Salah seorang dokter yang dipastikan meninggal dunia akibat virus Corona yaitu bernama dr Hadio Ali Sp.S atau dalam keseharian sering dikenal sebagai dokter Hadio Ali Khazatsin di mana beliau merupakan dokter spesialis saraf lulusan FK UI yang memang menjadi salah satu dokter terbaik dari tenaga medis yang meninggal dunia setelah dokter muda tersebut berjibaku di medan tempur untuk menolong masyarakat terkait wabah virus Corona Covid-19. Banyak dari netizen yang penasaran tentang profil dr Hadio Ali. Berikut ini adalah biografinya : 1. Nama: dr. Hadio Ali Khazatsin, Sp.S 2. Tempat tinggal: Pondok Aren Kota Tangerang Selatan 3. Tempat kerja: Rumah Sakit Premier Bintaro dan Rumah Sakit Agung 4. Pendidikan: dr. – Kedokteran Umum dari Universitas Indonesia 5. Gelar: Sp.S – Spesialis Saraf dari Universitas Indonesia 6. Keanggotaan: Ikatan Dokter Indonesia dan perhimpunan dokter spesialis saraf indonesia.
Fakta Dr Hadio Ali
Di bawah ini adalah beberapa fakta yang berhasil kami rangkum terkait sosok dokter meninggal Corona Indonesia bernama dokter hadio Ali yang mungkin belum kalian ketahui.
Meninggal akibat positif virus Corona
Ketika Dr Hadio Ali melakukan pekerjaan mulia untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang positif virus Corona ternyata sang dokter ikut menjadi salah satu yang positif Corona sehingga akibat virus tersebut, almarhum meninggal dunia pada pagi hari sekitar jam 4.00 WIB. Nama : Feronia Sanabila Sa’ada No : 16 Kelas : X MIPA 5
BIOGRAFI DOKTER DJOKO JUDODJOKO, Sp.B
Berdasarkan informasi yang disiarkan Dokter Pandu Riono melalui akun Twitter pribadinya, Dokter Djoko meninggal Sabtu 21 Maret 2020 pukul 11 di ICU. Beliau meninggal diduga akibat terinfeksi Virus Corona atau COVID-19. Disebutkan, dia terinfeksi karena minimnya alat medis di rumah sakit tempat dia bertugas. Yang paling mengharukan, beliau disebutkan tertular corona saat menjalankan tugas mengobati pasien COVID-19 yang sedang mewabah di tanah air. "Selamat jalan Mas Koko, maafkan saya belum berhasil mendorong agar pemerintah @jokowi serius mengatasi pandemi covid19. Mas terinfeksi karena aktif beri layanan. Banyak petugas kesehatan yang terinfeksi dan pergi, minimnya APD sulit dimaafkan. Tidak cukup bicara, kita semua berbuat," tulis dr Pandu. Almarhum merupakan dokter yang terkenal baik dan hebat di dunia medis. Riwayat hidupnya sebagai dokter juga kelas dunia. Berdasarkan data riwayat kedokteran di situs resmi Rumah Sakit EMC Sentul City, Bogor, Dokter Djoko telah menimba segudang ilmu kedokteran di berbagai universitas ternama di Indonesia dan dunia.Berikut riwayatnya: Tahun 1976: Dokter Umum Fakultas kedokteran, Universitas Indonesia. Tahun 1984: Microsurgey of the Cerebro Vascular Disease, The Fujita Health University, Japan. Tahun 1985: Microsurgery of the Skull Base Tumor, di The Nordstadt Krankenhaous Hannover. Tahun 1986:Dokter Spesialis Bedah Saraf, Universitas Padjajaran. Tahun 1992: Posterior Spinal Fusion Surgery training, di Royal Perth Rehabilitation Center. Tahun 1995: Stereotactic Functional Neurosurgery training, di Gunma University, Japan. Tahun 1995: Microsurgery of the Cerebral Aneurysm training, di The Research Institute for the Brain and Blood Vessel, Akita, Japan. Tahun 2002: Endoscopic Spine Surgery training, di University of Bordeaux, Perancis. Tahun 2002: Spine Surgery and Instrumentation training, di St. Louis University, Missouri USA. Tahun 2003: Endoscopic Spine Surgery training, di Allegheny General Hospital, Pittsburgh, USA. Tahun 2003: Spine Surgery and Instrumentation training, di Uniformed Service University for the health sciences, US Navy, Bethesda USA. Tahun 2005: Spine Surgery and Instrumentation training, di The Cleveland Clinic Foundation, USA.