Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GEBANG

MEDIKA
JL. PRABU KIAN SANTANG NO.30, KOTA TANGERANG
Tlp. 55773346
Email : rsia.gebang.medika@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GEBANG MEDIKA


NOMOR : 011/SK-JangMed/A/RSIAGM/IV/2018
TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKUSOR

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GEBANG MEDIKA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi RSIA Gebang
Medika serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan rumah
sakit yang berkualitas dan mengutamakan keselamatan pasien maka
diperlukan Penetapan Kebijakan PENGELOLAAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA DAN PREKUSOR di RSIA Gebang Medika
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSIA
Gebang Medika, maka diperlukan penyelenggaraan manajemen
penggunaan obat yang bermutu tinggi;
c. bahwa untuk keperluan di atas perlu adanya Keputusan Direktur RSIA
Gebang Medika.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang -Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standart Pelayanan Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar
Pelayanan Farmasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA GEBANG MEDIKA TENTANG


PENGELOLAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKUSOR.
Kesatu : Memberlakukan Kebijakan Pengelolaan Narkotika, Psikotropika Dan
Prekusor sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan
pada anggaran Rumah Sakit;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tangerang
pada tanggal :
RSIA Gebang Medika

Dr. Amelia Verawati Hidayat


Direktur

File 1/conversion/tmp/activity_task_scratch/598832454.doc
Lampiran :
Keputusan Direktur Utama Nomor : 011/SK-JangMed/A/RSIAGM/IV/2018
Tentang : Kebijakan Pengelolaan Narkotika, Psikotropika Dan Prekusor

KEBIJAKAN PENGELOLAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKUSOR


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GEBANG MEDIKA

PENGELOLAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKUSOR

a. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
b. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
c. Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam
pembuatan narkotika dan psikotropika
d. Pemesanan obat narkotika, psikotropika dan prekursor menggunakan surat pemesanan
khusus yang terpisah dari pemesanan obat lain, dan dilengkapi dengan tandatangan Kepala
Instalasi Farmasi, no. SIPA ( Surat Izin Praktik Apoteker ), stempel, nomor dan tanggal surat
pemesanan, alamat jelas dan nomor telepon Instalasi Farmasi.
e. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika dilakukan di Instalasi Farmasi.
1) Obat narkotika disimpan dalam lemari khusus yaitu :
a) Dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
b) Mempunyai kunci yang kuat.
c) Dibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan ( pintu ganda ); bagian kiri
dipergunakan untuk menyimpan psikotropika dan bagian kanan untuk menyimpan
narkotika.
d) Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari kurang dari 40x80x100 cm, maka lemari
tersebut harus dibaut dengan tembok atau lantai.
e) Tempat menyimpan harus aman dan tidak terlihat oleh umum.
2) Obat psikotropika disimpan dalam lemari yang terpisah dari obat lain, dikunci dengan baik,
aman dan tidak terlihat oleh umum.
3) Demi efisiensi tempat dan pemantauan, di ruang perawatan obat narkotika dan
psikotropika hanya disimpan di trolley emergency atau kit emergency.
4) Penyimpanan obat pada lemari narkotika di :
a) Instalasi farmasi
b) Trolley emergency atau kit emergency
f. Obat narkotika hanya dapat diberikan untuk indikasi :
1) Persiapan pemeriksaan diagnostik.
2) Sedasi/ relaksasi.
3) Analgetika.

2/4
File 1/conversion/tmp/activity_task_scratch/598832454.doc
4) Antitusif.
g. Peresepan obat narkotika dilakukan oleh dokter, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
memiliki Surat Izin Praktik ( SIP ) di RSIA Gebang Medika.
h. Pemeriksaan pemakaian narkotika-psikotropika dilakukan sesuai jadwal yang telah
ditentukan dan didokumentasikan dalam Formulir Pemantauan Narkotika-Psikotropika.
i. Pemakaian narkotika-psikotropika didokumentasikan dalam buku Laporan Pemakaian
Narkotika-Psikotropika.
j. Petugas Rawat Inap menyerahkan ampul bekas obat injeksi narkotika-psikotropika maksimal
sehari setelah pemakaian obat kepada petugas Layanan Farmasi.
k. Sisa obat narkotika dan psikotropika injeksi dapat disimpan maksimal 24 jam pada suhu
ruangan.
l. Sisa obat narkotika dan psikotropika injeksi yang tidak dipergunakan lagi, dibuang ke dalam
wastafel dengan disaksikan oleh minimal satu orang petugas rawat inap yang lain.
m. Sisa obat narkotika dan psikotropika tablet/ patch yang tidak utuh dalam kemasan terkecil,
dikembalikan ke Layanan Farmasi.
n. Petugas menyerahkan berita acara pembuangan sisa obat injeksi dan pengembalian sisa obat
oral dan patch ke Instalasi Farmasi.
o. Instalasi Farmasi memusnahkan sisa obat tablet/ patch dan ampul kosong bekas obat injeksi
dengan menggunakan pihak ketiga yaitu PT. ARAH ENVIRONMENTAL sebagai transporter
DAN PT WASTEC sebagai pemusnah.
p. Instalasi Farmasi membuat rekapitulasi laporan pemakaian obat narkotika dan psikotropika
seluruh RSIA Gebang Medika maksimal setiap tanggal 10 (sepuluh) dan mengirimkannya
melalui online sipnap.

Tangerang,
Direktur,

Dr. Amelia Verawati Hidayat

3/4
File 1/conversion/tmp/activity_task_scratch/598832454.doc

Anda mungkin juga menyukai