Anda di halaman 1dari 8

KUNJUNGAN RUMAH IBU

HAMIL PEB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/8

Pemerintah
Nana Sutisna,S.kep.,Ners
Kabupaten
NIP. 19771126 200604 1 004
Pangandaran

1.Pengertian Hipertensi, ialah timbulnya desakan darah sistolik ≥ 140 mmHg


dan diastolik ≥ 90 mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah
penderita istirahat
KLASIFIKASI
1. Hipertensi kronik
Hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan, dibawah 20
minggu umur kehamilan, dan hipertensi tidak menghilang
setelah 12 minggu pasca persalinan.
2. Preeklamsia – eklamsia
Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur
kehamilan 20 minggu.
3. Hipertensi kronik (superimposed preeklamsi)
Hipertensi kronik yang disertai proteinuria
4. Hipertensi gestational
Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai
proteinuria hingga 12 minggu pascapersalinan. Bila hipertensi
menghilang setelah 12 minggu persalinan, maka dapat disebut
juga “Hipertensi Transien”.
2.Tujuan Tujuan Umum
a. Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh Wilayah
Kabupaten/Kota dalam rangka mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan perinatal
Tujuan Khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus
KUNJUNGAN RUMAH IBU
HAMIL PEB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/8

Pemerintah
Nana Sutisna,S.kep.,Ners
Kabupaten
NIP. 19771126 200604 1 004
Pangandaran

kebidanan dan perinatal secara teratur dan


berkesinambungan
b. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-
masing pihak yang diperlukan untuk mengatasi masalah-
masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus
3.Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Cirebon No. ........, tgl. ...
tentang ....
Keputusan Kepala Puskesmas Beber No. ......., tgl. ..... tentang .
4.Referensi Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008

KEPMENKES RI no 284/Menkes/SK/VII/2006

KEPMENKES RI no 564/Menkes/SK/VII/2006 tentang pedoman

pelaksanaan pengembangan desa siaga

KEPMENKES RI no 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi


dan praktik Bidan

5. Prosedur 1. Persiapan Bahan dan Alat :


Materi kasus kematian maternal perinatal, atk
2. Langkah – Langkah Prosedur :
1. Persiapan
a. Penelusuran kasus dan melengkapi data yang telah
dilaporkan
puskesmas
b. Menentukan penyebab masalah kematian / kesakitan
 Faktor kondisi dan kesehatan bayi
 Faktor sosial dan lingkungan
KUNJUNGAN RUMAH IBU
HAMIL PEB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 3/8

Pemerintah
Nana Sutisna,S.kep.,Ners
Kabupaten
NIP. 19771126 200604 1 004
Pangandaran

 Faktor pelayanan kesehatan


Pengisian format analisa penyebab kematian/ kesakitan
 Menentukan rencana tindak lanjut pemecahan masalah
 Menentukan lokasi audit perinatal
 Menentukan jadual pelaksanaan audit perinatal
 Menentukan bentuk dan materi pengkayaan
 Menentukan narasumber
 Menyiapkan format yang akan dipakai
 Menyiapkan dan mengirimkan undangan
Output dari persiapan AMP adalah sebagai berikut:
1) Format otopsi verbal perinatal yng sudah lengkap terisi
2) Materi presentasi kasus
3) Format analisa penyebab kematian atau kesakitan ibu
dan perinatal
(formay AMP 1) yang sudah diisi lengkap
4) Format analisa penyebab masalah dan upaya
pemecahan masalah
(format AMP 2) yang sudah diisi lenkap
5) Jenis AMP : medis atau sosial
6) Waktu dan tempat pelaksanaan AMP
7) Kerangkaacuan dan jadual pertemuan
8) Materi pengkayaan (sesuai dengan penyebab masalah
pada analisis
kasus dengan format AMP 1)
9) Alat bantu pengkayaan
KUNJUNGAN RUMAH IBU
HAMIL PEB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 4/8

Pemerintah
Nana Sutisna,S.kep.,Ners
Kabupaten
NIP. 19771126 200604 1 004
Pangandaran

10) Presentan
11) Narasumber
12) Moderator
13) Peserta yang akan diundang
14) Fasilitator
15) Notulis dan buku notulen
16) Format evaluasi pelaksanaan AMP (format AMP3)
17) Daftar hadir
18) RTL dan rekomendasi AMP yang lalu
19) Undangan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan audit perinatal hendaknya mengikuti hal-hal
berikut:
1) Peserta pertemuan sebaiknya untuk kabupaten / kota dan
provinsi
paling banyak adalah 40 orang, paling sedikit 30 orang,
sedangkan di
puskesmas antara 20 s/d 30 orang.
2) Tempat pertemuan sebaiknya tempat yang nyaman
dengan ventilasi
dan penerangan yang sesuai
3) AVA dan alat bantu untuk penyajian dan pengkayaan
sudah dipersiapkan dengan rapih
4) Makalah dan materi sudah diperbanyak sesuai dengan
jumlah peserta
KUNJUNGAN RUMAH IBU
HAMIL PEB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 5/8

Pemerintah
Nana Sutisna,S.kep.,Ners
Kabupaten
NIP. 19771126 200604 1 004
Pangandaran

yang hadir
5) Presentasi kasus sebaiknya oleh tim pengkakji ( tidak
langsung oleh
tenaga kesehatan atau individu yang terkena kasus)
menyajikan
kronologis kejadian secara lengkap
6) Pelaksanaan diskusi
7) Pembahasan rencana tindak lanjut
8) Pengkayaan oleh narasumber
9) Pelaksanaan dan pengkayaan evaluasi
10) Lama pertemuan sebaiknya 3 – 4 jam
Output dari pelaksanaan AMP adalah :
1) Notulen pertemuan
2) Daftar hadir pertemuan
3) Format AMP1 yang terisi lengkap
4 Format AMP 3 yang terisi lengkap
3. Pemantauan dan evaluasi AMP
1) Pemantauan
Pemantauan dilakukan secara berjenjang dengan tujuan
menilai
apakah kegiatan Rencana Tindak Lanjut AMP dilaksanakan
atau tidak
dan apakah ditindaklanjuti dengan upaya peningkatan
kualitas
pelayanan dan pengelolaan program KIA di wilayah
KUNJUNGAN RUMAH IBU
HAMIL PEB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 6/8

Pemerintah
Nana Sutisna,S.kep.,Ners
Kabupaten
NIP. 19771126 200604 1 004
Pangandaran

kabupaten.
Kegiatan pemantauan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:) Format AMP2 yang terisi lengkap
Kabupaten puskesmas
i. Pelaporan dari puskesmas diolah dan dianalisis untuk
digunakansebagai masukan dalam perencanaan program
KIA.
ii. Pertemuan konsultasi rutin di kabupaten
Dapat dipakai untuk saling bertukar informasi mengenai hal-
hal yang
berkaitan dengan audit atau upaya peningkatan kualitas
pelayanan
dan pengelolaan program KIA, umpan balik tentang hasil
audit dan
kasus yang dirujuk ke RS.
iii. Supervisi di puskesmas
Bila ada keterbatasan tenaga, dana dan sarana, maka
supervisi
dilakukan secara acak, disesuaikan dengan permasalahan
atau
peluang yang ada di puskesmas. Supervisi ini bertujuan
memberikan
bimbingan teknis dan menilai :
Pelaksanaan rujukan
 Administrasi, misalnya merujuk dengan memakai formulir
KUNJUNGAN RUMAH IBU
HAMIL PEB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 7/8

Pemerintah
Nana Sutisna,S.kep.,Ners
Kabupaten
NIP. 19771126 200604 1 004
Pangandaran

 Teknis, yaitu persiapan terhadap pasien-pasien untuk


dirujuk dan
tatalaksana kasus dilapangan
 Pelaksanaan proses, misalnya pelaksanaan otopsi verbal

Evaluasi
PENCATATAN DAN PELAPORAN AMP
1. Pencatatan
a. Tingkat puskesmas
b. RS kabupaten
 Form MP (formulir Maternal dan Perinatal)
Formulir ini mencatat data dasar ibu bersalin/nifas/perinatal
yang
masuk ke RS
 Form MA (Formulir Medical Audit)
Dipakai untuk menulis hasil/kesimpulan dari audit
maternal/perinatal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter
yang
bertugas di bagian kandungan atau bagian anak
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang,
yaitu :
a. Laporan dari RS Kabupaten ke Dinkes
b. Laporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten
6. Alat dan Bahan
KUNJUNGAN RUMAH IBU
HAMIL PEB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 8/8

Pemerintah
Nana Sutisna,S.kep.,Ners
Kabupaten
NIP. 19771126 200604 1 004
Pangandaran

7. Unit Terkait Dinas Kesehatan


Puskesmas
Organisasi profesi

Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai