1
1. Pendahuluan
Infeksi nosokomial atau infeksi rumah sakit (hospital aquired infection) saat
ini disebut sebagai Healthcare Associated Infections (HAIs) atau infeksi yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan merupakan masalah serius bagi semua
sarana pelayanan kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia
Program PPI mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat
dan ditularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak,
tenaga sukarela, mahasiswa dan pengunjung. Risiko infeksi dapat berbeda dari satu
rumah sakit ke rumah sakit lainnya tergantung kegiatan klinis dan pelayanan rumah
sakit, populasi pasien yang dilayani, lokasi geografi, jumlah pasien dan jumlah
pegawai.
Program akan efektif apabila mengadakan pelatihan bagi staf RS untuk
metode mengidentifikasi dan proaktif pada tempat berisiko infeksi, kebijakan dan
prosedur yang memadai, pendidikan staf dan melakukan koordinasi ke seluruh rumah
sakit.
2. Latar Belakang
Menurut data WHO kejadian infeksi sekitar 3-21% atau rata-rata 9%. Hasil
survailens yang di dapat indikator mutu Tim PPI semester II Tahun 2022
menunjukan masih memenuhi target, perbandingan angka kejadian infeksi bila
semester I dan II Tahun 2022 yaitu ILO dari 0.11% sedikit naik 0.22%, Plebitis
mengalami penurunan dari 0.81% menjadi 0.21%, Decubitus turun dari 0,09%
menjadi 0%, ISK 0,58‰ naik menjadi 2,2‰, VAP tetap 0‰, IADP 6,16‰ menjadi
turun 0‰ sedangkan AIRS dari 0.04% menjadi naik sedikit yaitu 0.07%. Kejadian
infeksi ini dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien, dan
memperpanjang hari rawat pasien shingga biaya meningkat bahkan dapat
meningkatkan mordibitas dan mortalitas yang pada akhirnya mutu pelayanan di
sarana kesehatan akan menurun, dan tak dipungkiri lagi mungkin sarana kesehatan
akan mendapat tuntutan hukum dari masyarakat mengingat semakin meningkatnya
pemahaman masyarakat akan hak dan kewajibannya terhadap pengguna sarana
pelayanan kesehatan.
Untuk membantu petugas kesehatan dalam memahami dan melaksanakan
pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit, serta menerapkan pelaksanaan
pencegahan infeksi nosocomial baik kepada pasien, pengunjung dan keluarga pasien
Tim PPI RSU Kinapit Kotamobagu mempunyai program pendidikan dan pelatihan
PPI Dasar kepada Semua Staf Rumah Sakit maupun Mahasiswa praktik
2
3. Tujuan Umum Dan Khusus
- Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dengan menambah keterampilan
petugas dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di RSU Kinapit
Kotamobagu.
- Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemahaman staf Rumah Sakit tentang Standar
Prosedur Operasional Pencegahan Pengendalian Infeksi
b. Meningkatkan keterampilan staf Rumah Sakit dalam melaksanakan
pencegahan dan pengendalian Infeksi
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
- Kegiatan Pokok
Melaksanakan Program Pendidikan dan Pelatihan PPI
- Rincian Kegiatan
a. Melaksanakan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan PPI bagi
Staf anggota Tim PPI
b. Mengusulkan kepada direktur untuk pendidikan dan pelatihan PPI bagi Staf
anggota Tim PPI
c. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan PPI Dasar bagi semua
Karyawan Rumah Sakit.
d. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan PPI bagi semua karyawan baru di
Rumah Sakit
e. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan PPI bagi mahasiswa Praktik di
Rumah Sakit
3
6. Sasaran
a. Seluruh staf RSU Kinapit Kotamobagu dapat memahami Standar Prosedur
Operasional dan memiliki keterampilan dalam pelaksanaaan prosedur pecegahan
dan pengendalian infeksi sesuai dengan unit kerja masing-masing
b. Seluruh Mahasiswa yang praktik di RSU Kinapit Kotamobagu dapat
menerapkan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi yang ada di Rumah
Sakit
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Oktober 2018
No. Kegiatan
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1. Pembentukan Panitia
2. Penyusunan TOR
3. Penyusunan Acara
4. Penyusunan Materi
5. Pembagian Tugas
6. Pelaksanaan Kegiatan
7. Penyusunan Laporan
8. Evaluasi Kegiatan
Kotamobagu, Oktober
Mengetahui Direktur 2018 RSU Kinapit
RSU Kinapit Kotamobagu KotamobaguKetua
Tim PPI
5
6