1. Seorang ayah menasehati putrinya yang akan segera menikah di malam
pengantinnya.“Wahai putriku menikah bukanlah hal yang gampang tapi tanggung jawab yang besar, tanggung jawab mengurus seluruh urusan anggota keluarga, yang dimulai dari mengurus pasangan dalam menjalani hidup berlanjut merawat dan mengurus anak-anak berlanjut ke cucu. Pendidikan orang tua di rumah berperan besar dalam tumbuh kembangnya. 2. Sebagian perempuan berpikir bahwa menikah adalah jalan untuknya agar bisa bebas dari orang tua,mereka kira pernikahan adalah sebuah solusi untuk lepas dari hal tersebut, padahal ini adalah pemikiran yang salah.karena seorang ayah tidak akan melarang dan membatasi kebahagian anaknya. Mereka tidak tahu bahwa kebebasan yang sebenarnya ingin mereka rasakan adalah saat berada dirumahnya sendiri bukan saat ikut kerumah suaminya. 3. Wahai putriku sebenarnya pernikahan didalamnya bukan hanya kesenangan saja melainkan hal yang harus dilakukan dengan perencanaan yang tepat. Istri yang baik adalah istri yang mampu mengelola rumah tangganya, istri adalah menteri keuangan dengan anggaran yang diberikan oleh suami, istri adalah menteri dalam negeri yang mampu mengatur dan memastikan kenyamanan rumah, seorang istri juga merangap menteri pendidikan yang berperan untuk mengajar dan mendidik anaknya, serta menteri pertahanan yang bertugas menyiapkan makanan dan pakaian yang di lakukan bersama suami. 4. Putriku, kau bisa mengambil pelajaran dari apayang kau lihat dan dengar disekitar, banyak terjadi kasus perceraian perempuan-perempuan muda, karena salah satu alasannya adalah mereka menganggap bawa pernikahan adalah agar bisa bebas pergi ke taman, bertemu dengan pasanganmu setiap hari, pergi ke mall bersama tiap malam, makan malam romantis di hotel mewah tiap minggu, wisatake eropa,asia,amerika dan destinasi lainnya tiap tahun, menonton acara tv, mendengarkan radio, mengobrol dengan pasangan ditelepon, tidak lengkap tanpa berbelanja pakaian bagusdan terbaru, mengenakan aksesoris yang sedang trend, menghabiskan malam bersama pasangan, mempekerjakan asisten rumah tangga untuk urusan rumah, dan tinggal di perumahan yang bagus. 5. Setelah beberapa waktu salah satu mereka sadar, bahwa pernikahan adalah hal yang berkelanjutan kemungkinan adanya masal hidup, kesabaran menghadapi situasi dan kondisi yang sulit, lalu upaya untuk menghadapinya, beradaptasi dan penerimaan diri terhadap hal baru dalam hidup yang mungkin terasa berbeda dari hidup sebelumnya yang jika tidak mampu kita kontrol akan membuat frustasi dan depresi yang mengakibatkan keretakan rumah tangga. 6. Ketahuilah putriku, seorang suami mampu berjalan selama satu jam dijalan yang penuh dengan sampah dan kotoran, tapi ia tidak akan mampu duduk selama satu menit dikursi rumahnya sendiri yang penuh debu. Suami mungkin bisa memakan masakan yang tidak enak dan hambar di restorant tapi tidak bisa melakukannya di rumah. Seorang suami pulang kerja dalam keadaan lelah, ketika membuka pitu rumah yang diharapkannya bisa bertemu isteri tercinta dengan senyuman manis, tutur kata ramah dan wajah ceria. Ada ungkapan : seorang istri yang menekuk wajahnya seharian bisa memperpendek umur suami dari yang semana mestinya. Lalu ada ungkapan juga :jika kamu ingin memperpanjang umur suaminu maka tersenyumlah padanya, dan jika kamu ingin memperpendek umur suamimu maka tak perlu menggunakan racun. 7. Putriku ketahuilah, bahwa perempuan zaman sekarang lebih tertarik pada hal sepele dan lupa melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan untuk kebahagiaan rumah tangganya. Barang-barang seperti mobil baru, acara hiburan, apartemen, dan telepon lebih mereka pedulikan daripada suaminya. Padahal semua hal tersebut tida memberikan kebahagiaan yang sebenarnya. Hati yang besar, emosi yang terkontrol, pemahaman yang mendalam, perhatian serta pengharg aan dan cinta terhadap pasangan adalah sumber kebahagiaan yang kemudian hal-hal lain mengikuti setelahnya. Semoga Allah memberkatimu nak. Kesimpulan
Teks diatas berisi tentang pesan seorang ayah kepada putrinya yang akan menikah, yang meliputi hal-hal berikut:
1. Pernikahan bukan hanya berisi tentang bersenang-senang dengan pasangan yang
sudah halal semata. Tapi, pernikahan adalah pekerjaan dan ibadah yang dilakukan secara kontinyu yang memerlukan kesiapan dan rencana yang matang. 2. Seorang istri memiliki tanggung jawab yang besar dalam rumah tangga, yang tentunya harus ada kerjasama dan relasi yang terjalin baik dengan suami, agar terciptanya keluarga yang sakinah,mawaddah warohmah.