1. Sistem Gugur
Sistem gugur adalah sistem yang dimana setiap tim atau regu bertanding satu lawan satu. Pemenang
dari pertandingan tersebut akan lanjut ke babak selanjutnya dan yang kalah akan langsung gugur.
Pada akhir pertandingan terdapat 2 tim yang akan bertanding, tim yang menang akan mendapatkan
juara 1 sedangkan tim yang kalah akan mendapatkan juara 2.
pada sistem ini setiap tim akan bertanding satu lawan satu, tetapi jika jumlah tim yang bertanding
ganjil maka tim yang tidak mendapatkan lawan akan langsung menuju ke ronde berikutnya tanpa
bertanding.
Sistem seeded mengacu pada kejuaraan tahun sebelumnya yang menjadi juara. Sistem ini dipakai
untuk menghindari peserta atau regu yang kuat bertemu di babak pertama. Sistem seeded ini harus
diberitahukan dahulu pada peserta yang lainnya, setelah itu regu lainnya diundi seperti pada sistem
gugur. Penempatan regu-regu seeded sama saja dengan penempatan sistem gugur dengan bye.
Pada sistem sisipan ini peserta atau regu lebih sedikit dari bangun akar dari dua (badd) dan kurang
banyak dari bangun akar dari dua (badd) di atasnya. Umpamanya jumlah peserta 10, dijadikan
bagannya menjadi 8 dan atau 20 peserta dijadikan bagannya menjadi 16. (masing - masing
sisipannya adalah 2). Penempatan regu pada bagan sisipan, sama saja dengan cara penempatan bye
atau regu seeded.
2. Sistem Kompetisi
Sistem pertandingan kompetisi merupakan sistem yang paling lama, karena sistem pertandingan ini
memberikan peserta untuk melakukan pertandingan lebih dari satu kali, sehinnga setiap peserta
tidak bertemu satu sama lain, pada sistem pertandingan Kompetisi ini juara akan ditentukan melalui
perhitungan pengumpulan poin tertinggi.
Sistem setengah kompetisi adalah peserta bertanding dengan lawan yang sama hanya satu kali
kecuali jika peserta tersebut bertemu kembali dibabak selanjutnya.
Sistem kompetisi penuh adalah peserta bertanding dengan lawan yang sama sebanyak dua kali yaitu
dikandang dan tandang (home and away).
3. Sistem Kombinasi
pada sistem kombinasi, sistem ini menggabungkan sistem gugur dan sistem kompetesi menjadi 1.
Bentuk sistem kombinasi ini ini misalnya untuk ronde pendahuluan dengan menggunakan sistem
kompetisi dan pada ronde berikutnya menggunakan sistem gugur atau sebaliknya. Contoh turnamen
dengan format kombinasi adalah Piala Dunia, Piala Eropa, Piala Asia Afrika hingga piala konfederasi
dan Liga Champions Eropa.