Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS TREN MODE

(RANGKUMAN FASHION ABAD MODERN)

OLEH:

NAILA DINANA KHAIRA (19075092)

DOSEN PENGAMPU:

Puji Hujria Suci, M.Pd

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
PERKEMBANGAN BUSANA ABAD MODERN
Perkembangan mode busana sejalan dengan perkembangan peradaban manusia yang
terkait dengan manusia sebagai makhluk yang berbudaya, yang realitanya selalu berkembang dari
suatu periode ke periode berikutnya. Semakin tinggi tingkat kebudayaan manusia, maka semakin
tinggi pula tingkat pemikiran manusia. Dalam memenuhi kebutuhan akan busana, kadang manusia
tidak semuanya membuat sendiri, tetapi dapat membeli busana yang sudah jadi, atau dipesan pada
seseorang atau lembaga usaha jasa pembuatan busana, maka ini terkait dengan manusia sebagai
homo delegans. Selanjutnya dari kemampuan membuat busana dapat dijadikan usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidup atau mencari penghasilan atau terkait dengan manusia sebagai homo
economicus. Kebudayaan akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Mode busana yang
berkembang pada periode tertentu akan merupakan warisan budaya yang selanjutnya untuk dapat
dikembangkan, dimodifikasi, diperbaharui oleh para desainer untuk menghasilkan mode yang
akan menjadi trend di masyarakat. Mode fashion yang diwariskan itu terkait dengan manusia
sebagai homo legatus.
A. Edwardian (1900-1920)
Fashion dengan periode 1900-1910 di Eropa. Kerah tinggi dan kaku merupakan
karakteristik yang berkembang pada periode ini. Topi dan tatanan rambut penuh dengan gaya
Gibson Girl. Periode ini disebut juga dari akhir decade dari penggunaan korset bagi kaum wanita.

Pada periode ini, siluet jam pasir kembali populer. Potongan dada rendah dan penuh
lekukan pada pinggul, korset pada abad ini tidak terlalu menekan sehingga menghasilkan model
pakaian dengan siluet S. sepanjang tahun 1908, rumah Fashion paris mulai membuat siluet
pakaian baru, denga dada tipis, datar dan pinggul yang ramping. Siluet ini terus menjadi trend dan
berkelanjutan sampai Perang Dunia.
Pada periode ini, juga berkembang busana dengan model blus berlengan yang dipadukan
dengan korset atau jahitan pinggang seperti laki-laki dengan kerah tinggi yang mengadopsi
pakaian formal sehari-hari dan menjadi seragam untuk pakaian kerja perempuan.

Penggunaan topi lebar muncul dipertengahan dekade, dihiasi dengan bulu burung atau
didekorasi dengan pita dan bunga-bunga yang bervariasi. Model rambut bergelombang dan
kembang menjadi trend pada saat ini.

Sedangkan untuk busana pria, menggunakan jas berekor dan celana panjang dengan rompi
gelap/terang. Dipakai dengan menggunakan kemeja dengan kerah yang menyerupai sayap.

Untuk aksesoris biasanya para pria menggunakan topi yang lebar dan kaku untuk acara
formal, dan topi yang datar pada acara yang kasual. Penggunaan sepatu ankle boots dengan warna
hitam, abu-abu, atau coklat sangat trend pada saat periode ini. Biasa disebut dengan nama sepatu
Oxford.
Untuk anak-anak, para anak perempuan menggunakan gaun panjang hingga garis lutut,
dengan hiasan seperti renda dan sulaman. Untuk pakaian bermain, mengunakan celana pendek
dengan ikatan diaas lutut dan kaos berbahan wool. Sedang untuk anak laki-laki yaitu menggunakan
kemeja dengan kerah sailor dan celana panjang. Untuk pakaian formal, mereka menambahkan
jas/jubah, topi datar dan kacamata dilengkapi dengan sepatu kulit dan kaos kaki warna gelap.

B. Flapper (1920-1930)
Flapper muncul di tahun 1920, perempuan mengenakan rok pendek, dan berambut bob.
Trendsetter fashion pada saat itu dipelopori oleh Coco Chanel, gaya Flapper membuat para
perempuan terlihat muda dan kekenakan, dengan rambut pendek, dada rata, dan pinggang lurus.

Model pakaian dengan gaya flapper yaitu lurus lepas, menanggalkan lengan dan garis
pinggang. Mengunakan stocking sutra sebagai ganti kaos kaki. Trend yang terkenal pada periode
ini adalah penggunaan jubah dan sepatu hak tinggi (5-8 cm). Untuk potongan rambut, gaya yang
popular adalah bob, potongan eton, single bob, dan bergelombang. Topi yang digemari pada era
ini adalah topi dengan model lonceng. Perhiasan masih tetap menggunakan tema Art Deco. Pada
era ini, make up yang digunakan ringan dan dapat diterima. Warna lipstick yang trend adalah
merah maroon dan orange tua. Penggunaan eyeliner yang tebal menjadi sangat popular pada era
ini.

C. Tahun 1940-an
Era ini merupakan era Perang Dunia II. Fashion baru muncul dengan penggunaan banyak
kancing pada jaket dan penyederhanakan panjang rok, gaya ini berlanjut hingga 1945. Siluet
fashion pada era ini menjadi lebih spesifik, tidak lebar dan tidak menggunakan banyak kain pada
decade sebelumnya. Rok menjadi lebih pendek dengan model lonceng.

Tren lain yang populer adalah penggunaan rok pensil sepanjang lutut dengan blus simpel
dan stoking. Sepatu yang digunakan adalah model Mary Janes atau Wedge Heels. Untuk aksesoris,
para wanita menggunakan scarf yang diikatkan dibagian atas depan dan disimpulkan ke dagu.
D. New Look (1950)
Pada februari 1947, Dior meluncurkan koleksi fashion pertama mereka, dan berhasil
menjadi trend pada era ini. Bentuk lengan menjadi speseifik, rok menjadi lebih panjang hingga
betis, rok lebar, dada yang lebar dan pinggang yang kecil.

E. Tahun 1960-an
Pada era ini, Mary Quant menjadi took pakaian paling terkenal, London menamakannya
Bazaar. Model fashion yang diusungnya adalah model rok yang sangat pendek. Akibat rok mini
sangat popular, para desainer mengembangkannya dan menggabungkannya dengan gaya Mood
Look.

F. Tahun 1970-an
Pada era ini, hot pants dan celana panjang lonceng menjadi sangat popular. Sepatu yang
datar juga menjadi trend pada saat ini. Gaya ini menjadi sangat populer setelah muncul dalam
film ‘Saturday Night Fever’ yang dimulai oleh John Travolta. Yaitu Disco Look, lengkap dengan
setelan untuk laki-laki dn selendang rayon untuk perempuan. Penggunaan jeans berumbai, kaos tie
dye, dan blus petani mexico menjadi sangat popular. Di Inggris dan Amerika dari 1972-1974, trend
fashion terinspirasi oleh bintang Glam Rock seperti David Bowie, Roxy Music dan Marc Bolan.
Perempuan menggunakan pakaian dengan garis pinggang yang tinggi, celana panjang satin/denim,
gaun beludru antik, hot pants satin, bra dengan hiasan dan kadangkala menggunakan selendang
kulit unta yang diikat ke kepala.

Sementara pada pertengahan 1970-an, model celana dengan pinggul besar digantikan
menjadi celana jeans high-waisted dan celana panjang yang lebar. Di Inggris, muncul trend
penggunaan sepatu boot untuk laki-laki dan perempuan. Pengaruh fashion yaitu pakaian petani,
dipopulerkan oleh Yves Saint Laurent. Pola bunga dan tumbuhan menjadi trend, gaun yang
bertingkat-tingat dan kemeja ketat. Diakhir tahun 1970-an, fashion dengan garis leher yang lebar,
kemeja berkerah menjadi popular, penggunaan jumpsuit yang beresleting menjadi trend dan
inspirasi, desain celana jeans, celana pipa, dan celana lukis kembali menjadi popular.
G. Tahun 1980-an
Opera sabun “Dinasty” mempunyai pengaruh yang besar pada fashion perempuan tahun
1980-an. Perempuan dan laki-laki menggunakan kaos yang sobek dan ketat. Laki-laki
menggunakan power suit. Nama brand yang popular pada abad ini adalah Ralph Lauren dan Calvin
Klein. Tali kepala menjadi trend pada saat ini, trend lainnya yaitu celana panjang dan rok mini,
sangat pendek dan lebar, terinspirasi dari rok pemandu sorak di Amerika.

Make-Up pada era ini mencolok dengan warna cerah seperti biru, merah, hijau, orange
untuk kelopak mata. Gaya rambut besar dan eksentrik mulai populer dikalangan artis film dan
musik. Anting-anting menjadi sangat populer pada era ini. Perempuan mengunakan perhiasan
tidak hanya untuk kecantikan, tetapi juga sebagai lambang kemakmuran dan kekuatan.

H. Tahun 1990-an
Era ini, Band populer seperti Nirvana dan OASIS menjadi trend setter fashion. Meski
begitu, era ini merupakan era terburuk dalam hal fashion. Celana jeans, kaos, dan perpaduan baju
motif kotak-kotak lebar menjadi ciri identik busana pada era ini.

I. Tahun 2000
Awal tahun 2000-an dikenal dengan trend serba silver, nuansa futuristik namun tetap
glamor menjadi awal trend fashion pada abad ini.

Pertengahan tahun 2000-an, dikenal dengan emo style. Gaya yang serba gothic, hitam,
eye shadow hitam, dengan ciri khas rambut luru kesamping yang hampir menutupi mata.
Setelah Emo style menjadi trend, muncul trend baru yang disebut indie. Gaya berbusana
Indie terkenal dengan celana jeans pensil ketat, perpaduan celana pendek dan sepatu, kaos
berbentuk V-neck, sweater kedodoran, perpaduan retro,vintage, sepatu canvas dan lain
sebagainya.
SUMBER BACAAN
http://e-journal.uajy.ac.id/1651/3/2TA12489.pdf
https://en.wikipedia.org/wiki/1980s_in_fashion
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/194608291
975012-ARIFAH/2005__Sejarah_%26_Perkemb_Mode_Busana__19_Juli_2005_.pdf

Anda mungkin juga menyukai