ASH-SHIDDIEQY (1904-1975 M)
Untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pemikiran Hukum Islam Modern
Disusun oleh
Jl. Nakula Sadewa, KembangArum, Duku, Kec.Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah
50722
Abstrak
Fiqh Indonesia yang menjadi tema pemikiran hukum Hasbi sepanjang tahun 1940-an sampai
1975, merupakan icon dan usaha pertama (pioneer) meretas hukum Islam dalam konteks
merespon kebijakan pembangunan Negara. Dengan dilatarbelakangi oleh adanya penilaian
(kritik) dari Soekarno bahwa pemikiran hukum Islam kurang memiliki respon atas
permasalahan-permasalahan social kemasyarakatan maka hadirnya fiqh Indonesia yang digagas
Hasbi sebenarnya bermaksud merumuskan ketetapan fiqh dari hasil ijtihad yang lebih cocok
dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, agar fiqh tidak menjadi barang asing dan diperlakukan
sebagai barang antik. Dalam pandangan penggagasnya, hukum Islam harus mampu menjawab
persoalan-persoalan baru, terutama dalam segala cabang dari bidang muamalah yang belum ada
ketetapan hukumnya. Hukum (fiqh) juga harus mampu hadir dan berpartisipasi dalam
membentuk gerak langkah kehidupan masyarakat. Sampai di sini terlihat bahwa Hasbi memaknai
hukum Islam dalam bingkai law as a tool to social engineering(hukum dijadikan sebagai sarana
rekayasa sosial).
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shiddieqy, Hasbi. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang
Kusdar. 2007. Dinamika Fiqhi Di Indonesia (Telaah Historis Lahirnya Fiqhi Ke
Indonesiaan. Jurnal Mazahib (Vol. IV, No. 2, Desember)
Hasbi Ash-Shiddieqy, TM. 1975. Dinamika dan Elastisitas Hukum Islam. Jakarta:
Tintamas
Hasbi Ash-Shiddieqy, TM. 1975. Fiqhi Islam Mempunyai Daya Elastis, Lengkap,
Bulat dan tuntas. Jakarta: Bulan Bintang
Hasbi Ash-Shiddieqy, TM. 1973. Syari’at Islam Menjawab Tantangan Zaman.
Jakarta: Bulan Bintang