Anda di halaman 1dari 4

Sejarah polo shirt

Banyak orang mengira polo hanyalah sebuah brand karena sebuah merek kaus polo yang paling terkenal
adalah Polo Ralph Lauren.

Apakah benar bahwa penemu kaus polo adalah produsen pakaian asal Amerika Serikat tersebut.

bagaimana awalnya baju berkerah polo berkembang?

Dari sekian banyak bentuk baju, baju berkerah adalah salah satu pilihan baju yang diminati konsumen.
Dengan banyak bentuk kerah baju yang beraneka ragam. Kaus polo atau sering disebut polo shirt adalah
kaus berkerah yang sering dipakai sehari-hari.

Dan banyak orang mengira bahwa pencipta kaus polo adalah produsen pakaian Amerika Serikat itu.
Padahal bukan, lo!

Dari India

Menurut Majalah Intisari (Agustus, 2016) baju polo pertama kali ada di Manipur, India, pada tahun
1800-an.

Awalnya, tentara Inggris yang ada di India mengenakan kemeja katun lengan panjang untuk bermain
olahraga polo di India.

Pemain polo harus berkuda sambil berusaha memasukkan bola dengan pukulan tongkat.

Dan banyak juga orang yang mengira bahwa pencipta kaus polo adalah produsen pakaian Amerika
Serikat itu. Padahal bukan, lo!

Inilah Asal-Usul Bentuk Kaus Polo, Ternyata


Pertama Kali Ada di India Tahun 1800-an
Bobo.id- Saat ini bentuk kerah baju beraneka ragam. Tapi, tahukah teman-teman
bagaimana awalnya baju berkerah polo berkembang? Yuk, kita cari tahu!

Kaus polo atau sering disebut polo shirt adalah kaus berkerah yang sering dipakai
sehari-hari. Merek kaus polo yang paling terkenal adalah Polo Ralph Lauren.

Dan banyak orang mengira bahwa pencipta kaus polo adalah produsen pakaian
Amerika Serikat itu. Padahal bukan, lo!

Dari India
Menurut Majalah Intisari (Agustus, 2016) baju polo pertama kali ada di Manipur,
India, pada tahun 1800-an.

Awalnya, tentara Inggris yang ada di India mengenakan kemeja katun lengan
panjang untuk bermain olahraga polo di India.

Pemain polo harus berkuda sambil berusaha memasukkan bola dengan pukulan
tongkat.

Karena merasa tidak nyaman dengan kemeja yang dipakai, mereka lalu
menambahkan kancing di ujung kerah. Hal itu agar kerah tidak melambai-lambai
saat dipakai bermain.

Model baju berkerah itu lalu sampai ke Inggris.

Tidak lama kemudian, John E. Brooks dari perusahaan baju Brooks Brothers datang
melihat kemeja yang dipakai pemain polo itu. Ia terkesan melihat kemeja itu.

Perusahaannya lalu memproduksi baju polo pada tahun 1896. Sampai saat ini,
Brooks Brother dianggap sebagai pemegang hak paten dari baju polo.

Menginspirasi Pemain Tenis

Pada tahun 1933, pemain tenis bernama Rene Lacoste, pemilik perusahaan baju
Lacoste, ingin mengubah pakaian olahraganya menjadi lebih nyaman.

Para pemain tenis saat itu mengenakan kemeja katun dengan lengan yang
digulung. Lalu, Rene Lacoste pun merancang model baju baru.

Ia memotong pendek lengan kemejanya. Kemeja lengan pendek ini ia pakai pada
pertandingan tenis US Open di New York, Amerika Serikat, pada tahun 1926.

Ia menyebut baju yang dipakainya adalah kaus polo (polo shirt).

Setelah pensiun sebagai pemain tenis, Lacoste mulai menjual kaus polonya itu
pada tahun 1933.

Model kausnya dengan cepat ditiru oleh olahragawan lain. Sejak itu, kaus polo
berkembang di berbagai negara.

Bukan lagi sebagai baju olahraga saja, melainkan menjadi pakaian serba guna.
Sementara itu, Ralph Lauren malah baru membuat kaus polo di perusahaannya
pada tahun 1972. Perusahannya ia beri nama Polo Ralph Lauren.

Hmm…bisa jadi orang-orang mengira bahwa Ralph Lauren adalah penciptanya


hanya karena memakai kata “Polo” pada nama perusahaannya.

Padahal, Ralph Lauren sebelumnya pernah bekerja di perusahaan Brooks Brothers.

Sejarah polo shirt Awalnya ditemukan pada abad ke-19


 
Pada kala itu, ciri-ciri kaos polo telah digunakan pada pemain polo. Tepatnya baju tersebut
merupakan kaos berlengan panjang yang terbuat dari bahan katun Oxford, disertai kerah
berkancing. Dari sini lah cikal bakal kaos polo hadir untuk menahan kerah dari kebasan angin. Kaos
polo sendiri mulai diproduksi pada tahun 1896 oleh perusahaan pakaian bernama Brooks Brothers. 
 
Setelah memasuki awal abad ke-20, kaos polo pun mulai berkembang. Akibatnya, muncul
keresahan dari para pemain tenis karena kaos polo sebelumnya dinilai kurang nyaman.
Sebelumnya, para pemain tenis diharuskan untuk memakai kaos putih berlengan panjang  yang
digulung dan celana flanel. Sampai pada akhirnya Rene Lacoste (yang juga dikenal sebagai atlet
tenis asal Perancis) mulai menghadirkan terobosan baru berupa kaos lengan pendek dengan bahan
katun piquet yang ringan, memiliki kantung kecil di sampingnya, serta kerah yang agak panjang.
  
Hasil rancangan dari pemenang tujuh kali Grand Slam ini kemudian mulai diperkenalkan pada saat
kejuaraan US Open tahun 1927, dimana kaos rancangannya memiliki bahan yang breathable dan
terlihat lebih santai. Setahun berikutnya, Lacoste mulai menambahkan identitas merk tersebut
dengan logo buaya kecil pada dada samping kiri. Karena melihat potensi tersebut, pada tahun 1933
akhirnya Rene Lacoste mulai bekerjasama dengan Andre Giller–rekan sekaligus pemilik
manufaktur knitwear–untuk mulai memproduksi kaos berkerah ini secara massal di bawah
perusahaan La Chemise Lacoste. Produk tersebut ternyata menunjukkan penjualan yang signifikan;
kabarnya sudah terjual hingga 300,000 pcs setiap tahunnya.

ené Lacoste adalah orang dibalik eksisnya kaos polo ini. Dia adalah salah satu pendiri perusahaan
Lacoste, sebuah pakaian ternama di Prancis. Sebelum mendirikan perusahaan pakaian Prancis yang
terkenal itu, René Lacoste adalah petenis yang sangat andal. Saat sibuk mempersiapkan diri untuk ajang
US open - salah satu turnamen tenis terbesar - pria kelahiran Paris ini merasa bosan dengan kostum
atlet tenis yang menurutnya sangat kuno. Saat itu seragam untuk atlet tenis hanya berupa kemeja
berkancing, celana flanel dan dasi. Lalu, René Lacoste memutuskan untuk menciptakan pakaiannya
sendiri. Dia membuat kemeja berbahan katun ringan dan longgar dengan kancing di bagian dada dan
bentuk kerah yang datar. Inilah yang kemudian terkenal dengan sebutan kaos polo. Pakaian ini begitu
diminati oleh masyarakat dan sampai saat ini menjadi outfit andalan pria. Inilah alasan mengapa kaos
polo layak masuk dalam koleksimu. Lihat Foto Ilustrasi kaos polo(Rostislav_Sedlacek)
1. Cocok digunakan dimana saja Salah satu alasan mengapa kaos polo begitu populer adalah kenyataan
bahwa item fashion ini praktis dan cocok dipakai di segala tempat. Bagi pria yang tidak ingin pusing
dengan fashion namun mau tetap tampil modis, kaos polo adalah penyelamat, karena pada dasarnya
outfit ini adalah memang cocok digunakan kapanpun dan dimanapun.

2. Sangat nyaman Tidak ada yang mengalahkan kenyamanan kaos polo dalam hal fashion. Kaos polo
akan membuatmu merasa lebih santai saat melalui aktivitas apapun yang kamu hadapi. Kenyamanan
juga menjadi alasan utama seseorang memilih kaos ini. Bahan yang digunakan untuk membuat kaos ini
memang didesain untuk memberi kenyamanan lebih bagi pemakainya.

3. Cocok dipakai siapapun Tak peduli apapun karaktermu, kaos ini tetap cocok untuk tubuhmu. Ini
mungkin alasan terpenting mengapa Kamu harus menjadikan polo shirt sebagai koleksi dalam lemari
pakaianmu. Terlepas dari ukuran dan bentuk tubuhmu, ada kemungkinan kamu akan terlihat bagus saat
memakainya karena warna dan ukuran outfit ini memang didesain untuk semua orang.

Anda mungkin juga menyukai