VidyaRahmawaty KajianIntertekstual
VidyaRahmawaty KajianIntertekstual
Disusun oleh,
Vidya Rahmawaty 202121012
Alur novel Laskar Pelangi menggunakan alur yang berbeda dengan pola
alur yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi. Secara singkat perbedaan alur,
yaitu novel Laskar Pelangi alur maju sedangkan Sang Pemimpi menggunakan alur
gabungan yaitu maju mundur, dapat dirincikan sebagai berikut.
Latar dalam novel Laskar Pelangi berbeda dengan novel Sang Pemimpi.
Latar dalam kedua novel ini meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
Berikut rincian latar tempat, latar waktu, dan latar sosial kedua novel tersebut.
LATAR TEMPAT
No. Novel Laskar Pelangi No. Novel Sang Pemimpi
1. Lingkungan tempat tinggal 1. Dalam novel sang pemimpi ini
pengarang yang mempengaruhi disebutkan latarnya yaitu di Pulau
psikolohi penulisan novel. Magai Balitong, los pasar dan
Apalagi novel laskar pelangi ini dermagai pelabuhan Magai, di
merupakan adaptasi dar cerita gedung bioskop, di sekolah SMA
nyata yang di alami oleh Negeri. Teminal Bogor, dan
pengarang secara langsung. Pulau kalimantan.
Letak tempat tinggal pengarang
yang jauh berada di kampung
Gantung, Belitong Timur,
Sumatera Selatan ternyata
memang dijadikan latar belakang
tempat bagi penulisan novel ini.
LATAR WAKTU
No. Novel Laskar Pelangi No. Novel Sang Pemimpi
1. Pagi, siang, sore, dan malam 1. Pagi, siang, sore, dan malam
LATAR SOSIAL
No. Novel Laskar Pelangi No. Novel Sang Pemimpi
1. Banyak sekali unsur sosial dan 1. Latar sosial yang ditimbulkan di
budaya masyarakat yang novel Sang Pemimpi ini adalah
terdapat di novel Laskar Pelangi kentalnya keislamaan pada
yang berlatar tempat di Belitong. masayarakat melayu di pulau
Adanya pemisah tembok tinggi Belitong. Penggawa masjid yang
antara pengusaha tambang dan terdiri dari, Taikong Hanim, Haji
buruh adalah latar belakang Satar dan Haji Hazani, adalah
sosial. Interaksi diantara keuda pelaku-pelaku dalam pelurusan
belah pihak saling tabiat anak-anak melayu yang
ketergantungan satu sama telah berkurang akhlaknya.
lainnya. Para buruh tambang
butuh uang untuk menjalankan
hidupnya, sedangkan para
pengusaha tambang perlu buruh
untuk membantu usaha mereka.