Anda di halaman 1dari 5

JMBA - JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS

Vol.05/No.02/2019

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, KOMUNIKASI TERHADAP


KINERJA PEGAWAI DI PT MODERN WIDYA TECHNICAL
Nancy Tanzil1 , Khaerul Anwar2, Freddy J. Rumambi3
Institut Bisnis dan Multimedia asmi
freddyrumambi@asmi.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komunikasi terhadap
Kinerja Pegawai pada PT Modern Widya Technical. Metodologi pemelitian yang digunakan adalah
uji validitas, uji reliabilitas untuk setiap pertanyaan yang ada pada tiap variabel, analisis statistic
deskriptif, analisis regresi sederhana dan berganda untuk uji hipotesis baik parsial maupun simultan
dengan menggunakan SPSS 21. Kompensasi, Motivasi, Komunikasi dan Kinerja Pegawai adalah
reliable, sedangkan uji validitas secara keseluruhan adalah valid, uji statistik deeskriptif adalah setuju
untuk semua variabel kompensasi, motivasi, komunikasi dan kinerja pegawai , Regresi parsial untuk
variabel kompensasi, motivasi dan komunikasi terhadap kinerja pegawai adalah signifikan dengan
korelasi kuat positif, sedangkan regresi berganda antara kompensasi, motivasi, dan komunikasi
terhadap kinerja pegawai pada PT Modern Widya Technical memiliki nilai korelasi sangat kuat positif
serta memiliki pengaruh yang signifikan.
Kata Kunci: kompensasi, motivasi, komunikasi, kinerja pegawai

EFFECT OF COMPENSATION, MOTIVATION, COMMUNICATION


TOWARD PERFORMANCE OF EMPLOYEES IN PT MODERN
WIDYA TECHNICAL
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Compensation, Motivation and Communication on
Employee Performance at PT Modern Widya Technical. The research methodology used is the
validity test, reliability test for each question that exists in each variable, descriptive statistical
analysis, simple and multiple regression analysis for both partial and simultaneous hypothesis testing
using SPSS 21. Compensation, Motivation, Communication and Employee Performance are reliable ,
while the overall validity test is valid, the descriptive statistical test is agreed for all compensation,
motivation, communication and employee performance variables, partial regression for
compensation, motivation and communication variables on employee performance is significant with
a strong positive correlation, while multiple regression between compensation , motivation, and
communication on employee performance at PT Modern Widya Technical have a very strong positive
correlation value and have a significant influence.
Keywords: compensation, motivation, communication and employee performance.

PENDAHULUAN tunjangan lainnya dari perusahaan


Pada umumnya perusahaan bertujuan yang berasal dari kinerja yang lebih
untuk mencapai keuntungan tertentu dengan baik. Aspek-aspek ini dapat sebagai
biaya minimal. Dalam suatu perusahaan, perangsang karyawan dan
sumber daya manusia merupakan bagian yang mempengaruhi terhadap produktivitas
utama dalam pemrosesan (input) menjadi kerja yang optimal. (jurnal paradigma
keluaran (output) yang dihasilkan perusahaan. Vol 12,No.01, Februari – Juli 2014)
Setiap individu seorang Dalam hal pencapaian kinerja
karyawan yang bekerja di perusahaan organisasi, motivasi merupakan salah
selain termotivasi mendapatkan gaji satu faktor penting yang dapat
yang lebih banyak juga mendapatkan mendorong seorang karyawan untuk

41
40

bekerja. Motivasi adalah kesediaan dikembangkan dengan baik. Melalui


individu untuk mengeluarkan upaya komunikasi yang baik setiappegawai dapat
yang tinggi untuk mencapai tujuan mengetahui tanggung jawab dan wewenang
organisasi (Robbins: 2008). Dalam masing-masing.
meningkatkan kinerja pegawai faktor
motivasi kerja dari atasan sangat METODE PENELITIAN
penting dilakukan. Motivasi menjadi Penelitian ini merupakan penelitian
pendorong seseorang untuk kuantitatif dengan regresi berganda.
melaksanakan kegiatan guna Analisa korelasi digunakan untuk mengetahui
mendapatkan hasil yang terbaik. Oleh kuat atau lemahnya hubungan antar variabel
karena itu tidak heran jika pegawai independen dengan variabel dependen. R
mempunyai motivasi kerja tinggi mengukur seberapa kuat hubungan antara
biasanya mempunyai kinerja yang variabelvariabel independen secara bersama-
tinggi pula. sama terhadap variabel dependen. R-Square
Selain motivasi dalam menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh
organisasi pencapaian tujuan dengan dari variabel independen yang terlibat di dalam
segala prosesnya membutuhkan model terhadap variable dependen.
komunikasi yang efektif. Para anggota Selanjutnya dilakukan Menurut Kuncoro
organisasi mutlak perlu berkomunikasi (2011). Uji statistik F ingin menunjukkan
satu sama lain. Komunikasi bahwa Kompensasi dan Disiplin kerja yang
merupakan bagian integral dari suatu ingin diteliti mempunyai pengaruh secara
proses manajemen, melalui bersama-sama pada Kinerja Karyawan Dan
komunikasi yang efektif, kerja sama dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh
yang harmonis dapat dikembangkan variabel independen secara parsial terhadap
untuk mencapai tujuan. Seperti yang variabel dependen, apakah pengaruhnya
dikatakan GR Terry (dalam sopiah : signifikan atau tidak.
2008) komunikasi menempati urutan Metode pengambilan atau penentuan
teratas mengenai apa saja yang harus jumlah responden untuk diwawancara
dibuat dan dikerjakan untuk dilakukan secara sengaja (purposive sampling)
menghasilkan motivasi efektif, usaha- di mana pengambilan sampel dilakukan
usaha komunikatif berpengaruh dengan memilih peternak yang telah
terhadap kinerja karyawan.(Jurnal menggunakan biogas. Jumlah responden
Aplikasi Bisnis Vol. 4 No. 2, April ditentukan dengan rumus Slovin.
2014)
Komunikasi dapat diartikan sebagai
proses penyampaian informasi, gagasan, fakta, dengan:.
pikiran dan perasaan dari satu pihak(dalam hal n = ukuran sampel; N = ukuran populasi; e =
ini manusia) ke pihak lain. Komunikasi batas maksimum kesalahan yang masih
merupakan urat nadi aktivitas setiap kelompok diterima, asumsi: 10%.
manusia karena melalui komunikasi tercipta Analisis regresi linier berganda digunakan
saling pengertian antara pihak tertentu dengan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
pihak lain, sekaligus juga meningkatkan terhadap variabel terikat, dimana variabel
keharmonisan dan mengkoordinasikan bebasnya meliputi (X1) dan (X2). Sedangkan
berbagai kegiatan atau tugas yang berbeda- variabel terikatnya adalah (Y).
beda. Mengingat bahwa dalam organisasi
terdapat individu-individu berbeda karakter HASIL DAN PEMBAHASAN
yang harus menggabungkan diri dari tim tim Dari data yang didapatkan tingkat
kerja, komunikasi yang seharusnya kesalahan sebesar 5%, didapat koefisien

JMBA - Jurnal Manajemen dan Bisnis e-issn: xxxx


vol.05/no.02/2019
41

korelasi R, dengan nilai sebesar 0,816 yang sebaliknya jika kompensasi yang diberikan
berarti menunjukkan hubungan yang sangat tidak tepat maka kinerjanya akan semakin
kuat antar empat variabel. Secara keseluruhan buruk. Kajian empiris yang turut mendukung
ketiga variabel bebas (X1,X2 dan X3) temuan penelitian ini adalah hasil penelitian
memiliki nilai koefisien determinasi yang yang dilakukan oleh Damayanti (2013) yang
tinggi terhadap variabel terikat (Y) yaitu menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh
sebesar 60,3%. positif dan signifikan terhadap kinerja
Diperoleh dari uji-f yang menghasilkan karyawan.
nilai Fhitung yang lebih besar dari pada Ftabel Karena dengan kompensasi yang tinggi,
yaitu sebesar Fhitung = 10,614> dari Ftabel = maka kinerja karyawan akan meningkat. Dari
2,11991, yang berarti variabel Kompensasi, Penjelasan sebelumnya diketahui bahwa
Motivasi, dan Komunikasi secara bersama- variabel disiplin kerja tidak mempunyai
sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini di
Pegawai PT Modern Widya Technical. ketahui bahwa nilai signifikasi disiplin kerja
Dalam uji regresi diperoleh persamaan lebih besar dari 0,05. Sehingga kesimpulannya
Y= -1,035 + 0,505X1 + 0,245X2 + 0,214X3. adalah variabel disiplin kerja tidak
Pada analisis regresi ganda (secara bersama- berpengaruh signifikan terhadap terhadap
sama) ketiga variabel bebas memiliki korelasi kinerja karyawan PT Modern Widya Tehnical.
positif dan berpengaruh kuat terhadap variabel Kompensasi merupakan motivator
terikat. Hal ini menunjukkan bahwa terbaik dari sisi karyawan untuk menghargai
Kompensasi, Motivasi, dan Komunikasi suatu kedisiplinan. Menurut Bedelan dan
memberi pengaruh kuat terhadap Kinerja Zammuto (1991), Kompensasi yang kurang
Pegawai PT Vmodern Widya Technical. Hal akan menimbulkan ketidakpuasan kerja yang
ini sesui dengan tujuan penelitian bahwa ada berdampak pada penurunnya daya tarik
pengaruh ketiga variabel bebas terhadap pekerjaan, ketidakpuasan ini akhirnya
variabel terikat yaitu sesuai dengan menimbulkan stres pada karyawan dan
perhitungan diperoleh bahwa Kompensasi, menurunkan kinerja. Semakin baik disiplin
Motivasi, dan Komunikasi memiliki pengaruh karyawan, maka semakin tinggi pula prestasi
terhadap Kinerja Pegawai PT Modern Widya kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin
Technical. karyawan yang baik, sulit bagi organisasi
AdjustedR Square diperoleh angka perusahaan mencapai hasil yang optimal.
sebesar 0,603 sehingga dapat dikatakan bahwa Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
Kompensasi, Motivasi, dan Komunikasi rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-
berpengaruh langsung positif dan signifikan tugas yang diberikan kepadanya. Dengan
terhadap Kinerja Pegawai PT Modern Widya begitu apabila pemberian kompensasi dan
Technical. Kompensasi, Motivasi, dan disiplin kerja dari karyawan tinggi, maka
Komunikasi dapat menerangkan bahwa kinerja dari karyawan juga tinggi, dan
Kinerja Pegawai sebesar 60,3% dan sisanya sebaliknya jika pemberian kompensasi dan
sebesar 39,7% dijelaskan oleh variable lain di disiplin kerja karyawan rendah maka kinerja
luar penelitian. karyawan juga rendah.
Penelitian ini mengenai variable Berdasarkan peneliti terdahulu yang
kompensasi terhadap kinerja karyawan, dilakukan Putu Agus, I Wayan, Ni nyoman
diperoleh hasil variabel kompensasi (2016) menyatakan kompensasi dan disiplin
berpengaruh positif terhadap kinerja kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Temuan ini di dukung oleh teori karyawan. Artinya kalau mau meningkatkan
Hasibuan (2000) mengatakan, apabila kinerja karyawan, maka pihak-pihak harus
kompensasi yang diberikan tepat makan memperhatikan kompensasi dan disiplin kerja
kinerja karyawan akan semakin baik karyawan.

JMBA - Jurnal Manajemen dan Bisnis e-issn: xxxx


vol.05/no.02/2019
42

Kinerja Pegawai Keberhasilan aktivitas kemauan/kebutuhan untuk mencapai tujuan


suatu organisasi sangat bergantung dari peran tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas.
pegawai dalam bekerja. Semakin bagus kinerja Motivasi kerja pegawai akan mensuplai energi
pegawai maka akan semakin baik pula hasil untuk bekerja/mengarahkan aktivitas selama
yang diperoleh perusahaan, sebaliknya Disiplin Kerja Secara umum disiplin
semakin buruk kinerja pegawai maka target adalah taat kepada hukum dan peraturanyang
yang telah ditetapkan perusahaan akan jauh berlaku. Menurut J.S Badudu dan Sultan
dari yang diharapkan. As’ad (2000:87) Muhammad Zein mengartikan disiplin adalah
mengemukakan bahwa prestasi kerja tata, patuh, teratur, tertib. Ditinjau
merupakan kesuksesan seseorang dalam daripsikologi Disiplin kerja merupakan
melaksanakan pekerjaan. As’ad juga salahsatu fungsi operatif yang terpenting dan
menambahkan prestasi kerja adalah hasil yang tidak dapat diabaikan karenas ebagai bagian
dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang dari fungsi pemeliharaan pegawai, dan
berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. bilamana semakin baik disiplin kerja pegawai,
Menurut Hasibuan (2009:113) mengemukakan makin tinggi prestasi kerja yangdapat
bahwa prestasi kerja merupakan gabungan dari dicapainya. Disiplin kerja adalah kesadaran
(3) tiga faktor penting, yaitu : 1. Kemampuan dan kesediaan seseorang menaatisemua
dan Minat Pegawai 2. Kemampuan dan peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
Penerimaan atas penjelasan Delegasi Tugas. 3. yang berlaku.Dengan disiplin kerja yang baik
Peran dan tingkat Motivasi Pegawai. pada diri pegawai, maka akansemakin tinggi
Motivasi Robbins (2006:213) prestasi kerja yang akan dicapainya. Beberapa
mendefinisikan motivasi sebagai proses yang ahliumumnya membagi tindakan manajemen
ikut menentukan intensitas, arah dan untuk menegakkan disiplindalam organisasi
ketekunan mahasiswa dalam usaha mencapai menjadi dua jenis, yaitu: disiplin/
sasaran. Dari pengertian tersebut maka dapat pendisiplinan preventif (preventive discipline)
disimpulkan bahwa motivasi mengandung tiga dan disiplin/pendisiplinan korektif(corrective
unsur kunci yaitu intensitas, arah dan discipline).
berlangsung lama. Intensitas terkait dengan
seberapa keras seseorang berusaha. Hal ini KESIMPULAN
adalah unsur yang mendapat perhatian paling Hasil kajian ini dapat
besar jika berbicara mengenai motivasi, akan disimpulkan bahwa adanya pengaruh
tetapi intensitas yang tinggi kemungkinan interaksi antara kepemimpinan,
tidak akan menghasilkan kinerja yang motivasi, kompensasi, dan komunikasi
diinginkan jika upaya tersebut tidak disalurkan terhadap kinerja pegawai.
ke arah yang menguntungkan dan oleh karena Variabel kepemimpinan dan motivasi tidak
itu perlu mempertimbangkan kualitas upaya berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
tersebut maupun intensitasnya. Upaya yang pegawai, sedang variabel kompensasi dan
diarahkan ke sasaran dan konsisten dengan komunikasi berpengaruh secara signifikan
sasaran yang ingin dicapai adalah hal yang terhadap kinerja pegawai. terdapat Pengaruh
harus dilakukan. Pada akhirnya, motivasi antara Variabel Kompensasi terhadap Variabel
memiliki dimensi berlangsung lama. Kinerja Pegawai, Terdapat Pengaruh antara
Berdasarkan pengertian di atas dapat Variabel Motivasi terhadap Variabel Kinerja
disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi Pegawai, terdapat Pengaruh antara Variabel
kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan Komunikasi terhadap Variabel Kinerja
semangat atau dorongan bekerja individu atau Pegawai, terdapat Pengaruh secara simultan
kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai antara Variabel Kompensasi, Motivasi dan
tujuan. Motivasi kerja pegawai adalah kondisi Komunikasi terhadap Variabel
yang membuat pegawai mempunyai

JMBA - Jurnal Manajemen dan Bisnis e-issn: xxxx


vol.05/no.02/2019
43

Mengacu pada simpulan diatas, saran Muhammad Anas (2010) Journal : Motivasi
yang dapat disampaikan antara lain sebagi terhadap Kinerja.www.bukuku.net
berikut. Pakpahan, M., & Mukti, F. R. (2016). Pengukuran
1. Intensitas koordinasi antar karyawan kinerja melalui peningkatan motivasi kerja
diperbanyak, agar dapat tercipta suasana dan komitmen organisasi. JMBA Jurnal
kerja yang nyaman dan terjaga. Manajemen dan Bisnis, 2(1).
2. Memperhatikan kebutuhan karyawan dalam
Priansa, Doni Juni (2014) Perencanaan dan
bekerja agar karyawan merasa
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
diperhatikan. Hal ini akan berimbas
Penerbit: Alfabeta, Bandung
padatanggung jawab kerja karyawn itu
sendiri.
Robbins, Stephen P (2008) Perilaku
3. Pemberian gaji tepat waktu, pembagian
organisasi. Penerbit: Salemba Empat,
insentif yang sesuai dan pemberian reword
Jakarta
yang sesuai dengan jasa karyawan akan
memicu loyalitas kerja para karyawan
Siagian, Sondang P (2008) Manajemen
terhadap perusahaan.
Sumber Daya Manusia. Penerbit: Bumi
4. Meningkatkan sumber daya manusia yang
Aksara, Jakarta
lebih berkualitas agar dapat kompetitif
didalam persaingan pasar global.
Siregar, Sofian (2013) Metode Penelitian
5. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan
Kuantitatif. Penerbit: Kencana, Jakarta
menambah komponen lain seperti gaya
kepemimpinan, motivasi ekstrinsik, dan
Sopiah (2008) Perilaku Organisasional.
pelatihan.
Penerbit: Andi, Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, Danang (2015) Manajemen dan
Andi & Wahana (2017) Ragam Model
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Penelitian & pengolahannya dengan
Penerbit: CAPS(Center for Academic
SPSS. Penerbit: Andi Offset,
Publishing Service), Yogyakarta
Yogyakarta

Suparyadi (2015) Manajemen Sumber Daya


Handoko, T.Hani (2011). Manajemen
Manusia. Penerbit: Andi, Yogyakarta
Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Sutrisno, Edy (2012) Manajemen Sumber
Penerbit: BPFE, Yogyakarta
Daya Manusia. Penerbit: Kencana,
Jakarta
Hariandja, Marihot Tua Efendi (2009)
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Tursina, N., & Rumambi, F. J. (2015).
Penerbit: Gramedia Widiasarana
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN
Indonesia, Jakarta MOTIVASI TERHADAP KINERJA
Hasibuan, S.P.Malayu (2009). Manajemen KARYAWAN PADA DPN APINDO
Sumber Daya Manusia. Penerbit: JAKARTA. JMBA Jurnal Manajemen dan
PT.Bumi Aksara, Jakarta. Bisnis, 1(2), 161-194.

Heru,Tri & Al fajar, Siti (2015) Manajemen


Sumber Daya Manusia. Penerbit: Unit
Penerbit dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,
Yogyakarta

JMBA - Jurnal Manajemen dan Bisnis e-issn: xxxx


vol.05/no.02/2019

Anda mungkin juga menyukai