rumah. Ia mencoba merobohkan sebuah tembok. Ketika tembok mulai rontok, ia menemukan
seekor cicak terperangkap diantara ruang kosong dengan kaki melekat pada sebuah surat.
Lelaki itu merasa kasian sekaligus penasaran. Ketika ia mengecek, ternyata surat tersebut telah
ada disitu sekitar satu tahun lalu Ketika rumah itu pertama kali dibangun.
Lelaki itu pun bertanya- tanya? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi
terperangkap selama satu tahun? Dalam keadaan gelap serta kondisi kaki terjepit, harusnya cecak itu
mati. Nyatanya, cecak itu masih hidup.
Lalu, lelaki itu pun menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cecak itu. Pertanyaan yang
mengganjal pikirannya adalah apa yang dilakukan dan dimakan cicak hingga dapat bertahan. Saat
berfikir seperti itu, tanpa sepengetahuannya, datanglah cicak lain dengan serangga di mulutnya.
Melihat pemandangan di depannya, lelaki itu merasa terharu. Ternyata ada seekor cicak yang
selalu memperhatikan cecak yang terperangkap itu selama satu tahun. ‘’Bila hewan kecil ini aja bisa
memiliki kepedulian terhadap sesamannya, bagaimana mungkin manusia tidak bisa melakukannya?’’
gumam lelaki itu sambal melepaskan cicak yang terperangkap itu.
C. Romantis
Kehidupan rumah tangga adalah kehidupan Bersama antara pasturi. Suka dan duka miliki
berdua. Jika suami dapat menikmati kegiatan yang membuatnya selalu bersemangat, maka ajaklah
istri untuk melakukan hal sama atau setidaknya hal-hal yang paling ia sukai.
Alangkah indahnya jika suami tidak hanya tau hobi dan kesukaanya, tetapi juga mencari tau
hobi dan kesukaan istrinya. Tidak sedikit suami yang merasa nyaman jika menyalurkan hobi Bersama
teman- temannya. Namun, kenapa mereka tidak mengajak istrinya?
Bisa jadi, dengan menikmati hal-hal menyenangkan Bersama pasangan, kehidupan rumah
tangga semakin harmonis. Bahtera kehidupan rumah tangga terus berjalan dengan irama yang
indah. Hari-hari senantiasa dipenuhi keceriaan yang menyebabkan hidup kita semakin berarti.
Kita tidak perlu melakukan hal-hal mewah untuk dapat meraskan sensasi kenikmatan seperti
itu Bersama pasangan. Sekedar minum teh bersama pun dapat menjadi sarana menciptakan
romantisme setiap hari.
Bisa kita bayangkan hal yang akan terjadi pada anak kita bila suami-istri selalu bersikap
romantis seperti itu. Anak-anak dapat menyaksikan kebahagiaan yang menyelimuti rumah tangga.
Mereka akan hidup di dalam suasana penuh kerukunan, kebahagiaan , dan kedamaian.
D. Tidak Otoriter
Tidak seorang pun manusia di dunia ini yang bener- bener sempurna. Oleh karena itu,
belajarlah menerima hal yang dilakukan pasangan, walaupun itu kurang terlalu berkenan dihati.
Hindari sikap terlalu mengatur karena selalu menimbulkan rasa tidak puas.
Pasangan yang baik bukanlah sosok yang banyak mengatur, tetapi bisa saling memahami
bahwa untuk menjadi lebih baik dibutuhkan tahapan atau proses yang tidak bisa sekali jadi. Oleh
sebab itu, sikap toleransi sangat penting jika pasangan kita belom maksimal melaksanakan berbagai
aturan yang kita tetapkan dalam rumah tangga.
E. Lemah Lembut
Lemah lembut merupakan kebiasaan positif yang perlu terus dilatih semua orang, terutama
pasture. Suami yang mampu bersikap lemah lembut kepada istrinya merupakan sosok idaman yang
mampu memberikan energi positif setiap hari. Begitu juga sebaliknya, istri yang mampu bersikap
lemah lembut kepada suami merupakan sosok idaman yang dapat memunculkan benih-benih
kegembiraan setiap saat.
Dalam kelemahan lembutan itu, terkadang ada sepirit kebijakan, kesantunan, dan ketentraman.
Pasture yang selalu bersikap lemah lembut merupakan sosok orang tua yang mampu menumbuhkan
kebahagiaan dihati anak-anaknya. Dengan melihat sikap kedua orang tuanya itu, anak akan
menerima energi positif. Mereka pun akan tumbu dalam kedamaian dan kelembutan. Mereka akan
mencontoh sikap yang selalu ditunjukkan kedua orang tuanya.
F. Saling Memuji
Selalu ada alasan bagi pasturi untuk saling memuji. Bahkan, seandainya itu dilakukan setiap
hari. Hanya saja, banyak pasangan yang tidak bisa memberikan pujian kepada pasangannya. Mereka
bukannya tidak bisa memuji, melainkan tidak mau memahami kebaikan yang sudah dilakukan suami
atau istri, sehingga masing-masing berhak saling memberikan pujian.
Saling memuji merupakan jalan untuk menciptakan tumbuhnya rasa saling percaya,
menghormati, dan menghargai. Dengan menerima pujian, kita bisa merasakan betapa berarti dan
berharganya kita. Apabila perasaan- perasaan ini tumbuh ditengah- tengah keluarga, maka akan
membuat kita semakin percaya diri dan tidak pernah kehilangan motivasi untuk melakukan hal
terbaik dalam hidup.
Pasangan yang tidak pandai memuji pasangannya juga cukup sulit memuji anak-anaknya.
Padahal, kita tahu bahwa anak selalu memerlukan pujian untuk meyakinkan bahwa mereka
sebenarnya luar biasa. Oleh karena itu, mulailah saling memuji suami atau istri anda. Mari, kita
simak cerita berikut.
Konon, ada Wanita yang memiliki suara bagus. Ia beruntung karena mendapat suami musikus
dan pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami tentang lagu, nada, irama dan dalam hal lain
dibidang music, sehingga ia selalu menemukan hal yang harus dikoreksi Ketika istrinya menyanyi.
Bila istrinya menyanyi, maka selalu ada komentar dan kritik. Sekali dua kali kritik diberikan, istri
masih memaklumi. Nyatanya, setiap kali menyanyi, semuanya selalu berakhir dengan kritik. Bahkan,
tidak ada komentar pedas yang ia lontarkan. Akhirnya, Wanita itu males menyanyi.
Beberapa tahun kemudian, suami Wanita itu meninggal dunia. Lalu, ia menikah lagi dengan
tukang kuli bangunan. Tukang itu tidak tau soal music. Namun, yang ia tahu istrinya memiliki suara
bagus dan selalu memuji istrinya saat bernyanyi.
Dengan antusias, suaminya menjawab, ‘’ saya selalu ingin cepat pulang karena mau
mendengarmu menyanyi.’’ Lain kali, ia berkata, ‘’Kalau tidak menikah denganmu, mungkin saya
sudah tuli karenan dentuman, bunyi gergaji, mesin cor, dan berbunyi lainnya yang saya dengar
sepanjang hari saat bekerja. Setelah menikah dan sering mendengarmu menyanyi, lagumu yang
selalu terngiang ngiang.''
Istrinya sangat bersuka cita dan merasa tersanjung. Hal itu pula yang membuatnya gemar
menyanyi . kemudian suaminya mendorong agar ia mulai melakukan rekaman dan mengeluarkan
kaset. Ternyata, hal ini disambut baik oleh masyarakat.
Wanita itu pun akhirnya menjadi penyanyi dan berhasil bukan pada saat Bersama tukang
bangunan yang memberinya sedikit demi sedikit pujian Ketika menyanyi.
Sedikit pujian memberikan penerimaan. Sedikit pujian memberikan rasa diterima, dorongan,
dan semangat untuk melakukan lebih baik lagi. Sedikit pujian membuat seseorang meraih prestasi
tertinggi. Sebaliknya, omelan, bentakan, kecaman, dan amarah tidak akan mengubah apapun.
2. Hal-Hal Positif Yang Harus Anda Miliki Sebelum Hamil Dan Melahirkan
Memiliki anak jelas bukan perkara yang mudah. Apalagi jika dikaitkan dengan tanggung jawab dan
kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap orang tua. Namun lain soal bila berhubungan dengan
masalah kesuburan masing- masing pasangan. Bagi pasangan suami istri (pasturi) yang memiliki
kesuburan baik, keinginan memiliki anak barangkali dengan mudah diwujudkan. Sebaliknya, bagi
mereka yang memiliki masalah kesuburannya, diperlukan upaya lebih.
Di luar factor kesuburan itu, memiliki anak tetap harus ditempatkan sebagai peristiwa yang
tidak mudah agar kitab isa melakukan berbagai macam persiapan matang sebelum kehamilan itu
benar-benar terjadi. Persiapan-persiapan itu penting untuk mengingat lahirnya anak membutuhkan
tanggung jawab total dan konsisten demi membentuk kepribadian mereka menjadi sosok yang baik
sesuai harapan kedua orang tuanya. Berikut berbagai hal yang harus dipersiapkan.
Kehamilan merupakan suatu anugrah yang diimpikan oleh pasturi. Namun, dibalik semua
itu juga ada resiko yang harus ditanggung Bersama. Oleh karena itu, tanpa perencanaan
matang, terjadinya berbagai resiko dapat mengganggu masa-masa kehamilan dan kondisi
janin dalam kandungan.
Secara biologis, Wanita ya sudah akil baligh bisa hamil. Namun, tidak berarti baik
untuk hamil. Usia yang baik untuk hamil berkisar antara 20-35 tahun. Pada usia ini,
alat reproduksi Wanita sudah berfungsi secara maksimal. Demikian juga dengan
kematangan mental, kondisi kejiwaan dan lain sebagainya. Pada saat alat reproduksi
berkembang maksimal serta factor mental dan fisik berada dalam kondisi stabil,
terjadinya berbagai resiko dan masa-masa kehamilan, seperti setres yang dapat
mengakibatkan keguguran, pendarahan, kematian, dapat diantisipasi dengan baik.
B. Konsultasikan Kesehatan
Memastikan diri bahwa pasangan bener-bener sehat seecara fisik merupakan hal
penting. Jangan sampai lantaran terburu-buru ingin memiliki anak, anda tidak
memperhatikan factor ini, sehingga buah hati anda yang justru menanggung akibat.
Orang tua yang sehat berpeluang besar melahirkan anak-anak yang juga sehat,
demikian juga sebaliknya.
Ketika kita sudah melakukan persiapan matang sebelum kehamilan, pada saat menjalani
kehamilan kitab isa melewatinya dengan tenang. Meskipun demikian, menjalani masa-masa
kehamilan jauh lebih membutuhkan persiapan matang dan memadai, mengingat pada fase ini kita
sudah mulai dikenai tanggung jawab untuk menjaga janin dalam kandungan. Kesalahan sekecil
apapun akan memberikan dampak langsung bagi perkembangan calon bayi dalam kandungan.
Ada beberapa hal yang patut diupayakan Ketika anda sedang menjalani masa kehamilan, antara
lain sebagai berikut.
1. Menjaga Kesehatan
Menjaga Kesehatan merupakan sesuatu yang harus anda prioritaskan pada saat
menjalani masa-masa kehamilan. Oleh karena itu, perhatikan pola makan dan pastikan
makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat yang berguna, bukan hanya kondisi pada
tubuh ibu, tetapi juga calon bayi.
Ketiga, kehamilan yang tidak diharapkan dan masalah ekonomi. Dua faktor ini jelas
sangat membebani pikiran. Oleh karena itu, penting membuat perencanaan yang matang
sebelum memutuskan untuk hamil. Dengan perencanaan tersebut, kitab isa mengukur
kesiapan kita menghadapi masa-masa kehamilan hingga persalinan.
Siapa pun pasti merasakan kecemasan pada saat menjalani masa-masa kehamilan.
Namun, kecemasan itu jangan dibiarkan berlebihan. Sebab, kecemasan yang berlebihan
pada saat hamil dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan janin. Perasaan
cemas dan takut berlebihan akan memberi kesan yang sama terhadap perkembangan
emosional calon bayi. Beberapa kajian menunjukkan bahwa konflik jiwa calon ibu yang
dilatarbelakangi oleh cemas, takut, bahkan marah akan menyebabkan anak yang lahir
tumbuh menjadi pribadi emosional.
a) Cari tahu penyebabnya. Perasaan setres saat hamil bisa saja dipengaruhi oleh
factor-faktor di luar masalah kehamilan itu sendiri, seperti masalah pekerjaan
atau hubungan dengan orang lain disekitar anda. Dengan kata lain, kondisi
kehamilan bukan satu-satunya penyebab munculnya rasa cemas dan setres itu.
Oleh karenanya, penting mengetahui sebab utama muncuknya perasaan cemas
tersebut, sehingga anda tetap berpikir positif terhadap kondisi kehamilan itu.
b) Istirahat yang cukup . kelelahan akibat pekerjaan saat kehamilan juga dapat
mendorong munculnya rasa cemas. Untuk itu, sediakan waktu khusus untuk
beristirahat dengan cukup. Mengatur jadwal aktifitas yang efektif disesuaikan
kondisi anda yang sedang hamil sangat penting. Mengurangi jadwal kegiatan saat
hamil demi memperoleh waktu cukup untuk beristirahat dapat menjadi
keputusan bijak. Sebab, aktivitas fisik tanpa istirahat cukup mengurangi kualitas
performa.
Banyak orang mengabaikan pentingnya tubuh untuk memperoleh waktu istirahat
cukuo dengan alasan bahwa istirahat itu tidak menghasilkan apa pun dan
membuang buang waktu. Namun, bagi anda yang sedang menjalani masa-masa
kehamilan harus mengubah pola pandang, seperti itu. Anda harus tetap melihat
bahwa istirahat merupakan bagian penting dan vital, tidak hanya bagi anda,
tetapi juga perkembangan janin dalam kandungannya.
e) Ikuti aktivitas . kehamilan bukan alasan bagi calon ibu untuk tidak mengikuti
aktivitas diluar rumah. Selama aktivitas itu tidak terlalu menguras tenaga, anda
bisa tetap menjalani aktivitas lainnya, seperti mengikuti kajian, diskusi, rekreasi,
dan lain sebagainya. Kegiatan semacam itu selain dapat menambah wawasan
juga menurunkan kecemasan perasaan anda selama kehamilan.
Dengan mengikuti aktivitas diluar rumah, secara tidak langsung anda mengajari
calon bayi berinteraksi dunia luar. Ia akan ikut merasakan hal yang orang tuanya
rasakan. Namun aktivitas itu jangan sampai menyebabkan kelelahan karena
dapat memicu timbulnya rasa cemas.
f) Berdoa. Berdoa merupakan hal yang tidak boleh dilupakan. Sebesar apapun
kecemasan dan sehebat apapun strategi kita untuk mengusir kecemasan itu,
pada akhirnya kita tidak akan berdaya dihadapan kelemahan diri sendiri. Oleh
karena itu, jangan terlalu mengandalkan kekuatan diri sendiri dan sesama.
Kembalilah kepada tuhan dan berdoa kepada-Nya.
Banyak orang beranggapan bahwa tahap-tahap perkembangan janin adalah sesuatu yang
tidak perlu. Mereka berasumsi bahwa tanpa dipahami sekalipun janin akan berkembang
dengan sendirinya sesuai proses alam yang berlaku didalamnya.
Asumsi ini tidak sepenuhnya salah, meskipun kurang sempurna untuk dijadikan prinsip.
Memahami tahap kembang janin merupakan Langkah pertama yang sangat menentukan
sebelum anda melakukan hal lain terhadap janin yang anda kandung.
Dengan memahami tahap kembang janin secara tepat, anda akan tau cara
memperlakukan anak dengan baik, bahkan sejak mereka berada didalam kandungan.
Manfaat lainnya, yaitu dapat menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam merawat
calon buah hati. Sedikitnya ada 10 peristiwa penting yang perlu diketahui orang tua
berkenaan dengan janin.
Kondisi mental dan Kesehatan pada tahap ini juga memengaruhi perkembangan
janin pada tahap-tahap selanjutnya. Tidak jarang, kondisi mental ibu yang buruk
pada tahap ini menyebabkan kegagalan pembuahan, bahkan keguguran
dikemudian hari.
2. Peristiwa di minngu kedua. Tahap ini sudah terjadi proses pembuahan didalam
Rahim. Biasanya, pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua setelah tidak ada
tanda-tanda menstruasi. Pada tahap ini, sel telur yang telah dibuahi sudah
melakukan proses pembelahan diri sekitar 30 jam setelah dibuahi.
Setiap pada tahap pertama, anda perlu terus menjaga kondisi mental agar selalu
positif. Sebab, pada saat terjadi pembelahan, sel telur akan bergerak didalam
lubang falopi menuju Rahim. Proses bergeraknya sel telur ini konon sangatlah
sensitif, terutama terhadap mental ibu. Jika mental ibu terjaga dengan baik,
maka pergerakan itu juga akan berjalan dengan sempurna, begitu pula
sebaliknya.
Tahap ini masih rawan. Sel-sel tersebut masih sangat bergantung pada kondisi
mental dan Kesehatan si ibu. Namun, tanda-tanda fisik sudah mulai tampak
seperti rasa lemas dan lain sebagainya.
4. Peristiwa di minggu ke empat. Nah, pada tahap ini sudah terbentuk embrio
janin. Menurut catatan, meskipun masih berupa embrio, tetapi bakal janin
sudah mampu memproduksi hormon kehamilan yang disebut dengan chorionic
gonadotropin.
Hormon inilah penanda seseorang sedang hamil, yang salah satunya didapatkan
dari hasil positif saat kita melakukan test kehamilan.
Lantaran memasuki minggu kelima, system saraf pusat sudah mulai terbentuk,
penting bagi ibu hamil memperhatikan asupan gizi makanannya, sehingga zat-
zat tersebut terserap si janin dengan baik serta membantu mengoptimalkan
system syaraf yang sudah terbentuk itu.
6. Peristiwa diminggu keenam. Hingga tahap keenam atau minggu keenam, ukuran
embrio sudah mencapai 2-4 mm, diukur dari puncak kepala hingga bokong. Pada
tahap ini, Panjang tuba saraf juga diperkirakan sepanjang punggung bayi dan
kondisinya telah menutup.
Jantung bayi sudah mulai berdetak, meskipun belom terdengar jelas. Selain itu
sistem pencernaan dan pernapasannya juga sudah mulai berfungsi dan pucuk-
pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan dan kaki juga sudah mulai
tampak.
Memasuki tahap ini, anda dianjurkan memberikan stimulasi, hal itu akan
berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan otaknya.
7. Peristiwa minggu ketuju. Tidak hanya Panjang janin yang mencapai 5-15 mm,
pada akhir minggu ketuju berat janin juga sudah mencapai 0,8 g atau kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pada tahap ini pula, pucuk lengan mulai membelah
menjadi bagian-bagian tertentu seperti bahu dan tangan.
Selain itu, jantung janin juga sudah terbagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri,
serta terdapatnya saluran udara didalam paru-paru. Pada tahap ini, stimulus dan
asupan gizi semakin diperlukan karena berbagi perangkat tubuh pada janin
sudah banyak tercipta. Cara-cara menstimulasi janin akan dijelaskan pada bagian
yang lain dalam buku ini.
Pada tahap ini, kebutuhan janin akan asupan gizi juga semakin meningkat di
samping berbagai stimulus lain yang dapat mendukung kecerdasan otaknya.
Pada ibu dianjurkan sesering mungkin melakukan kontak dengan janin karena
beberapa organ tubuhnya suduh mulai berfungsi, meskipun belom optimal.
Bahkan, pada tahap ini anda pun sudah dapat mendengar detak jantungnya
menggunakan alat yang disebut doppler. Selain itu, Panjang janin sudah
mencapai 22-30 mm dengan berat mencapai 4 g.
10. Peristiwa diminggu kesepuluh. Pada minggu kesepuluh, semua organ penting
janin sudah terbentuk dan mulai bekerja sama dengan baik. Disamping itu,
pertumbuhan otak juga sudah meningkat dengan cepat dan terdapat sekitar
250.000 sel saraf baru yang diproduksi setiap menit. Panjang janin ini juga sudah
mencapai 32-43 mm dengan berat mencapai 7 g.
Dengan pertumbuhan otak dan peningkatan sel saraf yang begitu banyak, tahap
ini menjadi tahap-tahap menentukan bagi kecerdasan janin. Para ibu perlu
memberikan perhatian lebih, baik dalam al stimulus maupun asupan gizi.
Demikiann sepuluh tahap menentukan bagi janin yang harus dipahami oleh para
ibu.
Dalam sebuah pemberitaan, ada orang tua merasa sedih karena anaknya yang
beranjak remaja jarang pulang ke rumah. Sehari-hari, anak ini lebih banyak
menghabiskan waktu dirumah temennya. Bahkan, tidak jarang ada berita tentang anak
yang pergi dari rumah tanpa diketahui tujuannya. Melihat fenomena demikian, kita
menjadi bertanya-tanya; apa yang terjadi dirumah mereka? Mengapa mereka tidak lagi
betah di rumahnya sendiri, sehingga memilih tinggal dirumah temen-temennya?
Pertanyaan-pertanyaan ini membuat kita berpikiran Kembali tentang fungsi rumah
bagi anak-anak. Untuk itu, berikut beberapa fakta seputar rumah dan hubungannya
dengan keadaan anak-anak.
Rumah merupkan tempat yang pertama kali bagi anak melakukan perkenalan.
Dirumah, mereka mengenal ayah, ibu, kakak, nenek-kakek, bahkan pengasuhnya. Dalam
perkenalan itu, anak tidak sekedar mengenal wujud fisik orang-orang disekitarnya, tetapi
juga mengenal sikap, perlakuan, dan kebiasaan dari seluruh penghuni rumah itu.
Rumah bukan sekedar tempat bagi anak untuk sekali saja melakukan perkenalan. Di
rumah itu pula, mereka melakukan perkenalan berkali-kali, melakukan interaksi secara
berulang-ulang. Bila orang-orang di dalam rumah memperlihatkan hal-hal positif, maka
anak akan memiliki banyak kesempatan mengenal sesuatu yang positif. Demikian juga
sebaliknya.
Oleh karena itu, orang tua harus menciptakan kebiasaan-kebiasaan positif di dalam
rumah, sehingga anak selalu bersinggung dengan hal-hal yang juga positif. Bila memiliki
pembantu, maka tidak ada salahnya anda memberikan pengarahan tentang berbagai
kebiasaan positif yang perlu juga ia lakukan, sehingga konsep pengasuhan anak antara
anda dan pembantu serta seluruh penghuni rumah dapat berjalan seimbang, hangat,
edukatif, serta nyaman. Inilah suasana perkenaln yang harus dibangun dalam rumah,
sehingga anak bisa menikmati interaksinya dengan semua penghuni rumah.
Bermain merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia anak. Melalui
bermain, anak seperti sedang menemukan dunia mereka sendiri. Di dalamnya, mereka
membangun imajinasi, membuat kreasi dan sekaligus melatih keterampilan mereka.
Dengan bermain, anak seperti sedang melakukan sebuah petualangan. Dari petualangan
itulah, mereka seakan menemukan pengalaman-pengalaman yang begitu berharga.
Apakah permainan seperti itu yang dibutuhkan anak? Bisa jadi, anak senang dengan
sarana bermain yang demikian. Namun, bila sekedar memberikan kesempatan kepada
anak untuk menikmati dunia bermainnya, anda tidak perlu mengajak ke tempat-tempat
semacam itu. Pada dasarnya, rumah anda dapat menjadi tempat bermain paling
menyenangkan bagi anak.
Di rumah, anda bisa melakukan beragam macam permainan yang dapat memberikan
manfaat yang sama dengan sarana bermain yang ada di tempat-tempat lain. Boleh jadi,
sarana bermain dirumah itu tidak selengkap ditempat-tempat permainan anak lainnya.
Namun, ada beberapa manfaat dengan menjadikan rumah sebagai sarana bermain anak.
Pertama, membangun ikatan emosional antara orang tua dan anak. Hal ini hanya
terjadi apabila orang tua juga menyediakan waktu untuk terlibat didalam permainan
yang sedang dinikmati anak. Faktanya, justru tidak demikian. Tidak sedikit orang tua
yang membiarkan anak bermain sendiri drngan alat-alat permainannya. Orang tua
merasa senang saat anak aktif bermain dengan mainannya. Namun, anak justru lebih
tertarik seandainya orang tua bisa terlibat bermain Bersama mereka. Oleh karena
itu,membelikan anak mainan itu baik. Anda juga ikut bermain bersama mereka, sehingga
melalui permainan itulah anda juga bisa menanamkan nilai-nilai Pendidikan dan
keteladanan.
Ketiga,memotivasi orang tua agar selalu kreatif. Inilah energi positif yang dapat
anda peroleh dengan sering melibatkan diri bermain Bersama ana-anak. Semenarik apa
pun permainan,anak akan merasakan kebosanan. Bila ia tidak memperoleh solusi untuk
mengatasi rasa bosannya , secara perlahan anak akan meninggalkan permainanya dan
akan mencari permainan lain Bersama teman-temanya di luar rumah. Nah,dengan
menjadikan rumah sebagai arena bermain Bersama, kreativitas orang tua dan anak
terangsang serta tumbuh dengan baik.
Oleh karena itu,orang tua dituntut kreatif dalam mengamas permainan di rumah ,
sehingga anak memperoleh pengalaman-pengalaman baru pada saat bermain. Hal ini
hanya mungkin dicapai apabila orang tua juga sering menyediakan waktu bermain
Bersama anak. Mustahil orang tua dapat menciptakan permainan-permainan kreatif
apabila tidak pernah ikut bermain Bersama anak-anaknya. Semakin kreatif anda
menciptakan permainan, hal itu bukan sekadar memberikan kebahagiaan bagi anak,
tetapi juga anak akan merasa bangga akan kemampuan orang tuanya dalam
menyelesaikan masalah[rasa bosan]yang mereka alami. Di sisi lain, bermain di rumah
Bersama anak juga dapat menjadi sarana meanamkan nilai moral.
Bagi anak, rasa ingin tahu merupakan anugrah dan kesempatan. Di sebut anugrah
karena dengan perasaan itu, sebenarnya mereka menyiapkan diri untuk belajar. Disebut
sebagai kesempatan karena melalui rasa ingin tahunya itu, anda dapat menanamkan
berbagai macam hal positif kepada mereka.
Ketika anak anda sudah mulai bisa berbicara, banyak hal yang mereka tanyakan. Hal-hal
yang mereka lihat di rumah selalu mengundang rasa ingin tahu, sehingga wajar mereka
selalu bertanya . selalu tidak langsung, rumah seperti menyimpan hal-hal menarik untuk
diketahui.
Namun, seberapa cerdas anda melihat potensi baik ini pada buah hati anda?
Perlu kita tekankan sekali lagi bahwa selain menjadi tempat berteduh dan bermain,
rumah juga dapat menjadi semakin laboratorium. Buah hati dapat melakukan penelitian.
Dengan kata lain, dari dalam rumah anak mencermati hal yang tidak dan pantas mereka
ketahui. Untuk itu, ciptakan situasi edukatif di dalam rumah dengan beberapa cara berikut.
Pertama, sediakan waktu untuk bisa bercerita banyak hal Bersama buah hati. Kebiasaan
sarana bagi orang tua untuk memperkenalkan berbagai macam informasi yang berguna bagi
mereka.
Kedua, belajar Bersama. Meminta anak untuk belajar merupakan hal positif. Namun,
akan jauh lebih bermanfaat bila anda tidak sekedar memerintah, tetapi ikut terlibat aktif
belajar Bersama. Cara termudah yang dapat dilakukan adalah dengan menemani mereka
belajar.
Setiap anak memiliki masalah masing-masing, entah karena hubungan mereka dengan
orang tuanya atau dengan teman-teman sepermainannya. Bahkan, Ketika masih kecil
sekalipun anak juga merasakan hal-hal tidak menyenangkan yang dapat menjadi masalah
tersendiri bagi mereka.
Saat anak masih kecil, kita masih bisa mengatasi masalah mereka. Ketika anak sudah
mulai besar dan cenderung menikmati bermainnya Bersama teman teman mereka, orang
tua butuh keterampilan khusus agar pada saat menghadapi masalah, mereka menemukan
soslusinya Bersama keluarganya sendiri.
Lalu, kenapa mereka tidak berusaha mengatasi masalahnya Bersama anda dirumah?
Terkadang, anak tidak menemukan suasana kondusif dirumah. Kurangnya komunikasi
antar sesame anggota keluarga dan kesibukan orang tua menjadikan anak kehilangan
tempat untuk mengadu. Tidak heran bila mereka mencari solusinya di luar rumah.
Oleh karena itu, penting menciptakan situasi hangat dan penuh kepedulian dirumah kita
sendiri. Orang tua dituntut mampu menjadi teman berbagi yang menyenangkan bagi anak.
Bila mengalami masalah, maka suasana rumah yang mereka rindukan untuk bisa
menenangkan pikirannya. Hal ini hanya mungkin terjadi apabila komunikasi orang tua
dengan anak terjalin dengan baik.
Menjadi orang tua dengan kepribadian positif merupakan hal penting guna menciptakan
pola pengasuhan yang baik. Tanpa hal itu, sangat sulit menjalankan pola pengasuhan
yang sama. Oleh karena itu, setiap orang tua harus membentuk kepribadian positif.
Sehingga, melalui kepribadian orang tuanyalah anak-anak bisa belajar dan berkembang
dengan baik.
A. Percaya diri
Seharusnya, malu tidak perlu dijadikan alasan utama melarang anak berbuat
demikian. Sebab, Tindakan itu menimbulkan kesan betapa kedua orang tuanya tidak
memiliki rasa percaya diri. Pada akhirnya, kesan itu akan mengikis kepercayaan
dirinya. Akan lebih bijak seandainya orang tua memberikan waktu untuk
menyelesaikan nyanyinya daripada menghentikannya dengan alasan malu. Lalu, apa
yang bisa kita lakukan?
1. Memberi dukungan pada setiap hal positif yang anak lakukan. Dukungan yang
anda berikan membuat mereka merasa dihargai, sehingga perasaan itu
meningkatkan rasa percaya diri.
Tidak ada manfaat bila kita sering melakukan kebohongan. Bahkan, sekalipun
kebohongan itu kita lakukan kepada anak yang belom memahami bila mereka sedang
dibohongi. Untuk tidak berbohong kepada anak merupakan pekerjaan yang sulit.
Apalagi, Ketika anak sudah mengambek, menuntut , dan lain sebagainya. Untuk
mengatasinya, orang tua sering menggunakan kebohongan demi menenangkan
perasaan anak.
Untuk itu, hal pertama yang perlu kita lakukan demi mengajari anak berbuat jujur
ialah memberikan contoh nyata kepada mereka. Kita perlu belajar secara perlahan-lahan
cara menghentikan kebiasaan berbohong itu. Sebaiknya, kita memberinya pemahaman
dengan kasih sayang agar tercipta kebiasaan berbuat jujur antara orang tua dan anak.
Hal kedua, yaitu mengingatkan anak secara baik-baik perihal kebohongan yang ia
lakukan. Membiarkan anak melakukan kebohongan membuat mereka merasa bahwa
kebohongan yang dilakukan dapat ditoleransi oleh kedua orang tuanya. Maka, singkirkan
perasaan kasihan apabila mereka terbiasa berbohong karena sangat merugikan masa
depannya kelak.
2. Koreksi kesalahan kita dalam menyampaikan sesuatu pada anak dan katakan
hal yang sebenarnya. Seringkali, orang tua tidak mau mengoreksi kesalahan
kabar yang disampaikan kepada anak dengan alasan anak tidak akan mengoreksi
kebenaran kabar itu. Meskipun pendapat ini ada benarnya, disisi lain hal
tersebut memberikan dampak negative, terutama bagi orang tua. Sebab,
terbiasa mengabaikan koreksi atas kesalahan sama saja dengan membiarkan
kebohongan berlanjut.
Sedapat mungkin kita harus menyembunyikan rasa keterpaksaan saat anak meminta
kita menemani mereka melakukan pekerjaanya, betapa pun kita kurang menyukainya.
Menunjukkan perasaan Bahagia atau berusaha menikmati hal yang anda lakukan
Bersama anak menumbuhkan semangat kreativitas serta menghindarkan mereka dari
sikap mudah putus asa.
1. Berusaha mengapresiasi dengan baik hal yang anda dan anak lakukan. Hal ini
bisa dilakukan dengan membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak,
seperti memberinya jalan keluar. Saat anak merasa bosan dengan bermain, anda
bisa memberinya solusi secara inovatif, sehingga mereka tetap bisa menikmati
aktivitasnya Bersama anda.
2. Ada baiknya, kita tidak meminta anak untuk segera menyudahi aktifitasnya
Bersama anda. Selain menimbulkan kekecewaan, hal ini juga dapat memberikan
kesan bahwa sebenarnya kita tidak menikmati kebersamaan dengan mereka.
Jauh lebih bijak bila kita memberinya Batasan waktu. Hal itu tetap harus
ditawarkan kepada mereka dan bukan sekadar keinginan sepihak.
Setiap anak ingin dihargai. Itulah sebabnya merekaa mudah ngambek saat orang tua
mendiamkannya. Rasa ingin dihargai akan tampak dalam perilaku mereka yang
terkadang dalam pandangan orang tua dinilai negatif. Demi memperoleh penghargaan
dari kedua orang tuanya, biasanya anak akan melakukan beberapa hal.
Kedua , anak selalu merengek. Sepintas, rengekan anak terkesan menjengkelkan bagi
orang tua. Kita cenderung menilai bahwa rengekan itu merupakan sesuatu yang negatif.
Padahal, rengekan merupakan cara anak untuk meminta perhatian. Ketika kita
memberinya perhatian sebagaimana yang mereka inginkan, pada saat itulah anak
merasa dihargai oleh orang tuanya.
Faktanya, seringkali kita melihat orang tua kurang bijak menyikapi sikap anak yang
demikian. Rengekan hanya dipahami sebagai sikap negatif karena dinilai sebagai
Tindakan tidak mandiri, manja, dan lain sebagainya. Lantaran sudah dipahami negatif
seperti itu, tidak heran bila orang tua cenderung menyalahkan anak Ketika mereka
merengek. Tidak jarang pula, orang tua menggunakan cara-cara kekerasan demi
menghentikan rengekan mereka.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan orang tua bisa bersikap meremehkan atau
kurang menghargai perasaan buah hatinya.
Pertama, terlalu idealis. Setiap orang tua memiliki keinginan-keinginan ideal agar
anaknya menjadi baik, patuh dan seterusnya. Namun, konsep tentang anak yang baik
terkadang sepenuhnya didasarkan pada rumusan yang dikehendaki oleh orang tua. Hal
yang menurut orang tua baik, seperti itulah yang diharapkan terhadap anaknya.
Sikap seperti ini jelas tidak bijak, meskipun terkesan baik. Sikap terlalu idealis terhadap
anak-anaknya cenderung mmbuat orang tua menjadi pemaksa. Anak dipaksa melakukan
sesuatu atau bersikap sebagaimana yang diinginkan oleh orang tua. Saat anak tidak
melakukan sesuatu sebagaimna yang diinginkan orang tuanya, orang tua mudah
menyalahkan anak.
Pada dasarnya, konsep baik-buruk terhadap anak, terutama yang masih kecil, masih
merupakan sesuatu yang abstrak. Anak tidak dapat dipaksa melakukan sesuatu yang
baik hanya menurut kehendak orang tua. Saat anak sedang tidak ingin berbagi mainan
atau makanan dengan temannya, orang tua tidak sepenuhnya menyalahkan anak,
apalagi dengan alasan dosa dan sebagainya. Sebab, bisa jadi pada waktu itu kondisi anak
tidak ingin diganggu siapapun. Lebih baik anak ditanya alasan tidak mau berbagi dan
yakinkan bahwa suatu saat ia tidak akan melakukan hal itu lagi.
Kedua, egois. Sikap mau menang sendiri atau egois juga mendorong Tindakan
meremehkan. Orang tua memiliki peluang besar untuk bersikap egois terhadap anaknya.
Biasanya, orang tua menginginkan agar anaknya mematuhi perintah orang tuanya. Tidak
ada proses tawar menawar anak siap melakukan semua itu atau tidak.
Sikap memaksa yang dilakukan orang tua merupakan sikap egoisme yang banyak
dilakukan ditengah-tengah masyarakat. Sikap ini memberikan dampak negatif bagi anak.
Anak yang sering dipaksa melakukan seuatu karena egoism orang tuanya cenderung
menjadi pribadi tertutup. Mereka merasa tertekan, sehingga kondisi ini menghambat
kreativitas dan rasa percaya dirinya. Dengan selalu meremehkan anak, sama saja kita
mengungkung potensi dan kretivitasnya. Sehingga, kelak mereka tidak akan bisa berbuat
banyak untuk memperbaiki hidupnya. Mari, simak kisah berikut.
Belalang telah lama terkurung didalam sebuah kotak. Pada suatu hari, ia berhasil
keluar dari kotak yang mengurungnya. Dengan gembira, ia melompat-lompat menikmati
kebebasannya. Di perjalanan, ia bertemu belalang lain, tetapi keheranan karena belalang
itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan perasaan, ia menghampiri belalang lain itu dan bertanya, ‘’mengapa kau bisa
melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia
maupun ukuran tubuh?’’
Belalang itu menjawabnya dengan pertanyaan, ‘’ dimanakah kau tinggal selama ini?
Semua belalan yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku
lakukan.’’
Saat itu, si belalang baru sadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat
lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup dialam bebas.
Kadang-kadang, kita sebagai manusia, tanpa sadar pernah mengalami hal sama dengan
belalang tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan
beruntung, perkataan teman, tradisi, dan kebiasaan bisa membuat kita terpenjara dalam
kotak semu yang mementahkan potensi kita. Kita juga tidak perlu memerangkap potensi
anak kita dengan sikap kita yang sering meremehkannya.
Berikut hal-hal yang bis akita lakukan.
3. ‘’itu tidak bagus’’, merupakan ungkapan yang perlu dihindari saat menegur anak
Ketika ia gagal menyelesaikan tugas belajarnya atau mempersembahkan hasil
kreativitasnya. Ungkapan seperti, ‘’ yang seperti itu bagus, hanya perlu
disempurnakan agar semakin bagus lagi’’. Ungkapan pertama menyiratkan
ketidaksukaan kita terhadap usaha yang ia lakukan. Sementara, ungkapan kedua
menyiratkan penghargaan dan harapan-harapan.