Anda di halaman 1dari 3

PEMBUATAN NOTA PEMBELIAN OBAT

RAWAT INAP

No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman :


RS CAKRA HUSADA 03/ Far/ IX/ 2019/ 71 0 1/2

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit : Direktur utama
PROSEDUR 27 September 2019
OPERASIONAL
Dr. Netty Herawati, Sp. OG
Pengertian Nota pembelian obat adalah nota yang dibuat berdasarkan resep,
sebagai bukti transaksi pembelian/ pengambilan obat di instalasi
farmasi.

Tujuan Sebagai acuan dalam pembuatan nota pembelian obat.


Kebijakan Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Cakra Husada Nomor
01/SK/PERDIR.RSCH/XII/2018 Bab XIV Pasal 18 tentang
Instalasi Farmasi.
Prosedur Pasien Umum
1. Petugas farmasi menerima resep dan memeriksa kelengkapan
resepnya (No. RM, nama pasien, bangsal, no kamar, nama
dokter, tanggal, status pasien umum atau asuransi).
2. Petugas farmasi konfirmasi ke perawat bangsal apabila resep
belum lengkap
3. Petugas farmasi membuat nota pembelian obat dengan kom-
puter
4. Petugas farmasi masuk ke menu transaksi penjualan, ketik no
RM, cocokkan nama, bangsal, no kamar dan status pasien an-
tara yang tertera di komputer dengan yang tertulis di resep.
5. Petugas farmasi mengetik nama obat dan jumlahnya sesuai
permintaan resep
6. Petugas farmasi meneliti kesesuaian item obat dengan resep,
jumlah barang, harga dan ketersediaan barangnya.
7. Petugas farmasi mencetak mengecek kewajaran harga obat un-
tuk setiap itemnya, apabila dimonitor komputer muncul tanda
peringatan (warna merah) untuk jumlah harga obat > Rp
250.000,
8. Petugas farmasi konfirmasi dengan petugas administrasi untuk
memeriksa harga di komputer gudang atau periksa faktur pem-
beliannya,apabila harga obat tidak wajar
9. Petugas farmasi mencetak nota obat.

Pasien asuransi
1. Petugas distribusi menerima resep dan memeriksa kelengka-
pan resepnya (No RM, nama pasien, bangsal, no kamar, nama
dokter, tanggal, status pasien umum atau asuransi).
2. Petugas farmasi konfirmasi ke perawat bangsal apabila resep
belum lengkap
3. Petugas farmasi membuat nota paembelian obat dengan com-
puter
4. Petugas farmasi memisahkan obat yang dapat ditanggung
asuransi dan yang tidak dapat ditanggung asuransi.
1. Petugas farmasi membuat nota pembelian obat yang terpisah

REKONSILIASI OBAT

No. Dokumen : Revisi Ke : Halaman :


03/ Far/ XII/ 2018/ 70 2 2/2
RS CAKRA HUSADA

5. Bila obat tidak dilanjutkan diserahkan kembali ke pasien dan


(ditulis “STOP” pada etiket obat) dengan buku serah terima.
(perawat bangsal)
6. Serahkan obat yang dilanjutkan saat terapi di rumah sakit ke
farmasi bersama dengan KPPO pasien untuk diberi etiket
ulang. (perawat bangsal)
7. Tulis obat dari rumah pada KPPO: nama obat, dosis, jumlah
dan aturan pakai dan lakukan pengemasan ulang secara unit
dose dispensing. (petugas farmasi)
8. Lengkapi rekonsiliasi obat saat pasien akan dipulangkan.
(Apoteker/ TTK)
9. Arsipkan lembar untuk rekam medis. (perawat bangsal)
Yang perlu diperhatikan:
Jika obat yang dibawa pasien sulit dideteksi nama obatnya,
ataupun berupa ramuan yang tidak secara pasti diketahui isinya,
maka obat tidak dilanjutkan pemberiannya.

Unit terkait 1. Instalasi Farmasi


2. Bidang Keperawatan
3. Dokter jaga IGD, poliklinik, dan bangsal.

Anda mungkin juga menyukai