4. Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan yang dikeluarkan oleh instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota.
1. Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama. Pengertian terpisah disini dapat diartikan
bahwa pekerjaan dapat dilaksanakan diluar perusahaan pemberi pekerjaan itu sendiri, tetapi
pekerjaan tersebut dilakukan terpisah dari kegiatan utama perusahaan pemberi pekerjaan.
2. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan
3. Merupakan kegiatan penunjang perusahaan pemberi kerja secara keseluruhan. Ketentuan ini
di lapangan sangat sulit menentukannya, karena pengertian kegiatan penunjang tidak dijelaskan
kriterianya dalam UU No.13 Tahun 2003, Misalkan dalam perusahaan garmen dan tekstil atau
sepatu dan lain-lain kegiatan penunjang yang dapat secara jelas dikualifikasinya misalnya
kegiatan pengamanan (Satpam), poliklinik bagi pekerja, pengankutan atau pengankutan barang,
kebersihan, kantin untuk karyawan, tetapi bagaimana dengan kegiatan pekerjaan yang lainnya.
4. Tidak menghambat proses produksi secara langsung. Ketentnuan ini pun tidak jelas, karena
tidak menghambat proses produksi secara langsung sangat interpretative.
Menyiapkan tim penyusun perjanjian kerja pemborongan
Point yang ini gw agak gak ngerti disuruh ngapain
Menyusun draf perjanjian pemborongan
CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN
Pada hari ini --------------------- tanggal ( -------- tanggal, bulan, dan tahun dalam huruf
------ ), bertempat di ( ---- nama tempat ---- ) yang beralamat di ( --- alamat lengkap --- )
telah diadakan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Pemborongan Pekerjaan
Bangunan ( ------------------------------- ), antara:
Pasal 1 PENUNJUKKAN
Pasal 2 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 3 HARGA KONTRAK BORONGAN
Pasal 4 PEMBAYARAN
Pasal 5 BEA MATEREI DAN PAJAK-PAJAK
Pasal 6 DENDA ATAS KETERLAMBATAN DAN KELALAIAN
Pasal 7 PENGALIHAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 8 PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 9 PERUBAHAN ATAS ISI SURAT PERJANJIAN
Pasal 10 PENUTUP