Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI ORGANISASI NONLABA

Menyusun Neraca Awal


Neraca atau menurut Standar Akuntansi Keuangan disebut laporan posisi keuangan adalah
laporan yang menunjukkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Kata posisi
dapat juga diartikan nilai (rupiah). Laporan posisi keuangan ini penjabaran dari persamaan
akuntansi yang telah dikenal, yaitu:
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Persamaan akuntansi di atas juga merupakan penjabaran dari potret suatu usaha. Kalau kita akan
memotret suatu usaha, maka yang harus dipotret secara skenario mengerucut seperti di bawah ini:
Sumber daya yang dimiliki entitas Dari mana sumber daya diperoleh
ASET: aset lancar, aset tetap, dll Pihak eksternal + Pihak internal (entitas sendiri)
Aset Kewajiban + Ekuitas

Persamaan dasar akuntansi ini berlaku untuk semua organisasi baik bisnis/komersiil,
pemerintahan, maupun nonlaba. Namun demikian, ada sedikit yang berbeda dari masing-masing
organisasi tersebut yaitu dalam hal ekuitas. Ekuitas adalah cerminan dari pihak internal (bagian
dari aset yang dimiliki oleh pihak internal). Dalam organisasi bisnis, ekuitas terdiri dari modal
saham (modal pemilik) dan laba ditahan. Sementara itu pada organisasi pemerintahan, ekuitas
adalah cerminan dari pemerintah dan hanya disebut ekuitas. Pada organisasi nonlaba, ekuitas
tidak ada yang memiliki sebab pendiri organisasi tidak memiliki kepentingan pribadi selain
memberikan layanan anggota atau masyarakat melalui organisasi nonlaba. Oleh sebab itu, ekuitas
pada organisasi nonlaba disebt sebagai aset bersih atau aset neto.
Terdapat dua jenis aset bersih, yaitu aset bersih tidak terikat/tidak ada pembatasan dan
aset bersih terikat/ada pembatasan. Aset bersih tidak terikat adalah sumber daya yang
penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali. Sedangkat aset bersih terikat adalah sumber daya yang
penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali. Pembatasan bisa bersifat permanen atau temporer. Dalam
PSAK No 45 yang telah dicabut tahun 2019 lalu mendefinisikan pembatasan permanen dan
temporer sebagai berikut:
Pembatasan permanen: pembatasan penggunaan sumberdaya yang ditetapkan oleh pemberi
sumberdaya yang tidak mengharapklan pembayaran kembali agar sumberdaya tersebut
dipertahankan secara permanen, tetapi entitas diperkenankan untuk menggunakan sebagian
atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lain yang berasal dari sumberdaya tersebut.
Pembatasan permanen terhadap aset seperti tanah atau karya seni yang diberikan un tuk
tujuan tertentu, untuk dirawat, dan tidak untuk dijual; atau aset yang diberikan untuk investasi
yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah
dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan
dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut
berasal dari hibah yang menjadi dana abadi.
Pembatasan temporer: pembatasan penggunaan sumberdaya oleh pemberi sumberdaya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar sumberdaya tersebut
dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan
tertentu. Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu:
invetasi untuk jangka waktu tertentu, penggunaan selama periode gtertentu di masa depan,
atau pemerolehan aset tetap dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto
yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan. Pembatasan temporer oleh pemberi sumberdaya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan atau
keduanya.
Pembatasan jenis aset neto di atas diatur secara rinci dalam PSAK No 45 yang telah
dicabut. Sebagai gantinya, ISAK No 35 yang menjadi rujukan intepretasi PSAK tidak mengatur
secara khusus jenis pembatasan aset neto.
Saat menyusun laporan posisi keuangan awal organisasi nonlaba, pemahaman terhadap
pembatasan aset neto menjadi kunci utama. Identifikasi setiap sumbangan (apapun bentuknya)
dengan menelusuri persayaratan yang diajukan oleh donatur.
Contoh kasus membuat neraca awal
Aryo seorang mahasiswa yang peduli terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan. Dia
berpendapat bahwa pemerintah belum berbuat banyak untuk pendidikan anak berkebutuhan
khusus dalam hal ini penyandang autisme. Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang
memengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Di
samping itu, autisme juga menyebabkan gangguan perilaku dan membatasi minat penderitanya.
Untuk itulah Aryo beserta beberapa teman dari Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran
membuat sebuah yayasan pendidikan penyandang autisme. Langkah-langkah yang telah
dilakukan Aryo dan kawan-kawan:
1. Mengurus berdirinya Yayasan Pendidikan Autisme Surabaya.
2. Membuat dan menyerahkan proposal penggalangan dana untuk diberikan kepada donatur
baik institusi maupun individu.
3. Menyiapkan kurikulum pendidikan usia dini anak autisme selama satu tahun masa pelajaran.
Hasil penggalangan dana mulai masuk dan terkumpul dengan kondisi sebagai berikut:
No Nama/Institusi Jumlah (Rp) Keterangan
1 Dosen-dosen FK, FB & Fpsi 35.000.000 Dalam bentuk uang tunai dan penggunaannya
bebas tanpa syarat
2 Ikatan Dokter Indonesia 50.000.000 Dalam bentuk uang tunai dan penggunaannya
cabang Surabaya bebas tanpa syarat
3 Perusahaan Farmasi Alat-alat Alat permainan dan modul untuk digunakan
permainan dan dalam terapi dan pembelajaran, tidak boleh dijual.
modul senilai
25.000.000
4 Perusahaan Dealer sepeda Sepeda motor Sepeda motor sumbangan ini harus digunakan
motor senilai untuk kepentingan opersional yayasan selama
20.000.000 umur ekonominya.
Diminta:
Pada tanggal 1 April 2020 ini Anda diminta menyiapkan laporan posisi keuangan Yayasan
Pendidikan Autisme.
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan per 1 April 2020, harus dianalisis lebih dahulu jenis
donasi/sumbangan yang diberikan donatur. Analisis untuk menentukan apakah sumbangan
tersebut terikat ada tidak terikat.
Hasil analisis:
No Nama/Institusi Bentuk Keterangan
1 Dosen-dosen FK, Uang tunai, 35.000.000 Uang tunai dapat digunakan bebas, berarti
FB & Fpsi sumbangan ini tidak ada persyaratan/ikatan
2 Ikatan Dokter Uang tunai, 50.000.000 Uang tunai dapat digunakan bebas, berarti
Indonesia cabang sumbangan ini tidak ada persyaratan/ikatan
Surabaya
3 Perusahaan Peralatan, 25.000.000 Oleh sebab peralatan yang disumbangkan
Farmasi harus digunakan oleh yayasan, maka
sumbangan ini termasuk dibatasi
penggunaannya/terikat
4 Perusahaan Peralatan, 20.000.000 Oleh sebab peralatan yang disumbangkan
Dealer sepeda harus digunakan oleh yayasan, maka
motor sumbangan ini termasuk dibatasi
penggunaannya/terikat
Hasil analisis ini menjadi masukan dalam menyajikan laporan posisi keuangan
Yayasan Pendidikan Autisme Surabaya
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 April 2020
Aset Kewajiban 0
Kas 85.000.000 Aset Bersih
Peralatan 45.000.000 Aset Bersih Terikat 45.000.000
Aset Bersih Tidak Terikat 85.000.000
Jumlah Aset 130.000.000 Jumlah Kewajiban&Aset Bersih 130.000.000

Pencatatan Transaksi
Transaksi yang terjadi dalam organisasi nonlaba sebagian besar sama dengan transaksi
organisasi bisnis. Transaksi yang berbeda dan sering terjadi adalah menerima donasi. Berikut
transaksi dan bagaimana mencatat/jurnal:
1. Menerima donasi dari donatur
Saat menerima donasi, lakukan analisis atau konfirmasi ke donatur terkait ada atau tidaknya
persyaratan dalam sumbangan yang diberikan. Jika donatur tidak memberikan syarat apapun
atau organisasi diperbolehkan menggunakan sumbangan untuk semua keperluan, maka
kategori donasi adalah tidak terikat. Jurnalnya:
Kas/Aset selain kas xxx
Pendapatan sumbangan (tidak terikat) xxx
(menerima sumbangan yang tidak ada persyaratan penggunaan dan waktu)
Apabila sumbangan dari donatur mengandung syarat penggunaan atau waktu, maka
jurnalnya:
Kas/Aset selain kas xxx
Pendapatan sumbangan (terikat) xxx
(menerima sumbangan yang ada persyaratan penggunaan dan waktu)
2. Menerima dan membayar kegiatan dalam rangka penggalangan dana (misalnya menggelar
pertunjukan konser musik untuk penggalangan dana):
Kas xxx
Pendapatan program/kegiatan A xxx
(menerima kas dari penjualan tiket pertunjukan)
Dalam menyusun laporan aktivitas, pendapatan program ini masuk ke aktivitas tidak terikat
sebab hasil penggalangan dana digunakan oleh organisasi secara bebas sesuai tujuannya.
3. Membayar beban manajemen dan umum
Beban manajemen dan umum terkait dengan keperluan organisasi secara keseluruhan
misalnya, beban utilitas, beban gaji pegawai, beban perlengkapan, beban depresiasi, dsb.
Beban utilitas xxx
Beban gaji xxx
Kas xxx
(membayar beban manajemen dan umum)
4. Membayar beban program
Beban program atau beban aktivitas adalah beban yang terkait dengan aktivitas khusus
organisasi nonlaba. Aktivitas khusus terkait dengan program-program yang dibuat oleh
organisasi nonlaba. Adapun jenis beban yang dikeluarkan bisa meliputi upah, perlengkapan,
sewa, dsb.
Beban program A xxx
Kas xxx
(membayar beban program A)
Pencatatan selanjutnya seperti halnya siklus akuntansi pada organisasi bisnis.
Relasi Antar Laporan
Laporan Aktivitas
Tidak Terikat Terikat Total
Pendapatan
Pendapatan Sumbangan XXX XXX XXX
Pendapatan Jasa XXX
Total Pendapatan XXX XXX XXX
Beban-beban
Beban Manajemen dan Umum XXX XXX
Beban Program A XXX XXX
Beban Program B XXX XXX
Total Beban (XXX) (XXX) (XXX)
Penambahan Aset Bersih XXX XXX XXX

Laporan Posisi Keuangan


Aset Kewajiban & Aset Bersih
Aset Lancar XXX Kewajiban
Aset Tetap XXX Kewajiban Lancar XXX
Aset Lain XXX Kewajiban Jangka Panjang XXX
Total Kewajiban XXX
Aset Bersih
Aset Bersih Tidak Terikat XXX
Aset Bersih Terikat XXX
Total Aset Bersih XXX
Total Aset XXX Total Kewajiban dan Aset Bersih XXX

Ilustrasi Kasus Siklus Penyelesaian Transaksi Organisasi Nonlaba


Ilustrasi ini melanjutkan kasus Yayasan Pendidikan Autisme Surabaya yang dibahas pada bagian
pembuatan neraca awal.
Selama bulan April terjadi transaksi dan kejadian sebegai berikut:
1. Membeli bahan habis pakai (spidol, kertas, lem, dsb) Rp 500.000
2. Menerima hibah sebuah ruko di Jalan Ngagel dari seorang pengusaha. Ruko tersebut harus
digunakan untuk kegiatan sekolah autisme. Penilaian aset menunjukkan: lahan Rp
50.000.000; bangunan Rp 40.000.000.
3. Membeli bangku, meja, karpet untuk ruang belajar dan terapi Rp 20.000.000.
4. Menerima uang pendaftaran dari para orang tua siswa Rp 15.000.000.
5. Meluncurkan program seminar autisme dengan narasumber dokter dari FK Unika Widya
Mandala. Hasil penjualan tiket seminar digunakan untuk menambah operasional yayasan.
Hasil penjualan tiket sebesar Rp 10.000.000
6. Membayar biaya sewa gedung dan konsumsi seminar autisme sebesar Rp 3.000.000.
7. Membayar biaya gaji pegawai Rp 2.000.000; Beban listrik dan air Rp 300.000.
8. Pada akhir bulan dilakukan penghitungan sisa persediaan bahan habis pakai yaitu senilai Rp
300.000.
Jurnal transaksi
No Keterangan Jurnal
1 Pembelian bahan habis pakai dicatat Bahan Habis Pakai 500.000
sebagai aset Kas 500.000
2 Penerimaan sumbangan ini adalah Tanah 50.000.000
terikat sebab donatur mengharuskan Bangunan 40.000.000
ruko digunakan untuk operasi Pendapatan sumbangan (terikat) 90.000.000
yayasan.
3 Pembelian bangku, meja, karpet Peralatan 20.000.000
termasuk dalam pembelian peralatan Kas 20.000.000
4 Uang pendaftaran dari orangtua Kas 15.000.000
siswa merupakan pendapatan jasa. Pendapatan Jasa 15.000.000
Pendapatan jasa ini masuk kategori
tidak terikat.
5 Yayasan meluncurkan program Kas 10.000.000
penggalangan dana dalam bentuk Pendapatan program seminar 10.000.000
seminar.
6 Beban sewa gedung dan konsumsi Beban program seminar 3.000.000
merupakan pengeluaran yang terkait Kas 3.000.000
dengan program seminar.
7 Beban gaji dan beban utilitas yang Beban gaji 2.000.000
dibayarkan ini merupakan jenis Beban utilitas 300.000
beban manajemen dan umum. Kas 2.300.000
8 Aktivitas stock opname bahan habis Beban bahan habis pakai 200.000
pakai akan menghasilkan pula beban Bahan habis pakai 200.000
bahan habis pakai.
500.000 – 300.000 = 200.000
(lihat transaksi pembelian bahan no 1)

Yayasan Pendidikan Autisme Surabaya


Laporan Aktivitas
Untuk Bulan Yang Berakhir 30 April 2020
Tidak Terikat Terikat Total
Pendapatan
Pendapatan Sumbangan - 90.000.000 90.000.000
Pendapatan Jasa 15.000.000 15.000.000
Pendapatan Program Seminar 10.000.000 - 10.000.000
Total Pendapatan 25.000.000 90.000.000 115.000.000
Beban-beban
Beban Manajemen dan Umum
Beban Gaji 2.000.000 - 2.000.000
Beban Utilitas 300.000 - 300.000
Beban Bahan Habis Pakai 200.000 - 200.000
Total Beban Manajemen dan Umum 2.500.000 - 2.500.000
Beban Program
Beban Program Seminar 3.000.000 - 3.000.000
Total Beban-beban 5.500.000 - 5.500.000
Penambahan Aset Bersih (Pendapatan – Beban) 19.500.000 90.000.000 109.500.000
Hasil akhir laporan aktivitas ini akan menambah saldo aset bersih di laporan posisi keuangan
awal (per 1 April).
Yayasan Pendidikan Autisme Surabaya
Laporan Posisi Keuangan
Per 30 April 2020
Aset Kewajiban & Aset Bersih
Kas 84.200.000 Kewajiban 0
Bahan Habis Pakai 300.000 Aset Bersih
Peralatan 65.000.000 Aset Bersih Tidak Terikat 104.500.000
Bangunan 40.000.000 Aset Bersih Terikat 135.000.000
Tanah 50.000.000 Total Aset Bersih 239.500.000

Total Aset 239.500.000 Total Kewajiban dan Aset Bersih 239.500.000


Berikut adalah Buku Besar Akun dan Oret-oretan Kasus Siklus Akuntansi di atas
KAS Pendapatan Sumbangan (Tidak terikat)
85.000.000 500.000 nol
15.000.000 20.000.000
10.000.000 3.000.000
2.300.000 Pendapatan Sumbangan (Terikat)
110.000.000 25.800.000 Saldo (K) 90.000.000
84.200.000 Saldo (D)

BAHAN HABIS PAKAI Pendapatan Jasa


500.000 200.000 Saldo (K) 15.000.000

300.000 Saldo (D)


Pendapatan Program Seminar
Peralatan Saldo (K) 10.000.000
45.000.000
20.000.000
65.000.000 Saldo (D) Beban Gaji
2.000.000 Saldo (D)
Bangunan
40.000.000 Saldo (D)
Beban Utilitas
300.000 Saldo (D)
Tanah
50.000.000 Saldo (D)
Beban Bahan Habis Pakai
200.000 Saldo (D)

Beban Program Seminar


3.000.000 Saldo (D)

Perhitungan Saldo Akhir Aset Bersih Tidak Terikat


Dari neraca awal 85.000.000
Penambahan dari
laporan aktivitas 19.500.000
Saldo Akhir 104.500.000

Perhitungan Saldo Akhir Aset Bersih Terikat


Dari neraca awal 45.000.000
Penambahan dari
laporan aktivitas 90.000.000
Saldo Akhir 135.000.000

Anda mungkin juga menyukai