KEBIJAKAN DIREKTUR
N0MOR : /KBJ/DIR/RSI/II/2017
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi dirumah sakit
harus selalu berorientasi pada keselamatan pasien dan petugas dirumah
sakit;
b. bahwa untuk menunjang penerapan kewaspadaan isolasi di setiap unit
pelayanan harus tersedia sarana dan prasarana yang diperlukan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, b dan
c, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
1
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM “SITI HAJAR”
MATARAM Tentang PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI;
Ditetapkan di M a t a r a m
Pada Tanggal 1 Februari 2017
Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
2
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
Nomor : /KBJ/DIR/RSI/II/2017
Tanggal :
I. KEBIJAKAN UMUM
1. Kewaspadaan isolasi diterapkan untuk mengurangi risiko infeksi penyakit menular
pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang diketahui maupun yang tidak
diketahui.
2. Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumahsakit setiap petugas harus
menerapkan kewaspadaanisolasi yang terdiri dari dua lapis yaitu kewaspadaan standar
dan kewaspdaan berdasarkan transmisi
3. Kewaspadaan standar harus diterapkan secara rutin dalam perawatan di rumah sakit
yang meliputi : kebersihan tangan, penggunaan APD, pemrosesan peralatan
perawatan pasien, pengendalian lingkungan, penatalaksanaan linen, pengelolaan
limbah, kesehatankaryawan, penempatan pasien, hygiene respirasi(etika batuk),
praktek menyuntik yang aman dan praktek untuk lumbal punksi
4. Kewaspadaan berdasarkan transmisi diterapkan sebagai tambahan kewaspadaan
standar pada kasus - kasus yang mempunyai risiko penularan melalui kontak, droplet,
airborne.
3
mungkin dan cuci tangan untuk mencegah perpindahan mikroorganisme ke pasien
lain atau lingkungan.
6. Peralatan Perawatan Pasien dan ekskresi hendaknya diperlakukan sedemikian rupa
sehingga tidak bersentuhan dengan kulit dan lapisan mukosa, tidak mengotori
pakaian, dan tidak memindahkan mikroorganisme ke pasien lain dan lingkungan.
Pastikan bahwa peralatan yang dapat dipakai dengan kulit dan lapisan mukosa, tidak
mengotori pakaian, dan tidak memindahkan mikroorganisme ke pasien lain dan
lingkungan.
7. Kesehatan Karyawan dan Penularan Penyakit Melalui Darah (Bloodborne Pathogens )
8. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap petugas kesehatan dan
pemberian imunisasi.
9. Penatalaksanaan limbah benda tajam dan tertusuk jarum ditangani sesuai SPO
berkoordinasi dengan K3RS.
10. Peralatan yang dapat menggantikan pernafasan dari mutut ke mulut (mouth-to-mouth
resuscitation), seperti mouthpiece, kantong resusitasi, dan peralatan ventilasi lainnya
hendaknya diletakkan di tempat yang sering dibutuhkan
4
Batasi gerak, Batasi gerak dan Batasi gerakan dan
Transport transport pasien transportasi untuk transport pasien hanya
pasien hanya kalau perlu batasi droplet dari kalau diperlukan saja.
saja. Bila pasien dengan
diperlukan pasien mengenakan masker Bila perlu untuk
keluar ruangan perlu pada pasien pemeriksaan pasien
kewaspadaan agar (kategori IB) dan dapat diberi masker
risiko minimal menerapkan hygiene bedah untuk
transmisi ke pasien respirasi dan etika mencegah
lain atau lingkungan batuk. menyebarnya droplet
( kategori IB). nuklei (kategori IB)
Masker
bedah/prosedur(min)
Gaun
pakai gaun bersih, Sarung tangan
tidak steril saat
masuk Gaun
ruang pasien untuk
5
melindungi baju dari Goggle
kontak dengan
pasien, permukaan Bila melakukan
lingkungan, barang tindakan dengan
diruang pasien cairan kemungkinan timbul
diare pasien, aerosol
ileostomy,
colostomy,
luka terbuka.
Lepaskan
gaun sebelum keluar
ruangan.
Jaga agar tidak ada
kontaminasi silang ke
lingkungan dan
pasien
lain (kategori IB)
Apron
Bila gaun permeable,
Untuk mengurangi
penetrasi cairan, tidak
dipakai sendiri
Peralatan untuk
perawatan pasien Bila memungkinkan Tidak perlu penanganan Transmisi pada TB
Peralatan nonkritikal udara secara khusus sesuai pedoman TB
dipakai untuk 1 karena mikroba tidak CDC ”Guideline
pasien bergerak jarak jauh. for Preventing of
atau pasien dengan Tuberculosis in
infeksi mikroba Healthcare Facilities”
yang
sama. Bersihkan
dan
disinfeksi sebelum
dipakai untuk
pasien
lain (kategori IB)
6
Kontak Droplet Udara/Airborne