Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN BUSANA/KOSTUM ABAD KE XX

MATA KULIAH SEJARAH MODE

DOSEN PEMBIMBING : DISUSUN OLEH :

YUHRI INANG PRIHATNA MAHARANI PUTRI S.D (21091447032)

YULISTIANA NASYWA KAMILAH (21091447031)

NURA MUHAIMIN (21091447040)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS VOKASI

PRODI TATA BUSANA

2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perkembangan Busana/Kostum
abad XX" ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Yulistiana pada
bidang Sejarah Mode D4 Tata Busana Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Perkembangan Busana Abad Ke XX bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Yulistiana, selaku guru/dosen bidang studi D4
Tata Busana mata kuliah Sejarah Mode yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

[Surabaya,03-09-2021]

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………... 1
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………….. 2
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………16
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Fashion didunia selalu berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan dunia fashion sangat
berpengaruh pada perang, politik, budaya, pergerakan ekonomi, social dan banyak
pendukung lain lagi yang ikut andil dalam mengubah fashion yang ada.

Kami mengambil topik perkembangan fashion pada abad ke XX ini dikarenakan terlihat
menarik untuk dibahas juga busana pada abad tersebut beberapa masih eksis sampai
sekarang.

Kami membahas topik ini untuk menambah wawasan kami mengenai perkembangan dunia
fashion abad XX seperti keunikannya, cirikhasnya, dan lain sebagainya. Sehingga sepertinya
perlu dibahas dalam makalah ini.

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar kami mengetahui dan memahami perkembangan
mode busana pada abad XX.

Dalam bab selanjutnya akan kami kupas perkembangan fasihon dari tahun 1900 sampai tahun
1999 an.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Abad ke 20 ( 20th century) berlangsung dari tahun 1900 sampai 1999. Busana yang hadir di
abad ini adalah hasil dari pengaruh berbagai aspek karena adanya perang dunia I dan II.

1. Tahun 1900-1909

Busana yang ada di awal abad ini Sebagian besar hampir sama dengan tahun sebelumnya,
namun di akhir tahun 1910 mulai terdapat perubahan yang halus terhadap bentuk pakaian
wanita dengan renda dan hiasan lain sebagai kunci, berupa mengikuti siluet tubuh sampai
pada bentuk tubular. Sementara busana pada pria berupa jas sebagai pakaian utama dan
tuxedo yang dipakai sebagai pakaian formal di malam hari.

Siluet Gibson Girl masih sangat popular pada awal dekade ini, tubuh dibentuk oleh korset,
dan ornamen mewah mendominasi busana wanita sepanjang sepuluh tahun pertama abad ini.

Sebagian besar dekade ini, siluet modis terus didominasi oleh bentuk-S yang diciptakan oleh
korset "kesehatan" baru. Korset ini mendorong payudara ke depan dan pinggul kembali
dalam upaya untuk menghindari tekanan pada perut. Biasanya dipakai sebagai gaun makan.

Gambar 1 - Artist unknown. Toilette de Promenade, Fashion


plate from La Mode Artistique, 1903. Lithograph. New York:
Fashion Plates: 150 Years of Style. Source: SPARC Digital

Gambar 2 - Jean-Philippe Worth (French, 1856–


1926). Dinner dress, ca. 1900. Silk, metal, rhinestones. New
York: Brooklyn Museum Costume Collection at The
Metropolitan Museum of Art, 2009.300.3276a, b. Gift of the
Brooklyn Museum, 2009; Gift of Mrs. Paul Pennoyer, 1965.
Source: The Metropolitan Museum of Art

2
Busana yang simple terdapat pada busana sehari hari yang menutupi tubuh dari leher ke lantai
dan lengan panjang menutupi lengan. Rok berbentuk lonceng dan renda adalah hiasan yang
populer.

Gambar 3&4 - Jean-Philippe Worth


(French, 1856–1926). Evening dress, 1905.
Silk. New York: Brooklyn Museum
Costume Collection at The Metropolitan
Museum of Art, 2009.300.309a, b. Gift of
the Brooklyn Museum, 2009; Gift of Mrs.
C. Oliver Iselin, 1961. Source: The
Metropolitan Museum of Art

Gaun malam sebagian besar mengikuti siluet yang sama, meskipun gaun ini lebih terbuka
dengan décolletage yang sangat rendah dan lengan pendek. Panjang lengan diimbangi dengan
memakai sarung tangan panjang. Potongan korset sering merupakan pembeda antara gaun
malam dan gaun siang. Di mana gaun siang hari memiliki tubuh yang berkobar dan berkerah
tinggi, gaun malam memiliki tubuh yang lebih pas dengan leher berpotongan rendah.

Gambar 5 - Jean-Philippe Worth (French, 1856–1926). Evening dress, 1902. Silk, rhinestones,
metal. New York: Brooklyn Museum Costume Collection at The Metropolitan Museum of Art,
2009.300.2009a, b. Gift of the Brooklyn Museum, 2009; Gift of Mrs. C. Oliver Iselin, 1961.
Source: The Metropolitan Museum of Art

Seiring berjalannya waktu, banyak wanita mulai bekerja di luar rumah. Mereka
membutuhkan sesuatu yang lebih praktis untuk dipakai. Pakaian ini diperkenalkan pada akhir
1800-an dan baik yang bekerja maupun kaum kaya memakainya pada 1900-an.

3
Gambar 6 - Artist unknown. Palais de Glace Costume, Fashion plate from The Queen,
January 6, 1900, 1900. Lithograph. New York: Fashion Plates: 150 Years of Style. The
Queen. Source: SPARC Digital

Cabang olahraga yang berkembang juga mempengaruhi desain busana, olahraga golf, tenis,
bersepeda, dan mengendarai mobil memiliki gaya tersendiri. Kebiasaan mengendarai Inggris
dari periode ini dapat dilihat pada Gambar 7. Milford-Cottam menulis tentang pakaian yang
dikenakan untuk kegiatan ini, “Untuk ini, banyak wanita memilih pakaian yang dimaksudkan
untuk berfungsi baik sebagai pakaian olahraga maupun sebagai pakaian sehari-hari yang rapi.

Gambar 7 - W. Volker (British). Riding habit, 1900-1909. Wool. New York: Brooklyn Museum
Costume Collection at The Metropolitan Museum of Art, 2009.300.79a, b. Gift of the Brooklyn
Museum, 2009; Gift of the Princess Viggo in accordance with the wishes of the Misses Hewitt,
1931. Source: The Metropolitan Museum of Art

4
2. Tahun 1910-1919

Ditahun ini, bentuk S-shape karena penggunaan korset telah melunak menjadi siluet yang
lebih alami dan masih memiliki penekanan pada payudara yang menggemakan gaya dekade
sebelumnya (Gambar 8)

Gambar 8 - G &E Spitzer (Austria). Gaun malam,1910-12. Sutra, mutiara, kaca. New York:
Museum Seni Metropolitan, 2003.46. Beli, Irene Lewisohn Bequest, 2003. Sumber: Museum
Seni Metropolitan.

Ketika bentuk S ini mulai menghilang sama sekali, rok mulai meruncing ke arah bawah,
seperti contoh oleh Doeuillet (Gambar 9) dan gaya yang sangat baru, yaitu pinggang
kekaisaran yang dihidupkan kembali.

Gambar 9 - Georges Doeuillet (bahasa Prancis, 1865-1929). Gaun


malam,1910-13. Sutra, rhinestones. New York: Museum Seni
Metropolitan, 2009.300.1338. Koleksi Kostum Museum Brooklyn
di Museum Seni Metropolitan, Hadiah dari Museum Brooklyn,
2009; Hadiah dari Mrs Frederick H. Prince, Jr., 1967.
Sumber: Museum Seni Metropolitan

Gambar 10- Paul Poiret (bahasa Prancis, 1879–1944). Gaun


malam,1910. Sutra, linen. New York: Museum Seni Metropolitan,
2009.300.1289. Koleksi Kostum Museum Brooklyn di Museum
Seni Metropolitan, Hadiah dari Museum Brooklyn, 2009; Hadiah
ogden Goelet, Peter Goelet dan Madison Clews untuk mengenang
Mrs. Henry Clews, 1961. Sumber: Museum Seni Metropolitan

Gambar 11- Penulis tidak diketahui. Hobble Skirt Postcard,ca. 1911. Sumber: Wikimedia

5
Perempuan mulai mengenakan seragam, termasuk overall dan celana panjang, karena mereka
bekerja di pabrik amunisi untuk upaya perang.

Artis tidak dikenal. Di Rockaway Hunt Meet - fashion


mannikins,Antara ca. 1910 dan ca. 1915. 1 negatif : kaca; (5 x 7
in). Koleksi George Grantham Bain, Perpustakaan Kongres.
Library of Congress, Prints &Photos Division, LC-DIG-ggbain-
19041 (file digital dari negatif asli). Sumber: Perpustakaan Kongres

Setelah perang berakhir, gaya sederhana berlanjut dan siluet seperti "barel" muncul.
Sejarawan mode James Laver menulis dalam Costume and Fashion: A Concise History
bahwa "efeknya benar-benar tubular. Rok masih panjang, tetapi upaya dilakukan untuk
membatasi tubuh dalam silinder" ,dan akhirnya akan berkembang menjadi tampilan berupa
flapper dress di dekade berikutnya.

6
3. Tahun 1920-1929

Dekade dimana busana dirancang lebih sederhana. Merupakan wujud dari penolakan
terhadap formalitas demi kenyamanan dan pakaian yang lebih ringan, lebih alami.

• Kesederhanaan ini menciptakan tampilan tubular populer


“Ia garçonne” yang mendominasi sebagian besar dekade
ini. Juga dikenal sebagai flapper, tampilan khas gaun
tahun 1920-an dengan pinggang melorot dan hemline
merayap yang dapat dibuat dengan bahan ekonomis.

• Gaun-gaun di dekade ini memiliki rok panjang yang


penuh, kadang-kadang bahkan dengan pannier, seperti
gaun "Robe de Style" hitam dan perak.

• Gaunnya feminin dan romantis, seperti gaun pastel yang


dirancang oleh Lanvin pada tahun 1922, dilengkapi dengan
topi jerami yang dilepas dari topi cloche yang populer
selama dua puluhan.

7
• Gaun Lanvin sangat berbeda dari siluet tak berbentuk flapper,
meskipun beberapa orang menafsirkan gaya ini dengan
sentuhan femininnya sendiri.

• Di dekade ini, tenis menjadi olahraga yang populer sehingga


turut mempengaruhi perkembangan busana

4. Tahun 1930-1939

Cally Blackman, dosen sejarah mode di Central


Saint Martins, menulis dalam 100 Years of
Fashion, “Pada awal 1930-an, siluet modis
berkembang menjadi tubuh ramping dan
memanjang dengan bahu melebar dan kepala rapi
dengan rambut pendek bergelombang lembut”.
Meskipun garis-garisnya sederhana, efek
keseluruhannya adalah feminitas berliku-liku
lengkap dengan pinggang alami dan rok sedikit
melebar di pergelangan kaki, seperti yang terlihat
dalam ilustrasi mode tahun 1935

8
Busana yang ada di dekade ini juga merupakan pengaruh dari bintang film Hollywood,
termasuk tata rias dan rambut.

5. Tahun 1940-1949

Tahun 1940-an perubahan mode fashion banyak dipengaruhi oleh dampak dari perang dunia
II. Dengan paruh pertama tahun 1940-an yang didominasi oleh Perang Dunia II, mode
terhenti. Baik pria maupun wanita sering terlihat mengenakan seragam mereka selama perang
dan, jika tidak, gaya pakaian mereka ditentukan oleh penjatahan dan pakaian Utilitas

9
"Tampilannya sederhana tetapi bergaya, dengan proporsi dan garis yang baik. Ini
menggabungkan bahu empuk, pinggang yang digigit, dan hems (keliman) tepat di bawah
lutut," tulis James Laver dalam Costume and Fashion: A Concise History

Pembuatan pakaian dibuat dengan tujuan tahan lama, terjangkau dan tidak modis. Para wanita
menggulung lengan mereka, menggulung rambut, berdandan setipis mungkin dan harus
bekerja seperti lelaki. Untuk mengurangi kebosanan akan fashion, para wanita di masa itu
mengunakan pakaian lama, seperti seprei atau bahan bekas untuk dibentu menjadi pakaian
yang bisa digunakan kembali.

6. Tahun 1950-1959

Fashion di tahun 1950-an melihat perbedaan gender yang jelas. Sementara busana pria dan
anak laki-laki beralih ke gaya sehari-hari yang lebih kasual, busana wanita dan anak
perempuan mengutamakan keanggunan, formalitas, dan aksesori yang serasi.

Dengan berakirnya masa Perang dan krisis ekonomi, decade ini adalah awal dari generasi
penari Rock ‘n Roll. masyarakat merasa bahagia dan menari setiap saat. Para penari
menginginkan pakaian yang menunjang gerakan mereka menjadi bebas dan tanpa batas.
Maka diciptakanlah pakaian yang lebar dan sering disebut dengan “pudel” rok, karena
banyak ditampilkan gambar anjing diujung roknya. Rok selutut ini sering dipadupadankan
dengan cardigan, syal, ikat pinggang besar, kaos kaki berenda dan sepatu jenis oxford.

10
7. Tahun 1960-1969

Dari Twiggy, The Beatles, dan Brigitte Bardot, wanita mulai mencoba suatu tren baru salah
satunya adalah pemakaian sepatu bot. Sebelumnya, tidak ada gagasan seorang wanita
menggenakan sepatu bot untuk fashion. Go-Go Boots diambil dari Bahasa Perancis “La
Gogue” yaitu untuk kebahagiaan, maksudnya sepatu bot plastic yang tinggi. Namun
berjalannya waktu, ketinggian sepatu bot tidak menjadi unsur utama lagi, namun lebih
melihat pada tinggi dan bentuk tumitnya.

Pada pertengahan tahun enam puluhan, wanita muda mengenakan rok yang jatuh di paha
atas, dan menjadi populer dikalangan remaja.

Tahun sebelumnya, topi menjadi kebutuhan utama para wanita. Namun semua berubah pada
tahun 60-an yang menjadikan topi sebagai aksesories saja.. Topi kecil digunakan untuk para
wanita menambah volume rambutnya.

11
8. Tahun 1970-1979

Pada era ini, perubahan sosial dan kebebasan semakin ramai. Banyak wanita yang berani
mencoba sesuatu yang baru. Salah satunya adalah melalui artis cantik Catherine Bach yang
memerankan Daisy Duke dalam film Dukes Of Hazzard di tahun 70-an, dan mampu menyihir
jutaan manusia dengan busana yang dikenakannya pada saat itu, yaitu potongan denim
pendek dan baju kotak-kotak. Dia adalah wanita pertama yang menujukkan perutnya pada
publik melalui televisi.

Pada masa ini sudah menjadi pemandangan umum di setiap tempat bahwa banyak pria
maupun wanita mengenakan topi bertepi lebar seperti seorang koboi.

Salah satu item mode paling terkenal tahun70-an adalah celana Bell Bottom yang mampu di
gunakan oleh wanita maupun pria. Sebenarnya celana ini mulai naik ditahun 60-an, namun
baru pada tahun 70-an, celana ini dibuat lebih melebar dan diproduksi secara massal dengan
jenis kain yang beragam.

12
9. Tahun 1980-1989

Pada era 80-an wanita mencari inspirasi fashion dari televisi, film, dan video musik. Wanita
pada saat itu menjadi bagian besar dari sebuah perusahaan atau sebagai wanita karir. “Power
Suit” menjadi pakaian wajib wanita untuk pergi bekerja, lengkap dengan bantalan bahu yang
sangat empuk dan potongan yang lurus. Yang didapat dari mode ini adalah, semakin lebar
bahunya, maka semakin kecil pinggang yang diciptakan.

10. Tahun 1990-1999

Ketika abad ke-20 hampir berakhir, busana mencapai yang paling kasual. Baik pria maupun
wanita mengadopsi busana grunge di awal dekade ini, pakaian dan celana jeans yang longgar
dan kebesaran menjadi pokok. Seiring berlalunya dekade, mode wanita menjadi lebih
ramping dan minimalis.

13
Floral Dresses

Ketika gaya over-the-top pada tahun 80-an mulai memudar, tahun 90-an merupakan tahun
untuk menyambut gaya baru yang lebih santai. Orang-orang berpikir bahwa bekerja bisa
menggunakan setelan pakaian yang santai dan menjunjung nilai kenyamanan. Orang-orang
mulai meninggalkan merk dan pakaian formal untuk kelas atas. Sebagai gantinya, banyak
wanita mengenakan gaun bermotif bunga dan memadupadankan dengan rambut besar, jaket
jeans, sepatu sneaker dan kaus kaki.

Plaid

Pada tahun 90-an artis Cher Horowitz dalam filmnya Clueless tampil memukau dengan jaket
kotak-kotak bewarna kuning cerah dan rok kotak-kotak bewarna kuning yang serasi,
tampilannya mampu menghinoptis seluruh dunia untuk mengikutinya.

14
Chuck Taylors

Pada era ini fashion dunia melirik pada penggunaan sepatu. Chuck Taylors awalnya dibuat
untuk para pemain bola basket, namun perkembangannya semakin terlihat dengan pesat di
beberapa daerah. Sepatu ini identik dengan para pecinta grunge, punk rocker, dan rocker. Dan
sampai saat ini sepatu inilah yang paling popular dikalangan sepatu lainnya.

15
BAB III

PENUTUP

Pada intinya, perkembangan busana abad XX cukup menarik karena pada abad ini
menghasilkan busana yang lebih praktis dari tahun sebelumnya. Pada abad tersebut wanita
merasa bebas dan merdeka.

Di masa inilah awal mula dikenalnya pakaian dengan model sederhana yang praktis. Karena
itulah, kebanyakan flapper dress memiliki model pakaian yang simple. Cukup dengan
berbagai pilihan warna yang eyecatching, penampilan tetap akan terlihat menarik dan
mempesona.

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang
lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Fashion Institute of Technology. (2021). “Fashion History Timeline.”


https://fashionhistory.fitnyc.edu/category/20th-century/, diakses pada 4 September 2021

Siska. (2018). “Sejarah Perkembangan Fashion.” https://elmodista.com/2018/10/27/sejarah-


saku/, diakses pada 3 September 2021

Darmini, Ni Putu Novi. (2017). “Sejarah Perkembangan Mode Busana” dalam


Perkembangan Mode Busana Akhir Abad XIX dan Awal Abad XX

17

Anda mungkin juga menyukai