Oleh :
Alfredho Rama Pernanda
Prodi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syari’ah
Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Kerinci
alfredho.rama@gmail.com
Abstrak
Terjadi nya dampak virus Corona , mengakibatkan berbagai bidang ikut terkena
dampaknya, salah satunya juga pada bidang Pendidikan. Pendidikan merupakan
salah satu faktor yang sangat terdampak dengan adanya wabah Covid-19 ini.
Pemerintah dan tenaga pendidik berusaha semaksimal mungkin agar pendidikan
bisa berjalan dengan baik walaupun dengan keadaan pandemi seperti ini. Pada
masa pandemi Covid-19 ini pemerintah menetapkan Pendidikan Jarak Jauh.
Pembelajaran jarak jauh adalah upaya agar pembelajaran bisa dijalankan dengan
baik walaupun menggunakan sistem yang berbeda. Mahasisiwa dan dosen dituntut
agar dapat menguasai teknologi dan kreatif dalam mendesain pembelajaran jarak
jauh ini agar selalu dapat berjalan secara efektif. Namun dalam pembelajaran
jarak jauh ini juga tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan dalam
pelaksaannya. Dengan demikian institut agama islam negeri (IAIN) kerinci
menerapkan sistem KKN DR BPM agar mahasiswa dapat berfikir kreatif untung
pembangunan desa di saat masa pandemi.
Kata kunci : Covid 19, Administrasi, Imtaq.
PENDAHULUAN
Pelayang raya merupakan sebuah desa yang terletak dalam (daerah) Kecamatan
Sungai Bungkal, Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi, Indonesia. Tujuan dari KKN
DR BPM ini agar mahasiswa-mahasiswi dapat menganalisis secara langsung
problematika di masyarakat sekitarnya serta mengambil langkah konkrit
untuk mengatasi problematika tersebut secara kreatif dan memberdayakan.
Program Kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat dalam KUKERTA adalah
kegiatan belajar di luar ruangan yang harus di tempuh mahasiswa yang akan
menyusun tugas akhir sebagai mahsiswa yaitu skripsi. Program Kegiatan Sosial
dan Pemberdayaan Masyarakat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mendapatkan pembelajaran di lapangan yang sebelumnya tidak didapatkan di
bangku kuliah . Apabila mahasiswa yang sering di gadang-gadang sebagai
agent of change hanya duduk diam dirumah seolah-olah menutup diri,telinga
dan mata terhadap apa yang terjadi sekarang ini sangat disayangkan, karena
sesungguhnya mahasiswa lah yang harus nya menjadi contoh apa yang
harus dilakukan masyarakat dalam mengahadapi situasi yang kian lama kian
memburuk ini, karena yang muda yang harus bergerak.
Melalui kegiatan KKN-DR mahasiswa dapat membantu dan memberikan solusi
mengenai persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan perangkat desa
di bidang administrasi desa, imtaq dan ekonomi, dengan cara ikut serta dalam
pembangunan desa, mengembangkan pendidikan- pendidikan di TPA / TPQ yang
ada di Desa Desa Pelayang Raya, membantu masyarakat dalam untuk
memperlancarkan UMKM yang dimiliki masyarakat tersebut.
TUJUAN
Tujuan dibuatnya artikel ini yaitu untuk memenuhi persyaratan dalam
pelaksanaan KKN Dari Rumah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di saat
pandemi Covid-19 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci. Selain itu tujuan
artikel ini untuk membuka wawasan kepada masyarakat bahwa pada saat pandemi
Covid -19, sebagai mahasiswa yang berpikir kritis dapat mebuka cakrawala dan
ide – ide kratif walaupun terhambat pandemi covid – 19.
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan pada pelaksanaan KKN DR BPM ini adalah mernacang
program kerja sendiri yang dilakukan oleh mahasiswa, dengan mengamati apa
yang menjadi kebutuhan di masyarakat. Mahasiswa di tuntut aktif dan sigap
dalam pelaksanaan KKN DR BPM peserta melakukan survei mandiri, terjun ke
lapangan guna mengetahui lebih jelas dan detail mengenai keadaan di lokasi
KKN, dengan begitu mahasiswa KKN-DR BPM dapat menentukan permasalahan
dan menyusun rencana program kerja yang terfokus pada pemulihan
perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19, sebelum pelepasan peserta
KKN dari Institut. Dalam pelaksanaan survei KKN mahasiswa melakukan
beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Pengamatan Teritorial desa sebelum program kerja KKN-DR BPM IAIN
KERINCI. Terlebih dahulu kami melakukan observasi permasalahan desa
di masa pandemi Covid-19 terutama pasca PSBB, yang akan dijadikan
program kerja Kuliah Kerja Nyata sehingga kami tau situasi lapangan,
kondisi masyarakat, serta informasi tentang geografis desa yang diperoleh
melalui data-data maupun wawancara.
b. Memohon izin kepada pihak pemerintah setempat, di mulai dari Kepala
desa didesa pelayang raya, perangkat desa, dan masyarakat desa pelayang
raya agar kami diberi izin melakukan kegiatan KKN didesa pelayang raya,
kecamatan sungai bungkal, kota sungai penuh, jambi.
c. Melaksanakan program kerja yang telah di setujui oleh DPL sehingga
dapat terealisasikan program tersebut berjalan di desa pelayang raya
PEMBAHASAN
pelaksanaan KKN, mahasiswa secara mandiri melakukan observasi ke
daerah setempat guna menumbuhkan ide – ide kreativitas mahasiswa memahami
kebutuhan yang ada didesa pelayang raya. Dengan mempersiapkan semua
pelaksanaan kegiatan, dari mulai tahap persiapan yaitu pembekalan dari kampus,
kemudian dilanjutkan dengan survei ke lokasi pelaksanaan KKN.
Program KKN dilakukan dengan menerapkan protokol pemerintah yaitu
work from home dan social distancing. Adapun program yang akan dilakukan
yaitu pemberdayaan masyarakat di bidang administrasi desa, imtaq, dan
perekonomian mayarakat di era pandemi Covid-19. KKN dimulai pada bulan mei
2021. melalui pembuatan faceshield sederhana dan Pembelajaran pentingnya
menjaga protokol kesehatan yang selanjutnya diberikan secara langsung kepada
warga Desa Pelayang Raya secara merata. Pembuatan faceshiled dengan tujuan
membangkitkan peluang usaha ekonomi pada masyarakat Desa Pelayang Raya .
ikut serta dalam bidang pembangunan desa seperti pengisian data SDGs desa, dan
pemilihan pengurus mesjid syuhada.
1. Penginputan pengisian data SDGs Desa Pelayang Raya
SDGs desa merupakan arah kebijakan pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa. Adapun program kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut
sepenuhnya kreasi desa yang terumuskan kan dalam musyawarah desa masing-
masing. Pada tanggal 24 mei - 31 mei mahasiswa KKN ikut berkontribusi dalam
bidang administrasi atau pembangunan desa yaitu pengisian SDGs, mahasiswa di
bimbing secara langsung oleh pendamping desa, dan diberikan penjelasan
bagaimana tatacara menginput data dari kuisioner ke android atau aplikasi SDGs
desa. Desa pelayang raya terdiri dari 4 dusun dan memiliki 8 RT jumlah Kepala
keluarga yang mahasiswa input berkisar sekitar 600 KK dan jumlah penduduk
berkisar sekitar 2000 lebih, semua data – data tersebut mahasiswa yang menginput
langsung.
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini untuk membahas pentingnya menanamkan nilai keislaman
dan Pendidikan atau pembekalan wawasan karakter Qur’ani dalam pembentukan
karakter anak sebagai generasi penerus yang diusahakan oleh orang tua, guru,
serta orang dewasa terhadap anak-anak Muslim sehingga membangkitkan sifat-
sifat atau karakter kebaikan yang bersunber darin al-Qur’an itu sendiri dengan
menyeimbangkan antara ilmu, iman, akhlak, serta amal dalam kepribadian anak
yang diprioritaskan sebagai kemashalatan kehidupan manusia di zaman milenial
ini oleh peserta kuliah kerja nyata berbasis pemberdayaan masyarakat (KKN DR-
BPM). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan
pendidikan anak-anak dan menanamkan nilai keislaman kepada anak-anak.
Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di desa
Pelayang Raya.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk
kegiatan pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat, yang mana
nantinya mahasiswa akan mengabdikan diri serta membantu
masyarakat, membantu mencari.solusi.serta membantu
menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami masyarakat.
1. Tinjauan Pustaka Tentang Kukerta DR
a. Berdasarkan surat Edaran Dirjen Diktis No. B-
713/DJ.I/Dt/I.III/TL.00/04/2020, bahwa Kukerta DR
(Kuliah kerja nyata dari rumah) adalah Kukerta yang
merdeka, yang diimplementasikan melalui penguatan
kesadaran dan kepedulian terhadap wabah Covid 19,
relasi agama dan kesehatan (sains) dengan tepat,
moderasi beragama, dan pendidikan serta berdakwah
keagamaan islam dengan memanfaatkan media sosial.
b. KKN-DR adalah bentuk pengabdian mahasiswa secara
individuual dari rumah dengan bimbingan dari DPL serta
pengawasan dari panitia. Ada 3 bentuk KKN-DR yaitu:
bidang ibadah, bidang sanitasi lingkungan dan bidang
akademik. Dalam pelaksanaan dan teknis operasionalnya
nanti mahasiswa akan dibimbing langsung oleh DPL.
Pada hakikatnya konsep KKN-DR menyerupai KKN di
masyarakat, hanya saja objek pengabdiannya adalah
keluarga kita sendiri.
2. Tinjauan Pustaka tentang Judul/Tema Kukerta DR
a. Generasi Penerus atau Generasi
Anak merupakan bibit ataupun generasi penentu
bagi suatu kualitas suatu bangsa sekaligus sebagai
penerus bagi bangsa sekaligus penerus pembangunan,
yakni generasi yang amat diprioritaskan sebagai subjek
pelaksana.pembangunan..yang..berkelanjutan serta
merupakan pondasi untuk memegang kendali pada masa
yang akan bagi suatu negara. Keberadaan nya tersebut
patut mendapatkan prioritas, terutama sekali ialah
berkaitan karakteristinya disebabkan semakin anak-anak
menuju di fase dewasa, semakin sukar pula
mengendalikan.tingkah lakunya..tersebut, yang akan
mengakibatkan melakukan sesuatu hal yang negatif,
yang pastinya akan merugukan orang lain maupun
merugikan dirinya sendiri.
b. Wawasan Qur’ani
Dalam Islam, al-Qur’an menjadi pedoman bagi
umat Islam dalam penyeimbangan sebuah btatanan
kehidupan. Oleh sebab itu, prioritas yang amat utama
sekali untuk membentuk karakter umat Muslim yang
berlandaskan pada al-Qur’an tersebut sehingga
terbentuklah manusia-manusia yang Qur’ani yang
dapat menghadapi serta menunjang kehidupannya
pribadi dengan karakteristik Qur’ani tersebut dalam
menghadapi perkembangan zaman yang terjadi saat
sekarang ini.
Pendidikan atau pembekalan wawasan karakter
Qur’ani dalam pembentukan karakter anak sebagai
generasi penerus yang diusahakan oleh orang tua,
guru, serta orang dewasa terhadap anak-anak Muslim
sehingga membangkitkan sifat-sifat atau karakter
kebaikan yang bersunber darin al-Qur’an itu sendiri
dengan menyeimbangkan antara ilmu, iman, akhlak,
serta amal dalam kepribadian anak yang
diprioritaskan sebagai kemashalatan kehidupan
manusia di zaman milenial ini.
Agama dengan berlandaskan nilai-nilai al-Qur’an
bermaksud membentuk karakter yang cakap dalam
kehidupan bermasyarakat dikehidupan dunia sebagai
wujud jembatan yang akan ditempuh menuju akhirat
kelak. Dalam mwujudkan generasi yang memiliki
wawasan serta karakter Qur’ani yang amat berguna
dan amat diingina ia ada pada manusia sehingga
nantinya akan membentuk manusia yang memiliki
adab serta etika yang lebih baik yang mencerminkan
nilai-nilai luhur al-Qur’an itu sendir dengan
melibatkan segala potensi yang ada pada nya yakni
seseorang yang dapat berpikir, bersikap, bertindak,
mengamalkan serta mendakwahkan bacaan al-Qur’an
serta menggambarkan akhlak seperti yang
dicerminkan di dalam al-Qur’an dan tak ada satupun
pedoman yang paling sempurna selain al-Qur’an.
Segala nilai-nilai yang terdapat dalam al-Qur’an
salah satu cara untuk memelihara atau menjaganya
ialah dengan jalan menghafalkannya. Namun
demikian, sebaik-baik orang yang menghafalkan al-
Qur’an itu adalah yang memahami kandungan dari
ayat-ayat al-Qur’an tersebut sebagai arahan dalam
menjakankan tatanan kehidupan. Bahkan Allah
memberikan jaminan kemudahan bagi siapa saja yang
menghafalkannya serta mengamalkan dan juga
mengajarkan isi kandungan al-Qur’an.
c. Mewujudkan Generasi Penghapal al-Qur’an yang
memiliki wawasan Qur’ani.
Mengangungkan al-Qur’an tidaklah semata-mata
hanya membacanya dengan suara yang fasih serta
dualuni dengan alunan suara yang indah saja,
melainkan harus disertai pula dengan menghafal
sebagai bentuk kecintaan terhadap nya, mentadabburi,
serta malksanakan pengamalannya dalam kehidupan
sehari-hari. Al-Qur’an tidak boleh hanya dijadikan
sebagai koleksi begitu saja apapun nama atau
bentuknya, tanpa pemnjagaan serta pemeliharaan yang
giat dan serius dari umat Muslim itu sendiri. Allah
telah berjanji untuk menjaga al-Qur’an hingga hari
kiamat. Pada dewasa saat sekarang ini bahkan
berbagai bentuk cara pembelajaram daripada al-
Qur’an yang berupa rumah Thafiz al-Qur’an maupun
Taman Pendidikan al-Qur’an lainnya amat giatnya
dalam berusaha untuk membentuk wawasan anak
terhadap al-Qur’an sebagai generasi penerus untuk
masa hadapan.
C. PEMBAHASAN
Tahap pertama dalam proses pelaksanaan kukerta ini
merupakan bagian yang penting, karena menyangut dengan
perizinan pelaksanaan kegiatan. Pada tahapan ini, perizinan
diajukan kepada Kepala Desa Pelayang Raya, Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala Desa
Pelayang Raya untuk pelaksanaan program kegiatan kukerta DR-
BPM.
Tahap Kedua dilakukan persiapan untuk melaksanakan
Program Kerja Kukerta DR-PBM di Desa Pelayang Raya.
Tahap Ketiga untuk menyukseskan kegiatan kukerta-DR
agar berjalan sepertimana semestinya, saya melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang telah terencanakan sebelumnya yakni
saya mengajarkan para santri TPA/TPQ Mushalla Istiqlal Desa
Pelayang Raya mulai dengan Pengenalan Huruf Hijayyah (Iqra’)
dan penerapan tajwid yang benar serta Mengajarkan Macam-
macam Lagu/Irama Tilawah Al-qur’an.
Dari semua program-program kukerta yang telah
direncanakan, semua berjalan sesuai rencana, tanpa adanya
hambatan dan masalah yang dihadapi. Dengan semua program-
program tersebut, diharapkan bisa membantu masyarakat
mengenai nilai-nilai islam dengan hapalan yang merekam kuasai
serta sedikit pembekalan Qur’ani yang telah diberikan selama
proses program berlangsung.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil laporan program kegiatan yang
telah dipaparkan pada siklus-siklus diatas tadi, dapat saya ambil
kesimpulan bahwa apa yang telah direncanakan dapat
dilaksanakan dengan baik, serta berjalan dengan lancar sesuai
dengan rencana, hal ini disebabkan adanya dukungan serta
antusias dari mereka itu sendiri serta merta juga adanya dukungan
dari orang-orang yang ada di sekitar mereka yang secara tidak
langsung ikut berpartisipasi dalam program kegiatan.
Kegiatan kukerta yang dilaksanakan ini diharapkan
nantinya dapat membantu meyelesaikan kendala-kendala yang
dialami bagi mereka yang berniat baik untuk belajar al-Qur’an
serta dapat membantu membentuk karakteristik generasi penerus
yang berwawasan Qur’ani.
DAFTAR PUSTAKA
Abstract
Interest in learning has a role to foster a sense of pleasure and
will increase enthusiasm for learning. Lack of interest in learning
in online learning is caused by the monotonous learning process,
so that students become less active and tend to be passive in
expressing their opinions, thoughts, imagination and creativity.
In particular, students in Siulak Gedang Village have poor
interest in learning so that the grades achieved are not optimal.
In this case the author wants to apply tutoring to children in
Siulak Gedang Village to increase student interest in learning so
that the learning process can be carried out effectively and
efficiently, and the results are very good and are strongly
supported by the Siulak Gedang community.
Pandemi covid 19 telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. Salah
satu cara untuk meningkatkan minat belajar anak-anak SD dalam masa covid-19
perlu diadakan bimbingan belajar. Keberhasilan dalam bimbingan belajar sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan anak-anak SD mengenai pentingnya belajar IPA
dari setiap sisi. Seperti yang diketahui bahwa banyak sekali anak-anak SD yang
nilainya rendah saat pembelajaraan dimasa pandemi.
LANDASAN TEORI
Pada awal tahun 2020, dunia sedang waspada dengan sebuah virus yang
disebut dengan corona virus (Covid-19). Penularan Covid-19 sangatlah cepat
sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona atau
Covid-19 ini sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Status pandemi ini
menandakan penyebaran Covid-19 berlangsung sangatlah cepat hingga hampir tak
ada negara di dunia yang dapat terhindar dari virus Covid-19.
METODE PENELITIAN
HASIL TEMUAN
a. Untuk lebih mengakrapkan diri peserta KKN-DR BPM pada masyarakat dan
khususnya anak-anak SD/MIN desa Siulak Gedang. kecamatan Siulak.
b. Untuk lebih mudah penulis/peserta KKN-DR BPM menemukan
permasalahan tentang kutangnya minat belajar saat wabah covid-19.
c. Untuk lebih baik dalam menjaga serta meningkatkan tali silahturahmi pada
masayarakat desa Siulak Gedang. kecamatan Siulak.
d. Untuk memperdalam mengenai permasalahan yang dialami masyarakat
khususnya anak-anak Siulak Gedang. kecamatan Siulak.
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Dindin, Sirojuddin AR. 2000. Seni Menulis Kaligrafi Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Oleh
Mufdil Insani Zahra
Fakultas
Syariah,Hukum
Ekonomi Syariah,IAIN
Kerinci
Abstrak
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Peran
Menurut etimologi peran berasal datikata “peran” yaitu
“pemain sandiwara”. Peran (role) adalah merupakan aspek
dinamus dari status apabila seorang melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah
menjalankan suatu peran sehingga antara status dan peran tidak
dapat dipisahkan karena yang satutergantung pada yang lain.
Demikian pada sebaliknya, dimana tidak ada peran tanpa
kedudukan atau tidak ada kedudukan tanpaperan. Sebagaimana
halnya dengan kedudukan maka peran juga tidak terpisahkan
pada diri manusia. Pada hakekatnya manusia mempunyai
macam-macam peran yang berasal dari pola-pola pergaulan
hidupnya. Hal ini mengandung arti bahwa peran tersebut
menentukan apa yang diperbuat oleh masyarakat dan sekaligus
kesempatan- kesempatan apa yang diberikan masyarakat
kepadanya.
Menurut W.J.S. Poerwadaminta (1985: 735), peran
adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang
pimpinan terutama atau karena adanyasesuatu hal atau
peristiwa.
Menurut Thoha Mitha (1983: 309), peran sebagai suatu
perilaku yang teratur karena suatu jabatan tertentu.
Menurut Muhamad Ali (1986: 304) menyatakan bahwa
peran adalah sesuatu yang diperoleh dalam kegiaan atau yang
memegang jabatan pimpinan yang terutama suatu hal atau
peristiwa.
Menurut Sondang P. Siagian (2003: 54) menyatakan
peran adalah tempat tertentu yang ditentukan untuk diduduki
oleh seorang dalam proses pencapaian tujuan.
2. Konsep Pemerintah
Secara etimologis kata pemerintahan berasal dari kata
“perintah” yang kemudianmendapat imbuhan sebagai berikut :
- Mendapat awalan “pe” menjadi kata “pemerintah”
berarti badan atau organelit nyang melakukan pekerjaan
mengurus suatu negara.
- Mendapat akhiran “an” yang menjadi kata
“pemerintahan” berarti perihal, cara, perbuatan, atau
urusan dari badan yang berkuasa dan memiliki
legitimasi.
Didalam katas dasar “perintah” paling sedikit ada empat
unsur penting yang terkandung didalmnya yaitu :
1. Ada dua pihak, yaitu yang memerintah disebut pemerintah
dan pihak yang diperintah disebut rakyat.
2. Pihak yang memerintah memiliki kewenangan dan legitimasi
untukmengatur dan mengurus rakyatnya.
3. Pihak yang diperintah memiliki keharusan untuk taat kepaa
pemerintah yang sah
4. Antara pihak yang memerintah dan diperintah memiliki
hubungan timbal balik secara vertikal maupun horizontal
(Syaffie,I.K, 2003:133-134).
Menurut Marjun, (1989:122) istilah pemerintahan
menunjuk kepada bidang tugas, pekerjaan atau fungsi,
sedangkan istilah pemerintah menunjuk kepada badan organ
atau alat perlengkapan yang menjalankan fungsi atau bidang
tugas pekerjaan itu. Dapat dikatakan kalau pemerintahan
menunjuk pada proyek sedangakan istilah pemerintah menunjuk
pada subyek.
Konsep Pemberdayaan
Secara teoritikal, pemberdayaan (empowerment) adalah
ragam pendekatan dan aplikasi konstruktif yang bersifat multi-
level, sebagai hasil dari interaksi individual, sosial dan kolektif.
Dalam arti yang luas, pemberdayaan mengacu pada ragam
indikator, yaitu: individu, keluarga, organisasi dan komunitas,
yang mendapatkan akses sekaligus kontrol dalam konteks
sosial, ekonomi dan politik, yang bertujuan untuk meningkatkan
keadilan sosial dan kualitas (equity and quality) hidup
(Rappaport, 1984; Rappaport, 1987; Zimmerman, 2000 dalam
Jennings et al; 32).
Berdasarkan pada indikator-indikator tersebut, berbagai
program pemberdayaan (pemuda) memiliki dua fungsi utama:
pertama, program ini berfokus untuk merubah dalam level
individu, khususnya dalam hal pemberdayaan psikologi dalam
pembangunan kapasitas pribadi (capacity-building),
mengintegrasikan persepsi-persepsi kontrol dan kendalinya,
pendekatan yang proaktif dalam kehidupan, dan pemahaman
yang
kritikal dalam lingkungan sosial dan politik. Sedangkan
pemberdayaan dalam level kolektif berlaku atau terjadi di
dalam keluarga, organisasi, dan komunitas, dimana melibatkan
proses dan sistem yang dapat meningkatkan keahlian atau
kemampuan anggota-anggotanya, memfasilitasi mereka dalam
upaya-upaya perubahan, meningkatkan kesejahteraan kolektif
mereka, dan memperkuat jaringan intra serta ekstra- organisasi
untuk memperkuat kualitas dari intregrasi kolektif tersebut.
Masih berdasarkan Jennings et al (2006; 34-40) ada
beberapa Model Pemberdayaan Pemuda: AEC (Adolescent
Empowerment Model) oleh Chinman & Linney (1998) yang
berbasis pada disiplin ilmu psikologi tentang perkembangan
remaja dan pemuda. Model pemberdayaan ini menyebutkan
bahwa pengakuan positif dari masyarakat akan meningkatkan
kedewasaan, harga diri, menghindarkan mereka dari masa
krisis identitas dan perasaan tak berguna serta memacu
perkembangan pola pikir yang positif. Kematangan mental ini
berguna terutama dalam pengembangan jiwa kepemimpinan,
penguasaan ketrampilan, dan bekerjasama dalam aksi-aksi
sosial. YD&E(Youth Development and Empowerment
Program Model)oleh Kim & Colleagues (1998): Tujuan
Pengembangan dan Pemberdayaan Pemuda (YD & E) ini
adalah dalam rangka pencegahan dari penyalahgunaan obat
terlarang dan perilaku yang beresiko, agar pemuda melakukan
halyang bermakna dalam proyek pelayanan masyarakat.
Kunci YD & E adalah peningkatan hubungan sosial yang
positif dan persiapan untuk partisipasi dan keterlibatan pemuda
dalam komunitas di bidang sosio-ekonomi dan publik. Prinsip
utama dari YD & E adalah pengakuan bahwa kaum muda
adalah aset dan sumber daya harus dipanggil untuk
berpartisipasi dalam komunitas dan juga isu - isu keuangan.
Dalam proyek pelayanan masyarakat, menjadi peluang
yang signifikan bagi pemuda untuk belajar keterampilan untuk
bekerja, termasuk melibatkan proses konsultasi,
pertanggungjawaban, dan kemampuan dalam memecahkan
masalah yang ada di masyarakat.
(TP) The Transactional Partnering Model oleh Cargo et al
(2003). Model ini dikonseptualisasikan sebagai proses
transaksional kemitraan bersama antara masyarakat dan
pemuda. Kuncinya di tangan masyarakat untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif dan memfasilitasi pemuda untuk
berkarya.
Premis utama dari model ini ialah pendidikan yang
mencerahkan dan membebaskan. Sebuah proses yang
melibatkan dialog dan diskusi yang terbuka dan kritis, berikut
aksi yang reflektif. Dalam mengembangkan program
pemberdayaan pemuda, Wallerstein, Sanchez-Merki, dan
Velarde (2005) menghubungkan konsep Freire tersebut dalam
konsep dan praktiknya dengan teori protection-motivation
behaviorchange.
Hasil dari EE ini meningkatkan keahlian atau skill dan
pengetahuan yang men-support usaha-usaha pemuda menuju
aksi menuju perubahan sosial, utamanya dimulai dari
pemberdayaan diri pribadi ke dalam pengorganisiran
masyarakat atau komunitas.
Sedangkan dari perspektif Kritis Pemberdayaan Pemuda
sendiri menurut jenning et al, ada enam dimensi yang menjadi
syarat dari berhasilnya proses pemberdayaan pemuda:
1. Lingkungan yang ramah dan aman
2. Keterlibatan dan komitmen
3. Distribusi kuasa yang adil (tidak membeda-bedakan)
4. Keterlibatan terhadap refleksi kritis dalamproses
interpersonal dan sosial politik
5. Keterlibatan secara sosial politik untukmelakukan
perubahan,dan
6. Terintegrasi dalam pemberdayaan di levelindividual dan
masyarakat.
Konsep Pemuda
Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik
sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang
mengalami perkembangan emosional,
sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia
pembangunan baik saat ini maupun masa datang.
Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan
generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut
sebagai” young people” dengan batas usia 10- 24 tahun,
sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja.
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter
yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum
memiliki pengendalian emosi yang stabil. (Mulyana. 2011:12)
Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun
kultural.Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda
adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik
dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan
secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu
memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat
secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda
ini disebut dengan semangat pembaharu.
Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal
dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali
terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki
definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada
definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi
lainnya lebih fleksibel. Dimana pemuda/ generasi muda/ kaum
muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan
progresif. Mulyana (2011:1)mengemukakan bahwa pemuda
lebih dilihat pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang. Jika orang
tersebut memiliki jika yang suka memberontak, penuh inisiatif,
kreatif, antikemapanan, serta ada tujuan lebih membangun
kepribadian, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai
pemuda.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu
jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu
keadaan pada objek yang diteliti. Data yang terkumpul akan
dianalisa secara kualitatif.
Jenis data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam
bentuk kata, kalimat dan gabar (Sugiyono, 2002:15). Penelitian
iniakan berusaha menjawab permasalahan pokokyaitu, :
“Bagaimana peran pemerintah kabupaten dalam pemberdayaan
pemuda di Desa Kemantan Tinggi Kecamatan Air Hangat
Timur Kabupaten Kerinci?”
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka penelitian
menggunakan teori dari Jennings tentang dimensi keberhasilan
pemberdayaanpemuda:
1. Lingkungan yang ramah dan aman
2. Keterlibatan dan komitmen
3. Distribusi kuasa yang adil (tidak membeda-bedakan)
4. Keterlibatan terhadap refleksi kritis dalamproses
interpersonal dan sosial politik
5. Keterlibatan secara sosial politik untukmelakukan
perubahan,dan
6. Terintegrasi dalam pemberdayaan di levelindividual dan
masyarakat.
Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data
yang sesuai dengan fokus penelitian, yaitu pemuda. Jenis data
dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu: (1)
Data primer dan (2) Data sekunder.
Informan dalam penelitian ini yaitu Tokoh Masyarakat,
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kerinci,
Pimpinan Organisasi Kepemudaan, kepala desa Kemantan
Tinggi, pemuda desa. Para informan ini dipilih secara purposive
didasarkan pada kriteria yang di tetapkan oleh peneliti sebagai
instrumen utama dalam penelitian kualitatif. Jumlah informan
akan berkembang dilapangan, hal ini sesuai dengan sifat dari
penelitian kualitatif yang dapat berubah-ubah
Mengingat penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
maka instrumen penelitian yang utama adalah penelitian sendiri
disamping itu demi mencapai keakuratan data maka digunakan
kuisioner atau daftar pertanyaan.
Kemudian dalam proses atau teknik pengumpulan data,
penulis menggunakan teknik wawancara Observasi. Dan Studi
Kepustakaan.
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber-sumber lain :
SHESI AI CENTIA1,
ABSTRACT
The spread of Covid-19 has caught the attention of both the public and
the government. With the increasing rate of spread, the government is more
responsive and issues various policies. One of the policies to slow down the
spread of Covid-19 by taking into account the pace of the economy is the
application of a new life order or often called the New Normal. The new life
order (New Normal) demands that people always wear masks and pay attention
to their health. The existence of this policy makes all people need to know the
importance of using masks and livinghealthily.
Therefore, there is a need for Covid-19 education efforts and the use of
masks to slow the spread of Covid-19. This education uses several modes,
including: the virtual media method and the lecture method. Evaluation related
to this activity uses a questionnaire to find out how effective Covid-19
education and mask donations are to slow the spread rate. This educational
activity is targeted at village people who, in fact, do not understand Covid-19
information. The results of the activity showed that the covid-19 education and
distribution of masks provided by the facilitators could increase the awareness
of the village community and be useful for the rate of spread of Covid-19 in the
area.
METODE
Cara memakai masker kain dengan aman sesuai rekomendasi dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia:
1. Bersihkan tangan sebelum menyetuhmasker.
2. Ambil masker dengan cara memegangkaitnya
3. Cek masker jika ada kerusakan ataukotor.
4. Sesuaikan masker dengan wajah anda agar pas diwajah.
5. Usahakan masker menutupi mulut hidung dan daguanda.
6. Hindari menyentuh area masker bagian depan.
7. Setelah digunakan 4 jam masker kain harusganti.
8. Cucilah tangan anda sebelum melepasmasker.
9. Melepas masker dengan menyentuh bagian kaitnya.
10. Tarik masker menjauhi mukaanda.
11. Simpan masker dalam plastik bersihtertutup.
12. Cucilah masker dengandetergen.
13. Cucilah tangan anda setelah
melepas masker. Hal yang dihindari
saat memakai masker kain:
1. Hindari memakai masker yang terlihatrusak.
2. Hindari memakai masker yanglonggar.
3. Hindari memakai masker dibawah hidung.
4. Hindari melepas masker kain ketika berada dengan oranglain.
5. Hindari menggunaakan masker yang membuat sulit bernafas.
6. Tidak berbagi pemakaian masker kain dengan oranglain.
Rata-rata warga kelurahan jalan baru paham akan tingkat bahaya, cara
penularan, cara pencegahan dan pemerhatian protokol kesehatan dalam
mengatasi Covid-19. Dan sebagian warga tidak tahu akan masalah tentang
Covid-19 ini. Akan tetapi lebih banyak masyarakat yang sadar akan adanya
bahaya covid-19 dilihat dari Kondisi masyarakat yang memahami seberapa
tingkat bahaya, cara penularan, dan cara pencegahan Covid-19. Mereka juga
pada umumnya memahami pentingnya penggunaan protokol kesehatan dalam
mengatasi Covid19. Hal tersebut juga tercermin pada kondisi lingkungan di
jalan, swalayan dan tempat umum lainnya yang menggunakan masker.
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Pendidikan anak-anak sekolah dasar sedang ditingkatkan melalui berbagai
program yang dijalankan. Program tersebut dinamakan konsultasi pendidikan
anak-anak dan menanamkan nilai keislaman di saat pandemi covid-19 di
lingkungan masyarakat. Konsultasi pendidikan di tatanan keluarga masih belum
di pahami oleh masyarakat karena kurangnya informasi yang diterima dan juga
kurangnya dukungan fasilitas untuk program tersebut. Bukan hanya itu saja
keterbelakangan social, ekonomi menjadi masalah untuk melaksanakan konsultasi
pendidikan di masa pandemi covid-19.
Masalah pendidikan seringkali muncul di masyarakat tanpa disadari dan
diketahui penyebabnya. Hal tersebut terjadi karena faktor pengetahuan masyarakat
yang masih rendah tentang pendidikan anak-anak. Masalah pendidikan tersebut
yang sering muncul antara lain masih tingginya fakto ekonomi, keterbatasan
pendidikan, dan kurangnya pemahaman agama terhadap anak-anak . Sejak wabah
virus Corona masuk ke Indonesia, pemerintah Indonesia juga telah membatasi
kegiatan di luar rumah salah satunya kegiatan pendidikan yang biasanya
dilaksananya di sekolah kini kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui
pembelajaran online atau daring. Tujuannya adalah Pembelajaran online tersebut
dilakukan dengam sistem jarak jauh, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak
dilakukan secara tatap muka. Dengan dilakukannya pembelajaran online maka
Pembatasan sosial berskala besar dilakukan dengan harapan virus tidak menyebar
lebih luas dan untuk mempermudah penyembuhan.
B. PENDIDIKAN
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keteram[ilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian.pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain.
Dengan perkembangan zaman dunia penddidikan terus berubah dengan
signifikan, hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan
pendidikan
Adapun tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang
berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas
kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu
beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.
Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik
dalam segala aspek kehidupan.
2. Menanamkan nilai keislaman
Nilai adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang
menjadi dasar seseorang atau sekelompok untuk memilih
tindakannya atau menilai suatu yang bermakna bagi kehidupan.
Menurut Sidi Gazalba nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak,
ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan fskta, tidak hanya persoalan
benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan
penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Sedang
menurut Chabib Thoha nilai merupakan sifat yang melekat pada
sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah berhubungan dengan
subjek yang memberi arti manusia yang meyakini. Sehingga nilai
dapat dikatakan atau berguna sebagai sebuah acuan tingkah laku
manusia.
Ada dua nilai dalam islam, yaitu nilai ketuhanan dan nilai
insaniyah. Nilai ketuhanan adalah nilai yang berkaitan erat dengan
ketuhanan. Sedangkan nilai-nilai kemanusiaan berkaitan dengan
kemanusiaan, keduanya berkaitan dengan perilaku manusia.
Namun yang dimaksud dengan nilai dalam hal ini adalah suatu
konsep yang berupa ajaran islam, dimana ajara islam itu sendiri
adalah segala ajaran allah yang bersumber dari Al-qur’an dan As-
Sunnah yang pemahamanya tidak terlepas dari pendapat para ahli
yang telah lebih memahami dan mendalami ajaran islam. Atau
dapat dikatakan bahwa nilai yang dimaksud disini adalah ajaran
apa saja yang dapat diambil untuk diterapkan pada seorang anak
dan masyarakat.
C. Langkah-Langkah kegiatan
1. Persiapan
Tahapan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
terkait dengan Konsultasi pendidikan Anak-anak dan menanamkan
nilai keislaman di saat pandemi Covid-19 (Desa Koto Limau
Manis). Penulis memilih mengadakan kegiatan rutinitan setiap hari
senin,jumat dan sabtu yang mana rutinitas tersebut , bimbingan
belajar dan mengadakan pengajia di TPA dimana pelaksanaan
kegiatan tersebut untuk meningkatkan pendidikan anak-anak dan
menanamkan nilai keislaman dalam masa pendemi covid-19 di
masyarakat desa Koto limau manis. Bentuk kegiatan dalam
pengabdian masyarakat mengenai antara lain :
a. Melaksanakan bimbingan belajar anak-anak sekolah dasar.
b. mengadakan pengajian di TPA desa Koto limau manis
c. Tahap perencanaan,program satuan layanan dan kegiatan
pendukung direncanakan secara tertulis dengan memuat sasaran,
tujuan, materi, metode, waktu, tempat, dan rencana penilaian.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Latar Belakang
Kegiatan ini di latar belakangi oleh kurang nya konsultasi
pendidikan anak-anak dan menanamkan nilai keislaman di saat
pandemi covid-19.
b. Tujuan
Pertama mengetahui bagaimana kondisi objek dalam
pendidikan anak-anak sekolah dasar pada masa pandemi covid-19
di desa Koto limau manis. Kedua untuk mengetahu kendala yang
dihadapi masyarakat dalam menghadapi penddikan anak-anak.
c. Manfaat
Supaya masyarakat desa Koto limau manis mementingkan
pendidikan anak-anak baik itu dalam bidang keislaman pada masa
pendemi sekarang yang mana virus corona sekarang semakin
meningkat sehingga tidak mejadi penghalang untuk anak-anak
mendapatkan pengetahuan .
d. Target
masyarakat desa Koto limau manis
e. Deskripsi Pelaksanaan
Pada pertemuan ini kegiatan yang dilakukan yaitu, memberi
informasi kepada masyarakat didesa Koto liamu manis tentang
konsultasi pendidikan anak-anak dan menanamkan nilai keislaman
dimasa pendemi covid. Dimana dapat dilakukan dengan
melaksanakan bimbingan belajar dan mengadakan pengajian di
TPA.
f. Hasil
Masyarakat sekarang lebih tau tentang pentingnya
pendidikan disaat wabah penyakit menjadi tantang untuk
pendidikan anak-anak sekolah dasar.
g. Hambatan dan solusi
Hambatan pada saat menjelaskat kepada masyarakat,
masyarakat kurang tau apa saja yang akan dilakukan untuk
memprioritaskan pendidikan anak-anak dengan pada masa
pandemic sekarang.
Solusi yang dilakukan yaitu dengan tetap melaksanakan bimbingan
belajar dari rumah, dan orang tua sangat berperan penting dalam
pendidikan anak-anak sehingga pendidikan anak-anak akan tetap
berjalan dengan baik.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Abstrak
Alqur’an merupakan kitab suci umat Islam sebagai pedoman hidup manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Sama halnya Alquran juga harus di pelajari
dalam ruang lingkup pendidikan agar peserta didik dapat memahami,
memaknai isi dari Alquran. Alquran adalah firman Allah yang tiada
tandingnya, yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW , dengan
perantara malaikat jibril dan ditulis pada mushab- mushab yang kemudian
disampaikan secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya
merupakan ibadah, yang dimulai dengan surah AlFatihah dan ditutup dengan
surah An-Nas. Bimbingan membaca dan memahami Al-qur’an juga berupaya
untuk membekali dan membina seseorang sehingga terbentuklah iman yang
kuat.Hal ini sejalan dengan konsep pembinaan keagamaan yaitu untuk
menjadikan seseorang yang mengerti dan paham akan nilai-nilai keagamaan
serta dapat menerapkan dalam keseharian.
1
Amin Haedari, (2010) Pembinaan Agama diIndonesia, Jakarta: Puslitbang
pembinaan agama dan keagamaan, hal.19
materi yang diajarkan dalam pembinaan agama Islam sehingga upaya
untuk membentuk atau membina akhlak melalui pendidikan agama
menjadi lebih baik.
Pentingnya mempelajari al-Qur’an terdapat dalam al-Qur’an
sendiri. Jika kita mengikuti bimbingan dari selain-Nya, meski bimbingan
itu diikuti oleh kebanyakan orang, maka kita akan menemui kegagalan
dalam proses belajar, bahkan hasil pembelajaran itu akan merugikan dan
merusak kehidupan, tidak saja kehidupan kita sendiri tetapi juga kehidupan
masyarakat sekitar.
Membaca Al-Qur’an ialah perbuatan atau proses yang sedang
dilakukan dengan melihat serta memahami dari apa yang tertulis (dengan
melisankan atau hanya di hati) di dalam Al-Qur’an Bimbingan adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan
sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang
berlaku. Hal ini mengandung pengertian bahwa dalam memberikan
bimbingan bila keadaan menuntut, kewajiban dari pembimbing untuk
memberikan bimbingan secara aktif, yaitu memberikan arah kepada yang
di bimbingnya.
Kuliah kerja nyata dari rumah (KKN-DR BPM) berbasis
pemberdayaan kepada masyarakat merupakan kegiatan lapangan yang
wajib diikuti bagi mahasiswa dari program pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat. Kuliah Kerja nyatA dari rumah ini adalah suatu
kegiatan intrakulikuler yang wajib memadukan pelaksanaan tri dharma
perguruan tinggi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masayarakat) dengan memberikan pengalaman belajar dan berkeja
sama dengan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang berciri khas keagamaan, ilmu ekonomi islam dan keilmuan islam.
Kukerta merupakan kegiatan lapangan bagi mahasiswa yang
menempuh bagian akhir dari program pendidikan. Program ini bersifat
wajib bagi semua mahasiswa, karena program ini mampu mendorong
empati dan simpati mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat, dan
dapat memberikan sumbangan bagi penyelesaian persoalan yang ada di
masyarakat. Kukerta berbasis Pemberdayaan Masyarakat memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pembelajaran di lapangan
yang sebelumnya tidak didapatkan di bangku kuliah. Selain itu Kegiatan
Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat menjadi bentuk nyata kontribusi
Perguruan Tinggi (PT) bagi masyarakat industri, pemerintah daerah dan
kelompok masyarakat yang ingin mandiri secara ekonomi maupun sosial.
Program Kegiatan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat ini mensyaratkan
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa berperan aktif dalam
mengetahui permasalahan yang ada dan memberikan solusi atas
permasalahan tersebut dalam kurun waktu selama 2 bulan di lapangan
dengan konsep “bekerja bersama masyarakat”. “Bekerja bersama
masyarakat” ini menggambarkan bahwa Program Sosial dan
Pemberdayaan Masyarakat sangatlah penting sebagai upaya IAIN Kerinci
membantu masyarakat mengatasi permasalahan yang membutuhkan uluran
tangan perguruan tinggi untuk dapat diselesaikan secara bersama.
2. Landasan Teori
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan adalah proses,
cara, perbuatan membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan
dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif untuk memperoleh
hasil yang lebih baik. Pembinaan menjadikan manusia dapat berubah lebih
baik dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan secara terminologi adalah
suatu upaya atau usaha kegiatan yang terus
menerusuntukmempelajari,meningkatkan,menyempurnakan,mengarahkan,
mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran
pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai
suatu pola kehidupan sehari-hari yang baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, maupun kehidupan sosial di masyarakat.
Pembinaan keagamaan adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang
mengalami kesulitan-kesulitan rohaniyah dalam lingkungan hidupnya agar
orang tersebut mampu mengatasinya sendiri karena timbul kesadaran atau
penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa sehingga
timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagiaan hidup saat
sekarang dan masa depannya Kegiatan pembinaan pada dasarnya
dilaksanakan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dari orang-
orang yang mengikuti pembinaan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud
adalah dapat berupa bertambahnya pengetahuan, keahlian, keterampilan,
perubahan sikap dan perilaku.
Bimbingan membaca Al-Qur’an terdiri dari dua kata yaitu
bimbingan dan Al-Qur’an.Bimbingan adalah bantuan atau tuntunan yang
mengandung pengertian bahwa pembimbing harus memberikan bantuan
kepada yang dibimbingnya serta menentukan arah kepada yang
dibimbingnya. Membaca Al-Qur’an ialah perbuatan atau proses yang
sedang dilakukan dengan melihat serta memahami dari apa yang tertulis
(dengan melisankan atau hanya di hati) di dalam Al-Qur’an.
Definisi Alquran menurut istilah adalah kalam Allah SWT yang
merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi
Muhammad SAW, dan membacanya adalah suatu ibadah. 2 Sebagaimana
dikutip M. Quraish Shihab Alquran adalah firman Allah yang tiada
tandingnya, yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW penutup para
nabi dan rasul, dengan perantara malaikat jibril dan ditulis pada mushab–
mushab yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta
membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan
surah Al Fatihah dan ditutup dengan surah An-Nas. 3
Akan lebih baik jika orang mukmin mau belajar membaca Alquran,
dengan baik dan mampu memaknai setiap ayat yang dibacanya. Semakin
banyak akan semakin baik, sebab ulama salaf terdahulu sudah biasa
menghatamkan Alquran setiap tiga hari sekali, seminggu sekali. Mereka
tidak sekedar membaca, dalam waktu yang singkat, mereka mampu
memaknai setiap baris dari ayat Alquran.
2
Abdul Wahhab Khallaf, (2006), Kaidah-Kaidah Hukum Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, hal.22.
3
Muhammad Quraish Shihab, (1993), Membumikan Al-Qur’an, Bandung : Mizan,
hal.10.
Kemampuan membaca Al-Qur’an ini tidak hanya untuk di dunia
saja, tetapi juga untuk bekal di akhirat kelak. Keberhasilan guru dalam
melaksanakan tugas pembelajaran sangat ditentukan oleh pemahamannya
terhadap komponen- komponen mengajar dan kemampuan menerapkan
atau mengatur sejumlah kornponen pembelajaran secara efektif. A1-
Qur’an sebagai pedoman dan tuntunan hidup umat manusia sangat penting
untuk dikaji, dipahami, dan dihayati sekaligus diamalkan bagi umat
manusia khususnya umat muslim, agar dapat terhindar dari segala bahaya
tipu muslihat syaitan. Sebagaimana hal tersebut Al-Qur’an juga
mempunyai fungsi pokok yaitu sebagai pedoman utama dalam mengambil
keputusan setiap masalah. Setiap mukmin yakin bahwa membaca Al-
Qur’an merupakan amalan yang sangat mulia dan akan mendapat pahala
yang berlipat ganda, sebab yang dibacanya merupakan kitab suci Ilahi.
Al-Qur’an adalah sebaik-baik bacaan bagi orang Islam baik dikala senang
maupun susah, dikala gembira maupun sedih. Bahkan membaca Al-Qur’an
bukan saja menjadi amal dan ibadah tetapi juga menjadi obat dan
penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.
3. Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan
kualitatif deskriptif ditekankan untuk memperluas informasi tentang
pembinaan keagaman yang telah ada dan mengetahui bagaimana
bimbingan Al-Qur’an didesa Koto Patah Semerap. Dengan menggunakan
metode Surve, Praktek dan Dokumentasi. Peningkatan pembinaan
keagamaan melalui bimbingan membaca dan memahami Al-Qur’an oleh
penulis dalam melakukan Kuliahkerja Nyata-DR Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri IAIN
Kerinci dan berlokasi didesa Koto Patah Semerap Kecamatan Danau
Kerinci Barat.
Tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan program
bimbingan membaca dan memahami Al-Qur’an yaitu dengan datang ke
TPQ yang ada didess Koto Patah semerap, bersosialisasi, dan menggali
informasi dari guru pengajian TPQ tersebut. Membentuk kegiatan-kegitan
yang bersifat keagamaan seperti didikan subuh, pengajian anak-anak di
TPQ , hadir dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan baik itu
majlis ta’lim dan lainnya.
Adapun metode yang digunakan dalam pembinaan keagamaan di
Lembaga Pemasyarakatan adalah sebagai berikut:
a. Metode Pembinaan berdasarkan Situasi Metode ini digunakan untuk
merubah cara berfikir warga binaan untuk tidak bergantung pada situasi
yang menyertai, tetapi bisa menguasi situasi tersebut.
b. Metode Pembinaan Perorangan (Individual Treatment) Metode ini
diberikan kepada warga binaan secara perorangan oleh petugas pembina
Lembaga Pemasyarakatan.
c. Metode Pembinaan Kelompok (Classical Treatment) Pembinaan secara
kelompok ini dapat dilakukan dengan metode ceramah,
peragaan/demonstrasi, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
4. Hasil Temuan Penelitian
Pada kegiatan siklus satu merupakan tahapan awal
perencanaan progam yang akan dilaksanakan pada kegiatan
kuliah kerja nyata berbasis dari rumah berbasis pemberdayaan
masayarakat dimana kegiatan ini meliputi tahapan identivikasi
permasalahan sosial masyarakat dimulai dengan pengamatan
permasalahan melalui surve lokasi pertanian didesa Koto Patah
Semerap Kecamatan Danau Kerinci Barat
Tujuan dari pengamatan tersebut ialah:
1. Untuk lebih mengakrapkan diri peserta KKN-DR BPM pada
masyarakat desa Koto Patah Semerap Kecamatan Danau
Kerinci Barat.
2. Untuk lebih mudah penulis/peserta KKN-DR BPM
menemukan permasalahan tentang upaya peningkatan
pembinaan keagamaan
3. Untuk lebih baik dalam menjaga serta meningkatkan tali
silahturahmi pada petani khususnya masayarakat desa Koto
Patah Semerap Kecamatan Danau Kerinci Barat.
4. Untuk memperdalam mengenai peningkatan pembinaan
keagamaan melalui bimbingan membaca dan memahami Al-
Qur’an didesa Koto Patah Semerap Kecamatan Danau
Kerinci Barat
Dalam melakukan pengamatan identivikasi masalah
sosial masyarakat seterusnya melakukan tinjauan lokasi kuliah
kerja nyata dari rumah berbasis pemberdayaan masyarakat yang
berlokasi di desa Koto Patah Semerap Kecamatan Danau
Kerinci Barat bahwasanya yang dilakukan peneliti/penulis
selama dua minggu peneliti/penulis berhasil melakukan
pengamatan tinjauan lokasi KKN-DR BPM yang dimulai dari
Desa Koto Patah merupakan salah satu desa yang berada
dikecematan Danau Kerinci Barat Kabupaten Kerinci Provinsi
Jambi.
Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat intelektual yang ada dinegeri ini,
diharapkan mampu memberi andil dalam pembangunan bangsa dan Negara.
Pembangunan, disektor fisik yang terus melaju seiring dengan pesatnya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diimbangi dengan kemajuan masyarakat
pada aspek nonfisik. Sejauh ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masih
menyisakan ketertinggalan masyarakat pada aspek nonfisik. Dunia pendidikan,
kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan masih jauh menjadi problem klasik yang
butuh penanganan serius.
Nagari Koto Anau adalah wilayah Tapan (Kecamatan Basa Ampek Balai
Tapan) sangat strategis karena berada pada persimpangan tiga provinsi, yaitu
Sumatra Barat, Jambi dan Bengkulu. Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan
sebelah timurnya berbatasan langsung dengan Kota Sungai Penuh dan Kabupaten
Kerinci di Provinsi Jambi Sejak tahun 2000, masyarakat yang berada di enam
kecamatan paling selatan di Kabupaten Pesisir Selatan ini telah memperjuangkan
sebuah kabupaten baru yang meliputi daerah Renah Indojati (Kecamatan Air Pura,
Kecamatan Pancung Soal, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kecamatan
Ranah Ampek Hulu Tapan, Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut). Usulan
pemekaran telah masuk dan dibahas oleh DPR RI, namun sampai saat ini belum
juga disahkan. Saat ini masyarakat masih menunggu RUU tentang pembentukan
Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Renah Indojati disahkan menjadi UU
sehingga Renah Indojati menjadi kabupaten sendiri dan terpisah dari Kabupaten
Pesisir Selatan. Dengan Ibu kota Kabupaten berada di Bukit Buai, Nagari Bukit
Buai Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan. Suku tapantebagyi 4
1. Malayu KcikSunting
Objek wisata yang terdapat di desa tersebut adalah ada air terjun, tetapi
belum diketahui secara luas oleh masyarakat karena kurang adanya dukungan
dari Pemerintah untuk mempromosikannya. Di didaerah painan terdapat pantai
carocok, masjid terapung yang sudah terkenal luas keindahannya. Sebagian besar
penduduk sungai abu berpenghasilan sebagai petani, PNS, Polisi, TNI, dan ada
yang merantau di negeri Malaysia untuk menghidupi keluarganya yang ada di
kampung halamannya.
Saat ini ada beberapa kendala yang dialami siswa di Nagari Koto Anau
Tapan dalam belajar di masa pandemi Covid-19, kendalanya seperti akses
jaringan dan kouta yang kurang mendukung, malasnya siswa dalam belajar
dirumah selama beberapa bulan yang membuat mereka bosan,dengan masalah
tersebut maka kita harus memberi pelajaran yang bisa membuat anaka-anak lebih
besemanagat belajar, contony memberi pelajaran online dengan belajar sambil
bermain ,dengan mengajari anak berhitung samkbil bernnyi dan kurang perhatian
terhadap belajar. Kendala yang seperti ini tentunya menjadi tanggung jawab besar
bagi seorang guru atau kemendikbud yang mengatur pendidikan dalam masa
pandemi ini.
Tentunya atas solusi dan cara mengatasi kendala belajar siswa seperti)
dalam hal ini mengontrol siswanya belajar di rumah, ini salah satu bentuk
perhatian dalam menghadapi pandemi ini. Dalam paradigma baru itu harus
Mahasiswa KKN sebagai fasiliator kepada anak didik Paradigma baru tetap
dilaksanakan meski kurang efektif karena masa pandemi yang melanda, tetapi
bukan berarti harus diberhentikan sistem pendidikan ini dalam paradigma baru
(modern). Kendala akses belajarnya siswa merupakan solusi yaitu
diberlakukannya paradigma baru. Paradigma baru ini menjadi solusi yang sangat
relevan dengan kondisi saat ini. Paradigma baru dan lama dalam pandemi Covid-
19 tetap diselaraskan dimana peran guru untuk siswa itu harus diperhatikan,
karena ketika siswa belajar dari rumah maka tidak akan memperhatikan penuh
pembelajaran itu. Dalam paradigma baru guru membantu siswa, memberikan
penguatan, Oleh karena itu, dalam mengatasi kendala seperti itu diharapkan
pendidik memberikan variasi-variasi dalam proses pembelajaran.
Meskipun keadaan pembelajaran yang dilakukan sekarang tidak seperti
sebelumnya akan tetapi hal ini tidak boleh mempengaruhi hasil belajar para
peserta didik.Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai dalam proses belajar
mengajar yang ditandai dengan perubahan pada diri belajar baik itu perilakunya.
pengetahuannya, keterampilan dan pengalamannya.
Dapat dikatakan hasil belajar jika sudah ada perubahan yang awalnya
tidak tahu menjadi tahu. Jika tujuan pembelajaran itu sudah tercapai maka itu
dikatakan hasil belajar.Adapun kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN dalam
membantu kegiatan masyarakat di Nagari Koto Anau Tapan,Sungai di tengah
pandemi Covid 19 adalah : Gotong royong Bersama, Sosialisasi Pentingnya
belajar dari tingkat dasar seperti sekolah dasar Formal santri santriwati di masjid ,
Bimbingan Sholat BerjamaahMengajar mengaji alquran di masjid, dan
Memberikan bimbingan rohani setelah mengajar di masjid.
Tentunya kegiatan tersebut tidak lepas dari partisipasi masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta KKN-DR IAIN Kerinci.