Anda di halaman 1dari 4

1900-an La Belle Epoque

La Belle poque, yang berarti "era yang indah", menggambarkan periode mode Eropa antara tahun 1890 dan
pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914. Juga disebut "Zaman Keemasan yang Hilang" selama Perang Dunia I,
karena orang-orang melihat ke belakang dengan penuh kasih pada apa yang mereka rasa telah hilang selamanya.
Selama masa Jahnke ini, orang kaya dan istimewa sejak lahir mengalami masa kesejahteraan dan kenyamanan
ekstrem yang memungkinkan mode baru berkembang. Siluet mode wanita berubah berkali-kali selama era tersebut,
dan hal baru mode datang dan pergi dengan cepat.

Era tersebut ditempatkan dari berakhirnya perang Prancis-Prusia pada tahun 1871 hingga pecahnya Perang
Dunia 1 pada tahun 1914. Tahun-tahun terkenalnya adalah 1890 hingga 1915, yang menempatkannya sebagai
"subkategori" dalam era mode Edwardian. Terjadi selama era Republik Ketiga Prancis, itu adalah periode yang
ditandai dengan optimisme, perdamaian regional, kemakmuran ekonomi, kekuatan kerajaan kolonial, & inovasi
teknologi, ilmiah, & budaya. Iklim pada masa itu, terutama di Paris adalah iklim seni yang berkembang dengan
karya sastra, musik, teater, seni visual diciptakan dan diakui di seluruh dunia. Haute couture Paris terutama
bertanggung jawab atas munculnya tren yang dengan cepat dipelajari dan ditiru di seluruh dunia Barat. Mode pada
periode itu termasuk setelan Edwardian dan tampilan "Gibson Girl", yang terakhir dengan blus berornamen penuh
dengan pin tucks, lipit, applique, sisipan renda dan fagoting yang dikenakan dengan rok bertanduk seperti terompet,
semuanya dirancang untuk mereka yang aktif. , wanita emansipasi.

Siluet Edwardian, yang terinspirasi oleh desain Paul Piret, menampilkan lingkar pinggang kerajaan dan
siluet korset ramping, garis leher bulat décolleté, dan perhiasan mewah. Asesorisnya termasuk payung, dompet kecil
seperti tas dekoratif, dan topi bertepi lebar mewah yang dihias dengan pita dan bulu. Selendang abad ke-19
digantikan oleh paletot, casaque, dan mantelet yang terdengar eksotis. Warna-warna cerah, lengan mengembang,
lingkar pinggang berkerut, kain mewah, pinggiran, hiasan manik-manik dan bulu – serta anjing mainan kecil dengan
kalung anjing berhias – semuanya digemari.

Edwardian sangat bergantung pada produksi massal, sementara "La Belle Epoque" sebagian besar
dirancang khusus & dibuat khusus, meskipun mereka menggunakan bahan yang diproduksi secara massal. Selama
dekade ini mode hanya sedikit mengalami perubahan. Perubahan sosial menjadi makin nyata. Wanita yang
berpikiran lebih bebas terbuka mengembangkan ‘new woman’. Wanita menempuh studi sampai universitas dan
sekolah tinggi, memasuki dunia profesional da ikut olah raga aktif seperti bersepeda, tenis dan golf. Mereka
mendukung kampanye: wanita punya hak pilih (dalam pemilihan umum).
A. Bentuk Pakaian
Pemilihan pakaian pada masa La Belle Epoque mencakup berbagai macam pakaian mulai dari
pakaian sehari-hari, pakaian kerja yang disesuaikan hingga gaun malam & formal yang rumit. Merupakan
puncak mode di perancis pada saat itu dilihat berdasarkan kelas/kasta yaitu kelas atas diikuti kelas
menengah dan kemudian kelas sosial bawah. Pakaian pada masa ini tidak mengalami banyak perubahan
dari masa sebelumnya. Penggunaan korset kaku dan ketat merupakan syarat dasar untuk menghasilkan
tubuh yang modis. Dengan busana yang terdiri dari hiasan penuh yang melambangkan kekayaan dan
tingkat sosial. Pakaian wanita sangat feminism dan tidak praktis atau ribet dikarenakan kalangan atas tidak
mengenal busana siap pakai.
Penampilan yang digemari oleh kaum edewardian yaitu wanita yang matang dan montok,
memiliki wajah bulat dengan kesan tenang, sedikit angkuh atau tidak bersemangat, dan tidak terlalu banyak
menggunakan riasan wajah/make up.
Bentuk tubuh wanita yang popular pada masa ini disebut “lengkungan Yunani” atau pigeon
breasted bosom (dada manuk) atau pouter pigeon(dada merpati). Bagian dada secara berlebihan didorong
ke depan dengan agak rendah. Wanita memiliki pinggang yang ramping karena ditarik sekecil-kecilnya dan
dimasukkan dalam korset yang dikakukan dengan penguat dan diikat kuat dengan tali sehingga panggul
menjadi sangat membulat dan mengembang. Bagian panggul mengembang penuh sampai belakang. Busana
wanita pada masa ini memiliki siluet s.
Detail dan hiasan pada wanita memakai hiasan yang beragam yang merupakan symbol status,
sehingga dipakai pada bahu, pinggang, dan bagian bawah gaun. Hiasan-hiasan tersebut anatara lain, renda,
bordiran, manik-manik atau boric, bunga, pita, tule, dan opnaizel. Pada akhirnya terdapat sedikit perubahan
gaya berpakaian wanita yaitu lebih praktis dan tidak rumit, masih dengan penuh hiasan (jaket gaya tailored
yg dipadukan rok). Dengan panjang rok sedikit lebih pendek, masih sampai ke lantai tetapi tidak lagi
menyered. Setelan tersebut dipakai bersama blus sederhana, bahkan beberapa wanita mamakai kerah tinggi
dan dasi pria. Sikap liberal mempengaruhi bidang intelektual dan seni, hal ini juga tercermin pada busana
dan cara berpakaian.

Tr

Ten mode bagi pria dari awal 1900-an mantelpanjang lutut, gaya dominan. Selama perjalanan
ataukegiatan di luar ruangan lainnya, laki-laki mengenakan jaket wol berat, lipit di bagian depan dan
belakang, diikat dengan sabuk yangcocok. Kemeja informal yang populer adalah kemeja bergaris. Kemeja
pria yangditandai dengan kerah tinggi dan kaku. Dasi jugabagian dari pakaian informal. Mantel lounge dan
untuk pertemuan sosial dan makan malam, cocok dengan kemeja putih.Sebuah pakaian formal tidak
lengkap tanpa dasi.Busana formal malam ditandai dengan dasi kupu-kupu putih. Kapan saja hari pakaian
resmi digunakan,termasuk pagi hari menggunakan mantel disertaidengan rompi tinggi kancing, single
breasted.
Topi sebagai aksesoris lebih populer sebagai bagian daripakaian untuk pria kelas atas. Topi kelas
atas adalahumum di antara gaya-gaya lain seperti topiHomburg, yang memiliki mahkota (crown)
tinggidengan lekukan dalam melintang padapertengahannya, sepotong ban dari bahan warnagelap di
jahitkan sekeliling dasar dari mahkotanya.gaya di tahun 1900 juga termasuk topi bowler, yang memiliki
mahkota bulat dengan pinggiran kurva danmelengkung indah pada sisinya dan terbuat dari bahanyang
lembut. Selama musim panas, laki-lakimengenakan topi jerami pendayung, yang datar, dandihiasi dengan
pita di sekitar mahkota.

B. Garis Desain
Garis desain pakaian pada masa La Belle Epoque 1900-an, yaitu gaun bergaris lurus dan rok lurus
yang ramping modern pertama pada saat itu. Garis pada korset yang lebih ramping menciptakan
keseluruhan visual, tetapi tujuannya adalah untuk menekankan putaran, sensualitas pemakainya.
Kebanyakan wanita muda yang terlihat bagus dalam garis ramping panjang yang memeluknya. Pada pria
garis desain juga berupa setelan jas dengan garis lurus.

C. Bahan Pakaian
Bahan pakaian pada masa La Belle Epoque ini terbuat dari serat alam seperti kain berbahan katun,
linen, wool(terkhusus pada baju luar/jas), sutera(terkhusus pakaian malam) dan sifon. Selain itu terdapat
pula bahan Organdy, batist atau poplin opak dan juga bahan setengah berat yang dapat dilihat pada rok dan
setelan. Motif pada pakaian berupa motif yang berukuran kecil, terdapat motif bunga, dan polkadot yang di
bordir. Bahan seperti linen, beludru, dan wol digunakan untuk busana sehari-hari. Pada pria sendiri jas dan
celana yang terbuat dari bahan wol biasa di gunakan untuk berolahraga di tahun 1900-an.

D. Warna Pakaian
Pemilihan warna pada masa La Belle Epoque untuk wanita yaitu warna-warna cerah. Pada siang
hari menggunakan warna putih, coklat, hitam, biru muda, dan abu-abu. Sedangkan pada malam hari,
pemilihan warna pada gaun malam yaitu warna polos cerah yang memiliki kesan lembut. Hitam secara
tradisional menjadi warna berkabung, tetapi Jeanne membuatnya modis dengan memadukannya dengan
lapisan warna-warni & hiasan border. Salah seorang desainer Paquin menikmati penggunaan warna dalam
desain & pandai menggabungkan warna & kain yang kontras. Warna yang sering di gunakan pada busana
sehari-hari yaitu warna pastel gelap atau pucat, seperti merahmuda, biru atau ungu muda. Pada pria warna
pada pakaian biasanya menggunakan warna-warna gelap seperti hitam, abu-abu, coklat, dan lain sebaginya.

Daftar Pustaka

lifehackk.com. (2018). The Belle Époque "Beautiful Age”. https://id.lifehackk.com/50-the-belle-epoque-


beautiful-age-1221300-8943

fashionera.com. (24 Juli 2021). La Belle Epoque 1890-1914 Fashion History. Edwardian Fashion.
https://fashion--era-com.translate.goog/la_belle_epoque_1890-1914_fashion.htm?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en-US&_x_tr_pto=op,sc

silhouettescostumes.com. 1899-1914 La Belle Epoque. https://silhouettescostumes-com.translate.goog/the-


eras-we-build/1899-1914-la-belle-epoque/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en-US&_x_tr_pto=op,sc

Sanes, Hikmah Bin. (31 Maret 2012). https://www.scribd.com/doc/87457052/BAB-I-baru

Anda mungkin juga menyukai