Anda di halaman 1dari 2

Rok adalah sejenis pakaian dengan bentuk pipa atau kerucut yang cara pemakaiannya dimulai

dari pinggul dan menutupi sebagian atau seluruh bagian kaki. Berbeda dengan celana, bagian
dari rok tidak dibagi menjadi bagian kaki kiri dan bagian kaki kanan tetapi langsung menjadi
satu bagian yang menutupi sebagian atau seluruh bagian kaki. Biasanya pakaian ini dipakai
oleh wanita, meskipun di beberapa budaya ada juga yang digunakan oleh kaum pria seperti di
Skotlandia.
Rok pertama kali dikenalkan luas oleh Mary Quant, wanita kelahiran Kent, Inggris. Dia adalah
seorang fashion desainer. Pada Tahun 1955, dia bersama suaminya Alexander Plunkett Grene
membuka toko khusus pakaian bernama Bazaar.

Kehadiran rok mini sebenarnya adalah modifikasi fashion murni dari rok biasa, yang pada tahun
1958 makin memendek. Alasan utamanya, katanya "..biar bisa lari kalo ngejar bis." Pada tahun
1960, trend ini makin menggema. Dan tidak sedikit gaya ini menjadi rebutan hak paten para
desainer Inggris. Dan ini hal yang biasa dalam dunia fashion.

Kemudian pada 1960, atas dasar kecintaannya pada mobil hariannya, dia menamai persis
penemuan fashionnya seperti nama pabrikan pembuatnya, "Mini". Dan pada akhir 1960an, dia
juga merupakan salah satu orang yang menemukan tren fashion 'hot pants' (Celana panas?
seksi maksudnya).
Trik Cara untuk membuat pola sebuah rok yaitu rok lipit hadap adalah suatu hal yang mudah di
dunia jahit menjahit. Membuat pola adalah langkah pertama bagi para penjahit untuk
melangsungkan dan mengerjakan sebuah design. Rok lipit itu sendiri sering di pakai oleh siswa
SLTP yang di pakai sebagai seragam sekolah.
perkembangan berbagai jenis rok itu sendiri tidak lain dari perkembangan fashion itu sendiri,
yang menampakkan ciri khas dan spesifikasi sangat kental sejak tahun ’20-an. Perkembangan
fashion dari dekade 30-an, untuk menelusuri jejak sejarah Tidak ada salahnya mengisi
pengetahuan kita tentang produk-produk klasik yang antik dan tak pernah mati ini?

pada tahun 1930

Kolapsnya pasar modal pada 1929, membagi warga Amerika menjadi kalangan “haves” dan
“have nots”. Saat itu, barang-barang (termasuk pakaian) diciptakan secara massal,
menimbulkan penggunaan bahan sintetis yang mudah dicuci. Saat itu, menonton film
merupakan hiburan yang paling populer. Tak heran bila keglamoran industri film yang kerap
diwakili oleh penampilan para bintang film, menginspirasikan sejumlah model busana. Di
antaranya bahan bunga-bunga dan rok-rok yang panjang melambai. Selain itu, muncul model-
model glamor lain, seperti busana berpotongan panjang dan gently flowing, bulu-bulu binatang,
mantel tanpa lengan, selendang dan hiasan pita-pita. Pada era ini, B.F. Goodrich mengenalkan
pemakaian zipper (resleuting) yang semakin populer dari masa ke masa. Dan penggunaan
platform shoes (itu lho, cikal bakal sepatu berhak super tebal, yang gemar dipakai oleh si ‘Baby
Spice’ Emma Bunton) juga pertama kali diperkenalkan oleh desainer Salvatore Ferragamo.
Selain memunculkan fenomena sepatu “Spectator”, dekade ’20-an juga menandai penggunaan
bahan plastik sintetis bernama nilon, yang digunakan sebagai bahan dasar stoking yang
washable dan easy-care synthetic. Di tahun ini, untuk pertama kalinya Amerika mengenal
pakaian yang bersifat i>well-made, well-cut dan well-priced.

Pada tahun 1940

Menyusul keprihatinan yang membelit akibat Perang Dunia (PD) II, jumlah material yang biasa
digunakan di sejumlah garmen mulai dibatasi. Para desainer dikenakan tugas patriotik untuk
membuat baju yang pantas dipakai selama bermusim-musim dengan bahan seminimal
mungkin. Karena itu, rok mulai diperpendek. Lipatan dan kancing dikurangi, dan saku-saku
lenyap. Banyaknya wanita yang menggantikan posisi pria di kantor-kantor, membuat busana
pria ditransformasikan menjadi busana wanita. Popularitas sepatu tumit tinggi digantikan oleh
sepatu tumit rendah yang lebih nyaman dikenakan untuk beraktivitas. Hal ini berimbas pada
reputasi Amerika yang–setelah PD II berakhir, berkembang menjadi salah satu pusat
sportswear terbesar di dunia. Pada era ini, muncul trend zoot suit (pakaian yang terdiri dari
stelan jaket-jaket berukuran super besar dan celana panjang baggy). Sebagai simbol dari post-
war freedom, muncul fenomena kaos-kaos warna terang dengan gambar flora-fauna, buah-
buahan dan wanita cantik. Garis-garis pada bikini dibuat lebih seksi, terinspirasi dari percobaan
nuklir di South Pacific at Bikini Atoll. Pada akhir ’40-an, para wanita mulai mencoba
mengenakan rok yang lebih panjang dan “penuh”, plus blus-blus bergaris feminin.

Pada tahun 1950

Terbebas dari tekanan selama PD II, fashion mulai menjadi lebih kreatif. Kaum wanita masa ini
menginginkan busana yang menonjolkan nuansa anggun, sophisticated dan sex appeal
mereka. Adalah Lana Turner yang memulai tren pointed bras (bra kerucut, yang pernah dipakai
Madonna dalam salah satu konsernya di tahun 80-an) dan twin sets. Pada era ini, garis-garis
seksi bikini yang dinilai semakin seronok, mulai menciptakan polemik. Berhubung semakin
banyak rumah tangga yang memiliki TV-set, muncul ikon kebudayaan pop James Dean yang
memunculkan fenomena “teen rebel look”. Era ini juga mengawali eksistensi poodle skirts (rok
berbentuk “balon” yang ujungnya dihiasi aplikasi berbentuk anjing pudel), sepatu sandal,
Letterman’s Jacket dan kacamata berbentuk mata kucing yang item paling populer di sejumlah
SMU.

Anda mungkin juga menyukai