I.
II.
JUDUL:
MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR
MATEMATIKA
MELALUI
PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PADA
PESERTA DIDIK KELAS X. D SMA NEGERI 3 PAREPARE
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting di dalam kehidupan kita. Baik itu
pendidikan formal, informal, atau pun non formal. Pendidikan formal sendiri seperti
halnya, pendidikan yang ada di sekolah-sekolah. Ada beberapa pelajaran yang
menunjang pendidikan tersebut, salah satunya adalah pelajaran matematika.
Pelajaran matematika mempunyai peranan yang sangat penting, baik itu dilihat dari
segi ilmu pengetahuan atau pun dari segi kehidupan. Hampir di setiap pelajaran tidak
lepas dari matematika, baik itu masalah perhitungan atau pun konsep matematika
lainnya. Sedangkan jika dilihat dari segi kehidupan, banyak hal yang berdasar pada
konsep matematika, seperti konsep perhitungan dalam jual beli, konsep bangun ruang
pada pembangunan rumah dan masih banyak lagi konsep-konsep lainnya.
Besar harapan bagi para pendidik agar hasil belajar matematika peserta didik
sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun, melihat kenyataan sekarang ini, masih
ada beberapa hal yang menghambat, sehingga hasil belajar matematika peserta didik
kurang maksimal. Demikian pula hasil belajar matematika peserta didik kelas X. D
SMA Negeri 3 Parepare. Masih ada beberapa peserta didik yang hasil belajar
matematikanya kurang maksimal. Berdasarkan salah satu data hasil ulangan harian
peserta didik menunjukkan nilai rata-rata peserta didik belum mencapai
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70, di
mana nilai rata-rata peserta didik hanya 59,19. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor di antaranya peserta didik kesulitan dalam memahami pelajaran
matematika, karena konsep matematika yang bersifat abstrak, selain itu beberapa
peserta didik kurang aktif mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut tak lepas pula
dari penerapan pendekatan pembelajaran yang diterapkan kurang tepat. Hal ini
menunjukkan rendahnya hasil belajar matematika peserta didik tidak hanya
disebabkan dari kemampuan aspek pemahaman (kognitif) yang juga akan
mempengaruhi keterampilan (psikomotor) mereka, tetapi juga aspek sikap (afektif)
masih perlu ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Muhibbin Syah (2002:
182) yang menyatakan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar salah satunya adalah
faktor intern peserta didik. Adapun faktor intern peserta didik meliputi gangguan
atau kekurangmampuan psiko-fisik peserta didik, yakni: (1) kognitif, (2) afektif, dan
(3) psikomotor.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan beberapa upaya agar hasil
belajar matematika peserta didik dapat meningkat. Diperlukan suatu upaya untuk
membantu peserta didik agar lebih mudah memahami konsep pelajaran matematika
yang abstrak. Seperti dalam mempelajari kedudukan bidang terhadap bidang lain,
jika kita menunjukkan contoh berupa gambar balok di papan tulis peserta didik akan
sulit memahami jika dikatakan salah satu bidang balok terhadap bidang lainnya
saling sejajar. Peserta didik akan lebih mudah memahaminya jika ditunjukkan contoh
nyata yang ada di sekitarnya, misalnya saja ruang kelas mereka yang berbentuk
balok. Hal tersebut menyadarkan peserta didik bahwa apa yang dipelajarinya
berkaitan dengan kehidupan sehari-harinya. Diperlukan pula upaya agar peserta didik
yang kurang aktif mengikuti pembelajaran menjadi aktif (baik itu mengajukan
pertanyaan, mengutarakan pendapatnya, sampai kepada turut menyelesaikan
permasalahan/ soal latihan yang diberikan), dengan pemberian contoh-contoh nyata
atau masalah yang ada di sekitarnya (seperti contoh yang diberikan sebelumnya)
memberikan dorongan bagi peserta didik untuk menyatakan pendapatnya sesuai
dengan pandangan mereka terkait dengan contoh yang diberikan.
Salah satu cara yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah
dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education
(RME), dimana RME adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan
pelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal tersebut
menjadikan proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Ketika peserta didik
merasa senang mengikuti pembelajaran, keinginan mereka turut serta dalam
pembelajaran juga akan meningkat. Dengan RME peserta didik tidak lagi
membayang-bayangkan maksud dari materi pelajarannya, namun mereka dapat
melihat dan merasakan langsung sehingga membantu mereka dalam memahami
konsep matematika yang abstrak, yang berujung pada peningkatan hasil belajar
matematikanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah hasil
belajar matematika dapat ditingkatkan melalui pendekatan realistic
mathematic education pada peserta didik kelas X. D SMA Negeri 3
Parpare?.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah
tersebut,
maka
tujuan
matematika
dapat
ditingkatkan
melalui
pendekatan
realistic
sekolah
dengan
akan
1. Pengertian Belajar
Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai kegiatan
psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian
dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan
materi ilmu pengetahuan sebagai kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya.
Hilgard (Pasaribu dan Simanjuntak, 1980: 59), mengemukakan
bahwa:
learning is the process by which an activity
originates or is
mencakup
pengetahuan,
kecakapan,
tingkah
laku.
yang
dengan
sendirinya
karena
pertumbuhan
ditangkap
pancaindera
dengan
kecenderungan
untuk
(1985)
dalam
bukunya
Educational
Psycology:
The
proses
adaptasi
(penyesuaian
tingkah
laku)
yang
percaya
bahwa
proses
adaptasi
tersebut
akan
serta
bersifat naluriah.
merta
Howard
Kingsly
(Wasty
perilaku
yang
Sumanto
dalam
(3)
Ranah
psikomotor
(psychomotor
domain).
Jadi,
dialami,
baik
pengalaman
yang
yang
berupa
pelatihan-pelatihan
menyebabkan
terjadinya
atau
pun
perubahan
pada
kemampuan
berpikir
logis,
ketelitian
dan
kesadaran keruangan.
f. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah
yang menantang.
Berikut ini beberapa pengertian matematika menurut para ahli (Arifin
Muslim, 2011):
a. Menurut Russefendi
Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,
definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil yang dibuktikan kebenarannya,
sehingga matematika disebut ilmu deduktif.
b. Menurut Sujono
sistem
bersifat
deduktif
sehingga
berlaku
umum
dalam
menyelesaikan masalah.
3. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu
proses belajar. Arikunto, 1990 (KutuBlog: 2011) mengatakan bahwa hasil belajar
adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam
perbuatan yang dapat diaamati, dan dapat diukur. Banyak ahli telah
mendefinisikan tentang pengertian hasil belajar. Biasanya setiap
definisi berbeda satu sama lain, namun pada hakikatnya definisi
tersebut memiliki makna yang hampir sama.
Howard Kingsley (Nana Sudjana, 1989: 22) membagi tiga
macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b)
10
hasil
belajar
dapat
diisi
dengan
bahan
yang
telah
pendidikan,
baik
tujuan
kurikuler
maupun
tujuan
11
macam-macam
kegiatan
yang
dapat
meningkatkan
hasil
matematika
dalam
waktu
tertentu
dengan
12
13
14
Soejadi
(Marwati,
2010:
40)
mengemukakan
bahwa
untuk
yaitu
peserta
didik
mengorganisasikan
masalah
dan
mencoba
mengidentifikasikan aspek matematika yang ada pada masalah tersebut. Peserta didik
bebas mendiskripsikan dan menyelesaikan masalah kontesktual dengan caranya
sendiri sesuai dengan pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik. Lalu, dengan
atau tanpa bantuan guru, menggunakan matematika vertikal (melalui abstraksi
maupun formalisasi) tiba pada tahap pembentukan konsep. Setelah dicapai
pembentukan
konsep,
mengaplikasikan
konsep-konsep
15
Model
skematik
proses
pengembangan
konsep-konsep
dan
ide-ide
matematika berawal dari dunia nyata yang disebut matematisasi konseptual oleh de
Lange (Somakim, 2010: 26) seperti terlihat pada gambar berikut:
Dunia nyata
Matematisasi dalam aplikasi
16
17
topik-topik
matematika
kepada
peserta
didik
dengan
18
Realistic
Mathematic
Education
(RME)
adalah
19
1) Teori Piaget
Teori
Piaget
menggambarkan
tentang
tentang
perkembangan
konstruktivisme.
intelektual
Pandangan
ini
membangun
pengetahuannya
dengan
terus-menerus
dalam
kegiatan
pembelajaran,
karena
pembelajaran
pembelajaran
matematika
realistik
lebih
soal-soal
kontekstual
yang
diberikan
guru
dengan
Teori
tersebut
sejalan
dengan
karakteristik
20
memperoleh
manfaat
yang
positif
dari
interaksi
yang
dilakukan.
3) Teori Belajar Bermakna Ausubel
Teori ini terkenal dengan
belajar
bermaknanya
dan
Belajar
bermakna
terjadi
bila
pelajar
mencoba
21
22
tidak harus tunggal, dan tidak harus sama antara orang satu
dengan orang yang lain. Setiap orang bisa menemukan atau
menggunakan
caranya
sendiri.
Dan
selanjutnya
dengan
paling
tepat,
sesuai
dengan
tujuan
dari
proses
dan
materi-materi
matematika
yang
lain
dengan
23
proses
matematisasi
horizontal
dan
proses
penyelesaian
(algoritma)
yang
baku,
(5)
pada
level
sekolah
menengah,
menemukan
bahwa
kemampuan
berpikir
logis
dan
komunikasi
24
terhadap
matematika
setelah
mengikuti
pembelajaran
untuk
memahami
masalah
tersebut.
Karakteristik
25
kontekstual/
realistik
dengan
cara
mereka
sendiri.
model
sendiri,
sedangkan
karakteristik
26
matematika
realistik
yang
27
maka
peserta
didik
akan lebih
mudah
dalam
28
atau
membantu
matematika
yang
peserta
abstrak.
didik
dalam
Dengan
memahami
demikian
hasil
konsep
belajar
karena
peserta
didik
memahami
apa
yang
29
meningkatkan
hasil
belajar
pendekatan
Realistic
Mathematic
pendekatan
RME
akan
ini,
peserta
Education
membantu
didik,
khususnya
(RME).
peserta
didik
Dalam
untuk
Keterangan:
: masalah yang dihadapi
: pelaksanaannya
30
: faktor/ penyebab
mempengaruhi
hasil
yang
diharapkan
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang
diuraikan, maka rumusan hipotesisnya sebagai berikut: jika
dilakukan pembelajaran dengan pendekatan RME, maka hasil
belajar matematika peserta didik kelas X. D SMA Negeri 3 Parepare
dapat meningkat.
IV.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Kegiatan ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Penelitian ini dibagi atas dua siklus dan setiap
siklus terdiri atas empat tahap yaitu: perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 3 Parepare
dengan subjek penelitian adalah kelas X. D dengan jumlah peserta
didik sebanyak 17 orang, dengan rincian 8 peserta didik laki-laki
dan 9 peserta didik perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester genap tahun pelajaran 2011/ 2012.
C. Faktor yang Diteliti
Ada beberapa faktor yang harus diselidiki yaitu:
1. Faktor peserta didik, yaitu dengan melihat kehadiran dan
aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran seperti
31
keberanian
peserta
didik
bertanya
dan
memberi
didik
lainnya)
dalam
proses
pembelajaran
dan
selama
proses
pembelajaran,
seperti
menyimak
adalah
pendekatan
pembelajaran
yang
peserta
didik
memahami
konsep
pelajaran
32
psikomotor)
setelah
melakukan
suatu
usaha
dalam
peneliti
dan
divalidasi
oleh
validator
yang
dianggap
33
34
belajar
siswa
selama
proses
pembelajaran
35
berkelompok,
selanjutnya
membandingkan
dan
diselesaikan.
Kegiatan Penutup
Guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
Observasi/ Pengamatan
Dalam penelitian tindakan kelas ini, observasi dilaksanakan
pelaksanaan
tindakan
dengan
menggunakan
lembar
dianalisis
untuk
melihat
sejauh
mana
keefektifan
36
37
yang
diperoleh
kemudian
dianalisis
dengan
38
sangat tinggi.
Kemampuan 65% - 84%
Kemampuan 55% - 64%
Kemampuan 35% - 44%
Kemampuan 0% - 34%
atau skor 65
atau skor 55
atau skor 35
atau skor 0
84 dikategorikan tinggi.
64 dikategorikan sedang.
44 dikategorikan rendah.
34 dikategorikan sangat
rendah.
Sedangkan untuk analisis kualitatif adalah dengan melihat
perubahan sikap peserta didik pada setiap siklus baik dari segi
perhatian,
kehadiran,
keantusiasan,
keaktifan,
maupun
85%.
39
3. Meningkatkan aktivitas
dengan
menggunakan
peserta
didik
pendakatan
dalam pembelajaran
Realistic
Mathematic
DAFTAR PUSTAKA
Abin. 2009. Efektivitas Penerapan Realistic Mathematic Education
(RME) pada Pokok Bahasan Himpunan Di Kelas VII SMP
Negeri
10
Kendari.
Tersedia
pada:
http://pendidikanmatematika.blogspot.com/2009/03/contoh-proposal-rme.html. Diakses pada:
13 Maret 2012.
Admin. 2010. Pengertian Belajar Menurut Ahli. Tersedia pada: http://
belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/. Diakses pada: 13
Maret 2012.
Alfian. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran
Matematika Realistik pada Siswa Kelas VIII2 SMP Negeri 2 Suppa. Parepare:
Skripsi UMPAR.
40
41