0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Standar asuhan keperawatan pada pasien dengan tifoid memberikan pedoman dalam merawat pasien dengan infeksi paru yang ditandai dengan demam, batuk, dan nyeri dada. Asuhan mencakup observasi gejala klinis, pemberian oksigen, fisioterapi, nutrisi, serta edukasi pasien tentang istirahat, diet, dan kebersihan untuk mencegah komplikasi. Evaluasi dilakukan dengan memantau suhu tubuh normal, nafas bersih, dan
Standar asuhan keperawatan pada pasien dengan tifoid memberikan pedoman dalam merawat pasien dengan infeksi paru yang ditandai dengan demam, batuk, dan nyeri dada. Asuhan mencakup observasi gejala klinis, pemberian oksigen, fisioterapi, nutrisi, serta edukasi pasien tentang istirahat, diet, dan kebersihan untuk mencegah komplikasi. Evaluasi dilakukan dengan memantau suhu tubuh normal, nafas bersih, dan
Standar asuhan keperawatan pada pasien dengan tifoid memberikan pedoman dalam merawat pasien dengan infeksi paru yang ditandai dengan demam, batuk, dan nyeri dada. Asuhan mencakup observasi gejala klinis, pemberian oksigen, fisioterapi, nutrisi, serta edukasi pasien tentang istirahat, diet, dan kebersihan untuk mencegah komplikasi. Evaluasi dilakukan dengan memantau suhu tubuh normal, nafas bersih, dan
No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 Tanggal Terbit Ditetapkan STANDAR ASUHAN Direktur RSI NAMIRA KEPERAWATAN
dr. H. Basirun, MMRS
NIK. 201183001 1. Pengertian Suatu standar dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Pneumonia yang merupakan penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli (Axton &Fugate, 1999)
2. Masalah 1. Peningkatan suhu tubuh
Keperawatan 2. Jalan nafas kotor/ batuk non produktif sampai produktif. 3. Pola nafas tidak efektif. 4. Nyeri dada 5. Penggunaan otot-otot bantupernafasan. 6. Nafsu makan menurun 7. Malaise,gelisah dan cepat lelah 8. Devisit perawatan diri. 3. Diagnosa 1. k e t i d a k e f e k t i f a n b e r s i h a n $ a l a n n a f a s keperawatan berhubungan dengan p e n i n g k a t a n produksi sputum 2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan tekanan kapiler alveolus 3. Nyeri dada berhubungan dengan kerusakan parenkim paru. 4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen 5. Nu t r i s i k u r a n g d a r i k e b u t u h a n tubuh berhubungan d e n g a n peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan prosesinfeksi. 6. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi 4. Intervensi a. Bina hubungan saling percaya keperawatan b. Kaji TTV c. Kompres hangat jika suhu tubuh meningkat d. Anjurkan batuk efektif e. Berikan O2 sesuai instruksi f. Lakukan fisitherapy dada g. Atur posisi semifowler. h. Ajarkan tekhnik distraksi dan reaksasi nyeri i. Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering j. Kaji Kemampuan dalam perawatan diri. k. Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL l. Melaksanakan tugas-tugas Kolaborasi. 5. Observasi a. Observasi suara nafas b. Observasi suhu tubuh axial c. Hitung intake dan output d. Kaji sekala nyari e. Observasi ekemampuan beraktivitas f. Porsi makan g. Penurunan kesadaran 6. Evaluasi a. Suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5’c) b. Jalan nafas bersih/suara nafas normal (vesikuler) c. Nyeri pada angka 0 pada sekala 0-10 d. Nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh e. Kebutuhan ADL terpenuhi secara mandiri. f. Beraktivitas tanpa kelelahan. g. Tidak terjadi komplikasi
7. Informasi dan a. Tirah baring
Edukasi b. Mobilisasi bertahap c. Diit Lambung rendah serat d. Hand hygiene e. Minum obat teratur f. Kebersihan makanan. g. Kebersihan lingkungan 8. Discharge planning Normal 9. Nasehat pulang a. Kontrol sesuai instruksi DPJP instruksi kontrol b. Istirahat cukup c. Minum obat teratur d. Diit lambung e. Jaga kebersihan lingkungan dan makanan
10. Rehabilitasi a. Latihan gerak otot
b. Mobilisasi bertahap c. Tingkatkan porsi makan
11. Penelaah kritis Subkomite mutu keperawatan
12. Indikator (harus a. Hari rawat sesuai PPk
terukur) b. Suara nafas bersih (vesikuler) c. Suhu axial Rata-rata 36,5-37,5’C d. BB tidak menurun e. Tidak ada komplikasi
13. Kepustakaan a. Diagnosa NANDA (NIC&NOC) 2007-2008