikendalikan; sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang
mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama.

Pada sistem kendali dikenal sistem lup terbuka (open loop system) dan sistem lup tertutup (closed loop system).
Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller)
serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik. Sistem kendali
ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai
target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.

Sistem pengendali loop terbuka

Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed loop system) memanfaatkan variabel yang
sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan. Sistem seperti ini juga sering dikenal
dengan sistem kendali umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk sistem kemudi kapal
laut dan pesawat terbang. Perangkat sehari-hari yang juga menerapkan sistem ini adalah penyetelan temperatur pada
almari es, oven, tungku, dan pemanas air.

Istilah-istilah dalam sistem pengendalian adalah :


1. Masukan
Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh
tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan.

2. Keluaran
Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem kendali.

3. Plant
Seperangkat peralatan atau objek fisik dimana variabel prosesnya akan dikendalikan, msalnya pabrik, reaktor nuklir,
mobil, sepeda motor, pesawat terbang, pesawat tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, mesin pendingin (sistem
AC, kulkas, freezer), penukar kalor (heat exchanger), bejana tekan (pressure vessel), robot dan sebagainya.

4. Proses
Berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan
sebagainya.

5. Sistem
Kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu.

6. Diagram blok
Bentuk kotak persegi panjang yang digunakan untuk mempresentasikan model matematika dari sistem fisik.
Contohnya adalah kotak pada gambar 1 atau 2.
7. Fungsi Alih (Transfer Function)
Perbandingan antara keluaran (output) terhadap masukan (input) suatu sistem pengendalian. Suatu misal fungsi alih
sistem pengendalian loop terbuka gambar 1 dapat dicari dengan membandingkan antara output terhadap input.
Demikian pula fungsi alih pada gambar 3.

8. Sistem Pengendalian Umpan Maju (open loop system)


Sistem kendali ini disebut juga sistem pengendalian lup terbuka . Pada sistem ini keluaran tidak ikut andil dalam
aksi pengendalian sebagaimana dicontohkan gambar 1. Di sini kinerja kontroler tidak bisa dipengaruhi oleh input
referensi.

9. Sistem Pengendalian Umpan Balik


Istilah ini sering disebut juga sistem pengendalian loop tertutup . Pengendalian jenis ini adalah suatu sistem
pengaturan dimana sistem keluaran pengendalian ikut andil dalam aksi kendali.

10. Sistem Pengendalian Manual


Sistem pengendalian dimana faktor manusia sangat dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem
tersebut. Peran manusia sangat dominan dalam menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi
pelakunya. Pada sistem kendali manual ini juga termasuk dalam kategori sistem kendali jerat tertutup. Tangan
berfungsi untuk mengatur permukaan fluida dalam tangki. Permukaan fluida dalam tangki bertindak sebagai
masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya
saat itu dengan tinggi permukaan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak untuk membuka atau menutup
katup sebagai aktuator guna mempertahankan keadaan permukaan yang diinginkan.

11. Sistem Pengendalian Otomatis


Sistem pengendalian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem
tersebut. Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya,
sehingga bisa memerankan seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industri modern banyak sekali sistem ken dali
yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada bidang yang proses nya
membahayakan keselamatan jiwa manusia.
12. Variabel terkendali (Controlled variable)
Besaran atau variabel yang dikendalikan, biasanya besaran ini dalam diagram kotak disebut process variable (PV).
Level fluida pada bejana pada gambar 4 merupakan variabel terkendali dari proses pengendalian. Temperatur pada
gambar 5 merupakan contoh variabel terkendali dari suatu proses pengaturan.

13. Manipulated variable


Masukan dari suatu proses yang dapat diubah -ubah atau dimanipulasi agar process variable besarnya sesuai dengan
set point (sinyal yang diumpankan pada suatu sistem kendali yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
keluaran sistem kontrol). Masukan proses pada gambar 4 adalah laju aliran fluida yang keluar dari bejana ,
sedangkan masukan proses dari gambar 5 adalah laju aliran fluida yang masuk menuju bejana. Laju aliran diatur
dengan mengendalikan bukaan katup.

14. Sistem Pengendalian Digital


Dalam sistem pengendalian otomatis terdapat komponen -komponen utama seperti elemen proses, elemen
pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen controller (control unit), dan final control element (control
value ).

15. Gangguan (disturbance)


Suatu sinyal yang mempunyai k ecenderungan untuk memberikan efek yang melawan terhadap keluaran sistem
pengendalian(variabel terkendali). Besaran ini juga lazim disebut load.

16. Sensing element


Bagian paling ujung suatu sistem pengukuran ( measuring system) atau sering disebut sensor. Sensor bertugas
mendeteksi gerakan atau fenomena lingkungan yang diperlukan sistem kontroler. Sistem dapat dibuat dari sistem
yang paling sederhana seperti sensor on/off menggunakan limit switch, sistem analog, sistem bus paralel, sistem bus
serial serta si stem mata kamera. Contoh sensor lainnya yaitu thermocouple untuk pengukur temperatur,
accelerometer untuk pengukur getaran, dan pressure gauge untuk pengukur tekanan.

17. Transmitter
Alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element dan mengubahnya supaya dimengerti oleh controller.

18. Aktuator
Piranti elektromekanik yang berfungsi untuk menghasilkan daya gerakan. Perangkat bisa dibuat dari system motor
listrik, sistem pneumatik dan hidrolik. Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator atau torsi gerakan maka bisa
dipasang sistem gear box atau sprochet chain.
19. Transduser
Piranti yang berfungsi untuk mengubah satu bentuk energi menjadi energi bentuk lainnya atau unit pengalih sinyal.
Suatu contoh mengubah sinyal gerakan mekanis menjadi energi listrik yang terjadi pada peristiwa pengukuran
getaran. Terkadang antara transmiter dan tranduser dirancukan, keduanya memang mempunyai fungsi serupa.
Transduser lebih bersifat umum, namun transmiter pemakaiannya pada sistem pengukuran.

20.Measurement Variable
Sinyal yang keluar dari transmiter, ini merupakan cerminan sinyal pengukuran. 

21. Setting point


Besar variabel proses yang dikehendaki. Suatu kontroler akan selalu berusaha menyamakan variabel terkendali
terhadap set point.

22. Error
Selisih antara set point dikurangi variabel terkendali. Nilainya bisa positif atau negatif, bergantung nilai set point
dan variabel terkendali. Makin kecil error terhitung, maka makin kecil pula sinyal kendali kontroler terhadap plant
hingga akhirnya mencapai kondisi tenang ( steady state)
23. Alat Pengendali (Controller)
Alat pengendali sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam mengendalikan suatu proses. Controller
merupakan elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap pengaturan, yaitu
a. membandingkan set point dengan measurement variable
b. menghitung berapa banyak koreksi yang harus dilakukan, dan
c. mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasil perhitungannya,

24. Control Unit


Bagian unit kontroler yang menghitung besarnya koreksi yang diperlukan.

25. Final Controller Element


Bagian yang berfungsi untuk mengubah measurement variable dengan memanipulasi besarnya manipulated variable
atas dasar perintah kontroler.

26. Sistem Pengendalian Kontinyu


Sistem pengendalian yang ber jalan secara kontinyu, pada setiap saat respon sistem selalu ada. Pada gambar 7.
Sinyal e(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyu.
PDTM
1. Penggunaan Perkakas Tangan

Jenis-Jenis dan Fungsi dari Perkakas Tangan - Perkakas tangan merupakan alat yang sangat membantu
pekerjaan kita ketika kita sedang melakukan kerjaan mekanik, seperti mengikir, memukul paku, memotong benda
kerja, menggores benda kerja dan masih banyak yang lainnya. Sekarang perkakas tangan sudah banyak di jual di
toko perkakas. Untuk membantu dalam melakukan pekerjaan mekanik, biasanya perkakas yang digunakan cukup
beragam, Untuk perkakas tangan sendiri harus menggunakannya secara manual dengan memanfaatkan kekuatan
tangan atau tenaga manusia tanpa adanya bantuan tenaga mesin. Menggunakan berbagai macam perkakas tangan
tidak terlalu berbahaya, jika dibandingkan dengan penggunaan perkakas elektrik (Hand Power Tool).

Untuk mengetahui masing-masing dari perkakas tangan beserta fungsinya, pada artikel kali ini, saya akan membahas
mengenai jenis-jenis perkakas tangan yang sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Berikut ini jenis-jenis
perkakas tangan beserta fungsinya :

1. Kikir

Kikir merupakan sebuah alat perkakas tangan yang berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda, mengikis dan
meratakan benda kerja. Kikir memiliki banyak jenis dengan  bentuk, serta kegunaannya pun berbeda-beda. Untuk
lebih jelasnya mengenai jenis-jenis kikir yaitu :

 Kikir Gepeng / kikir plat (Plat)


Kikir ini memiliki fungsi untuk meratakan bidang benda kerja, dan membuat bidang benda kerja sejajar
tegak lurus.
 Kikir Persegi Empat (Square)
Kikir jenis ini berguna untuk membuat bidang rata agar terlihat siku, antara bidang yang satu denga bidang
yang lain.
 Kikir Segitiga (Triangle)
Kikir ini berfungsi untuk meratakan serta menghaluskan bidang yang berbentuk sudut 60 derajat, atau lebih
besar (kikir ini sering di gunakan untuk mengikir mata gergaji).
 Kikir Pisau (Knife)
Kikir ini berfungsi untuk menghaluskan suatu sudut 60 derajat, atau lebih kecil.
 Kikir Setengah Bulat (Half Round)
Kikir jenis ini berfungsi untuk menghaluskan atau meratakan suatu bidang yang cekung
 Kikir Bulat (Round)
Kikir ini digunakan untuk menghaluskan serta menambah diameter suatu lubang bulat.

Dari keterangan di atas merupakan jenis-jenis dari kikir berdasarkan bentuknya. Ada juga kikir yang dibagi
berdasarkan tingkat kekasarannya. Pada kikir terdapat 3 tingkatan kekasaran yang digunakan. Untuk tingkat
kekasaran yang Hard biasanya digunakan untuk memakan / mengikis benda kerja secara banyak. Untuk tingkat
Medium digunakan untuk mengikis benda kerja yang mulai memperhitungkat tingkat presisinya, dan yang terakhir
yaitu tingkat paling halus, digunakan untuk proses finishing paad benda kerja.

2. Pahat Tangan
Pahat merupakan perkakas tangan yang digunakan untuk menyayat sekaligus memahat benda dalam keadaan dingin
(Padar). Pahat tangan terdiri dari beberapa jenis menurut bentuknya dan kegunaanya. Ada pahat plat yang berfungsi
untuk mengikis bidang cembung, memotong baut, meratakan bidang. Lalu, ada pahat yang digunakan untuk
membuat alur atau silang yang berfungsi untuk membuat alur minyak, dan alur sempit. Ada juga pahat Dam yang
berfungsi untuk memperbaiki pengeboran, membuat alur dan lain sebagainya.

3. Palu (Hammer)

Palu merupakan perkakas tangan yang digunakan untuk memukul benda keras, yang terbuat dari baja dengan kedua
ujungnya yang dikeraskan. Terdapat banyak jenis palu yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Seperti palu
pencabut paku, palu pemecah batu, palu berkapak, Palu muka simetris, palu karet yang digunakan untuk memukul
plat, dan masih banyak jenis palu lain yang mempunyai fungsi berbeda-beda.

4. Obeng

Obeng merupakan perkakas tangan (Hand Tool) yang digunakan utuk mengencangkan sebuah skrup, berdasarkan
penggunaanya, obeng ini digunakan sesuai dengan nomernya, ada obeng nomer 1,2,3 dan masih banyak lagi yang
lainnya. Kemudian dari segi bentuknya ada obeng yang berkepala Plus (+), kemudian ada yang berkepala minus (-)  
dan ada yang berkepala bintang(*).

5. Gergaji Tangan

Gergaji ini berfungsi untuk memotong sebuah benda. Pada setiap sisi gergaji, terdapat gigi pemotong yang bergerigi
dan dikeraskan. Daun gergaji tangan juga terbuat dari baja perkakas sekaligus baja Tungsten. Ada banyak jenis-jenis
dari gergaji tangan, yaitu :

 Handsaw
 Coping saw
 Crosscut saw
 Hacksaw
 Backsaw

6. Tang
Tang merupakan salah satu perkakas tangan yang berfungsi untuk menjepit benda kerja dan bahkan ada yang
digunakan untuk memotong kawat. Biasanya tang rata-rata digunakan untuk memotong kawat jika digunakan di
lingkungan tumah. Selain itu ada banyak jenis-jenis tang yang bisa anda gunakan. Yaitu

 Tang Kombinasi
 Tang pengupas
 Tang Pemotong
 Tang Cucut
 Tang Kakatua
 Tang Baya
 Tang Mutifungsi
 Tang Sudut
 Tang Rivet
 Tang Slip Joint

7. Jangka (Compass)

Ada banyak jenis-jenis jangka yang biasa digunakan untuk perkakas tangan. Masing-masing jangka memiliki
fungsinya masing-masing, diantara lain yaitu :

~ Jangka Tusuk

Jangka ini memiliki sepasanag kaki berujung lancip. Bila dalam keadaan tertutup ke dua unjung kaki pada jangka
tersebut berimpit dan sama panjang. Jangka tusuk biasa digunakan untuk menggambar lingkaran pada benda kerja
dan untuk memindahkan jarak dari alat ukur ke benda yanglain.

~ Jangka Bengkok

Jangka jenis ini berbentuk melengkung dengan radius yang sama. Jangka bengkok biasanya digunakan untuk
mengukur diameter luar atau mengukur luar suatu benda. Alat ini terdiri dari sepasang kaki bengkok, per penekan
dan sebuah mur baut sebagai pengaturnya.

Jangka ini sering digunakan karena mudah dalam penggunaanya (Cara Mengukurnya). Hal tersebut harus
dikonvensikan dengan alat ukur mistar, meteran atau siku-siku.

~ Jangka Kaki (Inside Calipers)


Jangka jenis ini berfungsi untuk mengukur diameter dalam atau lebar suatu celah. Kaki pada jangka ini berbentuk
lurus dengan ujung menonjol ke luar. Hasil pengukurannya harus dikonversikan dengan alat ukur mistar, meteran
atau siku-siku.

8. Cap (Stamp)

Cap atau stamp biasa terbuat dari baja paduan yang tidak dikeraskan, karena sifatnya harus ulet (Tought) dan cukup
keras bisa mengalahkan benda yang akan distempel. stempel adalah alat yang digunakan untuk mencetak angka-
angka atauhuruf pada benda kerja.

Stempel digunakan untuk menandai / memberi identitas suatu produk yang terbuat dari logam. Stempel ini juga
dapat digunakan sebagai tanda kepemilikan dari masing-masing benda kerja yang dibuat. Untuk lingkungan industri,
biasanya benda kerja ini digunakan untuk nomer-nomer rangka atau tangggal pembuatan produk.

9. Penyiku

Biasanya penyiku digunakan untuk menyiku benda kerja. Siku-siku geser biasanya digunakan untuk mengetahui
kesikuan atau pembanding kesikuan sudut yang tidak membentuk 90 derajat, sedangkan siku-siku dipergunakan
untuk mengetahui sudut yang dibentuk adalah tepat 90 derajat.

10. Ragum

Ragum merupakan alat yang biasa digunakan untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka ragum caranya yaitu
putar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri ( Berlawanan Jarum Jam ), maka batang yang berputar akan menarik
landasan tidak tetap pada rahang tersebut. Sedangkan untuk mengencangkan ragum, kalian bisa memutarnya
kembali searah jarum jam, maka rahang tidak tetap pada ragum akan mendorong benda kerja. Pada ragum terbagi
menjadi 3 jenis secara umum, yaitu :

 Ragum Biasa. Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang berbentuk sederhana dan biasanya
hanya dipakai untuk mengefrais bidang datar
 Ragum Putar. Digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle.
Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa, namun pada bagian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar
360 derajat.
 Ragum Universal. Merupakan jenis ragum yang mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur
letaknya secara datar dan tegak.
2 . Menganalisis strategi penggunaan perkakas bertenaga/ operasi digenggam
Alat perkakas bertenaga

apa sih sebenarnya alat perkakas bertenaga itu. Yang dimaksud alat perkakas bertenaga adalah peralatan yang
sumber tenaganya tidak dari manusia, tetapi dari tenaga listrik atau tenaga pneumatis (gas). Jadi tenaga listrik dan
udara digunakan sebagai power (tenaga). 

Jenis-jensi perkakas bertenaga diantaranya :

1. Jig saw
2. Ketam tangan
3. Bor tangan
4. Mesin frais atas
5. Gerinda tangan

1. Penggunaan Mesin Gergaji Pita Kecil (Jig saw)


Mesin gergaji pita kecil sering disebut "Jig Saw". Alat ini biasanya digunakan untuk memotong bentuk-bentuk
lengkung, memperbesar lubang, memotong lurus, bersudut dan bentuk lingkaran. Tidak hanya digunakan untuk
memotong kayu saja, tetapi alat ini juga dapat digunakan untuk memotong mika, akrilik, plastik dan lembaran metal
yang lunak dengan bilah gergaji yang disesuaikan.

Keterangan gambar :

1. Kabel power
2. Pengunci saklar utama
3. Saklar utama
4. Rumah motor
5. Pelat dasar mesin
6. Penjepit bilah gergaji
7. Bilah gergaji

Perlengkapan mesin gergaji pita kecil dan penggunaannya


 Pelat dasar mesin bersudut

Digunakan untuk pemotongan bersudut pada bidang kerja. Sudut dapat diatur antara 0 derajat sampai 45 derajat.

 Pengantar paralel

Digunakan untuk pemotongan lurus.

 Jari-jari pengantar

Digunakan untuk pemotongan bentuk lingkaran. Jarak radius lingkaran adalah pusat putar sampai sisi iris mata
gergaji.

 Penjepit bilah gergaji

Digunakan untuk menjepit bilah gergaji pada proses kerja mesin.

 Obeng dan kunci L

Digunakan untuk menyetel perlengkapan mesin.

Data-data teknik mesin gergaji pita kecil


Gergaji pita kecil dibedakan menjadi 3 macam : 

1. Berkecepatan tetap yang bekerja sekitar 3000 gerakan per menit, 


2. Mempunyai 2 macam kecepatan yaitu 2700 dan 3200 gerakan per menit 
3. Berkecepatan variable dengan kecepatan antara 0 sampai 3500 gerakan per menit. 

Kapasitas penggunaan maksimum ketebalan pada mesin gergaji pita kecil adalah kayu lunak 1 5/8 inci, kayu keras 1
inci, aluminium dan besi lunak 1/ 4 inci.

Bentuk gigi bilah gergaji ini dibedakan menjadi 2 macam yang pertama bergigi runcing dan digiwar selang seling
yang digunakan untuk memotong benda lunak seperti kayu, plastik atau aluminium. Bentuk kedua bergigi
gelombang yang digunakan untuk memotong karet atau kulit.
Jenis-jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan mesin gergaji pita kecil

 Membelah dan memotong lurus 

Pengantar pararel dilekatkan pada pelat dasar mesin, kemudian ukur jarak antara sisi pengantar sampai sisi iris
gergaji dan jangan lupa untuk mengencangkan baut penjepit. Setelah itu hidupkan mesin dan jalankan antaran
pengantar pararel.

 Menggergaji lubang 

Benda kerja ditandai dengan cara dibor pada bagian yang akan dibuang. Sesuaikan diameter lubang dengan lebar
bilah gergaji, lalu masukkan bilah gergaji pada posisi awal, kemudian hidupkan mesin dan perbesar lubang sesuai
dengan batas-batasnya. Setelah terpotong semua keluarkan bilah gergaji.

 Menggergaji miring 

Kendorkan baut pada pelat dasar dengan menggunakan obeng. Aturlah kemiringan pelat dasar sesuai dengan sudut
kemiringan yang diinginkan kemudian kencangkan baut pelat dasar agar tidak berubah lagi. Benda kerja dijepit
dengan kelem dan mulai menggergaji.

 Menggergaji lingkaran 

Sematkan pengantar jari-jari kedalam alur penjepit, kemudian ukurlah jarak radius yang diinginkan dan kencangkan
sekrup penjepitnya. Tancapkan pen pusat putar dengan pusat lingkaran benda kerja dan mullai menggergaji sesuai
arah pengantar. Pada saat menggergaji tekan pen pusat putar dan tahan pada posisinya. Perhatikan perbandingan
antara lebar bilah gergaji dan radius lingkaran. Untuk mengurangi panas bilah gergaji dapat dilakukan dengan
membuat potongan awal untuk membebaskan bilah gergaji dari jepitan benda kerja.

 Menggergaji bebas 

Segala bentuk lengkungan dapat dikerjakan asalkan radius lengkungan disesuaikan dengan ukuran lebar bilah
gergaji. Pengguanaan mesin dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengerjaan dari bawah dengan menjepit mesin
pada bangku kerja dan dasar gergaji menghadap keatas.

2. Penggunaan Mesin Ketam Tangan 

Mesin ketam pada dasarnya digunakan untuk mengetam kayu dua sisi yang berdekatan sehingga menjadi lurus, rata
dan siku.  
Keterangan gambar :

1. Kabel power
2. Pegangan pendorong
3. Saklar utama
4. Pegangan muka untuk mengatur tebal tatal
5. Baut penjepit pengantar paralel
6. Lubang batang pengantar paralel
7. Penutup puli motor penggerak
8. Pelat dasar ketam depan
9. Pelat dasar depan
10. Poros pisau

 Perlengkapan mesin ketam tangan dan penggunaannya

1. Kuda-kuda, digunakan untuk bekerja dengan kedudukan permanen.


2. Pengantar paralel, digunakan untuk membuat sponning atau penyiku.
3. Pelat penyudut, digunakan untuk mengetam miring bersudut.
4. Kunci pembuka pisau, digunakan untuk membuka pisau katam.
5. Pengaman penutup poros pisau, digunakan untuk mengamankan pisau jika lepas tidak terlempar keluar.

Data-data teknik mesin ketam tangan 


Mesin ketam tangan dibedakan menurut kapasitas daya ketamnya, mulai dari lebar 40 mm sampai 80 mm. Daya
sayatan ketebalan tatal sangat mempengaruhi kekuatan mesin. Mesin ketam yang balok mempunyai pisau dengan
lebar sekkitar 150-260 mm.

Jenis-jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan mesin ketam tangan

 Pemasangan pisau pada poros

Balik mesin ketam dan lepaskan baut-baut penjepit pisau dengan kunci pembuka. Tarik dan keluarkan baut-baut
penjepit pisau dari poros mesin dan bersihkan. Ganti pisau apabila sudah tidak tajam. Setelah itu letakkan kumparan
merata pada pelat dasar belakang. Putarlah poros pisau dan tekan sampai pisau muncul kemudian kencangkan
penjepitnya. Munculnya pisau maksimum 1 mm. Ketebalan serutan tatal dapat diatur mulai dari 0 atau tidak
menyerut sampai maksimum 1 mm dengan tombol pegangan depan. 

 Mengetam lurus

Pemotongan harus mengambil arah serat kayu. Pada benda kerja yang lebar sebaiknya serutan tatal tipis agar pisau
dan kerja motor tidak bertambah bebannya. Jepitlah benda kerja pada meja kerja, hidupkan mesin dan mulai
mengetam.Pegang tombol pegangan depan sebagai kemudi dengan tangan kiri dan pegangan belakang sebagai
pendorong dengan tangan kanan. Pada waktu arus dimatikan, tunggu sampai poros berhenti sebelum diletakkan
diatas meja. 

 Mengetam sponning

Pengantar paralel disematkan pada lubang muka mesin dan dijepit dengan baut penjepit. Lebar sponning maksimal
adalah lebar poros mesin dan kedalaman sponning yang dibuat sesuai ukuran bebas sisi samping. Atur kedudukan
pisau dan ketebalan tatal. Lebar sponning diatur dengan menggunakan pengantar paralel. Nyalakan mesin dan
jalankan diatas benda kerja dengan pengantar paralel selalu bergeser pada sisi samping benda kerja. 

 Mengetam miring

Pada pengetaman miring diperlukan pengantar miring sehingga pada pelat paralel dipasang pelat bersudut.

3. Penggunaan Mesin Bor Tangan

Mesin bor pada dasarnya adalah jenis mesin yang gerakannya memutar alat pemotong dengan arah pemakanan mata
bor hanya pada sumbu mesin tersebut. Mesin bor tangan digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik,
beton atau bahan lain. 

Perlengkapan mesin bor tangan dan penggunaanya

1. Mata bor, digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik, mika dan lainnya. 
2. Alat pemutar sekrup, digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekrup.
3. Alat tambahan pemegang mata sekrup, digunakan untuk merubah ukuran atau jenis mata bor dengan
mengganti ujungnya tanpa melepas keseluruhan.
4. Piringan amplas, digunakan untuk mengamplas benda kerja. 

Data-data teknik mesin bor tangan 

Ukuran mesin bor dan diameter mata bor ditentukan oleh ukuran kapasitas penjepitnya. Ukuran mata bor yang
digunakan untuk rumah tangga adalah ¼ inci samapi 3/8 inci sedangakn ukuran mata bor untuk industri berukuran
antara ½ sampai ¾ inci. Mesin bor kombinasi yang serbaguna biasanya menggunakan daya sebesar 1/3 PK. 

Beberapa jenis mata bor


 Mata bor spiral tanpa senter

Digunakan untuk membuat lubang tidak tembus pada kayu lunak atau keras.

 Mata bor spiral dengan senter

Digunakan untuk membuat lubang tembus dan tidak tembus.

 Mata bor spiral bertingkat

Digunakan untuk membuat lubang pembenaman kepala sekrup secara langsung.

 Mata bor versink

Digunakan untuk memperbesar lubang tanam kepala sekrup.


(A) Bor versink konstruksi tunggal dan (a) hasil pemborannya.

(B) Bor versink konstruksi kombinasi yang dapat disambung dengan mata bor spiral dan (b) hasil pemborannya. (c)
sekrup yang ditanam dalam lubang bor

Kapasitas mesin bor

Jenis-jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan mesin bor

 Pemboran lubang tembus

Ketepatan pemboran dapat diperoleh dengan menandai pusat lubang dengan drip. kedudukan mesin bor harus tegak
lurus. Gunakan siku sebagai pedoman dan jepit benda kerja agar tidak bergeser. Gunakan alas pada benda kerja agar
bagian bawah yang dibor tidak terkoyak. 

 Pemboran lubang tidak tembus

Membuat lubang tidak tembus dengan ukuran kedalaman tertentu dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. menggunakan kelos pembatas, maksudnya memperhatikan kemunculan mata bor sesuai dengan kedalaman
lubang yang diinginkan. 
2. Menggunakan tuas pembatas, maksudnya dengan mengukur ujung mata bor dan ujung tuas pembatas
berselisih kedalaman lubang yang diinginkan. 

 Menggerinda dengan mesin bor tangan


Mesin digunakan sebagai pemutar batu gerinda untuk menghaluskan atau membersihkan lapisan karat.

 Mengamplas dengan mesin bor tangan

1. Pengamplasan horizontal. Pengendalian tekanan pengamplasan diatur oleh gerakan tangan pada arah
horizontal, yaitu dengan menjepit mesin pada meja kerja dan benda kerja digerakkan dengan bebas pada
meja penopang.
2. Pengamplasan vertikal. Pengendalian pengamplasan secara vertikal kurang menguntungkan karena tekanan
tangan mudah berubah dan gerakan alat tidak mungkin sejajar. 

 Mengupam dengan mesin bor tangan

Mesin bor juga dapat digunakan sebagai alat untuk menggosok benda kerja setelah difinishing.

4. Penggunaan mesin frais atas dengan tangan

Pada dasarnya mesin frais adalah mesin perkakas yang proses kerjanya memotong dengan cara menyayat atau
memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar. 

 Cincin pengganda (coppying ring)

Digunakan untuk pembuatan benda kerja dengan sablon-sablon khusus.

 Pengantar paralel

Digunakan untuk membuat alur sponning atau profil pada sisi samping benda kerja yang lurus.

 Pengatur kehalusan

Digunakan pada pengantar paralel sebagai tambahan agar dapat diatur lebih teliti.

 Pengantar isi tebal

Digunakan untuk pekerjaan berulang, pembuatan profil atau perataan sisi yang melengkung tanpa menggunakan
pisau frais atas tangan berbantalan.

 Alas dasar penyudut

Digunakan untuk memfrais atau chamfer bersudut. Sudut dapat diatur sampai 45 derajat. 

 Pembatas miring

Digunakan untuk memfrais pada papan lebar sehingga pengantar paralel dapat digunakan.

 Jangka (circle cutting device)

Digunakan untuk memotong atau mengalur bentuk lingkaran dan bentuk lengkung. 

Jenis-jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan mesin frais atas

 Pemasangan pisau

Tekan bagian pelat dasar sehingga mendekat kerumah motor. Keraskan pegangan kunci sehingga pelat dasar tidak
bergerak. Poros kerja pisau muncul dari lubang pelat dasar, kemudian buka baut dengan kunci. Setelah itu pisau
dimasukkan kedalam lubang poros kerja dan kencangkan. 

 Melepas pisau 
Setelah pelat dasar tertekan dan dikencangkan, buka baut penjepit pisau dengan kombinasi kunci poros, selanjutnya
lepaskan pisaunya. Kencangkan baut agar tidak terlepas dan buka kembali pegangan penguncinya. 

 Mengatur kedalaman pisau

Pengaturan kedalaman pisau dengan mengatur  baut pembatas sesuai dengan kedalaman skala. Bila tidak terdapat
skala atau pisau terlalu pendek maka langkah pengaturan dilakukan dengan menekan pelat dasar menuju rumah
motor, sehingga pisau muncul. Ukurlah kemunculan pisau yang dikehendaki dengan mengendorkan pegangan
pengunci secara perlahan. Setelah pisau muncul sesuai dengan yang diperlukan maka keraskan pegangan kunci.
Baut pengatur batas kedalaman iris pisau diatur dulu sebelum pegangan kunci dilepaskan. 

 Pembuatan alur dan sponning lurus

Pada pembuatan alur dan sponning lengkung diperlukan mal dan cincin pengganda sebagai pengantar. Setelah
pembuatan mal selesai letakkan benda kerja diatas meja kerja kemudian susunlah mal diatasnya dan jepit dengan
penjepit. Pasang pisau dan cincin pengganda pada mesin, atur kedalaman pisau sesuai dengan kedalaman yang akan
dibuat. Hidupkan mesin dan singgungkan sisi luar cincin pengantar pada sisi mal. Tekan mesin sehingga pisau
memakan kayu 3 sampai 4 mm. Keraskan pegangan pengunci dan geserlah mesin sepanjang alur yang diinginkan.
Lakukan sampai kedalaman alur yang diinginkan tercapai. 

 Pembuatan alur hias dengan jangka

Jangka diselipkan pada lubang untuk pengantar paralel dimuka dan diatur jaraknya. Jarak radius adalah jarak antara
jarum jangka dengan sumbu pusat pisau. Tusukkan jarum jangka pada sumbu pusat putaran. Kemudian hidupkan
mesin dan pisau ditekan sampai menggores benda kerja. Irisan alur yang dibuat antara 4 sampai 5 mm. Untuk
pengerjaan alur yang dalam dapat diulang beberapa kali. 

 Alur ekor burung untuk sambungan kusen lengkung

Permukaan kepala kayu diperluas dengan penambahan papan yang dijepit pada sisi kanan dan kiri. Pasang pisau
untuk alur ekor burung pada mesin dan atur pengantar paralel sesuai dengan jarak yang diinginkan. Jalankan mesin
dengan antaran sejajar pada papan tambahan mengiris benda kerja.

5. Penggunaan Gerinda

Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong ataupun menggerus
benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Pada kali
ini akan dibahas khusus mengenai mesin gerinda tangan yang banyak digunakan di bengkel-bengkel pemesinan.
Fungsi utama mesin gerinda secara umum adalah :

1. Mmotong benda kerja yang ketebalannya tidak relatif tebal.


2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
3. Sebagai proses jadi akhir (finishing) pada benda kerja.
4. Mengasah alat potong agar tajam
5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja (baik itu elips, siku, dll)

Mesin gerinda tangan


Fungsi dari mesin gerinda tangan ini adalah mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, merapikan hasil
pemotongan benda kerja, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda
kerja untuk dilas, dll. Mesin gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000-15000 rpm.
Dengan kecepatan tersebut, batu gerinda yang merupakan komposisi alumunium oksida dengan kekasaran serta
kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga, menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan
kecepatan tersebut, dapat juga digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang
dikhususkan untuk memotong.
Jenis-jenis batu gerinda :

 Mata gerinda asah

Batu gerinda atau biasa disebut dengan Grinding Wheel ini berfungsi untuk mengikis permukaan logam baik pada
besi, baja, maupun stainless steel.

 Batu gerinda fleksibel 

Batu gerinda ini biasanya digunakan untuk mengikis permukaan logam khusus pada area-area yang terbatas/sempit.
Batu gerinda fleksibel juga dapat digunakan untuk memotong logam, namun kelemahannya yang dihasilkan dari
fungsi ini yaitu area yang terpotong akan lebih banyak atau lebar daripada dengan menggunakan batu gerinda
potong.

 Batu gerinda potong (Cutting Wheel) 

Sesuai dengan namanya, batu gerinda ini berfungsi untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik untuk
besi mildsteel, baja, hingga stainless steel. Tentunya dengan menyesuaikan spesifikasi pada produk tersebut.

 Sikat gerinda (Steel Wire Brush)

Fungsi dari sikat gerinda adalah untuk membersihkan bagian-bagian permukaan logam dari adanya kotoran seperti
karat, kerak, serta akibat proses oksidasi pada permukaan logam. Sikat gerinda ini juga berfungsi untuk mengelupas
lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan tersebut. 

 Ampelas gerinda

Ampelas gerinda ini memiliki dua jenis yaitu ampelas gerinda susun (Flap Disc) dan ampelas gerinda datar (Fibre
Disc). Fungsi dari ampelas ini yaitu untuk mengikis permukaan, baik pada permukaan logam maupun pada
permukaan kayu yang bertujuan untuk menghasilkan finishing permukaan yang rata dan halus. 

 Pisau potong keramik (Diamond Wheel)

Pisau potong keramik ini memiliki dua jenis, yaitu jenis basah dan jenis kering. Sesuai dengan namanya, pisau ini
berfungsi untuk memotong keramik. 

 Gerinda tembok (Diamon Turbo Wheel)

Fungsi dari gerinda ini adalah sebagai pengikis pada bidang permukaan semen, tembok, dan marble/granit yang
bertujuan untuk menghasilkan permukaan yang rata dan meratakan serta mengikis sisi dari granit untuk menciptakan
lekukan sesuai pola yang diinginkan.

 Pisau kayu (Circular Saw)

Sesuai dengan namanya, pisau potong ini berfungsi untuk memotong kayu. Pada varian produknya, circular saw
diciptakan dengan berbagai jumlah mata gerigi yang biasa disebut teeth.

 Batu gerinda asah spons (Grinding Wheel Sponge)

Fungsi dari batu gerinda ini yaitu untuk menghaluskan dan mengkilapkan permukaan pada batu marmer/granit.
GAMBAR TEKNIK MESIN
Etiket Gambar Teknik atau Kepala Gambar (Fungsi, Komponen, dan Cara Membuat)

Etiket atau Kepala Gambar - Etiket atau kepala gambar merupakan salah satu hal penting pada gambar teknik. Etiket gambar
teknik atau kepala gambar ini berisikan berbagai informasi yang berupa keterangan mengenai gambar. Etiket gambar teknik ini
lebih dikenal dengan kepala gambar. Etiket gambar teknik terletak disebelah bawah atau bawah bagian kanan.

Dalam pembuatan etiket atau kepala gambar terdiri dari beberapa jenis. Berbagai jenis etiket gambar teknik ini memiliki
bentuk yang berbeda-beda. Oleh karena itu dalam pembuatannya harus disesuaikan dengan standar perusahaan yang ada. 

Etiket wajib ada dalam setiap gambar teknik. Etiket terdapat beberapa jenis yang nantinya juga disesuaikan dengan ukuran
kertas yang digunakan. Etiket bisa digunakan pada ukuran kertas mulai dari A1 sampai A5. Sebenarnya dalam cara pembuatan
etiket gambar teknik tidak terlalu sulit. Namun dalam setiap proses gambar teknik, etiket gambar teknik perlu digambar atau
dibuat terlebih dahulu.

Lalu apa fungsi etiket gambar teknik atau kepala gambar? Apa saja jenis etiket gambar teknik atau kepala gambar? Lalu
bagaimana cara pembuatan etiket gambar teknik atau kepala gambar baik ukuran, model atau jenisnya? Semua hal tersebut
akan dibahas pada artikel berikut ini.
Fungsi Kepala Gambar atau Etiket Gambar Teknik
Fungsi etiket gambar teknik adalah untuk memuat data-data dan informasi mengenai gambar yang dibuat. Informasi-informasi
tersebut diantaranya yaitu judul gambar, ukuran, dan lain sebagainya.

Jenis Kepala Gambar atau Etiket Gambar Teknik

Kepala gambar atau etiket gambar teknik terdiri dari beberapa jenis. Berikut merupakan jenis kepala gambar (etiket gambar
teknik) yang sering digunakan:

1. Model Sekolah Teknik Mesin (Verein Schweizerischer Maschinen)

Model Sekolah Teknik Mesin (Verein Schweizerischer Maschinen) merupakan salah satu jenis etiket gambar teknik. Pada etiket
model sekolah teknik mesin, selain terdapat keterangan seperti pada etiket standar namun ditambahi keterangan-keterangan
yang berhubungan dengan bagian detailnya seperti skala, tanggal pembuatan, pembuat, dan lain sebagainya. Model sekolah
teknik mesin lebih sederhana daripada jenis etiket lain.

2. Model Penunjukan Proyeksi


Model Penunjukan Proyeksi merupakan salah satu jenis etiket atau kepala gambar pada gambar teknik. Pada kepala gambar
atau etiket model penunjukan proyeksi sebenarnya sama dengan model sekolah teknik mesin atau model vsm. Perbedaan
mencolok dari kepala gambar atau etiket gambar teknik model penunjukan poyeksi dengan vsm yaitu pada model penunjukan
proyeksi terdapat kolom untuk menuliskan proyeksi yang digunakan semisal proyeksi eropa atau proyeksi amerika.

Cara Membuat Kepala Gambar atau Etiket Gambar Teknik


Kepala gambar atau etiket gambar teknik merupakan salah satu bagian penting dalam gambar teknik. Untuk membuat kepala
gambar atau etiket gambar teknik maka perlu diketahui bagian-bagian serta ukuran yang digunakan. Pada kepala gambar atau
etiket gambar teknik terdapat beberapa bagian yang wajib ada dikarenakan termasuk standar ISO. Berikut merupakan bagian-
bagian kepala gambar atau etiket gambar teknik:

1. Nama pembuat gambar


Nama pembuat gambar merupakan salah satu bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk
memberikan informasi mengenai pembuat gambar.

2. Nama gambar atau judul gambar


Nama gambar atau judul gambar merupakan salah satu bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki
fungsi untuk memberikan informasi mengenai gambar yang dibuat semisal potongan baut dan lain sebagainya.

3. Nama perusahaan atau instansi


Nama perusahaan atau instansi merupakan bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk
memberikan informasi mengenai perusahaan atau instansi yang membuat gambar tersebut.

4. Tanggal gambar
Tanggal gambar merupakan bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk memberikan
informasi mengenai tanggal selesainya gambar dibuat.

5. Tanggal pemeriksaan dan nama pemeriksa gambar


Tanggal pemeriksaan dan nama pemeriksa gambar merupakan bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang
memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai tanggal gambar diperiksa serta nama pemeriksa agar gambar benar-
benar sesuai dan terhindar dari kesalahan.

6. Nomor gambar
Nomor gambar merupakan salah satu bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk
memberikan informasi mengenai identitas gambar yang terdiri dari nomor-nomor khusus sehingga gambar mudah dikenali.

7. Skala gambar
Skala gambar merupakan salah satu bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk
memberikan informasi mengenai mengenai skala gambar yang digunakan atau perbandingan ukuran dari gambar dengan
bentuk benda aslinya.

8. Berbagai informasi lain yang diperlukan


Berbagai informasi lain yang diperlukan untuk menambah informasi dan keterangan gambar sehingga gambar benar-benar jelas
dan dapat dipahami oleh semua orang baik perencana maupun pelaksana seperti proyeksi yang digunakan, ukuran kertas, dan
lain sebagainya.

Selain komponen atau bagian-bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik memiliki ukuran-ukuran yang harus
disesuaikan dengan standarnya. Baik secara manual maupun menggunakan komputer  melalui berbagai software seperti
autocad dan lain sebagainya, setiap gambar harus memiliki kepala gambar atau etiket gambar teknik. Untuk mengetahui ukuran
kepala gambar atau etiket gambar teknik maka sebelumnya perlu menentukan garis tepi gambar berdasarkan ukuran kertas
gambar yang digunakan.

Setelah membuat garis tepi sesuai dengan ukuran kertas gambar yang digunakan. Ukuran garis tepi dapat digunakan baik dalam
posisi potrait atau tegak maupun landscape atau horisontal. Setelah garis tepi dibuat maka barulah membuat kepala gambar
atau etiket gambar teknik. Pemilihan jenis kepala gambar disesuaikan dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai