DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS TEKNIK
2021 A
i
DAFTAR ISI
ii
TAHUN 1940 “THE NEW LOOK”
A. Bentuk Pakaian
Akibat Perang Dunia II, desainer tidak lagi merancang baju untuk estetika keindahan,
busana harus berdesain minimalis dan praktikal. Pemerintah Inggris bahkan mengeluarkan
peraturan dalam membuat pakaian, yaitu memakai 5 kancing, 6 jahitan, 4 lipatan, 4 meter
jahitan benang, tanpa dekorasi, tanpa panel hiasan, dan tidak lebih dari 5 kantong.
3
Wanita terdorong menjadi cermat. Busana lama mengalami recycle menjadi model
baru, sehingga tidak ada material yang terbuang.
Lahirnya istilah baru, Zazou style, yaitu siluet boxy di bagian bahu, kupnat di
pinggang, rok lurus ke bawah, dengan pendek selutut, dan tatanan rambut berjambul
tinggi.
4
Sedangkan di London, label Aquascutum memproduksi three pieces suit. Padanan
formal yang terdiri dari tiga bagian, diperuntukan bagi wanita bersepeda.
Pada tahun 1947, Christian Dior memperkenalkan siluet baru: mengecil di area bahu,
garis pinggang ramping, dan full circle skirt di bawah lutut. Harper’s Bazaar memberi
istilah “The New Look” pada rancangannya.
5
B. Garis-garis Desain Pakaian
C. Bahan Pakaian
D. Warna Pakaian
6
TAHUN 1950 “DEKADE DIOR”
A. Bentuk Pakaian
Usai perang dunia, wanita kembali ke peran utama sebagai ibu rumah tangga sehingga
mendatangkan gairah untuk kembali berdandan. Atasan yang dikenakan dengan rok A-
line lebar, dikenakan bersama aksesori tas, sarung tangan, dan sepatu warna sepadan.
Amerika menjadi pusat mass production untuk busana siap pakai. Rancangan desainer
Paris, dalam sekejap diproduksi dalam kuantiti besar dan harga yang murah. Sehingga muncul
sebuah larangan untuk fotografi dan sketsa ketika pergelaran busana sedang berlangsung.
Rumah mode baru melansir official photo setelah show berakhir.
Audrey Hepburn adalah idola Amerika yang memberi pengaruh besar dalam
pertumbuhan style di banyak negara.
7
Warna baju lebih bervariasi dan mencolok. Disertai kemunculan kain motif print flora
dan fauna. Emilio Pucci adalah salah satu pionir yang memperkenalkan print di atas material
silk dan potongan celana capri.
8
Jacques Fath adalah salah satu desainer andalan kaum elite.
9
B. Garis-garis Desain Pakaian
1. Gaun one piece atau two pieces dengan kerah kecil, blus pas badan dan rok pleats
sepanjang lutut
2. Busana sore: pas badan, atasan bergaya strapless ‘jantung hati’ dengan lapisan atasan
sutera tembus terang atau nylon, bisa tanpa lengan atau berlengan Panjang
3. Gaun untuk acara ‘prom’: tulle nylon berwarna pastel, ditumpuki tule, rufflers dan
pita beludru
4. Sweater berkancing yang berlengan Panjang dengan leher kaos rib, dihiasi manik-
manik atau aplikasi
5. Bahu lebar, pinggang berkorset, pinggul mekar penuh (patokan busana tahun 50-an,
tetapi pada prakteknya siluet lebih bervariasi.
6. Wanita memakai atasan yang ramping dan gaun bawah sepanjang lutut yang sangat
mekar atau jaket/blus persegi pendek dengan rok bawah selurus pensil.
7. Penggunan sackdress atau saquedress seperti kepompong, pas pada bahu dan
mengembang pada pinggang dan panggul.
C. Bahan Pakaian
1. Serat alam, rayon, acetate, nylon, modarylic, acrylic, polyester dan spandex
2. Siang: serat alam, nylon, katun campuran, acrylic atau acetate
3. Sweater: terbuat dari wool atau rajutan acrylic
4. Malam: brokat, satin, velvet, tafeta, nylon, tulle, chiffon
D. Warna Pakaian
10
DAFTAR PUSAKA
https://harpersbazaar.co.id/articles/read/11/2016/3093/sejarah-fashion-tahun-1940-1960
11