Anda di halaman 1dari 20

1..

Latar Belakang

Metode geolistrik resistivitas adalah metode geofisika nondestructive yang digunakan


untuk menentukan struktur bawah permukaan berdasarkan sifat tahanan jenis batuan. Metode
ini telah banyak digunakan pada penentuan struktur pondasi bangunan., pendugaan potensi
air bawah permukaan, eksplorasi panas bumi, eksplorasi mineral, hingga pendugaan intrusi
air laut dan limbah Pemodelan geofisika dilakukan pada data untuk memperkirakan
distribusi sifat fisis bawah permukaan berdasarkan data yang diukur di permukaan bumi.
Pada pemodelan inversi dicari model optimum yang berasosiasi dengan minimum suatu
fungsi obyektif. Pada umumnya fungsi obyektif merupakan selisih kuadratik respon model
dengan data observasi.

Pada kegiatan ini dilakukan survey geolistrik resistivitas yang dilanjutkan dengan
pemodelan struktur bawah permukaan untuk kemudian divalidasi dengan data hasil
pengukuran. Model dibuat dan divalidasi menggunakan metode elemen hingga metode
inversi memanfaatkan perangkat lunak Res2Dinv. Model yang dihasilkan kemudian dianalisa
secara geologi. Pada saat pengukuran dipilih konfigurasi elektroda Wenner_schlumberger
untuk mengetahui struktur bawah permukaan baik secara lateral maupun vertical.

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Geolistrik Resistivitas

Survey geolistrik (resistivitas) pada umumnya bertujuan untuk mengetahui kondisi


atau struktur geologi bawah permukaan berdasarkan variasi tahanan jenis batuannya. Struktur
geologi yang dapat dideteksi dengan metode ini terutama adalah yang mempunyai kontras
tahanan jenis yang cukup jelas terhadap sekitarnya, misalnya untuk keperluan eksplorasi air
tanah, mineral, geothermal (panas bumi). Prinsip pelaksanaan survey geolistrik adalah
dengan meninjeksikan arus melalui elektroda arus dan mengukur responnya (tegangan) pada
elektroda potensial dalam suatu susunan (konfigurasi) tertentu.

Berdasarkan tujuan dan cara pengubahan jarak elektroda, survey geofisika dibagi
menjadi dua cara, yaitu mapping dan sounding. Mapping dimaksudkan untuk mengetahui
variasi horizontal atau lateral tahanan jenis batuan pada kedalaman tertentu. Jarak antar

LaporanGeolistrikResistivity
elektroda dibuat tetap sesuai dengan kedalaman daya penetrasi yang diinginkan, selanjutnya
seluruh susunan elektroda dipindahkan menurut suatu lintasan tertentu. Sedangkan sounding
dimaksudkan untuk mengetahui variasi tahanan jenis batuan terhadap kedalaman (secara
vertical). Jarak antra elektroda diperbesar dalam suatu arah bentangan pada suatu titik
tertentu.

Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka aplikasi metode geolistrik telah
digunakan pada berbagai bidang ilmu yaitu:

1. Regional Geology untuk mengetahui struktur, stratigrafi, dan sedimentasi.

2. Hidrogeologi/ Geohidrologi untuk mengetahui muka air tanah, akuifer, stratigrafi,


intrusi air laut.

3. Geologi Teknik untuk mengetahui struktur, stratigrafi, permeabilitas dan porositas


batuan, batuan dasar, pondasi, kontruksi bangunan teknis.

4. Pertambangan untuk mengetahui endapan plaser, stratigrafi, struktur, penyebaran


endapan mineral.

5. Archeology untuk mengetahui dasar candi, candi terpendam, tanah galian lama.

6. Panas bumi (geothermal) mengetahui kedalaman,penyebaran, low resistivity daerah


panas bumi.

7. Minyak untuk mengetahui struktur, minyak, air dan kontak air dan minyak serta
porositas water conten (well logging geophysics).

2.2. Konfigurasi Elektroda dan Faktor Geometri

Metode geolistrik mempunyai beberapa konfigurasi elektroda yaitu wenner,


schlumberger, wenner schlumberger, dipole-dipole, pole-pole, dan pole dipole. Faktor
geometri K merupakan besaran yang berubah terhadap jarak spasi elektroda dan bergantung
pada konfigurasi elektroda. Faktor geometri untuk masing-masing konfigurasi mempunyai
nilai yang berbeda.

LaporanGeolistrikResistivity
2.2.1. Konfigurasi elektroda Wenner

Pada susunan ini, jarak antar elektroda adalah sama dan elektroda potensial berada
diantara elektroda arus. Susunan elektroda Wenner dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Susunan elektroda Wenner

Faktor geometri dari susunan elektroda ini adalah:

K = 2πna

dimana n = 1, 2, 3, 4, 5,……

2.2.2. Konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger

Konfigurasi wenner-schlumberger adalah konfigurasi dengan aturan jarak spasi yang


tetap dengan factor n untuk konfigurasi wenner-schlumberger dengan perbandingan jarak
antara elektroda C1-P2 dengan spasi antara P1-P2. Sehingga jika jarak antar elektroda
potensial P1 dan P2 adalah a maka jarak antar elektroda arus (C1 dan C2) adalah 2na+a.
Proses penentuan resistivitas menggunakan 4 buah elektroda yang diletakan dalam sebuah
garis lurus.

Gambar 2. Susunan elektroda Wenner-Schlumberger

LaporanGeolistrikResistivity
Faktor geometri dari susunan elektroda ini adalah

K = π n (n + 1)a

dimana n = 1, 2, 3, 4, 5,……

2.3. Res2Dinv

Res2Dinv adalah program computer yang secara otomasi menentukan model


resistivitas dua dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey geolistrik.

Gambar 3. Rangkaian peralatan untuk menampilkan psedosection menggunakan multi


elektroda dengan pengontrol computer

Model 2D menggunakan program inversi, yang terdiri dari sejumlah kotak persegi.
Susunan kotak-kotak ini terikat oleh distribusi dari titik datum dalam psedosection. Distribusi
dan ukuran dari kotak secara automatis dihasilkan dari program sehingga jumlah kotak tidak
akan melebihi jumlah datumpoint.

Subroutine dari teknik optimasi Least-squares non-linier digunakan untuk routine


inversi. Program ini juga mendukung teknik forward modelingfinite-difference dan finite
element. Program ini dapat digunakan untuk survey menggunakan konfigurasi wenner, pole-
pole, dipole-dipole, pole-dipole. Wenner-schlumberger dan Array dipole-dipole ekuator.
Perangkat lunak ini dapat memproses psedosection hingga 650 elektroda dan 6500 point pada
satu waktu. Spasi elektroda terbesar hingga 36 kali spasi terkecil dalam satu set data. Selain

LaporanGeolistrikResistivity
survey normal dilakukan dengan elektroda-elektroda di permukaan tanah, program ini juga
mendukung survey underwater dan cross-borehole.

Gambar 4. Susunan kotak model yang digunakan untuk membentuk psedosection sesuai
dengan datum point

3. Metode Pengukuran

Peralatan yang digunakan adalah Gatrik resistivity meter dengan sumber tegangan
DC. Beberapa peralatan lain yang digunakan antara lain:

1. Dua puluh satu elektroda yang terhubung dengan Gatris resistivity meter untuk
mengalirkan arus listrik ke dalam tanah dan sekaligus mengukur tegangan

2. Seperangkat kabel penghubung yang menghubungkan keduapuluh satu elektroda


dengan gatrrik resistivity meter.

3. GPS (Global Positioning System), untuk mengetahui titik koordinat dan elevasi
(tinggi dari permukaan laut) setiap titik pengukuran.

4. Meteran untuk mengukur jarak elektroda.

5. Seperangkat notebook untuk mengambil dan mengolah data dari peralatan Gatrik
resistivity meter.

6. Peta geologi sebagai petunjuk lokasi dan litologi.

LaporanGeolistrikResistivity
Proses pengambilan data dimulai dari menghubungkan elektroda ke tanah dengan
jarak tiap elektroda yaitu 3 meter. Elektroda tersebut dihubungkan dengan bagian konduktor
pada kabel hingga semua terhubung.

Metode pengukuran yang digunakan dalam survey geolistrik ini, yaitu menggunakan
konfigurasi Wenner-Schlumberger. Metode analisa hasil pengukuran geolistrik, yaitu
menggunakan program Res2Dinv. Data hasil perhitungan yaitu tahanan jenis batuan semu,
kemudian diinterpretasikan dengan metode inversi Combine marquartdt and Occam dan
Robust constraint. Inversi Robust Constrain merupakan metode inversi yang digunakan jika
error dan distribusi data tidak normal atau penyimpangan data terlalu jauh, sehingga
diperoleh nilai tahanan jenis sesungguhnya dan kedalaman. Estimasi dilakukan dengan
membandingkan nilai tahanan jenis yang diperoleh dari hasil interpretasi program res2Dinv
dengan kondisi geologi daerah pengukuran dan table tahanan jenis.

LaporanGeolistrikResistivity
4. Analisa hasil

4.1. Lokasi Pengukuran

Pengukuran geolistrik dilaksanakan di lokasi longsor di Jalan longsorTanjung –


Kembayan STA 11+625, Kecamatan Kembayan, Kabupaten sanggau, Provinsi Kalimantan
Barat.

Berikut gambar lokasi pengukuran geolistrik dan koordinat lokasi pengukuran.

Gambar 5. Sketsa Lintasan Pengukuran Geolistrik

10

LaporanGeolistrikResistivity
TabelKoordinatLintasanGeolistrik
(UtmWGS 84, 49 N )
No. Stasiun Line 1 Line 2 Line 3 Line 4
1 0 427537.7 39567.97 427514.2 39621.83 427537.7 39567.97 427588 39619.95
2 3 427535.2 39566.25 427515.7 39619.23 427535.2 39566.25 427586.2 39617.49
3 6 427532.8 39564.53 427517.2 39616.63 427532.8 39564.53 427584.5 39615.04
4 9 427530.3 39562.8 427518.7 39614.04 427530.3 39562.8 427582.8 39612.58
5 12 427527.9 39561.08 427520.2 39611.44 427527.9 39561.08 427581.1 39610.12
6 15 427525.4 39559.36 427521.7 39608.84 427525.4 39559.36 427579.3 39607.66
7 18 427523 39557.64 427523.2 39606.24 427523 39557.64 427577.6 39605.21
8 21 427520.5 39555.92 427524.7 39603.64 427520.5 39555.92 427575.9 39602.75
9 24 427518 39554.2 427526.2 39601.04 427518 39554.2 427574.2 39600.29
10 27 427515.6 39552.48 427527.7 39598.45 427515.6 39552.48 427572.5 39597.83
11 30 427513.1 39550.76 427529.2 39595.85 427513.1 39550.76 427570.7 39595.38
12 33 427510.7 39549.04 427530.7 39593.25 427510.7 39549.04 427569 39592.92
13 36 427508.2 39547.32 427532.2 39590.65 427508.2 39547.32 427567.3 39590.46
14 39 427505.8 39545.6 427533.7 39588.05 427505.8 39545.6 427565.6 39588
15 42 427503.3 39543.88 427535.2 39585.46 427503.3 39543.88 427563.9 39585.55
16 45 427500.8 39542.16 427536.7 39582.86 427500.8 39542.16 427562.1 39583.09
17 48 427498.4 39540.44 427538.2 39580.26 427498.4 39540.44 427560.4 39580.63
18 51 427495.9 39538.71 427539.7 39577.66 427495.9 39538.71 427558.7 39578.17
19 54 427493.5 39536.99 427541.2 39575.06 427493.5 39536.99 427557 39575.72
20 57 427491 39535.27 427542.7 39572.47 427491 39535.27 427555.3 39573.26
21 60 427488.6 39533.55 427544.2 39569.87 427488.6 39533.55 427553.5 39570.8

11

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 6.Cuplikan/ potonganpetaGeologiLokasipengukuranGeolistrik
(SumberPetaGeologiLembarSanggau)

Berdasarkan Petageologi Regional lembar sanggau lokasi penyelidikan berada pada


Formasi Payak yang terdiri dari literenit tufaan berfeld spar berlapis tebal berselingan dengan
batu lumpur dan batu lanau, setempat berfosil.

12

LaporanGeolistrikResistivity
4.2. Hasil Pengukuran Geolistrik

Pengukuran geolistrik dilakukan untuk menggambarkan keadaan struktut di bawah


permukaan tanah. Berikut hasil pengolahan data lapangan yang direpresentasikan dalam
bentuk penampang 2 (dua) dimensi.

Penampang Geolistrik menunjukan adanya anomaly berupa kontras resistivity secara


vertical yaitu high resistivity dibagianatas, medium resistivity dibagian tengah dan low
resistivity dibagian bawah.

Lapisan high resistivity ditunjukan pada skala warna merah dengaan harga diatas 100
Ohm.m, lapisan medium resistivity ditunjukan pada skala warna hijau sampai kuning dengan
harga resistivity 10 – 100 Ohm.m dan lapisan low resistivity ditunjukan pada skala warna
biru muda hingga hitam dengan harga resistivity kurang dari10Ohm.m.

Mengacu pada Peta Geologi Regional dan singkapan batuan dilapangan, Respon high
resistivity dibagian permukaan (atas) disebabkan oleh banyaknya material kuarsa, feldspar
dalam ukuran pasir hingga kerikil, juga bisa disebabkan adanya material batuan beku dari
batuan urugan. Lapisan ini secara umum bersifat sangat poros sehingga mudah dilewati air

Lapisan medium resistivity disebabkan oleh lebih sedikitnya kandungan material


kursa, feldspar dan juga lapisan ini memiliki besar butir yang lebih kecil dibandingkan
lapisan di atasnya. Lapisan ini memiliki tingkat porositas yang cukup sehingga dapat dilewati
air.

Begitu pula dengan Lapisan Low resistivity menunjukan lapisan ini memiliki besar
butir yang sangat halus berupa lanau hingga lempung. Respon resistivity sangat rendah ini
menunjukan tidak adanya/ sedikit sekali kandungan material kuarsa ataupun feldspar.

Secara kuantitatif dan kwalitatif penampang geolistrik menunjukan tiga lapisan yang berbeda.
Kaitannya dengan investigasi tanah longsor zona high resistivity dan medium resistivity
tanah merupakan lapisan batuan lepas yang terdiri dari pasir kuarsa, material feldspar dan
tufa . lapisan ini mudah dilewati air dan dapat menjadi lapisan yang mudah longsor.

Lapisan low resistivity cukup tebal, padat, kompak dan bersifat impermeable, lapisan low
resistivity ini dapat menjadi bidang gelincir pada suatu longsoran tanah.

13

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 7. Interpretasi Penampang resistivity Line 1

Pada Line 1 keberadaan low resistivity berada pada kisaran kedalaman 8 meter di stasiun
30 dan zona ini semakin dalam kearah barat laut dan Tenggara

14

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 8. Interpretasi Penampang resistivity Line 2

Pada Line 2 keberadaan low resistivity berada pada kisaran kedalaman 3-6 meter di stasiun
51 dan zona ini semakin dalam kearah barat laut.Pada Line 2 zona/lapisan low reistivity
memiliki kemiringan yang relative tinggi sehingga memiliki potensi tinggi terhadap
terjadinya longsor.

15

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 9. Interpretasi Penampang resistivity Line 3

Pada Line 3 keberadaan low resistivity berada pada kisaran kedalaman 5-8 meter di stasiun
48 dan zona ini semakin dalam kearah baratdaya.

16

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 10. Interpretasi Penampang resistivity Line 4

Pada Line 2 keberadaan low resistivity berada pada kisaran kedalaman 5-8 meter, zona low
resistivity pada Line 4 relatif datar dan memiliki kemiringan yang relative rendah.

17

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 11. Lintasan Pengukuran Geolistrik Resistivity

18

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 12. Tampilan 3D Lintasan Pengukuran Geolistrik Resistivity

Korelasi antar Line geolistrik

Gambar 13. Korelasi Line 1, dan Line 2 (dari arah timurlaut )


Penampang Line 1 dan Line 2, menunjukan kemenerusan kemiringan/bidang gelincir kearah
baratlaut.

19

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 14. Korelasi Line 3 dan Line 4 (dari arah tenggara)

Penampang Line 3 dan Line 4, menunjukan kemiringan/bidang gelincir lapisan low resistivity
yang relative kecil (relative datar)

20

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 15. Korelasi Line 2, Line 3 dan Line 1 (dari arah baratdaya)

Penampang Line 1 ,Line 2 dan Line 3, menunjukan kemenerusan kemiringan/bidang gelincir


kearah baratlaut.

21

LaporanGeolistrikResistivity
Gambar 16. Korelasi Line 4 dan Line 3 (dari arah baratlaut)

Penampang Line 3 dan Line 4, menunjukan kemiringan/bidang gelincir lapisan low resistivity
yang relative kecil (relative datar)

5. Kesimpulan
Pengukuran geolistrik telah dilakukan dengan 4 lintasan, berikut rangkuman hasil dari
analisanya:
1. Berdasarkan Peta Geologi, daerah longsoran berada pada formasi Payak yang terdiri
dari: Litarenit, tufaan berfeldspar berlapis tebal berselingan dengan batu lumpur dan
batu lanau, setempat berfosil.
2. Berdasarkan hasil geolistrik terdapattiga anomaly berupa hirgresistivity, medium
resistivity dan low resistivity, Lapisan high resistivity dan medium resistivity dapat
menjadi lapisan yang mudah longsor jika berada diatas lapisan impermeable yang
memiliki kemiringan yang relative tinggi.
3. Adanya lapisan low resistivity yang memiliki kemiringan yang cukup tinggi dapat
berpotensi terjadinya tanah longsor.
22

LaporanGeolistrikResistivity
4. Keberadaan bidang gelincir (low resistivity) berada pada beberapa kedalaman yang
bervariasi.

23

LaporanGeolistrikResistivity

Anda mungkin juga menyukai