ARTIKEL E-JOURNAL
PARIS
NIM 120388201111
Paris. 2016. Analisis Kualitatif Butir Soal Ulangan Tengah Semester 1 dalam Buku Teks
Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX SMP Negeri 3
Tanjungpinang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Dr. H. Abdul Malik,
M.Pd., Pembimbing II: Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd..
Penelitian ini berangkat dari pengamatan langsung oleh peneliti ke Sekolah Menengah
Pertama Negeri 3 Tanjungpinang. Hasil dari pengamatan tersebut ialah sekolah SMP Negeri 3
Tanjungpinang masih menggunakan buku penunjang proses belajar mengajar yang belum
mendapat uji kualitas dari BSNP yaitu buku teks Bahasa Indonesia untuk SMP/Mts Kelas IX.
Berdasarkan pengamatan peneliti merasa perlu mengadakan penelitian kualitatif terhadap buku
teks Bahasa Indonesia untuk SMP/Mts Kelas IX untuk menguji kualitas butir soal yang
terkandung dalam buku tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari butir soal didalam buku teks
Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX yang akan ditinjau dari aspek materi, aspek
konstruksi, dan aspek bahasa. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku teks dan lembar
telaah dari penelaah yang telah dilakukan uji keabsahan data dengan triangulasi sumber data.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi dokumentasi yaitu
mengumpul atau menganalisis lembar telaah.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena itu penelitian ini akan
menggambarkan bagaimana keadaan butir saol ulangan tengah semester 1 yang ada didalam
buku teks Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX. Penelitian ini menganalisis soal secara
kualitatif yaitu ditinjau dari aspek materi, konstruksi dan bahasa. Berdasarkan hasil penelitian
maka didapati dari 50 butir soal pilihan ganda ulangan tengah semester 1 dalam buku teks
Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas IX belum memenuhi kualitas butir soal yang baik di
buktikan dengan analisis kualitatif yaitu dari aspek materi terdapat 3 butir soal yang tidak
memenuhi aspek atau 6%, dari aspek konstruksi terdapat 4 soal yang tidak memenuhi aspek
atau 8%, dan dari aspek bahasa terdapat 1 butir soal yang tidak memenuhi aspek atau 2%.
This study departs from direct observation by researchers to Junior High School 3
Tanjungpinang. The results of these observations is that the school SMP Negeri 3
Tanjungpinang still use a book supporting the process of teaching and learning that has not got
the quality test of BSNP namely Indonesian textbooks for SMP / MTs Class IX. Based on the
observations of researchers feel the need to conduct qualitative research on Indonesian
textbooks for SMP / MTs Class IX to test the quality of the items contained in the book.
This study aims to determine the quality of the items in the Indonesian text book for
SMP / MTs Class IX to be viewed from the aspect of material, construction aspects, and aspects
of language. Sources of data in this research is the textbook and study sheets from reviewers
who have tested the validity of the data with the triangulation of data sources. Data collection
techniques in this study using the technique of documentary studies that collect or analyze the
study sheet.
This study used descriptive qualitative method, therefore this study will illustrate how
the state grain replay Saol midterm 1 that are in Indonesian textbooks for SMP / MTs Class IX.
This study analyzed qualitatively matter is viewed from the aspect of material, construction
and language. Based on the research results found 50 items were multiple choice quiz midterm
1 in textbooks Indonesian SMP / MTS Class IX not meet the quality items are well attested by
the analysis of qualitative aspects of the material, there are 3 items that do not meet aspects or
6%, from the aspect of construction there are four questions that do not meet aspects or 8%,
and from aspects of language are 1 items that do not meet aspects or 2%.
Pendidikan, sebagai aktor utama yang memegang peran penting bagi kemajuan
bangsa, saat ini masih terus dalam tahap perbaikan dan peningkatan kualitas. Usaha-usaha
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan, khususnya pelajaran bahasa Indonesia, secara
berbagai hal seperti tenaga pendidik, fasilitas sekolah, dan juga penataan perangkat
merupakan kurikulum yang sudah mengalami kemajuan. Kurikulum 1975 ini merupakan
awal dari terbentuknya pengajaran yang semula berorientasi pada guru, berubah menjadi
lebih berorientasi pada siswa. Hal ini terbukti dalam kurikulum 1975 yang dinamakan
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Kurikulum 1975 ini kemudian disempurnakan oleh
kurikulum 1984, dan selanjutnya disempurnakan lagi oleh kurikulum 1994 yang sudah
mengajar. Kurikulum 2004 yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
yang dilakukan dalam kurikulum ini, misalnya dengan menerapkan pendekatan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning). Namun, Kurikulum 2004 itu ternyata hanya berlaku
selama 2 tahun saja. Tahun 2006 dikeluarkan kembali kurikulum baru yang disebut
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini merupakan usaha perbaikan
yang dilakukan pemerintah dengan menetapkan satuan pendidikan untuk mengelola sendiri
pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dilaksanakan dengan asumsi bahwa lembaga satuan
pendidikanlah yang mengetahui potensi siswa serta mengenal siswa dan lingkungannya.
mutu pengajaran bahasa Indonesia harus juga ditopang oleh buku pelajaran yang baik dan
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Buku teks sebagai buku penopang dalam
pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting, yaitu untuk
menentukan baik buruknya hasil pembelajaran yang dilakukan. Jika kualitas buku teks
yang digunakan oleh sekolah baik, besar kemungkinan kualitas pengajaran bahasa
Indonesia yang dilakukan juga akan baik. Namun, jika buku teks yang digunakan kurang
baik atau bahkan buruk, pengajaran yang terjadi akan sangat sulit mencapai hasil yang
diharapkan.
Indonesia yang digunakan dalam pengajaran bahasa Indonesia, timbul pertanyaan apakah
buku teks yang digunakan di sekolah-sekolah telah memenuhi standar mutu, baik dilihat
2. Metode Penelitian
menggambarkan hasil analisis kualitas butir soal ulangan tengah semester 1 dalam buku
analisis kualitatif yaitu ditinjau dari aspek materi, aspek kontruksi, dan aspek bahasa.
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis/pengolahan data,
membuat kesimpulan dan laporan; dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran
tentang sesuatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskripsi situasi, Ali (2009:120).
Analisis kualitatif adalah analisis kualitas butir soal yang ditinjau dari aspek materi,
konstruksi, dan bahasa. Sedangkan untuk mengetahui kualitas butir soal, perlu diadakannya
penelaahan lebih lanjut sehingga didapatkan butir soal yang berkualitas. Berikut adalah
hasil penelaahan analisis kualitatif butir soal ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan
bahasa.
Tabel 3.3 Analisis Aspek Materi, Konstruksi, dan Bahasa oleh Peneliti.
A MATERI
B KONSTRUKSI
4 Pokok tes dirumuskan dengan jelas. 4,45
jawaban.
ganda.
berfungsi.
angka.
sebelumnya.
C BAHASA
13 Tes menggunakan bahasa yang sesuai dengan 49
setempat.
kesatuan.
A MATERI 6%
B KONSTRUKSI 8%
C BAHASA 2%
Tabel 3.5 Analisis Aspek Materi, Konstruksi, dan Bahasa oleh Penelaah.
A MATERI
B KONSTRUKSI
jawaban.
ganda.
berfungsi.
9 Panjang rumusan jawaban relatif. 0
angka.
sebelumnya.
C BAHASA
setempat.
kesatuan.
Tabel 3.6 Analisis Aspek Materi, Konstruksi, dan Bahasa
A MATERI 6%
B KONSTRUKSI 6%
C BAHASA 2%
A MATERI 6% 6%
B KONSTRUKSI 8% 8%
C BAHASA 2% 2%
Analisis Kualitatif Butir Soal dari Aspek Materi.
Aspek materi adalah penelaahan yang berkaitan dengan substansi keilmuan yang
ditanyakan dalam soal serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan soal. Hasil penelaahan
butir soal dari aspek materi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditelaah ialah sebagai
berikut.
2. Pilihan jawaban tidak homogen dan logis terdapat 1 soal, yaitu pada soal no 17 dikarenakan
pada soal ini terdapat jawaban yang ganda antara jawaban b dan d, tidak logis dikarenakan
singkatan yang digunakan dalam jawaban tersebut bisa terjadi penafsiran ganda “ktr”, bisa
3. Soal yang tidak hanya ada satu kunci jawaban yang tepat terdapat 2 soal, yaitu pada soal
no 4, dikarenakan pada soal ini terdapat jawaban yang hampir semuanya benar. Itu semua
diakibatkan dari pokok tes tidak sesuai dengan pertanyaan, kata “ulasan” harus diperbaiki.
Selanjutnya adalah soal nomor 42, mengapa soal ini tidak sesuai dengan aspek yang
ditelaah, dikarenakan pada soal ini terdapat jawaban yang mempunyai dua kesamaan yaitu
sama-sama meminta pendapat walaupun dengan menggunakan kata yang berbeda namun
Penelaahan yang umumnya berkaitan dengan teknik penulisan soal. Hasil penelaahan
butir soal dari aspek konstruksi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditelaah ialah sebagai
berikut.
1. Pokok tes yang tidak dirumuskan dengan jelas terdapat 2 soal, yaitu soal nomor 4,
dikarenakan kata “ulasan” tidak sesuai jika menjadi rumusan pertanyaan maka harus
diganti menggunakan kata “teks”. Selanjutnya adalah nomor 45, dikarenakan kata
“terhadap” tidak sesuai jika dijadikan rumusan pertanyaan maka harus diganti
2. Rumusan pokok tes dan pilihan jawaban tidak dirumuskan dengan jelas terdapat 3 soal,
soal nomor 4 yaitu terdapat pilihan jawaban yang tidak dirumuskan dengan baik karena
mengandung ketidaksesuaian dengan teks yang dilampirkan sebagi pokok soal, selanjutnya
adalah soal no 42 yaitu terdapat rumusan jawaban yang lebih dari pada satu yang benar,
dan soal no 45 yaitu kurang tepatnya kata “terhadap” jika dijadikan kata untuk merumuskan
4. Pokok soal mengandung pernyataan negatif ganda terdapat 3 soal, yaitu soal nomor 4
dikarenakan pokok soal yang tidak sesuai dengan jawaban yang diberikan, nomor soal 17
pokok soal atau teks yang diberikan memberikan pernyataan ganda yaitu kata “ktr”. dan
nomor soal 45 pokok soal atau tes menggunakan kata yang mengandung penyataan lain
penelaahan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Hasil penelaahan butir soal dari aspek konstruksi
yang sesuai dengan kriteria yang telah ditelaah ialah sebagai berikut.
1. Soal yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indosesia terdapat 1 soal, yaitu soal nomor 49
kata “keduanya” mengandung ketidakefektifan maka harus diubah agar lebih efektif yaitu
terdapat 0 soal.
3. Soal yang pilihan jawaban mengulang kata/kelompok kata yang sama bukan merupakan
Berdasarkan pembahasan ketiga aspek diatas didapatilah hasil analisis kualitatif butir
soal ulangan tengah semester 1 buku teks Bahasa Indoneisa SMP/MTs Kelas IX yang tidak
sesuai dengan aspek materi berjumlah 3 soal, yaitu soal nomor 4, 17, dan 42. Soal yang tidak
sesuai dengan aspek konstruksi terdapat 4 soal, yaitu soal nomor 4, 17, 42, dan 45. Soal yang
tidak sesuai dengan aspek bahasa terdapat 1 soal, yaitu soal nomor 49.
Berdasarkan hasil analisis diatas didapati dari 50 butir soal ulangan tengah semester 1
buku teks Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX SMP Negeri 3 Kota Tanjungpinang 5 butir
soal belum memenuhi standar kualitas yang baik dengan rincian 3 butir soal (4,17, dan 42 atau
6%) yang tidak memenuhi kriteria aspek materi, 4 butir soal (4,17,42,dan 45 atau 8%) yang
tidak memenuhi aspek konstruksi, dan 1 butir soal (49 atau 2%) yang tidak memenuhi aspek
bahasa.
Hasil dari penelaahan yang dilakukan oleh penelaah dan juga peneliti menunjukkan
adanya butir soal yang belum memenuhi standar kualitas yang baik. Dibuktikan dengan adanya
butir soal yang belum memenuhi kriteria dari ketiga aspek yaitu, aspek materi, aspek
penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian sebelum butir soal di uji cobakan
ke peserta didik, sedangkan penelitian kuantitatif adalah setelah butir soal tersebut
diujicobakan langsung ke peserta didik. Sehingga penelitian kualitatif bukanlah penelitian yang
langsung memvonis sebuah soal tersebut harus diganti, dikarenakan walaupun soal tersebut
tidak memenuhi syarat satu aspek yang ditelaah akan tetapi soal tersebut juga memenuhi aspek-
Analisis kualitatif butir soal yang ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa
menunjukkan dari 50 butir soal ulangan tengah semester 1 SMP/MTs Kelas IX SMP Negeri 3
Tanjungpinang terdapat 5 butir soal belum memenuhi kualitas standar yang baik. Rinciannya
adalah dari aspek materi terdapat 3 soal yang belum memenuhi kriteria yaitu soal nomor 4, 17,
dan 42 atau 6%. Aspek konstruksi 4 soal yaitu soal nomor4,17, 42, dan 45 atau 8%. Dilanjutkan
dari aspek bahasa terdapat 1 soal yaitu soal nomor 49 atau 2%.
Kepada lemabaga penentu kebijakan daerah (Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi atau
kabupaten atau Kota). Diharapkan membuat kebijakan yang berisi tentang keharusan bagi guru
untuk menganalisis butir soal sebelum soal digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dan
Bagi pihak sekolah maupun tenaga pendidik yaitu guru diharapkan meneliti kembali
sebelum memilih buku tertentu sebagai buku utama atau pelengkap didalam menunjang proses
belajar mengajar. Buku teks yang baik dengan butir-butir soal yang telah teruji kualitasnya
Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes
Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung:
Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Metode riset Pengajaran dan
Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Tayibnapis, Farida Yusuf. 2008. Evaluasi program dan Instrumen Evaluasi untuk Program
Pendidikan dan Penelitian. Bandung: Rineka Cipta.
Wahyuni, Sri dan Ibrahim, Syukur. 2012. Asesmen pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Refika
Aditama.