Anda di halaman 1dari 13

BERITA ACARA PRAKTIKUM

PENGENALAN ALAT GEOLISTRIK

Fadilla

1032011004

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2022
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang bertujuan mengetahui
sifat-sifat kelistrikan lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara
menginjeksikan arus listrik kedalam tanah.Geolistrik merupakan salah satu
metode geofisika aktif,karena arus listrik berasal dari luar sistem.Dalam
pengaplikasiaannya metode geofisika dapat menggunakan sumber-sumber
pengukuran yang berbeda.Metode yang menggunakan sumber kelistrikan ini
salah satunya adalah metode resistivitas.

Metode resistivitas adalah salah satu metode aktif geolistrik yang digunakan
untuk mengetahui nilai resistivitas dari lapisan atau batuan,sangat berguna
untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer,yaitu lapisan batuan
yang merupakan lapisan pembawa air.Umumnya lapisan akifer yang dicari
adalah yang diapit oleh lapisan batuan kedap air pada bagian bawah dan bagian
atas.

Geolistrik sendiri dapat digunakan untuk mendeteksi adanya lapisan tambang


yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas
dan bawahnya.Selain itu,dapat digunakan juga untuk mengetahui perkiraan
kedalaman bedrock untuk fondasi bangunan.Metode geolistrik juga bisa untuk
menduga adanya panas bumi di bawah permukaan.

Besarnya sumber daya alam di Indonesia,rasanya sangat penting untuk


mengetahui alat-alat yang digunakan dalam geolistrik dan memahami tentang
metode Geolistrik dan langkah-langkah dalam menggunakan metode ini.
2

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum pengenalan alat geolistrik adalah
sebagai berikut :
1.Praktikan mampu mengenal alat yang digunakan dalam geolistrik
2.Praktikan mengetahui fungsi setiap alat yang digunakan dalam geolistrik
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian dan Sejarah Singkat Geolistik


1.1 Geolistrik
Geolistrik adalah salah satu metode eksplorasi geofisika untuk menyelidiki
keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah tahanan jenis (specific resistivity,
conductivity, dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potensial
dan medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain. (Aldes,
2007).
Metoda geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4
buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB
dan MN yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi
Wenner dan Schlumberger. (Asikin, 2004).
Watson 1746, menemukan,bahwa tanah merupakan konduktor dimana
potensial yang diamati pada titik-titik diantara dua elektroda arus yang
dipotong sejarak 2 mil , bervarisai akibat adanya perbedaan kondisi geologi
setempat. (Yodi, 2003).

1.2 Sejarah Singkat Geolistrik


Robert W. Fox, (1789 - 1877) dapat disebut sebagai Bapak Metoda
Geolistrik, karena beliau yang pertama kali mempelajai hubungan sifat-sifat
listrik dengan keadaan geologi, temperatur, terrestrial electric dan geothermal.
Fox mempelajari sifat-sifat kelistrikan tersebut di tambang-tambang Corn wall,
Inggris. (Yodi, 2003).
Pada masa sekarang ini perkembangan geolistrik maju pesat dengan
beberapa modifikasi elektoda. Modifikasi elektroda berkembang untuk
menjawab tantangan keadaan lingkungan (environmental) dan study
keteknikan (enginereeng study). Perkembangan geolistrik dapat menafsirkan
4

keadaan bawah permukaan dengan membuat penampang 2 dimensi atau 3


dimensi (Griffiths D.H. dan Barker R.D.,1993).
5

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum Pengenalan Alat Geolistrik adalah
sebagai berikut:

1. Palu Geologi 7.Laptop


2. Pita Ukur 8.Elektroda
3. Kabel 9.GPS
4. Infektorkonektor 10.Multitester
5. Resistivitimeter 11.Payung
6. Aki

3.2 Langkah Praktikum

Adapun langkah praktikum pada Pengenalan Alat Geolistrik adalah sebagai


berikut:

1. Menyiapkan alat yang akan digunakan pada praktikum


2. Mendengarkan pengenalan nama alat yang digunakan pada Geolistrik
3. Mendengarkan penjelasan fungsi dari setiap alat pada Geolistrik
4. Berdiskusi tentang materi pengenalan alat Geolistrik
5. Mencatat nama dan fungsi dari setiap alat Geolistrik
6

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada praktikum Pengenalan Alat Geolistrik yang dilakukan di labolatorim


membahas tentang pengenalan alat dalam geolistrik.Metode geolistrik adalah salah
satu metoda geofisika yang didasarkan pada penerapan konsep kelistrikan pada
masalah kebumian.Tujuannya adalah untuk memperkirakan sifat kelistrikan
medium atau formasi batuan bawah permukaan terutama kemampuannya untuk
menghantarkan atau menghambat listrik (konduktivitas atau resistivitas).

Pada praktikum ini praktikan diperkenalkan alat geolistrik dan fungsinya

yaitu:

A. Palu Geologi
Palu geologi merupakan alat yang digunakan untuk menancapkan atau
memukul alat elektroda pada saat pemasangan ataupun pembongkaran alat setelah
dilakukan pengambilan data. Palu geologi juga berfungsi untuk mengambil contoh
atau sampel yang ada di lapangan pada saat melakukan kegiatan pengambilan data
geolistrik.

Gambar 2.1 Palu Geologi


7

B. Pita Ukur
Pita ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau spasi
antara elektroda dan mengukur panjang lintasan Pengambilan data. Pita ukur yang
digunakan memiliki panjang minimal 100 meter.

Gambar 2.2 Pita Ukur


C. Kabel
Kabel merupakan media penghubung antara elektroda dengan switch kabel,
pada saat pengukuran atau pengambilan data jenis kabel ada dua tipe yaitu kabel
serabut dan kabel tunggal. kabel yang digunakan harus tersusun rapi atau digulung
pada roll,yang perlu diperhatikan pada saat pengambilan data geolistrik terlebih
dahulu harus memastikan kabel dalam keadaan baik untuk menghindari trouble
pada saat pengambilan atau pembacaan data. Kabel harus dipastikan disimpan pada
tempat yang kering dan terhindar dari suasana lembab atau basah untuk untuk
menghindari terjadinya kerusakan atau rapuhnya dan berkaratnya kabel, panjang
kabel disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Gambar 2.3 Kabel


8

D. Switch Kabel
Switch kabel atau titik point menghubungkan kabel yang sudah tersambung
dengan elektroda dan disusun berurutan sesuai angka katoda atau elektroda dan
juga berfungsi sebagai penghubung kabel dari elektroda ke alat resistivity meter
atau auportable resistivity.

Gambar 2.4 Switch Kabel


E. Resistivity Meter (Portable Resistivity)
Resistivity meter atau dikenal dengan portable resistivity merupakan
alat penghubung atau transmisi switch kabel dengan portable dan aki atau baterai
ke portable resistivity dan penghubung antara laptop dan portable resistivity.
Resistivity meter juga berfungsi sebagai pembaca dan pusat kontrol penghubung
dan pemancar resistivitas dari elektroda ke laptop.

Gambar 2.5 Resistivity Meter


F. Baterai (Aki)
Baterai berfungsi sebagai transmisi atau sumber arus untuk menjalankan
operasi pengambilan data atau sebagai daya untuk melakukan pengoperasian alat
terutama pada ada alat resistivity meter. Baterai yang digunakan harus memiliki
9

tegangan atau menyimpan arus minimal 12 watt. Penggunaan baterai harus


diperhatikan sebelum melakukan pengambilan data ke lapangan untuk menghindari
trouble atau kekurangan daya pada saat melakukan pengolahan data. baterai
tersimpan pada wadah yang kering dan bersih untuk menghindari kerusakan alat
atau korsleting pada baterai, perawatan baterai harus dilakukan pengecekan dan
pengecasan secara rutin.

Gambar 2.6 Baterai


G. Laptop
Laptop merupakan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengaturan dan
pengolahan pengambilan data di lapangan. laptop yang digunakan harus memiliki
perangkat lunak atau software res2div Sebagai pengolahan data untuk
memunculkan penampang lapisan data yang telah diambil, laptop juga harus instal
software geores untuk mengambil data resistivitas bahan galian atau mineral yang
kita ambil di lapangan dan menginstal Microsoft Excel atau Notepad sebagai
pengolahan data.

Gambar 2.7 Laptop


10

H. Elektroda Atau Katoda


Elektroda merupakan alat penancap penghubung antara permukaan tanah
dengan kabel dan sebagai penghubung energi listrik dari permukaan tanah.
Elektroda juga dilengkapi dengan kabel penghubung yang dilapisi solasi sebagai
batas kedalaman pemasangan katoda. Perawatan katoda harus dilakukan secara
rutin dan disimpan pada wadah yang kering atau terhindar dari suhu lembab untuk
menghindari kerusakan alat dari karat, katoda atau elektroda juga harus
dibersihkan setelah pemakaian dari lapangan.

Gambar 2.8 Elektroda


I. GPS (Global Positioning System)
GPS berfungsi sebagai alat penanda titik pengambilan data atau dikenal dengan
koordinat antara awal dan akhir panjang lintasan. GPS juga berfungsi sebagai
mapping atau track location posisi pengambilan data dengan menandai atau
mengambil koordinat yang digunakan untuk penandaan pembuatan peta
atau layout lokasi pengambilan data.

Gambar 2.9 Global Positioning System


11

BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum


Pengenalan Alat Geolistrik adalah sebagai berikut:

1. Geolistrik adalah metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat-


sifat kelistrikan lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan
cara menginjeksikan arus listrik kedalam tanah dengan
menggunakan alat palu geologi,pita ukur, kabel, infektorkonektor,
resistivytimeter, aki, laptop, elektroda, GPS, multitester dan payung.
2. Fungsi dari alat-alat geolistrik yaitu palu geologi untuk
menancapkan elektroda ketanah,pita ukur untuk mengukur
jarak,spasi dan lintasan dilapangan.kabel untuk menghubungkan
elektroda dengan infektorkonektor,infektorkonektor untuk
menghubungkan kabel dengan resistivitimeter, resistivytimeter
untuk menginterpretasikan hasil dari pengoperasian geolistrik ke
laptop,aki sebagai sumber energy di lapangan,Laptop untuk
pengoperasian software geooresk,elektroda sebagai penghantar
energi listrik dari permukaan tanah,GPS untuk mengambil titik
koordinat elektroda,multitester untuk memastikan alat yang
digunakan berfungsi dengan baik dan payung untuk melindungi
resistivytimeter dari sinar matahari.
12

DAFTAR PUSTAKA

Aldes.P, 2007. Geo-listrik Jayamahe, Surabaya.

Asikin, Sukandar, 2004. Metoda geolistrik Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Yodi.P, 2003. Geolisrik-sejarah. Batara Yukum , Yogyakarta.

Griffiths D.H. dan Barker R.D.,1993, Perkembangan Geolistrik, London.

Anda mungkin juga menyukai