Anda di halaman 1dari 2

Tata cara yang benar dalam memperlakukan B3 maupun limbah B3 yang benar adalah sbagai

berikut:

1. kenali dengan apa kita bekerja atau apa yang kita hasilkan dari pekerjaan kita untuk
memastikan kita memperlakukannya dengan benar
2. gunakan alat pelindung diri yang dibutuhkan
3. pasang indentitas (simbol dan label) pada bahan-bahan tersebut untuk menghilangkan salah
penggunaan
4. tempatkan bahan/limbah tersebut pada tempat yang seharusnya
5. buang sisa ataupun kemasan bahan tersebut sesuai aturan yang berlaku
6. jangan pernah melakukan pencampuran bahan-bahan tersebut secara serampangan
7. khusus untuk pengelolaan limbah B3 terdapat hal tambahan yang harus diperhatikan yaitu :
a. Limbah B3 yang dihasilkan hanya boleh diolah oleh pihak yang memang sudah
mendapatkan ijin dari KLH
b. Melaporkan kinerja pengelolaan limbah B3 minimal setiap 3 bulan ke instansi yang
ditunjuk
c. Melakukan penyimpanan limbah B3 maksimal 90 hari di tempat penyimpanan
sementara yang berijin

Kriteria tenaga K3 di RS

1. Untuk Rumah Sakit Kelas A:


a. S3/S2 K3 minimal 1 orang dan mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi
mengenai K3 Rumah Sakit;
b. S-2 kesehatan minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan tambahan yang berkaitan
dengan K3 secara umum serta mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi
mengenai K3 Rumah Sakit
c. Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi (SpOk) dan S2 Kedokteran Okupasi minimal 1
orang. (optional)
d. Tenaga kesehatan masyarakat K3 Diploma III dan S-1 minimal 2 orang dan mendapatkan
pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3 Rumah Sakit
e. Dokter/dokter gigi spesialis dan dokter umum/dokter gigi minimal 1 orang dengan
sertifikasi K3/Hiperkes dan mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai
K3 Rumah Sakit;
f. Tenaga paramedis dengan sertifikasi dalam bidang K3 (informal) yang mendapatkan
pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3 Rumah Sakit minimal 1 orang;
g. Tenaga paramedis yang mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3
Rumah Sakit minimal 2 orang;
h. Tenaga teknis lainnya dengan sertifikasi dalam bidang K3 (informal) yang mendapat
pelatihan khusus yang terakreditasi K3 Rumah Sakit minimal 1 orang;
i. Tenaga teknis lainnya yang mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai
K3 Rumah Sakit minimal 2 orang.
2. untuk Rumah Sakit Kelas B:
a. S-2 kesehatan minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi
mengenai K3 Rumah Sakit;
b. Tenaga kesehatan masyarakat K3 Diploma III dan S-1 minimal 1 orang dan mendapatkan
pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3 Rumah Sakit;
c. Dokter/dokter gigi spesialis dan dokter umum/dokter gigi minimal 1 orang dengan
sertifikasi K3/Hiperkes dan mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai
K3 Rumah Sakit;
d. Tenaga paramedis dengan sertifikasi dalam bidang K3 (informal) yang mendapatkan
pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3 Rumah Sakit minimal 1 orang;
e. Tenaga paramedis yang mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3
Rumah Sakit minimal 1 orang;
f. Tenaga teknis lainnya dengan sertifikasi dalam bidang K3 (informal) yang mendapat
pelatihan khusus yang terakreditasi K3 Rumah Sakit minimal 1 orang;
g. Tenaga teknis lainnya yang mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai
K3 Rumah Sakit minimal 1 orang.

3. Untuk Rumah Sakit Kelas C:


a. Tenaga kesehatan masyarakat K3 Diploma III dan S-1 minimal 1 orang dan mendapatkan
pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3 Rumah Sakit
b. Dokter/dokter gigi spesialis dan dokter umum/dokter gigi minimal 1 orang dengan
sertifikasi K3/Hiperkes dan mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai
K3 Rumah Sakit
c. Tenaga paramedis yang mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K3
Rumah Sakit minimal 1 orang;
d. Tenaga teknis lainnya yang mendapatkan pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai
K3 Rumah Sakit minimal 1 orang.

Anda mungkin juga menyukai