Anda di halaman 1dari 24

FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN

RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : JANUARI 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
I. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
II. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

III. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

IV. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : FEBRUARI 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
V. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
VI. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

VII. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

VIII.Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : MARET 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
IX. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
X. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XI. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XII. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : APRIL 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XIII. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XIV. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XV. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XVI. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : MEI 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XVII. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XVIII. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XIX. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XX. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : JUNI 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XXI. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XXII. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XXIII. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XXIV. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : JULI 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XXV. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XXVI. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XXVII. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XXVIII. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : AGUSTUS 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XXIX. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XXX. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XXXI. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XXXII. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : SEPTEMBER 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XXXIII. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XXXIV. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XXXV. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XXXVI. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : OKTOBER 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XXXVII. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XXXVIII. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XXXIX. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XL. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : NOVEMBER 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XLI. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XLII. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XLIII. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XLIV. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)
FORMULIR SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
RSIA GEBANG MEDIKA

DEPO : FARMASI
BULAN : DESEMBER 2020

No. Indikator Observasi


Sesuai Tidak Keterangan
Sesuai
XLV. Pengorganisasian
1. Seluruh staf/petugas mengetahui
mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan SPO
dan

yang berlaku
XLVI. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan obat berjalan dengan baik, tidak ada obat
kosong karena kelalaian

2. Faktur/Form serah terima ditandatangani oleh petugas
dan diketahui oleh koordinator

3. Penyimpanan obat sesuai bentuk sediaan, suhu dan
secara alfabetis dan dikeluarkan dengan system FIFO

dan FEFO
4. Tidak ada obat HAM dan LASA yang tidak diberi label

5. Penyimpanan obat HAM di area tersendiri/lemari
dengan akses terbatas

6. Penyimpanan LASA tidak disimpan berdekatan untuk
meminilakan kesalahan

7. Bahan berbahaya disimpan terpisah dimana tersedia
APAR dan diberi label B3 dengan klasifikasinya

8. Gas medis disimpan terpisah dari tempat perbekalan
farmasi, bebas dari sumber api, ditempat yang

berventilasi baik, dengan troli pengaman
9. Narkotika dan psikotropika disimpan dilemari terkunci
dengan double kunci dan disimpan oleh petugas yang

ditunjuk (kunci harus dikalungkan)
10. Ada buku serah terima kunci lemari narkotika jika
pergantian shift dan dilaksanakan

11. Pengelolaan obat emergensi dilakukan dengan baik
dan terdokumentasi

12. Stok opname dilakukan setiap bulan
terdokumentasi (dilakukan sampling penghitungan
dan

kesesuaian antara fisik dan kartu stok)
13. Ada pengendalian obat-obat yang slow moving, death
stok dan mendekati expired date dan terdokumentasi

14. Obat rusak atau ED di retur atau diisolasi ditempat
tersendiri

15. Apakah ada rencana pemusnahan (cek data obat
rusak/ED dan arsip yang akan dimusnahkan)

16. Laporan amprahan masing-masing depo farmasi dan
laporan amprahan tiap-tiap unit

XLVII. Pelayanan Farmasi Klinik
1. Pengkajian dan pelayanan resep dilaksanakan sesuai
SPO (dilihat bukti fisik telaah resep dan proses

pelayanannya)
2. Rekonsiliasi obat dilaksanakan sesuai SPO (dilihat
bukti fisik pengisian lembar bukti rekonsiliasi)

3. Pelayanan Informasi obat (PIO) terlaksana dengan baik

4. Konseling dilaksanakan dengan baik sesuai SPO

5. Visite pasien dilaksanakan dengan baik sesuai SPO
dan terdokumentasi di form CPPT rekam medis

6. Monitoing efek samping obat (MESO) dilaksanakan
dan terdokumentasi

7. Ada laporan Insiden Kesalahan Pemberian Obat dan
terdokumentasi

XLVIII. Monitoring Mutu Pelayanan
1. Sudah ada indicator mutu yang ditentukan di unit/depo

2. Indikator mutu pelayanan sesuai standar

Tangerang,
Kepala Instalasi Farmasi

(apt.Restu Hidiyana,S.Farm)

Anda mungkin juga menyukai