Latar Belakang
Pada kegiatan ini dilakukan survey geolistrik resistivitas yang dilanjutkan dengan
pemodelan struktur bawah permukaan untuk kemudian divalidasi dengan data hasil
pengukuran. Model dibuat dan divalidasi menggunakan metode elemen hingga metode
inversi memanfaatkan perangkat lunak Res2Dinv. Model yang dihasilkan kemudian dianalisa
secara geologi. Pada saat pengukuran dipilih konfigurasi elektroda Wenner_schlumberger
untuk mengetahui struktur bawah permukaan baik secara lateral maupun vertical.
2. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan tujuan dan cara pengubahan jarak elektroda, survey geofisika dibagi
menjadi dua cara, yaitu mapping dan sounding. Mapping dimaksudkan untuk mengetahui
variasi horizontal atau lateral tahanan jenis batuan pada kedalaman tertentu. Jarak antar
LaporanGeolistrikResistivity
elektroda dibuat tetap sesuai dengan kedalaman daya penetrasi yang diinginkan, selanjutnya
seluruh susunan elektroda dipindahkan menurut suatu lintasan tertentu. Sedangkan sounding
dimaksudkan untuk mengetahui variasi tahanan jenis batuan terhadap kedalaman (secara
vertical). Jarak antra elektroda diperbesar dalam suatu arah bentangan pada suatu titik
tertentu.
Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka aplikasi metode geolistrik telah
digunakan pada berbagai bidang ilmu yaitu:
5. Archeology untuk mengetahui dasar candi, candi terpendam, tanah galian lama.
7. Minyak untuk mengetahui struktur, minyak, air dan kontak air dan minyak serta
porositas water conten (well logging geophysics).
LaporanGeolistrikResistivity
2.2.1. Konfigurasi elektroda Wenner
Pada susunan ini, jarak antar elektroda adalah sama dan elektroda potensial berada
diantara elektroda arus. Susunan elektroda Wenner dapat dilihat pada Gambar 1.
K = 2πna
dimana n = 1, 2, 3, 4, 5,……
LaporanGeolistrikResistivity
Faktor geometri dari susunan elektroda ini adalah
K = π n (n + 1)a
dimana n = 1, 2, 3, 4, 5,……
2.3. Res2Dinv
Model 2D menggunakan program inversi, yang terdiri dari sejumlah kotak persegi.
Susunan kotak-kotak ini terikat oleh distribusi dari titik datum dalam psedosection. Distribusi
dan ukuran dari kotak secara automatis dihasilkan dari program sehingga jumlah kotak tidak
akan melebihi jumlah datumpoint.
LaporanGeolistrikResistivity
survey normal dilakukan dengan elektroda-elektroda di permukaan tanah, program ini juga
mendukung survey underwater dan cross-borehole.
Gambar 4. Susunan kotak model yang digunakan untuk membentuk psedosection sesuai
dengan datum point
3. Metode Pengukuran
Peralatan yang digunakan adalah Gatrik resistivity meter dengan sumber tegangan
DC. Beberapa peralatan lain yang digunakan antara lain:
1. Dua puluh satu elektroda yang terhubung dengan Gatris resistivity meter untuk
mengalirkan arus listrik ke dalam tanah dan sekaligus mengukur tegangan
3. GPS (Global Positioning System), untuk mengetahui titik koordinat dan elevasi
(tinggi dari permukaan laut) setiap titik pengukuran.
5. Seperangkat notebook untuk mengambil dan mengolah data dari peralatan Gatrik
resistivity meter.
LaporanGeolistrikResistivity
Proses pengambilan data dimulai dari menghubungkan elektroda ke tanah dengan
jarak tiap elektroda yaitu 3 meter. Elektroda tersebut dihubungkan dengan bagian konduktor
pada kabel hingga semua terhubung.
Metode pengukuran yang digunakan dalam survey geolistrik ini, yaitu menggunakan
konfigurasi Wenner-Schlumberger. Metode analisa hasil pengukuran geolistrik, yaitu
menggunakan program Res2Dinv. Data hasil perhitungan yaitu tahanan jenis batuan semu,
kemudian diinterpretasikan dengan metode inversi Combine marquartdt and Occam dan
Robust constraint. Inversi Robust Constrain merupakan metode inversi yang digunakan jika
error dan distribusi data tidak normal atau penyimpangan data terlalu jauh, sehingga
diperoleh nilai tahanan jenis sesungguhnya dan kedalaman. Estimasi dilakukan dengan
membandingkan nilai tahanan jenis yang diperoleh dari hasil interpretasi program res2Dinv
dengan kondisi geologi daerah pengukuran dan table tahanan jenis.
LaporanGeolistrikResistivity
4. Analisa hasil
10
LaporanGeolistrikResistivity
TabelKoordinatLintasanGeolistrik
(UtmWGS 84, 49 N )
No. Stasiun Line 1 Line 2 Line 3 Line 4
1 0 427537.7 39567.97 427514.2 39621.83 427537.7 39567.97 427588 39619.95
2 3 427535.2 39566.25 427515.7 39619.23 427535.2 39566.25 427586.2 39617.49
3 6 427532.8 39564.53 427517.2 39616.63 427532.8 39564.53 427584.5 39615.04
4 9 427530.3 39562.8 427518.7 39614.04 427530.3 39562.8 427582.8 39612.58
5 12 427527.9 39561.08 427520.2 39611.44 427527.9 39561.08 427581.1 39610.12
6 15 427525.4 39559.36 427521.7 39608.84 427525.4 39559.36 427579.3 39607.66
7 18 427523 39557.64 427523.2 39606.24 427523 39557.64 427577.6 39605.21
8 21 427520.5 39555.92 427524.7 39603.64 427520.5 39555.92 427575.9 39602.75
9 24 427518 39554.2 427526.2 39601.04 427518 39554.2 427574.2 39600.29
10 27 427515.6 39552.48 427527.7 39598.45 427515.6 39552.48 427572.5 39597.83
11 30 427513.1 39550.76 427529.2 39595.85 427513.1 39550.76 427570.7 39595.38
12 33 427510.7 39549.04 427530.7 39593.25 427510.7 39549.04 427569 39592.92
13 36 427508.2 39547.32 427532.2 39590.65 427508.2 39547.32 427567.3 39590.46
14 39 427505.8 39545.6 427533.7 39588.05 427505.8 39545.6 427565.6 39588
15 42 427503.3 39543.88 427535.2 39585.46 427503.3 39543.88 427563.9 39585.55
16 45 427500.8 39542.16 427536.7 39582.86 427500.8 39542.16 427562.1 39583.09
17 48 427498.4 39540.44 427538.2 39580.26 427498.4 39540.44 427560.4 39580.63
18 51 427495.9 39538.71 427539.7 39577.66 427495.9 39538.71 427558.7 39578.17
19 54 427493.5 39536.99 427541.2 39575.06 427493.5 39536.99 427557 39575.72
20 57 427491 39535.27 427542.7 39572.47 427491 39535.27 427555.3 39573.26
21 60 427488.6 39533.55 427544.2 39569.87 427488.6 39533.55 427553.5 39570.8
11
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 6.Cuplikan/ potonganpetaGeologiLokasipengukuranGeolistrik
(SumberPetaGeologiLembarSanggau)
12
LaporanGeolistrikResistivity
4.2. Hasil Pengukuran Geolistrik
Lapisan high resistivity ditunjukan pada skala warna merah dengaan harga diatas 100
Ohm.m, lapisan medium resistivity ditunjukan pada skala warna hijau sampai kuning dengan
harga resistivity 10 – 100 Ohm.m dan lapisan low resistivity ditunjukan pada skala warna
biru muda hingga hitam dengan harga resistivity kurang dari10Ohm.m.
Mengacu pada Peta Geologi Regional dan singkapan batuan dilapangan, Respon high
resistivity dibagian permukaan (atas) disebabkan oleh banyaknya material kuarsa, feldspar
dalam ukuran pasir hingga kerikil, juga bisa disebabkan adanya material batuan beku dari
batuan urugan. Lapisan ini secara umum bersifat sangat poros sehingga mudah dilewati air
Begitu pula dengan Lapisan Low resistivity menunjukan lapisan ini memiliki besar
butir yang sangat halus berupa lanau hingga lempung. Respon resistivity sangat rendah ini
menunjukan tidak adanya/ sedikit sekali kandungan material kuarsa ataupun feldspar.
Secara kuantitatif dan kwalitatif penampang geolistrik menunjukan tiga lapisan yang berbeda.
Kaitannya dengan investigasi tanah longsor zona high resistivity dan medium resistivity
tanah merupakan lapisan batuan lepas yang terdiri dari pasir kuarsa, material feldspar dan
tufa . lapisan ini mudah dilewati air dan dapat menjadi lapisan yang mudah longsor.
Lapisan low resistivity cukup tebal, padat, kompak dan bersifat impermeable, lapisan low
resistivity ini dapat menjadi bidang gelincir pada suatu longsoran tanah.
13
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 7. Interpretasi Penampang resistivity Line 1
Pada Line 1 keberadaan low resistivity berada pada kisaran kedalaman 8 meter di stasiun
30 dan zona ini semakin dalam kearah barat laut dan Tenggara
14
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 8. Interpretasi Penampang resistivity Line 2
Pada Line 2 keberadaan low resistivity berada pada kisaran kedalaman 3-6 meter di stasiun
51 dan zona ini semakin dalam kearah barat laut.Pada Line 2 zona/lapisan low reistivity
memiliki kemiringan yang relative tinggi sehingga memiliki potensi tinggi terhadap
terjadinya longsor.
15
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 9. Interpretasi Penampang resistivity Line 3
Pada Line 3 keberadaan low resistivity berada pada kisaran kedalaman 5-8 meter di stasiun
48 dan zona ini semakin dalam kearah baratdaya.
16
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 10. Interpretasi Penampang resistivity Line 4
Pada Line 2 keberadaan low resistivity berada pada kisaran kedalaman 5-8 meter, zona low
resistivity pada Line 4 relatif datar dan memiliki kemiringan yang relative rendah.
17
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 11. Lintasan Pengukuran Geolistrik Resistivity
18
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 12. Tampilan 3D Lintasan Pengukuran Geolistrik Resistivity
19
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 14. Korelasi Line 3 dan Line 4 (dari arah tenggara)
Penampang Line 3 dan Line 4, menunjukan kemiringan/bidang gelincir lapisan low resistivity
yang relative kecil (relative datar)
20
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 15. Korelasi Line 2, Line 3 dan Line 1 (dari arah baratdaya)
21
LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 16. Korelasi Line 4 dan Line 3 (dari arah baratlaut)
Penampang Line 3 dan Line 4, menunjukan kemiringan/bidang gelincir lapisan low resistivity
yang relative kecil (relative datar)
5. Kesimpulan
Pengukuran geolistrik telah dilakukan dengan 4 lintasan, berikut rangkuman hasil dari
analisanya:
1. Berdasarkan Peta Geologi, daerah longsoran berada pada formasi Payak yang terdiri
dari: Litarenit, tufaan berfeldspar berlapis tebal berselingan dengan batu lumpur dan
batu lanau, setempat berfosil.
2. Berdasarkan hasil geolistrik terdapattiga anomaly berupa hirgresistivity, medium
resistivity dan low resistivity, Lapisan high resistivity dan medium resistivity dapat
menjadi lapisan yang mudah longsor jika berada diatas lapisan impermeable yang
memiliki kemiringan yang relative tinggi.
3. Adanya lapisan low resistivity yang memiliki kemiringan yang cukup tinggi dapat
berpotensi terjadinya tanah longsor.
22
LaporanGeolistrikResistivity
4. Keberadaan bidang gelincir (low resistivity) berada pada beberapa kedalaman yang
bervariasi.
23
LaporanGeolistrikResistivity