Anda di halaman 1dari 25

081/PM-RSUMTR/VIII/2022

REV : 00

PEDOMAN PELAYANAN
INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN


TAHUN 2022

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN


DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN


NOMOR TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN,

Menimbang : a. bahwa agar pelayanan kesehatan di ICU Rumah Sakit


Umum Daerah Matraman dapat berjalan dengan baik, perlu
adanya Kebijakan tentang Pedoman Pelayanan Intensive
Care Unit (ICU);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a di atas, perlu ditetapkan Keputusan Direktur
tentang Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di
Rumah Sakit Umum Daerah Matraman.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
4. Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.01.04/I/1966/11 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di
Rumah Sakit
5. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit
Khusus Daerah;
6. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Matraman
Nomor 49 Tahun 2022 tentang Tim Intensive Care Unit
(ICU) di Rumah Sakit Umum Daerah Matraman.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MATRAMAN.

KESATU : Pedoman Pelayanan Intensive Care Unit (icu) di Rumah Sakit Umum
Daerah Matraman sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini.

KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
dilakukan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 27 Agustus 2022

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH MATRAMAN

DIENCE MEIDIANA MD

NIP. 196505102002122001
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah Kepada Allah SWT karena atas rahmat, hidayah serta
nikmat-Nya penyusun pedoman ini diberi kesempatan untuk berkarya sehingga dapat
menyelesaikan Pedoman Pelayanan ICU Rumah Sakit Umum Daerah Matraman.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Pedoman Pelayanan ICU Rumah Sakit Umum Daerah Matraman akan


digunakan dalam menjalankan kegiatan pelayanan ICU yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Matraman. Diharapkan dengan adanya pedoman ini dapat
meningkatkan pelayanan dalam hal pelayana ICU dan digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas tersebut.

Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak dalam
menyelesaikan buku panduan unit pengadaan.

Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku ini, kekurangan
ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan dalam
pengembangan Rumah Sakit ini.

Jakarta, 1 Agustus 2022

Penyusun

Tim Intensive Care Unit (ICU)

i
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………..2

A. Latar Belakang.........................................................................................................2

B. Tujuan Pedoman.....................................................................................................2

C. Ruang Lingkup Pelayanan......................................................................................2

D. Batasan operasional................................................................................................2

E. Landasan Hukum.....................................................................................................2

BAB II. STANDAR KETENAGAAN……………………………………………………………2

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia...........................................................................2

B. Distribusi Ketenagaan..............................................................................................2

C. Pengaturan Jaga.....................................................................................................2

BAB III. STANDAR FASILITAS………………………………………………………………..2

A. Denah Ruangan.......................................................................................................2

BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANA………………………………………………………..2

A. Alur Pelayanan ICU.................................................................................................2

B. Kriteria Pasien Masuk ICU......................................................................................2

C. Kriteria Keluar Pasien ICU.......................................................................................2

BAB V. LOGISTIK……………………………………………………………………………..2

A. Alat Kesehatan........................................................................................................2

B. Barang Inventaris.....................................................................................................2

BAB VI. KESELAMATAN PASIEN…………………………………………………………..2

A. Pengertian................................................................................................................2

ii
B. Tujuan......................................................................................................................2

C. Standar Pasien Safety.............................................................................................2

BAB VII. PENGENDALIAN MUTU…………………………………………………………..2

BAB VIII. PENUTUP…………………………………………………………………………..2

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan Intensif merupakan pelayanan perawatan yang saat ini sangat
diperlukan untuk dikembangkan di Indonesia yang bertujuan memberikan asuhan
bagi pasien dengan penyakit berat dan berpotensi reversible, memberikan asuhan
pada pasien yang memerlukan observasi ketat dengan atau tanpa pengobatan
yang tidak dapat diberikan di ruang perawatan umum, memberikan pelayanan
Kesehatan bagi pasien dengan potensi atau adanya kerusakan organ untuk
mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat dihindari pada pasien-pasien
dengan penyakit kritis.
Intensive Care Unit (ICU) RSUD Matraman sangat diperlukan guna
memenuhi kebutuhan pasien akan perawatan intensif. Pedoman pelayanan ICU ini
sebagai acuan bagi rumah sakit dalam melaksanakan pelayan ICU yang berkualitas
dan mengedepankan keselamatan pasien di rumah sakit, serta menjadi pedoman
dalam penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) ICU di RSUD Matraman.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum
1. Standarisasai pelayanan ICU di RSUD Matraman

Tujuan Khusus
1. Sebagai pedoman standarisasi sumber daya dan distribusi ketenagaan
2. Sebagai pedoman standarisasi fasilitas meliputi denah ruangan dan sarana
prasarana
3. Sebagai pedoman standarisasi tatalaksana pelayanan
4. Sebagai pedoman standarisasi logistik
5. Sebagai pedoman standarisasi keselamatan pasien
6. Sebagai pedoman standarisasi pengendalian mutu

1
C. Ruang Lingkup Pelayanan

Pelayanan ICU RSUD Matraman diberikan kepada pasien yang memerlukan


penanganan pasien yang mengalami gangguan medis, bedah dan trauma, atau
kondisi yang mengancam nyawa lainnya, sehingga memerlukan perawatan intensif,
observasi yang bersifat komprehensif dan perawatan khusus. Pasien yang
memerlukan penaganan ICU dapat berasal dari:

1. Pasien dari Instalasi Gawat Darurat


2. Pasien dari Ruang Rawat Inap

3. Pasien dari Kamar Operasi atau kamar Tindakan lain seperti kamar
bersalin

D. Batasan operasional
Batasan Operasional pedoman pelayanan ICU RSUD Matraman ini adalah:

1. Intensive Care Unit (ICU) adalah fasilitas atau unit yang terpisah, yang dirancang
untuk penanganan pasien yang mengalami gangguan medis, bedah dan trauma,
atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya, sehingga memerlukan perawatan
intensif, observasi yang bersifat komprehensif dan perawatan khusus.

2
2. Kualifikasi ICU RSUD Matraman merupakan pelayanan ICU Primer yang dapat
melakukan tatalaksana sebagai berikut:

- Resusitasi jantung paru


- Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan ventilasi mekanik
- Terapi oksigen
- Pemantuan EKG, Pulseoksimetri dan tekanan darah non invasive
- Pelaksanaan terapi secara titrasi
- Pemberian nutrisi enteral ndan parenteral
- Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh
- Fungsi vital dengan alat portable selama transportasi pasien gawat
- Kemampuan melakukan fisioterapi dada

E. Landasan Hukum
Sebagian acuan dan dasar pertimbangan dalam pelayanan ICU di rumah sakit
di perlukan undang – undang dan peraturan pendukung. Beberapa ketentutan
perundang – undangan dan peraturan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit
4. Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.01.04/I/1966/11 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan
Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit

3
5. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum
Daerah dan Rumah Sakit Khusus Daerah;
6. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Matraman Nomor 49 Tahun
2022 tentang Tim Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit Umum Daerah
Matraman.

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut adalah daftar kualifikasi SDM di unit kerja ICU, Adapun daftar
kualifikasi ketenagaan dapat dilihat dalam table dibawah ini:
No Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah Tenaga
1. Penanggung Dokter - Pelatiahan 1 orang
Jawab ICU Spesialis ACLS
Anestesiologi
2. Wakil Penanggung Dokter - Pelatiahan 1 orang

4
Jawab ICU Spesialis ACLS
Anestesiologi
3. Kordinator DIII - Pelatihan 1 orang
pelayanan Keperawatan Intensive
Dasar
- BTCLS
- Pelatihan
manajemen
rawat inap
4. Perawat DIII - Pelatihan 5 orang
Pelaksana Keperawatan Intensive
Dasar
- BTCLS

Selain SDM ICU di atas, tata laksana untuk pasien di ICU juga dibantu oleh
dokter jaga ruangan yang bekerja sama dengan dokter penanggung jawab pasien
serta tim ICU sehingga pelayanan ICU menjadi berkualitas dan mengedepankan
keselamatan pasien. SDM Pelayanan ICU diharuskan mengikuti Pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan guna mempertahankan dan meningkatkan
kompetensinya sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan distribusi tenaga di ICU RSUD Matraman berdasarkan shift.
Tenaga di ICU saat ini berjumlah 8 orang yang memegang tanggung jawab sebagai
berikut:
1. Penanggung Jawab ICU: 1 orang
2. Penanggung Jawab ICU: 1 orang
3. Kordinator Pelayanan: 1 orang
4. Perawat Pelaksana : 5 orang

C. Pengaturan Jaga

5
Pengaturan tenaga di ICU berdasarkan pengaturan jadwal dibawah ini:
1. Karyawan Non Shift:
Senin – Jum’at : 07.30 – 16.00
2. Karyawan Shift
Senin- Minggu
Shift I : 07.30 – 14.00
Shift II : 14.00 – 20.30
Shift III : 20.30 – 07.30
3. Dokter Anestesiologi siap 24 jam menangani kasus kegawatan ICU
4. Dokter spesialis konsulen siap 24 jam menangani kasus kegawatan ICU
5. Dokter jaga ruangan siap 24 jam menangani kasus kegawatan ICU
6. Tenaga perawat siap 24 melayani kasus ICU

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
Ruang ICU terletak pada lokasi yang tenang, aman, dan nyaman serta
memiliki aksesibilitas yang mudah dari sarana penunjang rawat inap
lainnya. Lokasi ICU terletak di Lantai 1, menjadi satu rangkaian dari rawat
inap dewasa RSUD Matraman.

6
Ruang Ruang
Ruby Mutiara

Ruang Ruang
Intan Biduri

Nurse Ruang ICU


Station

Pintu
Masuk

b. Standar Fasiltas

Standar sarana prasarana yang harus ada di ICU adalah sebagai berikut:

1. Ventilator
2. Suction Pump
3. Bed Site Monitor
4. Defibrilator
5. Infus Pump
7. Syringe Pump
8. Pulse Oksimetri

7
9. Tensimeter
10. Termometer
11. Ekg
12. Bed Pasien
13. Wastafel
14. Kamar Mandi

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Alur Pelayanan ICU

Pasien yang memerlukan pelayanan ICU dapat berasal dari:

1. Pasien dari Instalasi Gawat Darurat

8
2. Pasien dari Ruang Rawat Inap
3. Pasien dari Kamar Operasi atau kamar Tindakan lain seperti kamar bersalin

Alur Pelayanan ICU

B. Kriteria Pasien Masuk ICU

1. Kriteria pasien masuk ICU berdasarkan parameter objektif meliputi:

9
a. Tanda vital

- Nadi < 40 atau > 150 kali/menit


- Tekanan darah sistolik arteri < 80 mmHg atau 20 mmHg dibawah tekanan
darah pasien sehari-hari
- Mean arterial preassure < 60 mmHg
- Tekanan darah diastolik ateri > 120 mmH
- Frekuensi napas >35 kali/menit

b. Nilai Laboratorium

- Natrium serum < 110 mEq/L atau > 170 mEq/L


- Kalium serum < 2.0 mEq/L atau > 7.0 mEq/L
- PaO2 < 50 mmHgd.pH < 7.1 atau 7.7
- Glukosa serum > 800 mg/dl
- Kalsium serum > 15 mg/dl
- Kadar toksik obat atau bahan kimia lain dengan gangguan hemodinamik dan
neurologis

c. Radiografi/Ultrasonografi/Tomografi

10
- Perdarahan vaskuler otak, konfusio atau perdarahan subarachnoid
dengan penurunan kesadaran atau tanda defisit neurologis fokal
- Ruptur organ dalam, kandung kemih, hepar, varises esophagus atau uterus
dengan hemodinamik tidak stabil
- Diseksi aneurisma aorta

d. Elektrokadiogram

- Infark miokard dengan aritmia kompleks, hemodinamik tidak stabil atau gagal
jantung kongestif
- Ventrikel takikardi menetap atau fibrilasi
- Blokade jantung komplit dengan hemodinamik tidak stabil

e. Pemeriksaan Fisik (onset akut)

- Pupil anisokor pada pasien tidak sadar


- Luka bakar >10 % BSA
- Anuria
- Obstruksi jalan napas
- Koma

11
- Kejang berlanjut
- Sianosis
- tamponade jantung

2. Penerimaan pasien baru ICU

a. Sebelum menerima pasien, perawat ICU mempersiapkan bed ICU dan


semua peralatan yang diperlukan seperti oksigen, monitor dan lain-lain
sesuai kebutuhan pasien.
b. Dokter IGD / dokter yang merujuk melakukan serah terima kepada dokter
konsultan ICU atau dokter jaga ruangan dan perawat ICU.
c. Pasien diterima olah dokter jaga ruangan dan perawat ICU, lalu pasien
dipindahkan dari brankar ke tempat tidur ICU oleh perawat ICU atau petugas
lainnya, dapat juga dibantu oleh keluarga pasien bila diperlukan dengan
memperhatikan prosedur keselamatan pasien.
d. Setelah pasien berada ditempat tidur, kemudian amankan jalan napas pasien
dan berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan pasien.
e. Perawat ICU memasang semua kebutuhan pasien seperti monitor vital sign,
dan peralatan lainnya (infus, cateter dan urin bag).

12
f. Dokter jaga ruangan dan Perawat ICU melakukan observasi mulai dari
ventilasi dan sirkulasi pasien (Nadi, RR, Temperatur, SpO2, NIBP, dll).
g. Dokter jaga ruangan dan Perawat ICU melakukan observasi hasil
laboratorium terakhir dan melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan
sesuai kebutuhan atau arahan DPJP (Kimia darah atau AGD).
h. Dokter jaga ruangan dan Perawat ICU melakukan observasi hasil radiologi
terakhir dan melakukan pemeriksaan radiologi apabila masih diperlukan atau
sesuai arahan DPJP.
i. Dokter jaga ruangan melaporkan semua tyentang kondisi pasien kepada
dokter penanggung jawab ICU
j. Dokter jaga bekerja sama dengan perawat ICU dan melaksanakan advice
sesuai instruksi dokter penanggung jawab ICU.

C. Kriteria Keluar Pasien ICU

a. Pasien yang sudah stabil dan tidak membutuhkan pemantauan


yang ketat dapat dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis
oleh DPJP ruang ICU dan tim yang merawat pasien.
b. Kriteria Umum
- Bila kondisi psikologis pasien stabil dan kebutuhan monitor dan perawatan
ICU sudah tidak diperlukan lagi

13
- Bila kondisi fisiologis pasien memburuk dan tidak ada lagi rencana
intervensiaktif, layak untuk keluar dari ICU dan mendapatkan tingkat
perawatan lebih rendah.

c. Tanda vital
- Nadi > 60 atau < 100 kali/menit
- Mean arterial pressure > 65 mmHg
- Tekanan darah diastolik < 110 mmHg

c. Prosedur Pasien Keluar dari ICU


- Pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis oleh
Penanggung Jawab ICU dan tim yang merawat pasien.
- Sebelum pasien dipindahkan dari ICU, keluarga pasien diberikan penjelasan
alasan pasien dipindahkan dari ICU dan ruangan yang akan dituju oleh DPJP
atau dokter jaga ruangan.
- Sebelum pasien dipindahkan, perawat ICU menghubungi ruangan yang dituju
dan meminta perawat pelaksana di ruangan tersebut untuk menjemput
pasien.
- Perawat ICU melakukan serah terima dengan perawat ruangan yang dituju
dan mengisi formulir transfer pasien.
- Bila pasien meninggal, perawat ICU harus melaporkan kepada DPJP dan
perawat melakukan perawatan jenazah serta berkordinasik dengan petugas
kamar jenazah.

14
- Perawat ICU melakukan update di SIMRS bahwa pasien telah dipindahkan
ke ruang perawatan lain atau meninggal.

BAB V

LOGISTIK
A. Alat Kesehatan
No Nama Barang Jumlah Barang
1. Ventilator 2
2. Suction Pump 3
3. Bed Site Monitor 3
4. Defibrilator 1
5. Infus Pump 3
7. Syringe Pump 3
8. Pulse Oksimetri 1
9. Tensimeter 1
10. Termometer 1
11. EKG 1
12. Bed Pasien 3
13. Pispot 2

B. Barang Inventaris
No Nama Barang Jumlah Barang
1. Bed Site Cabinet 3
2. Trolley Emergency 1
3. Lemari Alkes 1

15
4. Meja Makan Pasien 1
5. Kursi 3
7. Flow Chart 3
8. Kursi Perawat 2

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) adalah segala upaya atau tindakan
yang harus diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat
kesalahan kerja petugas ataupun kelalaian / kesengajaan dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.
B. Tujuan
Tujuan Keselamatan Pasien :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya angka kejadian yang tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksanaya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. Standar Pasien Safety


Standar keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan ICU adalah
ketepatan:
1. Label identitas tidak tepat apabila: tidak terpasang, ssalah pasang, salah
penulisan nama, salah penulisan gelar (ny/Tn/An), salah jenis kelamin.
2. Terpasang gelang identitas pasien rawat inap: Pasien yang masuk ke rawat
inap harus sudah terpasang gelang identitas
3. Konsul ke dokter via telp atau whatssapp
4. Ketepatan pemberian obat:

16
Yang dimaksud tidak tepat apabila: salah obat, salah dosis, salah jenis, salah
rute pemberian obat, salah identitas etiket, salah pasien.
5. Ketepatan transfusi
Yang dimaksud tidak tepat adalah: salah identita pada permintaan, salah tulis
produk darah, salah pasien.
6. Pasien jatuh:Tidak ada kejadian pasien jatuh di ICU
BAB VII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu mengenai pelayanan ICU sesuai dengan Standar Pelayanan


Minimal yang selanjutnya disingkat SPM yang terdapat pada Peraturan Gubernur DKI
Jakarta Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum
Daerah Dan Rumah Sakit Khusus Daerah. SPM adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal termasuk spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimal yang diberikan oleh badan layanan umum kepada masyarakat.
SPM ruang intensif adalah sebagai berikut:
Jenis Indikator Target
Pelayanan
Pelayanan 1. Pemberi Pelayanan Sesuai kelas RS dan
Intensif Standar ICU
2. Ketersediaan fasilitas dan Sesuai kelas RS dan
peralatan ruang ICU Standar ICU
3. Ketersediaan tempat tidur dengan Sesuai kelas RS dan
monitoring dan ventilator Standar ICU
4. Kepatuhan terhadap hand hygine 100 %
5. Kejadian VAP (Ventilator ≤ 10 o/oo
Associated Pneumonia)
6. Kejadian IADP (Infeksi Aliran ≤ 10 o/oo
Darah Primer)

17
7. Pasien Kembali ke RuangICU < 3%
dengan kasus sama <72 jam
8. Kejadian HAP (Hospital ≤ 10 o/oo
Associated Pneumonia)
9. Kepuasan Pelanggan >70%

BAB VIII

PENUTUP

Pedoman Pelayanan ICU RSUD Matraman disusun dalam rangka memberikan


acuan bagi RSUD Matraman dalam menyelenggarakan pelayanan yang bermutu,
aman, efektif dan efisien dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Penyusunan pedoman ini adalah Langkah awal untuk proses pengembangan
ICU RSUD Matraman selanjutnya, sehingga memerlukan dukungan dan Kerjasama dari
berbagai pihak guna tercapai tujuan dalam pelayanan ICU RSUD Matraman.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH MATRAMAN

dr. Dience Meidiana, MD, MPH

NIP. 196505102002122001

18

Anda mungkin juga menyukai