Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

NOMOR /KEP-DIR/RSHT/XII/2012

TENTANG

KEBIJAKAN PENELAAHAN PERESEPAN

DI RUMAH SAKIT HERMINA TANGERANG

DIREKTUR RS HERMINA TANGERANG

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien dan penggunaaan obat


yang aman di Rumah Sakit, perlu diatur proses penelaahan resep yang
efektif sebelum obat disalurkan

b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien dan penggunaaan obat


yang aman di Rumah Sakit penelaahan resep dilakukan berdasarkan
persyaratan administrasi, farmasetika dan klinis

c. bahwa untuk penelaahan resep perlu dilakukan oleh petugas yang


kompeten dan difasilitasi dengan program komputer, dimana soft ware
harus di update secara berkala

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 tentang


Kesehatan

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009


tentang Narkotika

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang


Psikotropika

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi
6.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien

7.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEBIJAKAN PENELAAHAN PERESEPAN DI RUMAH SAKIT


HERMINA TANGERANG

Kedua : Setiap resep atau pesanan obat yang diterima, ditelaah ketepatannya sebelum
dilakukan penyaluran atau pemberian, memenuhi :

1. Persyaratan administrasi :

 Nama
 Nomor Rekam Medis
 Tanggal lahir ( bila perlu )
 Tanggal Resep dan unit asal resep untuk rawat inap
 Berat badan untuk pasien anak
2. Persyaratan Farmasetika :

 Ketepatan obat, dosis dan frekuensi pemberian

 Aturan, cara pakai dan teknik penggunaan

3. Persyaratan Klinis :

 Tidak adanya duplikasi terapi

 Tidak munculnya alergi, potensial reaksi sensitivitas atau reaksi obat


yang tidak diharapkan

 Tidak ada kontraindikasi

 Tidak adanya interaksi antara obat dan atau dengan makanan


Ketiga : Menghubungi penulis resep atau pemesan obat bila ada pertanyaan terkait
penulisan resep

Keempat : Petugas penelaah resep harus mempunyai kompetensi yang baik sesuai
kewenangan yang diberikan dan telah mendapat penilaian kompetensi

Kelima : Penelaahan resep difasilitasi dengan catatan pasien yang menerima obat serta
software komputer untuk meng cross check adanya interaksi obat

Keenam : Keputusan ini mulai belaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Tangerang
Pada tanggal Desember 2012
Direktur RS Hermina Tangerang

Dr. Suharyoto, MM

Anda mungkin juga menyukai