Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan pendapatan negara tahun 2015 diarahkan untuk mengoptimalkan pendapatan negara

dari pendapatan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Selanjutnya, kebijakan
penerimaan negara bukan pajak (PBNP), antara
lain: (1) optimalisasi penerimaan migas (merealisasikan produksi sumur minyak baru, menahan
penurunan alamiah lifting migas, dan pengendalian cost recovery); (2) penyesuaian tarif PNBP dan
ekstensifikasi; (3) peningkatan kinerja BUMN.

Realisasi pendapatan negara tahun 2015 terdiri dari realisasi pendapatan perpajakan sebesar
Rp1.240.418,8 miliar atau 83,29 persen dari target APBN-P tahun 2015 sebesar Rp1.489.255,5
miliar, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp255.628,5 miliar atau 95,00
persen dari target APBN-P tahun 2015 sebesar Rp269.075,4 miliar, dan realisasi pendapatan
hibah sebesar Rp11.973,0 miliar atau 361,52 persen dari target APBN-P tahun 2015 sebesar
Rp3.311,9 miliar.

Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun 2015 mencapai Rp255.628,5 miliar
atau turun sebesar 35,87 persen dari realisasi PNBP pada tahun 2014 sebesar Rp398.590,5
miliar. Dari empat jenis PNBP, tiga jenis PNBP yaitu: penerimaan SDA, Bagian Laba BUMN dan
PNBP Lainnya, realisasinya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014. Realisasi
penerimaan SDA adalah Rp100.971,9 miliar atau turun Rp139.876,4 miliar (58,08 persen) jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp240.848,3 miliar. Realisasi bagian laba
BUMN adalah Rp37.643,7 miliar atau turun Rp2.670,7 miliar (6,62 persen) jika dibandingkan
dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp40.314,4 miliar. Sementara itu, realisasi PNBP Lainnya
adalah Rp81.697,4 miliar atau turun Rp6.049,3 miliar (6,89 persen) jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2014 sebesar Rp87.746,8 miliar. Sementara itu, Pendapatan BLU adalah
35.315,5 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp5.634,4 miliar (18,98 persen) dibandingkan
dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp29.681,0 miliar. (Penurunan realisasi penerimaan SDA
tersebut dipengaruhi antara lain oleh masih rendahnya harga minyak mentah yang menyebabkan
turunnya penerimaan pemerintah di sektor minyak bumi.)

B.2.1.2.Penerimaan Negara Bukan Pajak


Realisasi PNBP TA 2015 adalah sebesar Rp255.628.476.494.416mencapai 95 persen dari
jumlah yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2015 sebesar Rp269.075.425.159.000. Hal ini berarti
realisasi PNBP TA 2015 lebih kecilRp142.962.047.119.574atau turun 35,87persen
dibandingkan dengan realisasi TA 2014 sebesar Rp398.590.523.613.990. Reali
sasi PNBP
berasal dari (i) Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; (iii) PNBP
Lainnya, dan (iv) Pendapatan BLU.

B.2.1.2.1.Penerimaan Sumber Daya Alam


Realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) TA 2015adalah sebesar
Rp100.971.872.884.629, atau mencapai 84,91 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam
APBN-P TA 2015 sebesar Rp118.919.130.259.000. Hal ini berarti Penerimaan SDA TA 2015
lebih kecil Rp139.876.409.523.231 atau turun 58,08 persen dibandingkan dengan realisasi TA
2014. Rincian realisasi Penerimaan SDA adalah sebagai berikut (dalam rupiah):

Penurunan realisasi penerimaan SDA tersebut dipengaruhi antara lain oleh masih rendahnya harga
minyak mentah yang menyebabkan turunnya penerimaan pemerintah di sektor minyak bumi, dan
lifting minyak tahun 2015 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terlihat dari
Realisasi Indonesian Crude Price (ICP) tahun 2015 yaitu sebesar USD49,21 per barrel yang jauh
lebih rendah dibandingkan realisasi ICP tahun 2014 sebesar USD96,51 per barrel. Realisasi lifting
minyak bumi pada tahun 2015 sebesar 785 ribu barel per hari juga lebih rendah jika dibandingkan
dengan realisasi tahun 2014 sebesar 793 barel per hari.
Pendapatan SDA gas bumi tahun 2015 mengalami penurunan karena lebih rendahnya realisasi
lifting gas bumi pada 2015 jika dibandingkan dengan realisasi lifting gas bumi pada periode yang
sama tahun 2014. Realisasi lifting gas bumi 2015 sebesar 1.203 ribu barel setara minyak per hari
(MBOEPD) lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 1.224 MBOEPD.
B.2.1.2.2.Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
Realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN TA 2015 adalah sebesar Rp37.643.720.744.478
atau mencapai 101,86 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2015 sebesar
Rp36.956.500.000.000. Hal ini berarti Bagian Laba Pemerintah atas Laba BUMN TA 2015 lebih
kecil Rp2.670.709.157.082 atau turun 6,62 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2014.
Realisasi Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN terdiri dari (dalam rupiah):

Penurunan Penerimaan Negara Bukan Pajak atas Bagian Laba BUMN tahun 2015 sejalan dengan
kebijakan Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dengan meningkatkan peran BUMN
sebagai agent of development
sehingga penerimaan laba BUMN dalam jangka menengah
diproyeksikan turun rata-rata 18,4 persen. Pendapatan bagian laba BUMN tersebut ditempuh
melalui peningkatan kinerja BUMN dan menetapkan pay out ratio dividen BUMN sesuai dengan
kemampuan keuangan BUMN. Dengan kebijakan tersebut diharapkan BUMN akan memiliki
banyak ruang untuk pengembangan usaha sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar
pada APBN di tahun-tahun mendatang.
B.2.1.2.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
Realisasi PNBP Lainnya TA 2015 adalah sebesar Rp81.697.425.599.748 atau 90,66 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2015 yaitu sebesar Rp90.109.584.375.000.
Hal ini berarti realisasi PNBP Lainnya TA 2015 lebih kecil Rp6.049.341.696.303 atau turun
6,89 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2014. Realisasi PNBP Lainnya ini terdiri dari

Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya tidak mencapai target APBN-P TA 2015 terutama
karena menurunnya Pendapatan Penjualan dari Kegiatan Hulu Migas, dan menurunnya
Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan.
B.2.1.2.4. Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU)
Realisasi Pendapatan BLU TA 2015 adalah sebesar Rp35.315.457.265.561 atau 152,95 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P TA 2015 yaitu sebesar Rp23.090.210.525.000. Hal
ini berarti realisasi Pendapatan BLU TA 2015 lebih besar Rp5.634.413.257.042 atau naik
18,98persen dibandingkan dengan realisasi TA 2014. Realisasi Pendapatan BLU terdiri dari

Pendapatan BLU melebihi target APBN-P TA 2015 terutama disebabkan oleh adanya peningkatan
tarif layanan pada beberapa BLU, dan BLU yang baru ditetapkan pada tahun 2015 termasuk BLU
dengan pendapatan yang signifikan yaitu BLU Pengelola Dana Sawit dengan pendapatan sebesar
Rp6.902.212.717.058

Anda mungkin juga menyukai