KEBIJAKAN DIREKTUR
N0MOR : 51/KBJ/DIR/RSI/II/2017
TENTANG
KAMAR ISOLASI
DI RUMAH SAKIT ISLAM “SITI HAJAR” MATARAM
Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram dengan senantiasa memohon
bimbingan, lindungan dan ridho Allah SWT :
Menimbang : Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Islam “Siti Hajar” Mataram, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi yang bermutu tinggi.
MENETAPKAN :
Pertama : Kebijakan kamar isolasi di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan isolasi dilakukan oleh tim PPI dan
keperawatan.
Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan evaluasi setiap tahunnya.
Ditetapkan di :Mataram
Tanggal :02 Februri 2017
Tembusan Yth :
1. Komite PPI
2. Semua unit kerja
3. Arsip
PENGERTIAN :
Kamar Isolasi adalah ruang perawatan untuk penderita penyakit menular. Dimana
ruang isolasi menggambarkan pemisahan penderita atau pemisahan orang yang
terinfeksi selama masa inkubasi dengan kondisi tertentu untuk mencegah atau
mengurangi terjadinya penularan baik langsung maupun tidak langsung.
TUJUAN :
Mencegah penularan baik secara langsung atau tidak langsung dari pasien yang
terinfeksi kepada pasien lain yang tidak infeksius, petugas kesehatan, atau pengunjung
rumah sakit.
KEBIJAKAN :
Kebijakan Umum
1. Isolasi adalah merupakan suatu konsep dan pedoman yang dilakukan
untuk memisahkan pasien yang infeksius dari paasien yang tidak
infeksius dengan menerapkan standart Precautions & Additional
Precautions (Isolation Precation).
2. Isolasi diberikan untuk keamanan pasien, petugas kesehatan, dan
pengunjung di rumah sakit agar penyebaran atau penularan suatu
penyakit infeksius tidak terjadi.
3. Digunakan untuk pasien yang suspek atau sudah didiagnosa berpenyakit
menular.
4. Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram melalui komite pengendalian
infeksi menetapkan perawatan isolasi (single room atau kohorting) bagi
pasien dengan suspek atau diagnosa penyakit infeksi menular.
Kebijakan khusus
1. Ruang isolasi harus memiliki system ventilasi udara yang adekuat
sesuai dengan cara penularan infeksinya.
2. Penatalaksanaan perawatan pasien isolasi harus terkontaminasi jelas
dengan member tanda/warna khusus pada bagian depan rekam medis
dan pintu kamar pasien.
3. Semua petugas kesehatan yang terkait harus memahami dan
menerapkan metode kewaspadaan selama menjalankan prosedur pada
pasien dan lingkungannya :
a. Standart Precaution
b. Additional Precaution
c. Petugas yang bekerja di ruang Isolasi selalu menerapkan
Standart Precaution.
4. Semua peralatan baik medis maupun non medis yang telah digunakan
diruang isolasi harus menjalani proses dekontaminasi, disinfeksi atau
sterilisasi yang telah direkomendasikan sebelum digunakan kembali.
5. Membersihkan ruangan secara rutin/harian sesuai prosedur standar.
6. Apabila ada pasien yang di curigai mengidap penyakit menular
(HIV/AIDS) akan dilakukan conseling dengan VCT di Rumah Sakit
Islam “Siti Hajar” Mataram.
7. Akan tetapi apabila dari hasil pemeriksaan (laboratorium) klien
terdeteksi mengidap penyakit menular (HIV/AIDS) akan segera di
Rujuk Ke RSUP NTB untuk di berikan pengobatan lebih lanjut.
Ditetapkan di :Mataram
Tanggal : 02 Februari 2017
KEBIJAKAN DIREKTUR
N0MOR : 63/KBJ/DIR/RSI/II/2017
TENTANG
Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram dengan senantiasa memohon
bimbingan, lindungan dan ridho Allah SWT :
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Ditetapkan di : Mataram
Direktur
A. Definisi
Surveilans IRS adalah suatu proses yang dinamis, sistematis, terus-menerus
dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi dari data kesehatan yang
penting pada suatu populasi spesifik yang didesiminasikan secara berkala kepada
pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan
dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.
Ruang lingkup Pedoman Surveilans ini adalah khusus untuk infeksi rumah
sakit (IRS) yang terjadi pada pasien.
B. Tujuan Surveilans
Suatu surveilans harus mempunyai tujuan yang jelas dan ditinjau secara
berkala untuk menyesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan yang telah
berubah. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi tersebut meliputi:
Pengumpulan dan analisa data surveilans harus dilakukan dan terkait dengan
suatu upaya pencegahan. Oleh karena itu sebelum merancang sistem dan
melaksanakan surveilans tersebut penting sekali untuk menentukan dan merinci
tujuan dari surveilans terlebih dahulu.
KEBIJAKAN DIREKTUR
TENTANG
Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram dengan senantiasa memohon
bimbingan, lindungan dan ridho Allah SWT :
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Ditetapkan di : Mataram
Direktur
(dr.H. Lalu Ahmadi Jaya, Sp.PD)
A. Pengertian
Pelayanan kamar jenazah adalah kegiatan mempersiapkan jenazah sebelum diperlihatkan
kepada keluarga. Pelayanan kamar jenazah di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
hanya pelayanan sementara sebelum jenazah dibawa oleh keluarga.Untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik pada pasien meninggal, maka diperlukan alur penanganan
jenazah yang jelas.Tersedianya kamar jenazah yang standar dapat dipakai sebagai acuan
oleh petugas kamar jenazah dalam memberikan mutu pelayanan yang baik bagi keluaga
pasien.
Sebagai pedoman bagi Manajemen Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
untuk dapat melaksanakan pelayanan jenazah dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
Tujuan Khusus :
Ditetapkan di : Mataram
Direktur