Anda di halaman 1dari 9

EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)

Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:73/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

(5) Titik rumput harus meliputi 300 mm persegi tanaman pada 1 meter ditengah-tengah
dua sudut kanan untuk masing-masing.

(6) Sebelum benih disebar, benih rumput harus disetujui terlebih dahulu.
(7) Rumput harus ditanam dengan kuat dalam tanah atas yang segar dan bila perlu harus
dipatok dengan patok kayu. Penyedia Jasa harus beranggapan memiliki ijin dalam Nilai
Kontrak untuk penyemprotan reguler pada tanaman rumput baru selama musim kering
sampai waktunya tanaman tersebut tumbuh kuat. Tanaman rumput yang kering karena
kekurangan air harus diganti dengan biaya Penyedia Jasa.

(8) Penanaman rumput harus tuntas untuk memberikan permukaan padat yang
licin/mulus. Jalur dan titik tanaman rumput tidak harus lebih tinggi di atas tingkat
sekeliling tanah atas. Penanaman rumput harus tetap menyebar pada top-soil.

4.3.7. Keahlian Pembuat Pekerjaan Logam

4.3.7.1. Pendahuluan

Bagian dari Spesifikasi ini meliputi kecakapan umum yang diperlukan untuk pekerjaan logam
dari semua jenis, kebutuhan yang lebih spesifik ditentukan dalam sub bagian lain.

4.3.7.2. Standar

Standar-standar berikut disebutkan dalam Bagian dari Spesifikasi ini, atau dalam bagian
terkait lainnya :
Standar Stainless Steel Composition British (BS) 970
Prosedur pengelasan ASME Boiler and pressure Vessel Code
American Institute of Steel Construction (AISC)
American Welding Society (AWS)
Kualifikasi Pengelas ASME Boiler and pressure Vessel Code
American Welding Society (AWS)
Pengetesan Ultra Sonic ASTM E165-80 dan ASME Boiler and Pressure Code
Appendix.
Pengujian Radiograph ASTM E94-77 dan ASME Boiler and Pressure Code.
Appendix.
Struktur Baja yang berlaku di Indonesia

PT. INDONESIA POWER 73 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)


EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)
Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:74/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

4.3.7.3. Material

(a) Umum
Grade minimum dari seluruh struktur baja profil dan pipa baja adalah SS41 dan SM41.
Semua mineral harus baru dan tidak rusak serta harus sesuai dengan ketentuan
berikut, jika tidak ditentukan lain. Material-material berkualitas memadai tetapi tetap
sesuai dengan standar international lainnya yang bisa diterima oleh Pemberi Kerja.
Penyedia Jasa harus mengirimkan semua informasi yang diperlukan untuk
menunjukkan bahwa standar alternatif yang diusulkan adalah memadai. Penyedia
Jasa harus memperoleh persetujuan tertulis dari Pemberi Kerja sebelum memesan
material dengan standar alternatif.
Jika suatu waktu selama pekerjaan fabrikasi, ditemukan retakan atau kerusakan-
kerusakan lain, Pemberi Kerja akan segera mencatatnya dan semua pekerjaan
lanjutan atas item ditunda. Khususnya, suatu pemeriksaan langsung terhadap retakan
dalam permukaan pelat akan dibuat begitu tiap pelat dipotong,
Pemberi Kerja akan langsung menugaskan kepada Penyedia Jasa untuk mengganti
pelat tersebut atau dalam hal terjadi kerusakan mungkin mengijinkan dilakukan
pekerjaan perbaikan. Dalam kasus semacam itu, ekstra biaya akan dibayar oleh
Penyedia Jasa.
(b) Mur, Baut dan Washer
Mur dan buat untuk penyatuan didalam pekerjaan harus sesuai dengan ISO Metric.
Ukuran atau lubang lainnya bisa dimungkinkan untuk bagian-bagian berlubang yang
tidak mengganggu dalam penggunaan atau pemeliharaan normal, tetapi semua itu
tidak akan digunakan tanpa ijin tertulis dari Pemberi Kerja.
Mur putar harus diputar kuat dalam lubang yang ditempati, akan memiliki bagian skrup
dengan diameter yang sesuai yang tidak akan rusak waktu dikencangkan dan harus
ditandai dalam posisi yang jelas untuk menjamin ketepatan pemasangan di lapangan.
Pada peralatan dan struktur di luar ruangan dan pada semua item yang terendam di
air, menggunakan mur dan baut baja galvanis termasuk bagian yang berlubang.
Semua ikatan mur akan digalvanis dengan perkecualian untuk lubang yang akan
diminyaki dan diperlebar.
Ketebalan lapisan seng tidak kurang dari 0,45 kg/meter persegi dari area permukaan.
Bagian berlubang pada semua baut yang digalvanis akan dibuat dibawah ukuran untuk
menunjang ketebalan galvanis.
Pada peralatan diluar ruangan, mur dan ring haruslah dari material yang tidak berkarat
dimana semuanya berhubungan dengan bagian-bagian non besi.
Clamp dan fitting conductor secara spesifik diperlukan oleh Pemberi Kerja.
Washer harus disuplai untuk semua mur dan baut bersama-sama, dengan maksud
penguncian dan anti getaran dimana ketentuannya harus mendapat persetujuan

PT. INDONESIA POWER 74 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)


EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)
Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:75/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

Pemberi Kerja. Taper washer harus terpasang dimana perlu.


Mur dan paku akan diperpanjang oleh dua atau tiga lubang diatas permukaan bagian
atas mur.

4.3.7.4. Pengelasan

Seluruh pengelasan haruslah pengelasan yang dilakukan dengan proses busur elektrik
dimana busur dan logam las yang mengendap dilindungi dari keadaan alam.
Seluruh permukaan yang disambung harus dipersiapkan berdasarkan spesifikasi standar
dan harus bebas dari sisik, kotoran, grease, cat, minyak, karat dan endapan permukaan
lainnya untuk jarak sekurang-kurangnya 10 mm dari permukaan.
Seluruh sambungan yang dilas yang tampak di lokasi eksterior harus dilengkapi dengan
pengelasan sepanjang semua ujung yang berhubungan.
Pengelasan yang tidak ditetapkan dalam Gambar harus diukur untuk membuat kekuatan
penuh dari komponen-komponen berkekuatan kecil yang terkait dalam hubungan tersebut.
Semua pengelasan harus bebas dari bara api, undercutting, porositas, retakan atau
kerusakan-kerusakan lain, dan pengelasan yang memperlihatkan tanda-tanda kerusakan
semacam itu harus dipotong dan dilas ulang. Semua pekerjaan harus dilakukan semestinya
selama pengelasan dan distorsi harus tetap minimum.
Undercutting harus dihindarkan tetapi jika ini terjadi maka kekurangan dalam bagian ini
harus diperbaiki dengan suatu logam las tambahan.
Pengelasan tidak akan dilakukan dalam keadaan angin atau kondisi iklim yang dapat
mempengaruhi efek pengelesan. Seluruh pengelasan diatas permukaan tanah harus
dilakukan dengan scaffolding atau tangga yang memadai dan aman.
Semua prosedur dan operator pengelasan harus diuji oleh laboratorium pengujian
independen yang sesuai dengan Prosedur Kualifikasi Standar AWS terakhir.
Semua kualifikasi prosedur dan operator harus mendapat persetujuan Pemberi Kerja.
Catatan akurat tentang kualifikasi operator dan prosedur harus dijaga oleh Penyedia Jasa
dan harus dibuat bisa diterima Pemberi Kerja, dan individu-individu operator harus mendapat
persetujuan Pemberi Kerja dengan referensi khusus untuk bangunan pabrik dan konstruksi
penstock dimana kualifikasi diatas rata-rata diperlukan.
Biaya pengujian diperlukan untuk menentukan kualifikasi seluruh operator pengelasan dan
sebagaimana dimintan oleh Pemberi Kerja sebagai bagian dari inspeksi dan penerimaan
seluruh pengelasan, akan dimasukkan dalam Nilai Kontrak.

4.3.7.5. Persiapan Permukaan Baja Yang Tidak Dicat

Semua pekerjaan baja selain dari bagian baja yang terpasang dalam beton harus dicat.

PT. INDONESIA POWER 75 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)


EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)
Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:76/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

Permukaan pekerjaan baja yang tidak dicat harus bebas dari minyak, grease, cat atau
benda-benda lain yang dapat mengurangi daya ikat antara beton dengan permukaan baja.
Baja-baja tersebut harus dibersihkan dengan sandblasting untuk membersihkan debu-debu
pabrik, karat dan sebagainya, tetapi kondisi permukaan dengan karat ringan dan lubang kecil
bisa diterima.

4.3.7.6. Persiapan Permukaan – Blast Cleaning

Kata “blast cleaning” seperti yang digunakan disini didasarkan pada dorongan dengan
kecepatan tinggi untuk material-material keras seperti pasir, baja, bubuk besi didalam
permukaan baja, apakah menggunakan “compressed air jet” atau dari “centrifugal wheel
system”.
i) Permukaan Selesai
Grade dari permukaan selesai harus “Near White” yang dikaitkan dengan gambaran
potografic yang diperlihatkan dalam Standard Swedia SIS 59 00 – 1967 “Grade Karat
untuk Permukaan Baja dan Grade Persiapan Terutama untuk Lapisan Pelindung”.
Suatu pola penguat pada kedalaman 25 sampai 75 mikron yang dianut dan jika diminta
oleh Pemberi Kerja, perubahan bisa dibuat untuk grade abrasive jika grade yang
ditentukan dibawah ini tidak memperoleh hasil yang memuaskan dengan peralatan
yang digunakan.
Dibersihkan ataupun tidak suatu permukaan kasar selesai dapat diterima.
ii) Material Abrasive
Tipe dan grade dari material abrasive mendapat persetujuan Pemberi Kerja tetapi
secara umum harus sesuai dengan :
a) Chiled iron shot atau grit untuk B.S. 2451 : 1963 grade A170 atau G12 bisa
diterima.
b) Butiran abrasive pasir atau sintetis harus mengandung butiran keras yang
mendekati ukuran seragam seperti yang dikehendaki dan harus bersih serta
benar-benar bebas dari pil, garam, uap air, atau pencemar-pencemar lainnya.
Umumnya pasir yang telah digunakan sekali, jika digunakan lagi harus mendapat
ijin dari Pemberi Kerja, bilamana pasir tersebut telah digunakan dalam sumur
untuk permukaan baja dan telah dibersihkan kembali dari minyak dan grease.
Ukuran butir haruslah pasir yang lolos dari saringan BS 14 dan BS 100 dengan
hanya sebagian kecil yang lolos dari saringan BS 52. Bilamana abrasive akan
disirkulasikan ulang atau digunakan kembali untuk tujuan lain harus melalui
proses pembersihan yang memadai dan untuk penambahan ukuran partikel yang
efektif seperti yang diperlukan untuk menjaga keefektifan dan keseragaman dari
pola penguat angin,

PT. INDONESIA POWER 76 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)


EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)
Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:77/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

iii) Pembersihan Awal untuk Penyemprotan


Sebelum penyemprotan, semua karat-karat berat, kerak-kerak, lelehan las dan
endapan-endapan lainnya yang dapat mengganggu keefektifan pembersihan dengan
semprotan harus dibuang dengan peralatan mesin maupun peralatan manual.
Minyak dan grease harus dibuang dengan metoda yang disetujui oleh Pemberi Kerja
kecuali abrasive tidak menggunakan lagi film cahaya bisa dimungkinkan untuk
membersihkannya dengan penyemprotan.
iv) Metoda Pembersihan Semprot
Metoda pembersihan semprot harus mendapat persetujuan Pemberi Kerja dan bisa
menggunakan salah satu dari :
a) Pembersihan kering terbuka
b) Sistem tertutup dengan resirkulasi abrasive
Penyemprotan basah tidak diperbolehkan. Udara bertekanan untuk pembersihan
semprot harus bebas dari butiran-butiran minyak atau air. Pemisah, trap-trap dan
filter-filter yang memadai harus dipersiapkan dan dijamin keefesiennannya untuk
tujuan tersebut.
Pemilihan material abrasive, kecepatan serta sudut yang menonjol pada
permukaan kerja, akan ditentukan dan dikontrol untuk mencapai “anchor pattern”
yang seragam.
Kekuatan pengaruh material abrasive pada permukaan harus dikontrol
sedemikian rupa sehingga butiran-butiran abrasive tidak hancur atau mengendap
dipermukaan.
Operasional pembersihan semprot harus terprogram dan dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak ada kerusakan dalam pelaksanaan didekat pekerjaan yang
dicat yang telah selesai sebagian atau seluruhnya. Permukaan mesin dan
bagian-bagian kerja mesin yang mungkin rusak oleh pelaksanaan penyemprotan,
harus dilindungi seperlunya sesuai keinginan Pemberi Kerja.
v) Pembersihan Setelah Penyemprotan
Setelah penyemprotan, permukaan harus dibersihkan untuk membuang semua bekas-
bekas semprotan yang dihasilkan dari lembaran kerja, termasuk kantong-kantong, pit
dan corner, dengan menyikatnya menggunakan sikat pembersih (bukan sikat kawat)
atau dengan vacuum cleaner atau dengan penyemprotan ringan menggunakan udara
bertekanan tetapi hanya jika bebas dari minyak dan air serta debu-debu yang tidak
beralih ke pekerjaan lainnya. Perawatan harus dilakukan untuk menghindarkan
pencemaran permukaan yang dibersihkan, termasuk yang bisa muncul karena :
a) Berjalan di atas permukaan dengan sepatu yang tercemari oleh pekerjaan lain
b) Duduk atau bersandar dipermukaan dengan pakaian yang tercemari oleh minyak
atau keringat

PT. INDONESIA POWER 77 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)


EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)
Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:78/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

c) Meletakkan tangan di permukaan, meninggalkan sisa-sisa keringat atau kotoran


vi) Inspeksi pada Permukaan Selesai
Seluruh permukaan yang dipersiapkan harus mendapat persetujuan Pemberi Kerja.
Kesempatan untuk inspeksi harus dilakukan sebelum suatu permukaan dicat atau tidak
dapat dimasuki oleh perakitan.

4.3.7.7. Persiapan Permukaan-Pembersihan Dengan Sikat Kawat

Permukaan pekerjaan baja harus bebas dari minyak, grease, cat atau benda-benda lain
yang dapat mengurangi daya ikat antara cat dengan permukaan baja. Permukaan-
permukaan tersebut harus disikat dengan sikat kawat atau pembersih yang digerakkan
dengan mesin untuk membersihkan debu maupun karat. Setelah penyikatan, permukaan
tersebut harus dibersihkan.

4.3.7.8. Pengecatan – Pekerjaan Baja

i) Kualitas Cat
Cat harus merupakan produk dari pabrik cat ternama. Detail keseluruhan produk akan
digunakan oleh Penyedia Jasa untuk tiap cat tipe tertentu harus dikirimkan kepada
Pemberi Kerja untuk mendapat persetujuan. Tidak ada cat yang bisa digunakan
sampai disetujui oleh Pemberi Kerja.
ii) Penggunaan Cat
Waktu antara pembersihan semprot dengan pengecatan akan diatur oleh Pemberi
Kerja, tetapi tanpa mengabaikan kondisi tersebut akan lebih dari 4 jam. Pengecatan
untuk area yang luas harus menggunakan metoda semprot dan dalam hal pengecatan
untuk seng silicon anorganik, perangkat yang digunakan harus didesain khusus untuk
menjaga seng tersebut.
Semua pengecatan akan dilakukan didalam workshop jika tidak disetujui lain oleh
Pemberi Kerja.
Pengecatan dengan kwas atau roller diperuntukkan bagi area yang sangat kecil untuk
bagian atas atau perbaikan, dan harus mendapat persetujuan Pemberi Kerja.
Tidak ada pengecatan jika kelembaban relatif diatas 95%.
Perawatan khusus harus dilakukan untuk melindungi pencemaran terhadap
permukaan yang baru dicat dari garam, kimia, debu terbang dan sebagainya, diantara
lapisan cat. Tiap-tiap lapisan cat harus bebas dari area yang disemprot kering.
iii) Aturan Manufaktur
Cat harus disimpan, dipersiapkan dan dicatkan sesuai dengan aturan manufaktur
kecuali ada perbaikan dari Spesifikasi.

PT. INDONESIA POWER 78 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)


EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)
Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:79/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

iv) Pengecatan
Pengecatan harus dilakukan oleh tukang cat ahli yang memiliki standar kemampuan
tinggi. Tukang cat harus menguasai pengecatan dengan jenis cat-cat tertentu.
Masalah teknis yang berkaitan dengan pengecatan akan segera dilaporkan kepada
Pemberi Kerja dan pengecatan selanjutnya ditunda.
v) Ventilasi
Ventilasi yang memadai harus disiapkan untuk memungkinkan pemeliharaan yang
tepat dari lapisan dan demi kesehatan dari pengecat.
vi) Inspeksi dari Permukaan Cat
Total ketebalan lapisan kering cat harus diukur oleh Penyedia Jasa dengan
menggunakan teknik yang tidak merusak, dan hasilnya bisa diterima Pemberi Kerja
yang turut menyaksikan pengukuran tersebut.
Jika total ketebalan yang diukur pada suatu titik permukaan cat berada dibawah
ketebalan minimum yang ditentukan, lapisan cat tambahan harus dilakukan untuk area
tersebut sampai mencapai total ketebalan yang diperlukan. Pengecatan tambahan
akan dilakukan dengan tanpa biaya ekstra dari Pemberi Kerja dan dalam waktu 24 jam
waktu pengeringan maksimum sebagaimana yang ditentukan oleh pabrik cat.
Lubang paku, retakan atau permukaan cat yang rusak selama penanganan di
workshop harus diperbaiki dan dicat kembali sesuai dengan Spesifikasinya dan tanpa
biaya tambahan bagi Pemberi Kerja.
vii) Perawatan Permukaan Cat
Permukaan cat harus memungkinkan untuk dirawat selama empat hari untuk kasus
epoxy dan tujuh hari untuk kasus “chlorinated rubber” sebelum suatu bagian
dipindahkan dari lokasi dimana pengecatan atau persiapan diangkut ke site.

4.3.7.9. Tabel Pelaksanaan Pengecatan

i) Untuk Mild Steel yang terendam di air


Pembersihan semprot dengan Standar Swedia SIS 05 5900 – Sa3.
Pengecatan dengan Metalic Hydrophobic Epoxy termasuk penggunaan cat dari pabrik
yang direkomendasikan. Total ketebalan kering tidak kurang dari 350 mikron.
ii) Untuk Mild Steel terbuka
Pembersihan semprot dengan Standar Swedia 05 5900 – Sa 2 ½.
Pelapisan pertama – Seng anorganik primer untuk memberikan lapisan kering yang
tidak kurang dari 75 mikron.
Baik :
a) Pelapisan kedua – chlorinated Rubber untuk memberikan lapisan kering yang

PT. INDONESIA POWER 79 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)


EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)
Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:80/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

tidak kurang dari 100 mikron.


Pelapisan ketiga – chlorinated Rubber untuk memberikan lapisan kering yang
tidak kurang dari 75 mikron. Warna pada lapisan atas harus ada saran tertulis
dari Pemberi Kerja lebih dahulu, dan harus dibedakan dari warna yang
ditentukan dalam harga, atau
b) Kedua ongkos-ongkos dari pengecatan seng untuk memberikan lapisan kering
tidak kurang dari 75 mikron tiap lapisannya.
iii) Mild Steel yang tidak terbuka dan tidak terendam dalam minyak atau air
Lapisan pertama – Iron oxide primer atau seng anorganic primer
Lapisan kedua dan ketiga – Pengecatan dasar compatible dengan cairan acrylic pada
lapisan atas. Warna cat harus ada saran tertulis dari Pemberi Kerja, dan harus
dibedakan dari lapisan kedua.
iv) Pipa baja yang ditanam dengan sistem Coal Tar menggunakan pembungkuss
fiberglass.
v) Mild Steel yang terendam minyak
Pembersihan semprot dengan Standar Swedia SIS 5900 – Sa3 atau yang sejenis.
Pengecatan pertama dan kedua dengan sistem pengecatan Epoxy yang sesuai
dengan rekomendasi pabrik untuk pengecatan terendam minyak.
vi) Permukaan besi dan baja terbuka pada Generating Plant dan Auxiliaries
Pembersihan semprot dengan Standar Swedia SIS 05 5900 – Sa 2 ½.
Pelapisan pertama Seng anorganik, pelapisan kedua cat tahan minyak yang sesuai
dengan rekomendasi pabrik cat. Warna pada lapisan atas sesuai dengan saran tertulis
dari Pemberi Kerja.

4.3.7.10. Galvanisasi

Semua pekerjaan logam yang ditentukan atau ditunjukkan dalam Gambar harus digalvanis
dengan galvanis panas berdasarkan ASTM A123, ASTM A153, dan ASTM A385. Material-
material yang harus digalvanis akan dipersiapkan dan dibersihkan, pickled, dibilas dan
dikeringkan. Material yang telah dikeringkan harus segera digalvanis sebelum karat terjadi.
Ketebalan minimum galvanis harus 0,10 mm dan sesuai dengan yang disetujui Pemberi
Kerja. Semua permukaan galvanis yang tergores, atau kerusakan lainnya sebelum dikirim,
diturunkan atau dibangun harus segera dibersihkan dengan sikat kawat untuk
menghilangkan debu, kerak atau cacat. Area yang telah dibersihkan harus segera di cat
dengan cat yang mengandung zinc yang disetujui Pemberi Kerja.
Dimana lapisan galvanis mengalami kerusakan yang luas dalam pandangan Pemberi Kerja,
akan ditolak dan harus dipindahkan dari site untuk digalvanis ulang dengan menggunakan
proses pemanasan.

PT. INDONESIA POWER 80 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)


EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) dan PLTM LAMBUR (2 x 4,00 MW)
Volume II-A
PEKERJAAN SIPIL DAN METAL Bagian 4 Syarat Teknis Page:81/110
PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW) Sub Bagian 4.3 : Pekerjaan Sipil Dan Metal

Baut, mur, washer dan benda-benda semacam itu harus dibuka atau dipindahkan dari
bidang galvanis, untuk menghilangkan ekses zinc dan harus tetap bersih. Lubang-lubang
mur harus diminyaki sebelum digalvanis. Mur-mur yang dipasang harus lebih besar setelah
digalvanis.

4.3.7.11. (Tidak digunakan)

4.3.8. Pintu, Saringan, Stoplog, Pompa dan Pengangkat

4.3.8.1. Pendahuluan

i) Lingkup Pekerjaan
Bagian dari spesifikasi ini mencakup desain, manufaktur, perakitan, dan pengujian dari
pembuatan baja untuk pintu air, stoplog, dan saringan. Pembersihan semprot dan
pengecatan yang ditentukan dan bangunan serta commisisoning di lapangan yang
dijelaskan. Tinggi operasi yang ditentukan diukur dalam meter diatas dasar lantai.
Penyedia Jasa akan melengkapi gambar-gambar yang telah mendapat persetujuan
Pemberi Kerja.
Pintu, saringan, stoplog yang ditentukan adalah dari tipe-tipe berikut :
a) Pintu Manual dengan pemutar roda dan spindle digunakan dalam desand, scour
outlet, sluice, dan headpond.
b) Manual & Electric Gate dengan pemutar roda dan spindle digunakan dalam pintu
kontrol intake dan inlet penstock.
c) Saringan/trashrack dengan berbagai panjang, harus memiliki penggaruk tangan
manual.
d) Stoplog baja dengan pemasangan manual terdapat di Tailrace.
Pintu-pintu, saringan dan stoplog tersebut harus memiliki kekuatan yang
memenuhi syarat untuk tetap tegak pada ketinggian air maksimum.

ii) Pintu-pintu, saringan dan stoplog harus didesain standar dan harus sesuai untuk
tempat serta tujuan tersebut. Penyedia Jasa harus menyediakan katalog atau gambar-
gambar untuk menggambarkan tipe dari pintu, saringan dan stoplog yang ia usulkan
untuk disuplai, bersama-sama dengan modifikasi yang diperlukan bagi pekerjaan sipil
pada instalasinya.

4.3.8.2. Desain Gigi Pengangkat

Penyedia Jasa harus mengirimkan gambar dari roda pengangkat pintu untuk mendapat

PT. INDONESIA POWER 81 EPC PLTM HARJOSARI (3 x 3,30 MW)

Anda mungkin juga menyukai