Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT

NOMOR /KEP-DIR/RSHT/IX/2012

TENTANG

KEBIJAKAN PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENCATATAN PERBEKALAN FARMASI


DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT HERMINA TANGERANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA TANGERANG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan keselamatan, keamanan dan


ketepatan penggunaan obat pasien, maka mulai dari proses peresepan,
pemesanan dan pencatatan perbekalan farmasi harus ditulis dengan
benar, dapat terbaca dengan jelas dan tidak menimbulkan persepsi
ganda.
b. bahwa penulisan resep, pemesanan dan pencatatan perbekalan farmasi
yang tidak benar, tidak jelas dan tidak terbaca sangat berisiko terhadap
keselamatan dan pengobatan pasien
c. bahwa agar peresepan, pemesanan dan pencatatan perbekalan farmasi
dapat terlaksana dengan baik dan benar, maka diperlukan suatu
kebijakan yang dituangkan dalam keputusan Direktur Rumah Sakit
Hermina Tangerang

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika


2. Undang-Undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
6. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
8. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 988/MENKES/PER/VIII/2004
tentang Pencantuman Nama Generik Pada Label Obat
10. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1197/MENKES/SK/II/2004 tentang

D:/Akreditasi baru 2012/Keb-Rev


Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
11. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1027/MENKES/SK/IX/2004
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
12. Akta Notaris No. 15 tanggal 17 Desember 2007 tentang Pendirian
Perkumpulan Hermina Hospital Group (HHG)
13. Keputusan Badan Pengurus Hermina Hospital Group No.1447A/SK-
BP/HHG/XII/2007 tentang Perkumpulan Hermina Hospital Group

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA TANGERANG
TENTANG KEBIJAKAN PERESEPAN, PEMESANAN DAN
PENCATATAN PERBEKALAN FARMASI DI LINGKUNGAN RUMAH
SAKIT HERMINA TANGERANG
Kedua : Penulisan resep dan pemesanan perbekalan farmasi hanya dapat dilakukan
oleh petugas yang berwenang dan kompeten
Ketiga : Penulisan resep dilakukan oleh tenaga medis (dokter / dokter gigi / dokter
spesialis / dokter gigi spesialis
Keempat : Penulisan resep harus lengkap, jelas, dapat terbaca sesuai dengan kaidah
penulisan resep
Kelima : Seluruh obat yang diberikan kepada pasien harus dicatat dalam rekam
medis dan catatan pemberian obat pasien
Keenam Penulisan resep dan proses pemesanan harus memuat :
a. Identitas pasien : Nama, Nomor Rekam Medis dan Tanggal Lahir
b. Unsur atau elemen permintaan atau resep : menggunakan lembar resep
atau formulir pemesanaan perbekalan farmasi yang sudah ditetapkan
yang berisi : Tanggal, Nama Dokter, Nama Nama Pasien dan Dosis Obat
c. Tulis Nama Generik atau Nama Dagang (merek) bila diperlukan.
d. Indikasi dan Petunjuk Penggunaan Obat
e. Obat dengan nama yang nama-obat-rupa-ucapan-mirip/”NORUM”
(look-alike, sound-alike) harus ditulis dengan huruf besar/kapital
f. Jika pemesanan obat tidak lengkap, tidak terbaca atau tidak jelas, maka
petugas yang menerima resep/pesanan obat harus memverifikasi kepada

D:/Akreditasi baru 2012/Keb-Rev


penulis resep.
g. Dalam keadaan tertentu, maka penambahan jenis dan jumlah perbekalan
farmasi dapat dilakukan namun harus sesuai prosedur yang berlaku.
h. Permintaan obat-obatan secara verbal/lisan atau melalui telepon
misalnya dalam keadaan darurat boleh dilakukan, namun harus ditulis
secara lengkap, dibacakan kembali dan dikonfirmasi keakuratannya oleh
penerima perintah serta tetap harus menyerahkan bukti pemesanan
perbekalan farmasi segera setelah keadaan darurat teratasi sebagai
verifikasi dan dokumentasi.
i. Peresepan atau permintaan perbekalan farmasi untuk pasien tertentu
misalnya pasien bayi, pasien anak atau pasien dengan diagnosa tertentu
harus dilengkapi dengan informasi berat badan dan usia pasien yang
ditulis dalam tahun dan bulan
Keenam : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Tangerang
pada tanggal September 2012
Direktur RS Hermina Tangerang

dr. Suharyoto, MM

D:/Akreditasi baru 2012/Keb-Rev


Lampiran Keputusan Direktur Utama Nomor /KEP-DIR/HHG/IX/2012 tentang Kebijakan
Pelabelan Obat Berisiko Tinggi (High Allret Medications) di Rumah Sakit Anggota Hermina
Hospital Group

LABEL OBAT BERISIKO TINGGI (HIGH ALLRET MEDICATIONS)

No. Label Keterangan


Warna dasar : Merah
Warna tulisan High Allret : Putih
1 Warna tulisan Periksa Kembali : Putih
Digunakan untuk memberi label obat-obat yang
perlu diwaspadai
Warna dasar : Kuning
Warna tulisan High Allret dan LASA: Merah
2 Warna tulisan Periksa Kembali : Hitam
Digunakan untuk memberi label obat-obat yang
memiliki kemiripan ucapan dan rupa
Warna dasar : Ungu
Warna tulisan : Putih
3
Digunakan untuk memberi label obat-obat yang
termasuk golongan obat kanker
Warna dasar : Hijau
Warna tulisan High Allret : Merah
4
Digunakan untuk memberi label obat-obat yang
dalam 6 bulan sudah mendekati masa kadaluarsa

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal September 2012
Direktur Utama,

dr. Hasmoro

D:/Akreditasi baru 2012/Keb-Rev

Anda mungkin juga menyukai