Deskripsi Pembelajaran
Lingkup pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
memahami ekosistem mode dan overview fashion industry, gaya, dan selera sesuai dengan
perkembangan fashion dan trend, dan memahami karya desainer dan konsep sustainable fashion (dunia
industri dan perkembangan mode)
Capaian Pembelajaran
Pakaian merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh manusia untuk melindungi tubuh dari
cuaca dingin dan terik matahari. Akan tetapi, fungsi dari pakalan tidak hanya berhenti di sana.
Perkembangan teknologi telah membuat pakaian memiliki nilai lebih dibanding hanya dengan sebagai
alat pelindung diri. Pakalan telah menjadi tren yang secara dinamis terus berubah sepanjang waktu. Hal
ini menyebabkan budaya belanja makin meningkat demi memenuhi kebutuhan bergaya dengan busana.
Makin meningkat budaya belanja, makin meningkat pula produksi busana yang pada akhirnya
meningkatkan kuantitas limbah dari produksi industri busana. Oleh karena itu, sustainable fashion hadir
sebagai solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan dari dampak berbahaya yang dihasilkan oleh
industri ini. Simak bab ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenal perkembangan fashion dan tren serta
pemahaman tentang sustainable fashion.
A. Ekosistem Mode dan Overview Fashion Industry, Gaya, dan Selera Sesuai dengan
Perkembangan Fashion dan Tren
Fashion merupakan kombinasi atau perpaduan dari style dengan desain yang cenderung dipilih,
diterima, digemari, dan digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai upaya mendapatkan kenyamanan
dan membuat penampilan terlihat lebih baik. Pakaian dahulu dianggap sebagai kebutuhan pokok saja.
Akan tetapi, lambat laun pakaian berkembang menjadi sebuah tren gaya hidup. Ekosistem mode, gaya,
dan selera pada akhirnya akan terus berubah secara dinamis mengikuti perkembangan fashion dan tren
yang ada.
Benua Eropa dan Amerika dikenal sebagai kiblat tren berbusana yang sangat populer di dunia.
Perkembangan fashion dari era ke era juga dipengaruhi oleh banyak hal termasuk fenomena-fenomena
sosial, politik, dan budaya yang terjadi pada masa itu. dijelaskan perkembangan fesyen dan tren dari era
ke era.
B. Memahami Karya Desainer dan Konsep Sustainable Fashion (Dunia Industri dan
Perkembangan Mode)
Sustainable fashion merupakan sebuah konsep dan pola pikir yang bertanggung jawab dengan
mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi pada keseluruhan daur hidup pakaian
yang meliputi aspek praproduksi, proses produksi, distribusi, dan pascaproduksi. Fokus utama dari
konsep sustainable adalah meminimalisasi dampak negatif dari operasional bisnis terhadap lingkungan
serta meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan pelaku bisnis dan masyarakat pendukungnya.
Sustainable fashion sering dikaitkan dengan slow fashion dan merupakan solusi dari fast fashion.
Fast fashion merupakan istilah dalam mempresentasikan fenomena industri fashion yang cepat
berubah mengikuti tren dan tingkat konsumerisme pasar tinggi mengakibatkan laju roda produksi
bergerak cepat dengan mengeksploitasi sumber daya yang tersedia. Industri fast fashion menekankan
pada konteks biaya murah, fleksibilitas dalam konsep desain dan kualitas, serta kecepatan dalam
memenuhi permintaan pasar. Fast fashion sangat berdampak buruk bagi lingkungan. Hal ini karena
perubahan tren yang sangat cepat dan kualitas produk yang tidak baik mengakibatkan masa pakai
produk fesyen terbilang singkat. Pada akhirnya, pakaian yang sudah tidak terpakai akan menjadi limbah.
Limbah produksi juga bukan hanya berasal dari pakaian yang sudah tidak terpakai lagi, tetapi meliputi
seluruh hasil limbah selama siklus produksi hingga menjadi barang jadi.
Adapun slow fashion merupakan sebuah konsep yang mempromosikan nilai-nilai keberlanjutan
dan etis dalam memproduksi atau mengonsumsi produk fashion. Gerakan gerakan ini meliputi mendaur
ulang pakaian atau kain sisa produksi, mendesain ulang, memberi produk dari produsen kecil menengah,
membeli pakaian bekas, meminimalisasi budaya konsumtif, menghargai lingkungan, dan menjunjung
tinggi nilai-nilai etis. Salah satu prinsip yang ditawarkan pada konsep slow fashion ialah mendesain ulang
atau mendaur ulang produk agar keberlanjutan daur hidup pakaian menjadi lebih lama. Sebagai contoh,
kain perca sisa produksi dapat dimanfaatkan untuk menjadi produk lain dibanding dengan harus
berakhir menjadi sampah.
Konsep dari sustainable fashion ini juga harus dipahami dan diterapkan oleh desainer pakaian.
Desainer merupakan salah satu aktor dalam pembuatan produk fesyen sehingga perannya dalam
menciptakan produk yang sustainable sangat dibutuhkan. Di bawah ini merupakan konsep-konsep
sustainable fashion yang harus dipahami oleh para desainer dalam menciptakan produk fesyen yang
sustainable.
1. Ethical Fashion
Seorang desainer harus memahami dan memperhatikan tentang pakaian yang etis. Ethical
fashion mengacu pada pakalan yang mempertimbangkan dampak produksi dan perdagangan
terhadap lingkungan dan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan pakaian, Seorang fesyen
desainer juga harus berupaya untuk mengurangi limbah dalam proses produksinya dan
memanfaatkan limbah produksi untuk barang lain. Tidak hanya itu, kondisi pekerja di industri ini
juga harus diperhatikan. Isu tentang sweatshop pada pabrik garmen yang menempatkan
pekerjanya pada tempat yang kurang layak dengan tuntutan yang tinggi dan upah di bawah
standar. Oleh karena itu, ethical fashion juga berfokus pada keadilan sistem upah dan kondisi
tempat kerja.
2. Eco Label
Eco label atau label ramah lingkungan dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sustainable
fashion. Hal ini dapat memudahkan konsumen untuk mencari pakaian yang diproduksi secara
ramah lingkungan. Ada beberapa istilah yang digunakan untuk label pakaian ramah lingkungan,
yaitu eco, green, natural, organic, dan sustainable. Akan tetapi, beberapa masyarakat
berpendapat bahwa pencantuman label tidak cukup transparan, apakah industri fesyen benar-
benar menggunakan bahan ramah lingkungan atau bebas sweatshop. Oleh karena itu,
diperlukan sertifikasi dari organisasi yang terpercaya, seperti Fair Trade, SA8000, The WWW,
The Carbon Trust, dan The Oeko-Tex 100.
4. Timeless
Salah satu kriteria sustainable fashion adalah timeless. Timeless diartikan sebagai pakaian yang
dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, seorang fesyen desainer tidak
memproduksi pakaian berdasarkan tren atau musim, tetapi berdasarkan kualitas. Fesyen
desainer juga harus menunjukkan bagaimana padu padan pakaian sebagai alternatif penampilan
yang dibutuhkan konsumennya. Padu padan fesyen saat ini juga menjadi tren bisnis ritel dan
menjadi keharusan untuk meningkatkan layanan pelanggan dan meningkatkan penjualan.