Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agus Purwanto

NIPP : 20174030032

REFLEKSI KASUS II

1. Deskripsi kejadian
Pada stase keperawatan dasar yang saya lalui di RS PKU Gamping saya
banyak mendapat pengalaman baru serta menyenangkan. Kejadian ini terjadi ketika
saya berada di bangsal Zaitun, pada awalnya ada pasien dengan gangguan pernafasan
(sesak nafas) dan belum terpasang dower kateter, karena untuk meminimalisir
pergerakan dan supaya sesaknya berkurang maka ada advice dari dokter untuk
memasang kateter. Ketika perawat yang sedang berjaga adalah perempuan, maka saya
di berikan kesempatan untuk memasang kateter, pada saat itu pasien takut sekali
ketika akan di pasang kateter dan sempat menolaknya, tetapi keluarga pasien
bersikukuh untuk di pasangkan kateter. Pada saat itu saya sudah mempersiapkan
kateter kit dan sudah siap memasang kepada pasien. Hal yang perlu di perhatikan
perawat dan mahasisa profesi adalah teknik steril dan kebersihan ketika akan
memasangkan kateter, pada saat saya suntikkan jel ke uretra pasien berteriak dan
merasa kesakitan, seteah itu saya lanjutkan mengoleskan jel ke selang kateer dan
memasukkan selang ke uretra pasien, setelah selang masuk sekitar lima centimeter
pasien merasa keakitan dan berteriak minta untuk tidak di pasangkan, karena pasien
merasa ketakutan, setelah beberapa detik selang tidak bisa di masukkan sepenuhnya
karena pasien perut pasien ada tahanan serta kaku, dan psien tetap memberontak,
setelah di berikan pendidikan kesehatan kepada pasien akhirnya pasien sedikit tenang
dan pada saat itu saya memasukkan lebih dalam selang kateternya dan akhirnya
berhasil.

2. Eksplorasi perasaan
Perasaan saya terhadap kejadian ini cukup berkesan, sehingga ada pengalaman yang
saya dapat sehingga saya bisa berlatih komunikasi lagi ketika berhadapan dengan
pasien ataupun dengan keluarga pasien. Selain itu bisa lebih banyak mendapat
pengalaman sifat pasien, mulai pasien yang koperatif atau sebaliknya sehingga ini
sangat bermanfaat bagi saya.
3. Hal positif dan negatif dari kejadian
- Hal positif:
a. Menambah pengalaman berkomunikasi
b. Komunikasi dengan keluarga pasien dapat membantu dalam pemberian
tindakan.
- Hal negatif
a. Teknik yang digunakan bukan teknik steril sehingga akan terjadi resiko yang
tidak di inginkan
b. Merasa minder ketika berhadapan dengan pasien ketika tidak ada pendamping
(perawat senior)
4. Analisa
Pemasangan kateter kepada pasien harus diperhatikan beberapa hal, termasuk
kebersihan serta teknik steril, pemasangan kateter seharusnya memakai teknik steril
untuk mengurangi atau meminimalisir terjadinya resiko infeksi terhadap pseien.
Selain itu teknik komunikasi yang dipakai adalah teknik terapeutik baik kepada pasien
ataupun dengan keluarga karena teknik terapeutik dapat Membantu pasien untuk
memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil
tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan (Purwanto, 2003), yang terjadi pada kasus ini adalah belum menerapkan
teknik steril serta menerapkan teknik terapeutik yang belum terlau saya kuasai.
5. Kesimpulan
Pemasangan kateter dengan teknik steril adalah hal yang oerlu diperhatikan untuk
meminimalisir resiko infeksi selain itu harus di oerhatikan juga teknik komunikasi
yang baik agar tindakan yang diberikan kepada pasien bisa terlaksana dengan baik
dan benar dan tentunya sesuai dengan keinginan kita.
6. Rencana tindak lanjut
Penerapan teknik steril ketika pemasangan dower kateter serta menerapkan teknik
komunikasi yang baik kepada pasien agar tindaka yang diberikan bisa lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai