Representasi Identitas Remaja Biseksual Yang Sedang Mencari Jati Diri Pada Film Call Me by Your Name
Representasi Identitas Remaja Biseksual Yang Sedang Mencari Jati Diri Pada Film Call Me by Your Name
MAKALAH
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
BANDUNG
2018
BAGIAN PERTAMA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena hanya atas
berkah dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
lancar dan tepat waktu.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih sangat kurang, hal ini dikarenakan
keterbatasan pengetahuan, pemikiran, dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis berharap akan kritik dan saran yang membangun dari seluruh
pembaca.
Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dosen pembimbing penulis, Dr. Lina Meilinawati Rahayu, SS.,
M.Hum. yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
2. Seluruh teman-teman penulis yang berperan aktif membantu
memberi sumber-sumber yang terpercaya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
I
DAFTAR ISI
Halaman
II
BAB 4 PENUTUP ............................................................................... 20
4.1. Kesimpulan ............................................................................... 20
III
DAFTAR GAMBAR
Halaman
IV
20. Ayah Elio menggoda Oliver
17
......................................................
21. Orang Tua Elio khawatir ........................................................... 18
22. Persahabatan yang indah
18
............................................................
23. Elio mengungkapkan perasaannya ............................................ 19
24. Oliver mengetahui artinya ......................................................... 19
V
BAB 1
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
BANDUNG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. JUDUL
Judul untuk makalah ini adalah “Representasi Identitas Remaja
Biseksual yang Sedang Mencari Jati Diri pada Film Call Me By Your
Name”.
1
2
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
BANDUNG
2018
BAB 2
LANDASAN TEORI
3
2.1. TEORI REPRESENTASI
4
2.2. TEORI IDENTITAS
- Identitas Seksual
Identitas ini mengacu pada beberapa kategori seksual pada
manusia. Bisa berupa Heteroseksual, Gay, Lesbian dan Biseksual.
- Identitas Gender
Identitas ini merupakan pandangan mengenai Maskulinitas
dan Feminitas. Ini artinya bagaimana identitas seorang laki-laki
dan perempuan. Identitas ini dapat ditunjukkan oleh gaya
komunikasi. Perempuan biasa digambarkan suportif, egaliter dan
personal. Sedangkan laki-laki biasa digambarkan kompetitif dan
tegas.
- Identitas Pribadi
Identitas ini termasuk kedalam identitas yang unik. Karena
identitas ini merupakan karakteristik yang unik yang dimiliki oleh
masing-masing individu dan berbeda dengan individu yang lain.
- Identitas Agama
Identitas ini pemberian secara sosial dan budaya. Bukan
identitas yang dapat dipilih oleh individu. Identitas ini ditandai
dengan perilaku individu dengan cara bagaimana ia beribadah dan
ritual-ritual. Identitas ini juga dapat dilihat dari bagaimana cara
individu berpakaian.
- Identitas Nasional
Identitas ini mengacu pada suatu kebangsaan individu.
Biasanya identitas ini didapatkan saat dimana individu dilahirkan.
Orang yang identitas nasionalnya berbeda dari tempat ia dilahirkan
maka ia akan mulai mengadopsi identitasnya yang baru.
5
6
BAB 3
7
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
BANDUNG
2018
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. BISEKSUAL
8
dalam komunitas yang mungkin tidak peduli atau malah bermusuhan
secara terang-terangan terhadap homoseksualitas.”
9
10
3.3.1. Sinopsis
Elio yang patah hati kembali ke rumah. Ayahnya, melihat putranya yang
sedih, mengatakan kepada Elio bahwa ia dan istrinya sadar akan hubungan
Elio dengan Oliver. Ia mengaku telah memiliki hubungan asmara sendiri
dengan seorang teman di masa mudanya dan mendesak Elio untuk
menemukan kesenangan dalam kesedihan, karena cinta sejati seperti yang
dirasakan Elio jarang terjadi.
Beberapa bulan kemudian, Elio menerima telepon dari Oliver.
Mereka saling memanggil dengan nama mereka sendiri dan mengatakan
betapa mereka saling merindukan satu sama lain, setelah itu, Oliver
memberitahu Elio bahwa ia bertunangan dan menikah. Patah hati, Elio
duduk di dekat perapian, matanya penuh dengan air mata saat orangtuanya
menyiapkan makan malam liburan.
14
3.3.2. Pembahasan
3.3.2.1. Sensitisasi
Sensitisasi merupakan proses awal identitas biseksual
terbentuk, disini pelaku akan merasakan ada sesuatu yang aneh,
pelaku menyadarinya tetapi pelaku berusaha menyangkal.
Gambar 1 Gambar 2
Elio bertemu Oliver Elio mulai tertarik dengan Oliver
Gambar 3 Gambar 4
Elio memikirkan Oliver Elio bingung kenapa memikirkan
Oliver
16
3.3.2.1.2. Penyangkalan
Penyangkalan dilakukan untuk menutupi sesuatu. Disini
Elio berusaha menyangkal segala sesuatu yang dapat membuka
kedoknya bahwa ia suka kepada Oliver.
Dalam film ini terlihat pada menit ke-15 lebih 25 detik
(Gambar 5), bahwa Elio berusaha tidak ingin dipegang pundaknya
oleh Oliver. Terlihat Elio enggan melihatkan bahwa ia senang
dipegang oleh Oliver. Elio takut jika Oliver terus menyentuhnya
maka semua rahasianya terbongkar. Terdapat juga pada menit ke-
33 lebih 30 menit (Gambar 6), Elio berusaha menutupi
kecemburuannya dengan cara menjodohkan Oliver dengan Chiara
yang merupakan seorang kakak dari Marzia.
Gambar 5 Gambar 6
Elio menolak disentuh Elio menjodohkan Oliver
Gambar 7 Gambar 8
Ibu bertanya kepada Elio Elio menutupi perasaannya dengan
menjawab “Semua orang suka
Oliver”
3.3.2.2. Dissociation and Signification
Dalam tahap ini pelaku mulai merasakan kesadaran
orientasi dan perilaku seksualnya bahwa dia adalah seorang
biseksual.
Mengapa Elio dapat disebut seorang yang biseksual?
Terdapat pada scene selanjutnya pada menit ke-3 lebih 28 detik
(Gambar 9) bahwa Elio memiliki seorang kekasih perempuan yang
bernama Marzia. Seiring berjalannya waktu kedekatan Elio dan
Marzia semakin kental. Dapat dilihat dalam scene menit ke-62
lebih 16 detik (Gambar 10), Elio yang sedang merebahkan dirinya
sambil merokok diatas pangkuan Marzia. Tapi di sisi lain Elio
tetap menanyakan Oliver kepada Chiara.
Gambar 9 Gambar 10
Elio bersama pacarnya, Marzia Elio merebahkan diri diatas
pangkuan Marzia dan Chiara
Selain itu bukti fisik yang lain adalah pada scene menit ke-
67 lebih 27 detik (Gambar 11), Elio mengajak Marzia untuk
bertemu di kota. Tidak lama kemudian Marzia datang dan Elio
langsung memberikan kado kepada Marzia lalu Marzia
menciumnya. Ternyata pertemuan tersebut tidak hanya sampai
disitu. Pada menit ke-69 lebih 48 detik (Gambar 12), Elio bercinta
dengan Marzia di tempat rahasia Elio.
18
Gambar 11 Gambar 12
Elio ‘ngedate’ dengan Marzia Elio bercinta dengan Marzia
Gambar 13 Gambar 14
Elio dan Oliver berciuman Elio bercinta dengan Oliver
Gambar 15 Gambar 16
“Call me by your name” Elio lebih memilih Oliver
Gambar 17 Gambar 18
Oliver akan menikah Elio menangis
20
Gambar 19 Gambar 20
“Aku “sakit” ya?” Ayah Elio menggoda Oliver
21
Gambar 21 Gambar 22
Orang Tua Elio khawatir Persahabatan yang indah
22
3.3.2.4. Pengakuan
Pada akhirnya pelaku biseksual perlu sebuah pengakuan
dari dirinya sendiri. Baik itu kepada keluarganya atau teman-
temannya. Pengakuan tersebut diperlukan untuk ketenangan
pelaku. Setelah sekian lama pelaku menutup-nutupi sebelumnya
bahwa ia adalah seorang biseksual akhirnya pelaku biseksual akan
mengaku bahwa dirinya biseksual, setelah itu mungkin beban
dalam dirinya akan terlepaskan.
Pada scene menit ke-48 lebih 47 detik (Gambar 23), Elio
berusaha mengungkapkan perasaannya kepada Oliver dengan cara
mengatakan “Karena ku kira kau harus tahu.” Dengan arti Elio
ingin Oliver tahu perasaan hati Elio kepada Oliver. Oliver mengerti
apa yang Elio ingin katakan. Oliver mengatakan “Itu artinya kita
tidak boleh mengatakan hal-hal semacam itu.” (Gambar 24). Yang
berarti Oliver sudah tahu bahwa Elio menyimpan rasa kepada
Oliver.
Gambar 23 Gambar 24
Elio mengungkapkan perasaannya Oliver mengetahui artinya
23
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
BANDUNG
2018
BAB 4
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Penulis tertarik menulis tentang film “Call Me by Your Name”
karena film ini meninggalkan pesan yang sangat dalam. Selain itu
walaupun ceritanya yang sulit dimengerti film ini mendapatkan beberapa
nominasi dan memenangkan beberapa nominasi. Dalam film ini juga
terdapat pesan terhadap orang tua yang harus berperan aktif dalam masa
pubertas anaknya. Para orang tua sebaiknya dapat menghargai pilihan
anaknya sendiri. Diketahui bahwa biseksual adalah perilaku yang
menyimpang, tetapi apa salahnya kita hargai pilihan mereka sebagai
biseksual.
Pencarian identitas dalam biseksual disini dilakukan dalam empat
tahap, yaitu sensitisasi, dissociation and signification, pandangan sosial,
dan pengakuan. Biseksual di dalam masyarakat masih dianggap sebagai
hal yang tabu dan menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Banyak
orang menganggap pilihan sebagai biseksual adalah pilihan yang sadar,
padahal ada banyak faktor yang menyebabkan individu memilih menjadi
seorang biseksual.
Seorang biseksual tidak seharusnya dikucilkan, tapi seharusnya
kita temani dan bimbing dengan benar agar mereka dapat kembali ke
‘jalan yang benar’. Tidak salah saat kita menghargai pilihan orang lain.
Pilihan menjadi seorang yang biseksual merupakan hak mereka sendiri.
Kita tidak berhak melarangnya, menghakiminya dan mengucilkannya.
20
BAB 5
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
BANDUNG
2018
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA
3.2.1. Marliana, Sekar Dwi. (2013). Identitas Seksualitas Remaja dalam Film
(Analisis Semiotika Representasi Pencarian Identitas Homoseksual oleh
Remaja dalam Film The Love Of Siam). Surakarta.
3.2.4. Hastim, Ayu P. (2014). Representasi Makna Film Surat Kecil Untuk
Tuhan (Pendekatan Analisis Semiotika). Makassar.
21