1. Untuk apa Psikolog / Ilmuwan Psikologi membuat rekam psikologi (dokumentasi atas
karya profesional/ilmiah mereka) ?
Ilmuwan Psikologi dan Psikolog membuat dokumentasi atas karya profesional dan
ilmiah mereka untuk memudahkan pengguna layanan jasa mereka di kemudian hari
oleh mereka sendiri atau oleh professional lainnya, bukti pertanggung jawaban telah
dilakukan pemeriksaan psikologi, serta guna memenuhi prasyarat yang ditetapkan oleh
institusi ataupun hukum.
2. Hal-hal apa yang harus diperhatikan oleh Psikolog / Ilmuwan Psikologi dalam
mempertahankan kerahasiaan data pada saat melakukan Layanan Psikologi?
Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi wajib memegang teguh rahasia yang menyangkut
klien atau pengguna layanan psikologi dalam hubungan dengan pelaksanaan
kegiatannya. Penggunaan keterangan atau data mengenai pengguna layanan psikologi
atau orang yang menjalani pemeriksaan psikologi yang diperoleh Psikolog dan atau
Ilmuwan Psikologi dalam rangka pemberian layanan Psikologi, hendaknya mematuhi
hal-hal sebagai berikut :
- Dapat diberikan hanya kepada yang berwenang mengetahuinya dan hanya memuat
hal-hal yang langsung dan berkaitan dengan tujuan pemberian layanan psikologi.
- Dapat didiskusikan hanya dengan orang-orang atau pihak yang secara langsung
berwenang atas diri pengguna layanan psikologi.
- Dapat dikomunikasikan dengan bijaksana secara lisan atau tertulis kepada pihak
ketiga hanya bila pemberitahuan ini diperlukan untuk kepentingan pengguna layanan
psikologi, profesi, dan akademisi. Dalam kondisi tersebut indentitas orang yang
menjalani pemeriksaan psikologi tetap dijaga kerahasiaannya.
Seandainya data orang yang menjalani layanan jasa dan atau praktik psikologi harus
dimasukkan ke data dasar (data base) atau sistem pencatatan yang dapat diakses
pihak lain yang tidak dapat diterima oleh yang bersangkutan maka Ilmuwan Psikologi
dan atau Psikolog harus menggunakan kode atau cara lain yang dapat melindungi
orang tersebut dari kemungkinan untuk bisa dikenali.
a) Pemanfaatan data hasil pemeriksaan psikologi untuk tujuan lain selain tujuan
pendidikan harus ada ijin tertulis dari yang bersangkutan dan menyamarkan nama
lembaga atau perorangan yang datanya digunakan.
4. Berikan contoh Psikolog/ Ilmuwan Psikologi tidak membuat pernyataan palsu terkait :
- Gelar akademik
Seorang psikolog atau ilmuwan psikolog, ketika hendak membuka sebuah biro psikologi
yang mana ketika seseorang ingin melakukan sebuah tes psikologi, ia ingin melihat
biodata dari psikolog tersebut. Jadi dia memberikan data yang sebenarnya mengenai
gelar akademik maupun prestasi yang ia miliki selama menjadi seorang psikolog/
ilmuwan psikologi
Saat seorang psikolog atau ilmuwan psikologi sedang melakukan wawancara atau
sedang menjadi pembicara dalam suatu acara , dan ketika ditanya oleh narasumber
mengenai kompetensi yang psikolog tersebut miliki maka ia harus menjelaskannya
secara benar mengenai apa yang dia miliki seperti menunjukan komunikasi yang baik
kepada narasumber , atupun tidak menggurui orang lain karena jabatan atau gelar yang
ia miliki sebagai seorang psikolog
- Biaya
Ketika ada pelanggan atau subjek yang ingin melakukan terapi, konseling maupun tes
iq dll, maka sebelum melakukan tes tersebut customer ataupun subjek ingin bertanya
mengenai biaya yang harus dikeluarkan, sehingga psikolog/ ilmuwan psikologi yang
memiliki biro tersebut haruslah memberikan rincian biaya yang sebenarnya kepada
customer atau subjek tersebut tanpa melebih lebihkan dari biaya yang sebenarnya.
(1) Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi yang melibatkan orang atau pihak lain untuk
menciptakan atau menempatkan pernyataan publik yang mempromosikan praktek
profesional, hasil penelitian atau aktivitas yang bersangkutan, tanggung jawab
profesional atas pernyataan tersebut tetap berada di tangan Psikolog dan atau
Ilmuwan Psikologi.
(2) Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi berusaha mencegah orang atau pihak lain
yang dapat mereka kendalikan, seperti lembaga tempat bekerja, sponsor, penerbit,
atau pengelola media dari membuat pernyataan yang dapat dikategorikan sebagai
penipuan berkenaan dengan jasa dan atau praktik psikologi. Bila mengetahui
adanya pernyataan yang tergolong penipuan atau pemalsuan terhadap karya
mereka yang dilakukan orang lain, Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi berusaha
untuk menjelaskan kebenarannya.
(3) Psikolog dan atau Ilmuwan Psikologi tidak memberikan kompensasi pada
karyawan pers, baik cetak maupun elektronik atau media komunikasi lainnya
sebagai imbalan untuk publikasi pernyataannya dalam berita.