Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN REFLEKSI KASUS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALATIGA


PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
BLOK :9
RUANG : Flamboyan 2
HARI/TINGGAL : Rabu, 15 Juni 2022

IDENTITAS MAHASISWA
NAMA : Ndakirotun Nikmah
NIM : 32102100077
SEMESTER : 2

IDENTITAS PEMBIMBING
Pembimbing Klinik : Roosaka Pamoedji S.Kep Ns
Pembimbing Akademik : Isna Hudaya. S.SIT, M.Biomed

a. Deskripsi Kejadian

Rabu, 15 Juni 2022 hari ke-3 saya melakulan Clinikal Expossure (CE) di RSUD Salatiga pada
minggu pertama saya karna saya di sana diberi waktu 3 minggu, Pada pukul 10.00 pagi di
Ruang Flamboyan 2 yang merupakan bangsal orang-orang pre dan post operasi,di kamar NO.
201 F di situ pertama kalinya saya melihat pemasangan kateter secara langsung kepa pasien.
Sebelumnya saya hanya melihat dan mempraktekan di panthom, Pasien itu Bernama Nn.O, dia
adalah pasien post Operasi,setelah operasi dia tidak bisa pipis lalu ibu perawat berinisiatif
untuk memasang kateter. Disitu saya berinisiatif untuk mengikuti dan melihat secara langsung
bagaimana pemasangan kateter pada pasien.Sebelum nya saya dan ibu perawat sudah
menyiapkan alat,sebelum melakukan pemasangan ibu perawat melakukan komunikasi
terapeutik kepada pasien dan keluarga saat melakukan komunikasi ibu perawat di sambi
melakukan vulva hygine,Disini ada sedikit perbedaan antara yang di ajarkan yang di kampus
dan yang ibu perawat lakukan.Saat di kampus di ajarkan untuk menggunakan kapas DTT tetapi
ibu perawat menggunakan tisu basah untuk melakukannya.Setelah selesai kateter di buka dari
bungkus kemudian di olesi gel pada kateter untuk mempermudah masuknya kateter,tetapi saat
kateter sudah masuk terjadi kendala yaitu urinya tidak mau keluar sampai ibu perawat melepas
dan memasangnya Kembali dan juga memanggil temannya untuk mengecek,dan setelah di cek
dan ternyata sudah di masukkan sampai ke pucuknya, tetapi tetap tidak mau keluar.Kemudian
ibu perawat menyarankan untuk di lepas saja dan tidak jadi di pasang,dan memberi tahu
keluarga bahwa disarankan menggunakan pempres dulu dan tidak di pasang kateter.
b. Perasaan saat menghadapi kasus
Perasaan saya saat menghadapi kasus tersebut ada rasa takut dan penasaran,takut karena baru
memlakukan secara langsung penasaran karena sebelumnya belum pernah melakukan ke
pasien.Dan saat ibu perawat melakukan komunikasi terapeuti sampai akhir ibu perawat
memberi saran pada keluarga saya sangat memperhatikan.
c. Evaluasi :sisi positif dan negative
 Sisi positif :Saya paham dan taau bagaimana pemasangan kateter pada pasien secara
langsung
 Sisi negatif : Mungkin Ketika melakukan vulva hygine hanya menggunakan satu tisu
basah dan tidak menggunakan kapas DTT
d. Analisa
Kasus ini menarik dan sangat terkesan untuk saya,karena saya masuk di RSUD saya langsung
di sajikan dengan hal-hal yang sebelumnya belum pernah saya lakukan,pemasangan Kateter
adala hal yang menarik untuk saya jadikan refleksi kasus karena dengan saya melihatnya
secara langsung pada pasien akan membuat saya paham dan insyaallah di kemudian hari saya
tau dan mengerti bagaimana caranya memasang jika ke orang secara langsung.
Kateter merupakan sebuah alat berupa tabung kecil yang fleksibel dan biasa digunakan pasien
untuk membantu mengosongkan kandung kemih. Pemasangan alat ini dilakukan khusus untuk
pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri dengan normal.

1. Petugas atau perawat akan mencuci tangan dan membuka alat kateter.
2. Perlak di bawah anus pasien akan diletakkan setelah pakaian bawah dibuka.
3. Lakukan vulva hygine pada pasien
4. Selang kateter diberikan pelumas agar mudah dimasukkan ke saluran uretra.
5. Selang kateter dimasukkan hingga mencapai leher kandung kemih sekitar 5 cm.
6. Masukan ke dalam jalan keluarnya urin
7. Suntikkan air steril untuk mengembangkan balon pada ujung kateter
8. Bernapas hingga urine keluar.
9. Pasang ujung selang kateter tempat urin keluar ke penampung urin (urine bag)
10. Fiksasi selang kateter dengan menggunakan plester yang direkatkan ke paha pasien, atau ke
tempat khusus untuk kateter (catheter stand)
11. Kosongkan kantung urine yang terhubung dengan kateter setiap 6 – 8 jam sekali.
12. Bereskan peralatan, pastikan kembali pasien merasa nyaman, lepaskan sarung tangan, dan
lakukan prosedur cuci tangan[13-15]
e. Kesimpulan dari kasus tersebut
Saya jadi mengetahui bagaimana cara memasang kateter menetap, yaitu pertama tama
disiapkan terlebih dulu alat alatnya. Kemudian tidak lupa untuk menggunakan handscoen, lalu
melakukan vulva hygine sebelum dimasukkan kateternya ke dalam uretra,setelah dilakukan
vulva hygine kateter di buka dan di beri pelumas agar mengurangi rasa nyeri dan
mempermudah masuknya kateter. Sebelum di hubungkan dengan drainage bag, kateternya di
isi dulu oleh aquabidest/air seteril untuk mengunci kateter agar tidak lepas. Kemudian setelah
itu kateter dihubungkan dengan drainage bag, lalu di fiksasi menggunakan hypafix.
f. Action plan : Jika nantinya saya menghadapi pasien yang harus di pasang kateter saya bisa
melakukannya sendiri dan paham bagaimana cara yang benar dan bagaimana yang kurang
tepat.

Semarang, 03 Juli 2022


Clinical Instruktur Mahasiswa

(Roosaka Pamoedji S.Kep Ns) (Ndakirotun Nikmah)

Anda mungkin juga menyukai