Anda di halaman 1dari 3

METAMORFORSIS BELALANG

Diera Grandis W 9C/07

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi


pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik
atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera


dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang
hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga
memiliki ovipositor pendek.
Belalang merupakan serangga yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna. Karena dalam perubahannya
belalang tidak mengalami tahap kepompong/pupa layaknya
kupu-kupu. Metamorfosis belalang hanya melalui tahap
telur, nimfa, dewasa (imago).

FASE METAMORFOSIS BELALANG


1. Fase telur
Fase telur merupakan fase pertama pertumbuhan yang
dialami belalang. Telur belalang asalnya dari sel betina
yang dibuahi oleh belalang jantan. Umumnya, belalang
betina meletakkan telur belalang di tanah, batang
maupun dedaunan.

Telur belalang mampu mengalami masa dorman sampai


10 bulan sebelum ia menetas di awal musim panas.
Telur-telur tersebut menetas menjadi bayi atau yang
disebut dengan nimfa.

2. Fase nimfa
Nimfa merupakan fase yang dialami belalang setelah
menetas dari telur. Nimfa belum memiliki sayap ataupun
alat reproduksi. Fase nimfa berlangsung selama 25
hingga 40 hari. Belalang pada fase ini hanya
mengonsumsi dedaunan dan akan berganti kulit 6 kali.
3. Fase dewasa (imago)
Belalang dewasa mempunyai sayap dan dapat
mempergunakannya untuk terbang. Sistem
reproduksinya juga sudah matang dan siap untuk
digunakan. Adapun sistem reproduksi belalang mampu
menghasilkan telur saat telah mengalami proses
pembuahan.

Anda mungkin juga menyukai