Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD LASINRANG PINRANG

Nomor : 128.2 /KEP/RSUL/ XI/2016

TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LASINRANG PINRANG

DIREKTUR RSUD LASINRANG KABUPATEN PINRANG

Menimbang : a. Bahwa kegiatan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah


Lasinrang Pinrang mengandung resiko bahaya yang berpotensi
menimbulkan insiden yang merugikan dan dapat mengganggu
operasional pelayanan kesehatan;
a. Bahwa untuk memberikan rasa aman dan tentram bagi karyawan,
pasien dan pengunjung, maka perlu diciptakan suasana yang aman
dan tenteram dengan cara meningkatkan mutu pelayanan dan
kewaspadaan terhadap terjadinya bencana;
b. Bahwa agar peningkatan mutu pelayanan dan kewaspadaan
terhadap bencana tersebut dapat terwujud perlu ditetapkan
Pemberlakuan Pedoman Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) dilingkup Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah lasinrang
Pinrang.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja;
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
463/Menkes/S/VI/1993 tentang Berlakunya Standar Pelayanan
Medik di Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432 /
MENKES / SK / IV / 2007 tentang Pedoman Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087 /
MENKES / SK / VII / 2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang tanggal 19 September 2008
tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang
Pinrang;
8. Keputusan Bupati Pinrang Nomor 435/487 tahun 2011 tentang
Penetapan Status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) penuh
pada Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang;
9. Surat Penugasan Bupati Pinrang Nomor 821..23 / 139 2016
tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Lasinrang Pinrang.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Memberlakukan Kebijakan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan


(MFK) di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang
sebagaimana daftar dalam Lampiran.
KEDUA : Kebijakan-kebijakan tersebut menjadi dasar untuk pelaksanaan
operasional dalam melakukan interaksi dan koordinasi baik di dalam
unit sendiri ataupun interaksi dan koordinasi antar unit.
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
ternyatadikemudian hari terdapat kekeliruan atau ketidaksesuaian lagi,
maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pinrang
Pada tanggal : 1 November 2016

Direktur RSUD Lasinrang

H. MAKBUL TAPA
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSUD
Lasinrang Pinrang
Nomor : 128.1/KEP/RSUL/XI/2016
Tanggal : 1 November 2016

KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)


DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LASINRANG
PINRANG

I. PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA


a. Penanggulangan keadaan darurat kebakaran dan kewaspadaan bencana di Rumah
Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang merupakan tanggung jawab semua
karyawan;
b. Seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang wajib membantu
menyelamatkan pasien disamping menyelamatkan diri sendiri;
c. Keadaan darurat internal yaitu kebakaran dan gempa bumi dikoordinasikan oleh Sub
Bagian Kewaspadan Bencana;
d. Keadaan darurat external yaitu kecelakaan massal, keracunan massal dan bencana
yang terjadi diluar sehingga Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang
menerima pasien dengan jumlah banyak pada waktu yang bersamaan
dikoordinasikan oleh Triage Officer IGD;
e. Seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang wajib memahami
dan mampu memadamkan api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) dan alat pemadam sederhana;
f. Penggunaan APAR dan alat pemadam sederhana hanya untuk api yang kecil dan
masih terlokalisir (pada tahap awal kebakaran);
g. Pemadaman dengan api besar dilakukan oleh Regu Utama Pemadam Kebakaran
(PMK) setempat;
h. Jika terjadi kebakaran segera tekan tombol alarm kebakaran atau laporkan ke KMK
RS/K3 Ext.117 .
i. Alat pemadam kebakaran di Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang terdiri
dari Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan hidrant;
j. Pelatihan tentang Pemadam Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana dilakukan rutin
tiap tahun di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang;
k. Pemantauan dan pemeliharaan sarana prasarana penanggulangan kebakaran dan
kewaspadaan bencana dilaksanakan oleh sub Komite K3
l. Titik area kumpul darurat kebakaran dan gempa bumi adalah Halaman parkir mobil ,
halaman parkir mobil barat Paviliun, halaman gedung poliklinik, Halaman belakang
gedung Asoka.

II. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


a. Seluruh karyawan wajib menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
b. Komite K3 memberikan rekomendasi mengenai perencanaan, pembuatan tempat
kerja dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait keselamatan dan kesehatan kerja;
c. Memantau perizinan, kalibrasi dan sertifikasi sarana dan prasarana peralatan
keselamatan dan kesehatan kerja bekerjasama dengan Instalasi Pemeliharaan Sarana
(IPSRS);
d. Mengadakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja , rambu keselamatan dan
Alat Pelindung Diri (APD);
e. Semua karyawan wajib menggunakan APD yang disediakan sesuai dengan unit kerja
masing-masing;
f. Seluruh insiden karena faktor keselamatan bagi karyawan dan pengunjung, wajib
dibuat laporan berupa pengisian laporan insiden yang ditujukan kepada Komite K3;
g. Kecelakaan kerja adalah :
 Kecelakaan yang terjadi saat karyawan berangkat dari rumah menuju tempat
kerja;
 Kecelakaan yang terjadi saat karyawan berada ditempat kerja atau jam kerja,
missal kecelakaan akibat lingkungan kerja, peralatan kerja, tidak menggunakan
APD;
 Kecelakaan yang terjadi saat karyawan pulang dari tempat kerja menuju
kerumah;
h. Insiden yang terjadi akibat kecelakaan kerja ditangani oleh Komite K3 dan
dilaporkan kepada Direktur ;
i. Staf yang mengetahui / terlibat didalam insiden yang terjadi tidak diperkenankan
untuk menginformasikan kepada pihak luar lainnya seperti Instansi lain maupun
rumah sakit lain;
j. Laporan yang ada dalam formulir insiden sifatnya rahasia dan tidak diperkenankan
untuk melakukan penggandaan (fotocopy). Formulir ini disediakan di Komite K3;
k. Pengunjung yang mengalami kecelakaan dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Lasinrang Pinrang, setelah mendapat pertolongan pertama, karyawan yang melihat
atau menolong segera melapor kpada Komite K3 maksimal 1 x 24 jam;
l. Insiden kecelakaan pengunjung ditangani oleh Komite K3, dilaporkan kepada
Direktur;
m. Bilamana kecelakaan tersebut disebabkan karena kondisi lingkungan dan atau
peralatan di Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang yang tidak aman dan
tidak ada peringatan tanda bahaya, maka pembiayaaan pengobatan menjadi tanggung
jawab rumah sakit. Tetapi bila kecelakaan tersebut merupakan akibat dari
kecerobohan atau kelalaian korban, atau sudah terdapat peringatan tanda bahaya
tetapi tidak dihiraukan, maka biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh korban;
n. Mengumpulkan dan mengolah pelaporan nyaris celaka dan celaka serta
tindaklanjutnya yang dialami pekerja dan pengunjung RS;
o. Melaksanakan pelatihan dan penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi
pekerja RS;
p. Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dengan menghilangkan
Kecelakaan akibat kerja dan Penyakit akibat kerja;
q. Pemeriksaan kesehatan bagi pekerja Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang
yang terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu :
 Pemeriksaan kesehatan awal;
 Pemeriksaan kesehatan berkala;
 Pemeriksaan kesehatan Khusus;
r. Pemeriksaan kesehatan awal wajib bagi calon karyawan Rumah Sakit Umum Daerah
Lasinrang Pinrang;
s. Pemeriksaan kesehatan berkala ditujukan untuk seluruh karyawan Rumah Sakit
Umum Daerah Lasinrang Pinrang yang sudah bekerja dengan ketentuan sebagai
berikut :
 Untuk karyawan yang berhubungan dengan pelayanan dilakukan 1 (satu) tahun
sekali yaitu bagi karyawan di Instalasi Radiologi, Laboratorium, Gizi, , ICU,
ICCU, Poliklinik, CSSD/Loundry, Sanitasi / limbah;
 Untuk karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan dilakukan
2 (dua) tahun sekali yaitu bagian kantor, umum/logistik, farmasi;
t. Pemeriksaan kesehatan khusus ditujukan untuk seseorang yang diduga terkena
penyakit akibat kerja dan memerlukan tindak lanjut;
u. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bekerjasama dengan Sub bagian Kepegawaian;
v. Seglaa tindaklanjut dari hasil pemeriksaan kesehatan karyawan ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi dan atas persetujuan Direktur.

III. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN B3


Lingkup kesehatan lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang Pinrang yaitu :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengelolaan limbah
 Limbah cair
 Limbah padat
 Limbah B3
c. Penyehatan ruang bangunan dan halaman
d. Penyehatan makanan dan minuman
e. Pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu
f. Identifikasi B3 di ruangan
g. Pelabelan B3 pada semua bahan B3
h. Pelaporan tumpahan B3

IV. Keamanan :
a. Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman serta perlindungan terhadap
gangguan apapun di RSUD Lasinrang Pinrang;
b. Keamanan diperlukan di setiap unit pelayanan dan dilaksanakan oleh Satpam dan
unit terkait secara terintegrasi dilaksanakan di instalasi pelayanan RSUD Lasinrang
Pinrang
c. Pelayanan RSUD Lasinrang Pinrang buka 24 jam dilaksanakan di berbagai Instalasi
yang disiapkan untuk pelayanan .
d. Kriteria Keamanan adalah terjaminnya rasa aman pada saat berada di lingkungan
RSUD Lasinrang Pinrang
e. Terjaminnya rasa aman yang berkelanjutan dan terintegrasi antara semua personil di
semua unit pelayanan untuk mendukung pelayanan kesehatan yang baik di RSUD
Lasinrang Pinrang.
f. Menegakan Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaanya dalam menyelenggarakan
keamanan dan keselamatan di RSUD Lasinrang Pinrang yang meliputi aspek
pengamanan dan keselamatan fisik, aset, dokumen, personil, informasi dan
pengamanan teknis lainya ;
g. Melindungi dan mengayomi lingkungan rumah sakit dari setiap gangguan
kemanan,serta menegakan peraturan dan tata tertib yang berlaku di RSUD Lasinrang
Pinrang ;
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan bila terjadi bencana yang disebabkan oleh alam dan
atau karena kelalian manusia;
i. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait (TNI/POLRI) dalam hal
memelihara dan menyelenggarakan kemanan dalam rangka keselamatan;
j. Unsur pembantu pimpinan di dalam pembinaan kemanan dan keselamatan;
k. Unsur pembantu Polri dalam pembinaan kemanan serta menumbuhkan kesadaran
dan kewaspadaan;
l. Membantu menyelesaikan perselisihan diwilayah kerjanya yang dapat mengganggu
ketertiban dan keamanan;
m. Melaporkan kepada Kepolisian jika menemukan hal–hal yang patut diduga adanya
tindak pidana;
n. Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakan tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerjanya, khususnya yang menyangkut keamanan dan keselamatan;
o. Dalam rangka keamanan dan keselamatan melakukan scrining kepada semua tamu
yang akan bertemu Pimpinan RS;
p. Memberikan id card kepada penunggu pasien rawat inap;
q. Melakukan screening kepada setiap pengunjung RS;
r. Memberikan informasi tentang jam berkunjung;
s. Melakukan patroli sekitar kawasan terpencil;
t. Melakukan patroli di semua wilayah RS;
u. Mengamankan tempat kejadian perkara jika terjadi tindak pidana;
v. Menangkap dan memborgol pelaku kejahatan sebelum diserahkan kepada pihak yang
berwajib;
w. Menolong korban;
x. Melaporkan kepada pihak kepolisian jika terjadi tindak kejahatan

2. Penyelamatan jika terjadi kebakaran:


a. Jika terjadi kebakaran semua petugas harus mampu melakukan penyelamatan
secara sistematis;
b. Melakukan pemadaman dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan);
c. Petugas yang menggunakan APAR diusahakan memakai masker;
d. Menyelamatkan korban terutama manusia,material,dan secepatnya menghubungi
pihak-pihak terkait, pemadam kebakaran,ambualnce dan Instansi terkait;
e. Mematikan aliran listrik;
f. Memberitahukan kepada karyawan disekitar kejadian;
g. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan memsuki wilayah kejadian.

4. Tindakan jika terjadi huru hara :


a. Blokir tempat-tempat penting terutama Ruang Pimpinan dan tempat dokumen
penting;
b. Tutup pintu gerbang dan perketat penjagaan;
c. Amankan kendaraan di areal parkir;
d. Pengamanan tempat-tempat fasilitas komunikasi dan lain-lain yang dianggap
penting;
e. Hubungi pihak kepolisian;
f. Tanpa terkecuali semua anggota kemanan mengambil langkah sesuai dengan SPO
yang telah disiapkan;
g. Segera menghubungi dan melaporkan kepada Pimpinan.
4. Tindakan jika ada ancaman Bom lewat telepon :
a. Terimalah telepon dengan tenang dan tidak panik;
b. Tanyakan nama penelpon dan tempat bom berada;
c. Ulur sedikit waktu untuk mengenali lokasi dan penelpon melalui suara;
d. Beritahu teman sekitar dengan kode;
e. Segera hubungi KMK RS/k3 Ext.117
f. Lapor ke Direktur
5. Tindakan jika menemukan bungkusan mencurigakan/diduga bom :
a. Laporkan kepada pihak kepolisian terdekat;
b. Lihat dan periksa hati-hati dengan pihak kepolisian;
c. Jangan dipindah atau diangkat;
d. Optimalkan alat komuikasi yang ada;
e. Hubungi SO/PABX Ext.127, security Ext.91009 dan KMK RS/K3 Ext.117
6. Tindakan bila terjadi ledakan bom :
a. Secepatnya hubungi Pos Satpam Utama;
b. Evakuasi penderita dan pengunjung ke titik kumpul;
c. Gunakan jalur tangga darurat;
d. Jangan gunakan lift;
e. Lakukan pengamanan TKP;
f. Himpun informasi dari saksi-saksi;
g. Laporkan lengkap ke aparat yang berwajib;

LAIN-LAIN :

1. Seluruh karyawan baru wajib mengikuti orientasi/pelatihan K3


2. Bila ada sekelompok orang berkumpul dalam jumlah > 30 orang sebaiknya dilakukan
“safety induction / safety briefing / petunjuk keselamatan”
3. Pelatihan tentang K3 dilakukan rutin setiap tahun bekerja sama dengan bagian Diklat

Ditetapkan di : Pinrang
Pada tanggal : 2016

DIREKTUR RSUD LASINRANG

H.MAKBUL TAPA

Anda mungkin juga menyukai