Anda di halaman 1dari 10

OBSERVASI KELAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menempati posisi yang sangat strategis dalam upaya


meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut sesuai dengan
fungsi dan tujuan yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.
Adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada
anakanak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitinngginya.
Lembaga pendidikan diciptakan untuk mengantarkan peserta didik dalam
meningkatkan perilaku positif, salah satu usaha yang dilakukan melakukan
supervisi pendidikan, dimana kegiatan pokok dari supervisi adalah melakukan
pembinaan kepada sekolah pada umumnya dan pada guru pada khususnya agar
kualitas pembelajarannya meningkat.
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
langsung dan sistematis mengenai gejala-gejala yang akan kita teliti. Observasi
kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh supervisior untuk mengamati
guru yang sedang melaksanakan tugasnya baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan melakukan pencatatan-pencatatan atas kegiatannya tersebut.
Pelaksanaan observasi kelas (Classroom Observation) terhadap segala hal yang
berhubungan dengan proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Hal ini
bertujuan agar calon guru (mahasiswa) dapat belajar praktek mengajar pada tiap
guru yang diobservasi. Dan selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan dan pijakan
selama melakukan latihan mengajar di kelas. Observasi kelas dilakukan untuk

1
menciptakan terobosan baru atau inovasi dalam proses belajar mengajar dalam
kelas agar selalu tercipta suasana baru yang tidak membosankan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan observasi kelas?


2. Apa saja jenis-jenis observasi kelas?
3. Apa tujuan observasi kelas?
4. Apa saja tahap-tahap observasi kelas?
5. Apa saja hambatan-hambatan observasi kelas?

C. Tujuan

1. Untuk memahami maksud dari observasi kelas.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis observasi kelas.
3. Untuk mengetahui tujuan observasi kelas.
4. Untuk mengetahui tahap-tahap observasi kelas.
5. Untuk mengetahui hambatan-hambatan observasi kelas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Observasi Kelas


Menurut Krowin (2015) Observasi kelas merupakan suatu proses atau
kegiatan yang dilakukan oleh seorang supervisor untuk mengamati guru-guru
yang sedang melaksanakan tugasnya secara langsung maupun tidak langsung
dengan mencatat kegiatannya secara cermat. Observasi di kelas dilakukan dengan
kunjungan kelas, artinya seorang supervisor atau kepala sekolah mengunjungi
kelas untuk diamati atau dilihat secara langsung. Observasi kelas berjalan dengan
baik jika kepala sekolah mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukan
kegiatan tersebut. Koordinasi dan kerjasama dengan guru harus ditingkatkan agar
persepsi guru terhadap observasi kelas sama baiknya dengan kepala sekolah. Jika
guru dan kepala sekolah memiliki persepsi yang berbeda tentang observasi kelas,
maka guru sendiri akan memiliki kecemasan yang akan menghambat proses
observasi kelas.
Observasi kelas adalah kegiatan yang sangat penting dalam supervisi
pengajaran, karena observasi kelas adalah pencatatan yang dilakukan secara
sistematis pada proses belajar mengajar sehingga proses pembelajaran dapat
dilakukan dengan baik. Secara umum, tujuan observasi kelas adalah untuk
mendapatkan data tentang segala sesuatu yang terjadi selama proses
pembelajaran, kemudian berdasarkan data yang diperoleh akan berfungsi sebagai
dasar untuk upaya pelatihan dan pembangunan terhadap kemampuan profesional
guru.

B. Jenis-jenis Observasi Kelas


Menurut Sukawati (2020) Observasi kelas dibagi menjadi dua yaitu :
1. Observasi langsung
Yaitu observasi yang dilaksanakan secara langsung oleh supervisor ketika
guru sedang mengajar di dalam kelas.
2. Observasi tidak langsung

3
Yaitu observasi yang diadakan tanpa adanya kehadiran supervisor secara
langsung di dalam kelas. Supervisor mengamati jalannya pengajaran hanya
melalui kaca, atau dinding pemisah yang tembus pandang. Seorang supervisor
dapat pula mengadakan observasi secara tak langsung dengan cara memfilm
atau merekamnya lewat kamera video. Dengan menempatkan layar video pada
ruang khusus, misalnya dalam studio maupun di ruang kantor kepala sekolah,
supervisor dapat mengamati jalannya pengajaran tanpa melihat langsung di
dalam kelas. Atau bisa pula hasil rekaman video dibawa pulang, kemudian
diputar di tempat lain.

C. Tujuan Observasi Kelas


Tujuan observasi kelas menurut Sahertian (2000) adalah : (1) usaha untuk
memperoleh data yang seobyektif mungkin agar dapat digunakan untuk
menganalisis kesulitan yang dialami guru selama pembelajaran dengan bertujuan
dapat memperbaiki kegiatan belajar-mengajar; (2) tujuan observasi kelas bagi
guru akan bermanfaat dalam peningkatan cara-cara mengajar menjadi lebih baik;
(3) sedangkan tujuan observasi kelas bagi siswa akan dapat memabantu
menimbulkan dampak positif untuk kemampuan belajar mereka. Menurut
Widiyanto (2019) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa tujuan dari observasi
kelas bagi guru adalah untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan pekerjaanya,
dapat mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang ada di sekolah, untuk
mengamati proses pembelajaran secara langsung terutama dalam pemilihan dan
penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran.
Menurut Krowin (2015) secara umum tujuan observasi kelas adalah untuk
memeroleh data mengenai segala hal yang berkaitan dalam proses belajar
mengajar, yang kemudian dari data tersebut dapat dijadikan sebagai dasar dalam
melakukan pembinaan dan keprofesionalan guru.

D. Tahap-tahap Observasi Kelas


Observasi kelas merupakan teknik observasi yang dilakukan ketika
supervisor yang secara aktif mengikuti jalannya kunjungan kelas ketika proses
sedang berlangsung Krowin (2015). Observasi kelas adalah kunjungan yang

4
dialakukan supervisor kesebuah kelas dengan maksud untuk mencermati situasi
atau peristiwa yang sedang berlangsung di kelas yang bersangkutan (Fadhillah,
2019). Dalam teknik observasi kelas, kepala sekolah sebagai supervisor
diharapkan dapat melakukan pembinaan terhadap guru melalui diskusi tentang
hasil pengatan sehingga upaya perbabaikan dan peningkatan kualitas kemampuan
guru dalam proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Pelaksanaan observasi kelas harus dilaksanakan dengan baik agar data-
data yang didapat dapat menunjang perbaikan dan peningkatan kualitas
kemampuan guru. Langkah-langkah yang harus melaksanakan observasi kelas,
antara lain:

1. Persiapan
Suryadi (2018) menyebutkan persiapan yang dilakukan oleh supervisor terdiri
dari: (1) menetukan guru yang akan disupervisi, (2) menentukan materi yang
akan diajarkan, (3) menentukan tempat, (4) mempersiapkan alat-alat yang
akan dipakai mencatat hasil supervisi, dan (5) menentukan waktu supervisi.
Menurut Krowin (2015) hal-hal yang harus dipersiapkan oleh kepala sekolah,
antara lain:
a) Mempelajari latar belakang guru yang akan diobservasi. Dari latar
belakang guru, kepala sekolah dapat membuat standar dalam
mengobservasi guru dan menghindari diberlakukannya standar yang sama
antar guru. Latar guru meliputi Latar guru meliputi pendidikan guru,
pengalaman mengajarnya, prestasi sebelumnya, kebiasaan-kebiasaan
mengajar dan sebagainya.
b) Mempelajari apa yang akan ditampilkan oleh guru. Kepala sekolah harus
memahami tujuan pembelajaran saat itu, materi pokok yang akan
disampaikan guru, metode yang digunakan, dan alat pembelajaran. Semua
itu terdapat pada satuan pelajaran yang telah disiapkan guru.
c) Mempelajari situasi guru yang akan ditampilkan untuk diobservasi,
keadaan siswa yang sedang belajar, kelengkapan sarana dan prasarana,
serta kebersihan kelas. Hal-hal ini akan turut serta menjadi bahan
pertimbangan bagi kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya sebagai
seorang supervisor yang akan mengobservasi guru-gurunya.

5
d) Menyiapkan lembar observasi yang sesuai dengan kondisi guru secara
nyata untuk mendapatkan informasi data yang diperlukan untuk
kepentingan pembinaan guru.
2. Proses Supervisi
Begitu jam pelajaran dimulai guru dan supervisor masuk ke kelas. Guru mulai
mengajar di depan kelas dan supervisor duduk di belakang. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam observasi kelas menurut Suryadi (2018) , yaitu sikap
supervisor, cara mengamati guru, hal-hal yang diamati, cara mencatat data dan
mengakhiri proses supervisi. Krowin (2015) menyebutkan hal-hal yang perlu
diperhatikan kepala sekolah, antara lain:
a) Sikap kepala sekolah
b) Memilih tempat yang tidak menarik perhatian siswa
c) Mempelajari dulu situasi kelas
d) Tidak ikut berpartisipasi dalam proses belajar mengajar
e) Membuat catatan-catatan secara bijak
f) Mengatur lama waktu observasi
3. Pertemuan Balikan
Setelah pelaksanaan supervisi selesai akan diadakan pertemuan balikan yang
dihadiri oleh supervisor dan guru yang bersangkutan di tempat tertentu.
Pertemuan ini membahas hasi supervisi yang dicatat oleh supervisor dan
pengalaman mengajar yang baru saja dilakukan serta dirasakan oleh guru.
Pertemuan ini akan memberikan hal-hal positif dan hal-hal yang masih perlu
diperbaiki.
4. Tindak Lanjut
Pertemuan balikan diakhiri dengan tindak lanjut dari supervisi yang baru saja
dilakukan. Isi tindak lanjut adalah kesempatan untuk melaksanakan supervisi
lagi pada waktu tertentu.

6
E. Hambatan-hambatan Observasi Kelas
Menurut Krowin (2015) Observasi kelas sebagai salah satu teknik
supervisi akan sangat efektif, bilamana dilaksanakan dengan terencana,
terprogram dan secara kontinu. Observasi kelas akan menjadi sebuah kegiatan
supervisi yang sia-sia, bilamana hasil dari observasi kelas itu tidak ditindak lanjuti
oleh supervisor selaku pimpinan yang akan bertanggungjawab dalam pembinaan
kepada guru-gurunya. Observasi kelas sebagai salah satu teknik supervisi, tidak
mudah sebagaimana dibayangkan oleh banyak orang. Observasi kelas
memerlukan pemikiran yang serius, perencanaan yang matang, persiapan,
pelaksanaan yang kooperatif dan tindak lanjut dari data yang diperolehnya.
Karena itu kepala sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas, tentang data
dari observasi itu untuk ditindak lanjuti. Selain itu, ternyata dalam melaksanakan
observasi kelas banyak mengalami hambatan, baik yang datang dari guru maupun
dari kepala sekolah itu sendiri. Hambatan-hambatan itu antara lain sebagai
berikut:
1. Tidak tersedianya waktu yang cukup bagi kepala sekolah. Harus diakui bahwa
kepala sekolah mengalami kendala masalah waktu, karena kepala sekolah
banyak melakukan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan edukatif, seperti
pertemuan dengan dinas instansi vertikal lainnya, pertemuan dengan sesama
kepala sekolah, dan sejenisnya. Sehingga praktis kepala sekolah sangat sedikit
memiliki waktu untuk mengadakan supervisi khususnya observasi kelas.
2. Persepsi guru yang tidak mendukung observasi kelas.Jujur bahwa masih
banyak guru yang tidak menyenangi kepala sekolahnya mencampuri urusan
pribadi guru, khususnya urusan guru di kelas. Karena selama ini masih
melekat persepsi guru terhadap supervisi itu adalah tindakan memata-matai
guru mengajar, dan kepala sekolah hanya sekedar mencari-cari kesalahan guru
dalam mengajar. Oleh karena persepsi guru terhadap observasi kelas adalah
jelek, maka hakikatnya guru tidak senang kepala sekolahnya mengadakan
kegiatan observasi kelas dengan dalih apapun juga, karena guru tidak bebas
dalam menjalankan tugasnya.
3. Kelemahan pribadi kepala sekolah. Hal lain yang dapat dijadikan sebagai
alasan tidak terlaksananya observasi kelas secara maksimal adalah justru

7
datangnya dari kepala sekolah itu sendiri. Kepala sekolah terlalu banyak
memiliki kelemahan, misalnya manajemen kepala sekolah adalah manajemen
tertutup, kepala sekolah tidak dapat disuri tauladani oleh guru, kemampuan
kepala sekolah terbatas, dan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang asal
bapak senang, dan masih ada lagi hal-hal lain yang dikaitkan dengan
keterbatasan kepala sekolahnya. Hal ini yang menjadi pemicu mengapa kepala
sekolah tidak dapat melaksanakan observasi kelasnya secara baik.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Observasi kelas merupakan kegiatan supervisi pengajaran yang sangat


diperlukan dalam rangka memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Karena itu
betapapun sulitnya kegiatan observasi kelas, hendaknya dilaksanakan sesuai
dengan prosedur yang dibenarkan dalam supervisi pengajaran. Observasi kelas
harus dibudayakan karena ternyata memiliki dampak yang sangat positif dalam
kinerja guru. Dengan observasi kelas yang baik, akan diperoleh kualitas
pembelajaran yang baik pula. Peningkatan mutu dapat tercapai dengan sendirinya.

9
DAFTAR RUJUKAN

Fadhillah, R. 2019. Teknik Supervisi Pendidikan Observasi Kelas Untuk


Meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru.

Krowin, M. M. 2015. Observasi Kelas Sebagai Salah Satu Teknik Supervisi


Pengajaran Oleh Kepala Sekolah. DEDIKASI: Jurnal Ilmiah Sosial,
Hukum, Budaya 33(2):45–53. doi:
https://doi.org/10.31293/ddk.v33i2.1697.

Sahertian, P. A. 2000. Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam


Rangka Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukawati, N. N. 2020. Observasi Kelas. Retrieved March 2, 2022


(https://nadyanandasukawati.wordpress.com/2019/09/28/observasi-
kelas/amp/).

Suryadi. 2018. Supervisi Melalui Teknik Observasi Kelas Untuk Peningkatan


Kemampuan Merancang Perangkat Pembelajaran Di Sekolah Dasar
Negeri Mijen 1 Kebonagung Demak. (thesis) Magister Manajemen
Pendidikan Program Pascasarjana FKIP-UKSW, Salatiga.

10

Anda mungkin juga menyukai