Anda di halaman 1dari 7

TUGAS CRITICAL REVIEW JOURNAL

Nama : Alvian Gini Saputri


Kelas : 7XA
NPM : 201721500146
Mata Kuliah : Evaliasi Pengajaran Bahasa Indonesia
Dosen : Yayan Sudrajat, S.E., M.Pd.

1. Judul : Pengaruh E-Filling, E-Billing dan E-Faktur Terhadap Kepatuhan Wajib


Pajak pada KPP Pratama Kedir
2. Penulis : Rini Ratna Nafita Sari
Jurnal : Jurnal Halaqah, Vol.2 No.3 (Juli 2020)
Link Jurnal : http://ejournal.pamaaksara.org/index.php/hal/article/view/131

Critical Review Journal

Jurnal penelitian yang dianakisis untuk direview berjudul “ Evaliasi Pembelajaran dalam
Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Balaraja
1”. Penelitian ini dilakukan oleh Ina Magdalena, Octaviani Dwi Crismaningrum, Nanda
Chairunisa dan Na’imatul Janah, mereka adalah mahasiswa S-1 program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
Dalam jurnal penelitian ini, penulis meneliti upaya guru untuk mencari solusi dalam
mengatasi masalah keterampilan berbicara dengan mengevaluasi faktor yang menjadi
penghambat ketidakberhasilan keterampilan berbicara pada siswa kelas IV SDN Balaraja 1
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Penulisan jurnal penelitian ini dilatarbelakangi karena beberapa siswa masih belum bisa
mempraktikan keterampilan berbicara dengan baik di depan teman-temannya bahkan tidak
jarang siswa terlihat berkeringat dingin, berdiri kaku hingga lupa apa yang ingin dikatakan.
Hal ini menunjukan bahwa keterampilan berbicara belum memperoleh hasil yang maksimal.
Sehingga evaluasi guru dalam pembelajaran berbicara kepada siswa sangatlah penting untuk
mengetahui siswa yang kurang dalam berbicara maupun yang sudah mahir dalam
keterampilan berbicara.
Diharapkan dengan melakukan penelitian ini, menjadi suatu pertimbanan bagi para
pendidik dalam meningkatkan evaluasi pembelajaran terbaik yang dapat diterapkan pada
keterampilan berbicara peserta didik, serta mengatasi permasalahan yang terdapat pada
pembelajaran bahasa Indonesia maupun pembelajaran lainnya.
Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif karena penelitian ini mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang
bersifat interaktif dan fleksibel. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rancangan deskriptif kualitatif.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode observasi nonpartisipatif
karena peneliti ingin melihat cara pelaksanaan evaluasi pembelajaran keterampilan berbicara
pada mata pelajaran bahasa Indoneisa siswa kelas IV SDN Balaraja 1, dan upaya dalam
mengatasi hambatan pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SDN Balaraja 1. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekri Miles and Huberman (1984) dalam
Sugiyono (2015), yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga
datanya sudah jenuh.
Ada 3 poin yang menjadi fokus dalam jurnal ini yaitu: (1) Bagaimana pelaksanaan
evaluasi pembelajaran keterampilan berbicara pada pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV
SDN Balaraja 1?; (2) Hambatan guru dalam pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara
pada pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Balaraja 1?; (3) Upaya guru dalam
mengatasi hambatan pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara pada pelajaran bahasa
Indonesia siswa kelas IV SDN Balaraja 1?.
Temuan yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa siswa memiliki
kekurangan dalam keterampilan berbicara pada pembelajaran bahasa Indonesia. Setelah guru
melakukan penilaiaian secara mandiri dan melakukan proses evaluasi ditemukan beberapa
penyebab, yaitu rasa kurang percaya diri yang tinggi, kosakata yang dimiliki anak tersebut
kurang, serta kejelasan suara yang diucapkan mengalami kendala.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru, yaitu yang pertama, hambatan dalam
mempersiapkan tingkat kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang berhubungan
dengan keterampilan berbicara. Guru harus bisa memotivasi siswa agar memiliki kepercayaan
yang tinggi. Kedua, hambatan guru dalam mengatur jam pembelajaran. Ketiga, sulitnya
mengatur jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga waktu terbatas.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan ada upaya yang dilakukan oleh guru dalam
mengatasi hambatan sulitnya mengatur jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga waktu
untuk bercerita terbatas, yaitu dengan mengatur waktu berbicara siswa. Sebelum melakukan
penilaian siswa, guru sudah menyepakati waktu kepada siswa untuk berbicara di depan. Guru
memberikan 5-10 menit untuk siswa berbicara. Siswa yang melewati batas waktu akan guru
stop. Selain agar siswa yang lain mendapatkan giliran, guru juga membutuhkan waktu untuk
memberikan komentar atau tanggapan bagi siswa yang sudah selesai tampil. Dengan cara ini
sangat efektif dilakukan untuk mengatur pembelajaran khususnya keterampilan berbicara
yang membutuhkan banyak waktu. Guru mengetahui dalam proses pengevaluasian tidak
semua berjalan lancar. Ada saja hambatan di luar dugaan guru. Hal ini wajar saja terjadi
karena banyaknya siswa dalam satu kelas dan karakter siswa berbeda-beda. Dengan adanya
hambatan-hambatan yang dialami guru dalam proses evaluasi keterampilan berbicara.
Kritik dan Saran
Melihat latar belakang penulis yang berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah, penulis memiliki
kualifikasi yang cukup di bidang yang dia teliti.
Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas, mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan,
dan daftar pustaka. Judul penelitian yang digunakan oleh penulis juga cukup jelas dan bahasa
yang digunakan tidak ambigu sehingga mudah dipahami.
Pada bagian abstrak, menurut saya masih kurang tepat karena penulis hanya menuliskan
bagian abstraknya menggunakan bahasa Inggris, karena seharusnya jika ini jurnal yang
berbahasa Indonesia, maka penulisan abstraknya harus menggunakan bahasa Indonesia.
Menurut saya, metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini sudah tepat sesuai
dengan fokus penelitian yang tujuannya untuk mengevaluasi keterampilan berbicara pada
siswa kelas IV SDN Balaraja 1 yaitu menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian
ini mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan
fleksibel.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode observasi nonpartisipatif
karena peneliti ingin melihat cara pelaksanaan evaluasi pembelajaran keterampilan berbicara
pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Balaraja 1, hambatan yang dialami
oleh guru saat pembelajaran, dan upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan
pelaksanaan evaluasi keterampilan berbahasa. Untuk teknik pengumpulan datanya sudah
tepat yaitu menggunakan metode wawancara dan observasi yang cocok untuk penelitian ini.
Di bagian pendahuluan ada penggunaaan tanda baca yang kurang tepat sehingga saat
dibaca kurang dapat dipahami dan penggunaan sistematika kalimat kurang efektif, sehingga
harus dibaca ulang agar bisa menelaah maksud dari kalimat tersebut. Saran dari saya, untuk
penulis agar mengkoreksi ulang tanda baca dan penulisan kalimat agar lebih mudah dipahami
saat dibaca.
Setelah menganalisa secara keseluruhan, menurut saya penelitian ini cukup bagus
walaupun ada beberapa kekurangan dalam segi penulisan kalimat atau pun tanda baca,
penulis telah mengikuti aturan penulian yang benar dan bisa memberikan gambaran tentang
evaluasi pembelajaran tentang keterampilan berbicara pada siswa sekolah dasar.
Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan referensi bagi para peneliti, khususnya
mahasiswa yang akan melakukan penulisan tugas akhir atau skripsi untuk memperoleh gelar
sarjana. Bukan hanya kepada mahasiswa, penelitian ini juga bisa memberikan manfaat
kepada guru agar guru bisa mendapatkan gambaran mengenai keterampilan berbahasa pada
pembelajaran bahasa Indonesia atau pembelajaran yang lain.

3. Judul : Analisis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Siswa Sekolah Dasar
dalam Menyelesaikan Soal Bahasa Indonesia
Penulis : Sulis Setiawati
Jurnal : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI, Volume 2-2019 (26
Januari 2019)
Link Jurnal : http://www.rumahpublikasi.com/index.php/prokaluni/article/view/143

Critical Review Jurnal


Jurnal penelitian yang dianalisis untuk direview berjudul “Analisis Higher Order
Thinking Sills (HOTS) Siswa Sekolah Dasar dalam Menyelesaikan Soal Bahasa Indonesia”
yaitu jurnal penelitian yang ditulis oleh Sulis Setiawati mahasiswa Program Studi Pendidikan
bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI.
Yang menjadi latar belakang dari penelitian ini yaitu pembelajaran yang berorientasi
pada keterampilan tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan salah
satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan lulusan. Hal
ini diterapkan sebagai tindak lanjut dari masih rendahnya peringkat Indonesia pada
Programme for Internasional Student Assessment (PISA) dibandingkan dengan negara lain.
Penerapan Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada siswa bukan hanya mendapatkan
materi pelajaran tetapi juga tentang keterampilan hidup, misalnya menemukan solusi atas
masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata seperti dalam keluarga, teman-teman, dan
masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Pada dasarnya setiap siswa pasti mampu untuk berpikir tetapi belum semua siswa
menggunakannya kemampuan berpikirnya dengan baik dan maksimal. Siswa butuh stimulus-
stimulus yang bervariasi untuk memaksimalkan dan menggali potensi berpikirnya. Seperti
yang dikemukakan oleh Leonard (2013) yang mengatakan bahwa pada dasarnya setiap
tindakan yang dilakukan oleh manusia merupakan buah dari berpikir, tetapi tidak semua
manusia ingin menggunakan otaknya untuk berpikir hal-hal yang baik. Dapat dikatakan, jika
siswa pasif dalam belajar, hal tersebut merupakan buah dari ketidakmampuan siswa dalam
mendayagunakan potensi berpikirnya.
Keterampilan tingkat tinggi adalah keterampilan yang melibatkan level kognitif tinggi
dalam taksonomi Bloom. Taksonomi kognitif Bloom terdiri atas enam level yaitu
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam level kogntif ini
kemudian direvisi oleh Anderson and Krathwohl (2001) menjadi mengingat (remembering),
memahami (understanding), dan menerapkan (applying), menganalisis (analysing),
mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating). Level satu sampai tiga merupakan
keterampilan tingkat rendah dan level empat sampai enam merupakan keterampilan tingkat
tinggi (Zuhri et al, 2018).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik
analisis isi. Penelitian ini dilakukan terhadap 25 siswa sekolah dasar di Jakarta. Analisis data
dilakukan dengan indicator soal berpikir tingkat tinggi (HOTS) yang terdiri dari atas level
analisis (C3), evaluasi (C4), dam mencipta (C6). Langkah-langkah penelitian yang dilakukan
adalah (1) observasi awal; (2) penentuan subjek penelitian; (3) pengumpulan data dengan
berkoordinasi dengan guru bidang studi; (4) analisis data; dan (5) simpulan.
Berdasarkan dari paparan penulis dalam jurnal penelitian ini, dengan proses
pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diwujudkan dengan cara
mengintegrasikan level berpikir ini melalui proses belajar dan evaluasi. Dalam penerapannya,
keterampilan tingkat tinggi (HOTS) pada evaluasi pembelajaran tercermin melalui soal-soal
yang harus diselesaikan oleh siswa. Soal-soal yang diberikan tidak hanya terbatas pada level
aplikasi (C3) tetapi juga sampai level mencipta (C6). Oleh karena itu, dalam proses penulisan
soal, guru dapat berpedoman pada kata kerja operasional yang sudah dirumuskan untuk
masing-masing level kognitif.
Perbedaan dengan Jurnal yang akan kami buat

4. Judul : Evaluasi Pembelajaran Siswa Aktif Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Kelas 5 Sekolah Dasar
Penulis : Nyoto Harjono
Jurnal : Sekola: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol 1 No 1
(Juni 2012)
Link Jurnal : https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka/article/view/117

Critical Review Journal

Jurnal penelitian yang dianalisis untuk direview berjudul “ Evaluasi Pembelajaran Aktif
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 5 Sekolah Dasar” ini merupakan jurnal yang
dipaparkan oleh Nyoto Harjono, mahasiswa S-2 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Semarang Indonesia. Dalam jurnal penelitian ini, peneliti mengambil
subjek penelitian pada siswa kelas 5 SD Negeri inti dan imbas di Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga.
Latar belakang dari penulisan jurnal ini yaitu apakah kinerja guru khususnya dalam
mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia kepada siswa kelas 5 SD negeri inti dan imbas
di Kecamatan Sidorejo, kota Salatiga telah memenuhi standat proses pembelajaran aktif?
Pembelajaran aktif pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SD Kelas 5 Kecamatan Sidorejo,
Kota Salatiga yang pada umumnya sudah baik. Namun, kemahiran guru merumuskan tujuan
dan indikator pembelajaran, mengorganisasikan materi pembelajaran berdasarkan strategi
belajar aktif, mengevaluasi pembelajaran, dan kemahiran dalam menguasai metode
pembelajaran yang variative dan inovatif masih kurang. Lalu untuk rumusan masalah
khususnya yaitu kekurangan-kekurangan apakah yang masih ditemukan dalam guru
merancang, melaksanakan, memotivasi, menciptakan iklim kelas, memanfaatkan fasilitas
pembelajaran, dan mengupayakan pencapaian kecakapan akademik siswa pada pembelajaran
siswa aktif mapel BI siswa kelas 5 SD inti maupun imbas di Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga. Sesuai dengan rumusan masalahnya, tujuan penelitian ini adalah menemukan
kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran tersebut. Berdasarkan prinsip-prinsip
pembelajaran aktif yang dijelaskan dalam penelitian ini, maka muncul beberapa stategi untuk
mengevaluasi pembelajaran, Dalam model EKOP (Evaluasi Kualitas dan output
Pembelajaran), diyakini bahwa mengevaluasi keberhasilan program pembelajaran tidak
cukup hanya dengan menilai output siswa, tetapi diperlukan pula penilaian terhadap proses
implementasi program di kelas. Dengan pertimbangan, setiap output program pasti
dipengaruhi oleh proses kegiatan itu sendiri.
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode
evaluasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program termasuk di dalamnya program
pembelajaran dalam rangka pengambilan keputusan (McMillan and Schumacher 2001;
Arikunto 2003; Widoyoko 2010). Program yang dievaluasi adalah ”Pelaksanaan
Pembelajaran Siswa Aktif SD Kelas 5 pada Mapel BI”. Program ini dievaluasi berdasarkan
kualitas dan output pembelajarannya. Populasi penelitian ini adalah pembelajaran siswa aktif
untuk mapel BI pada SD N kelas 5 di Kota Salatiga. Kota Salatiga terdiri atas 4 kecamatan,
yakni Kecamatan Sidorejo, Kecamatan Sidomukti, Kecamatan Argomulyo, dan Kecamatan
Tingkir. Dari wilayah populasi yang terdiri atas 4 kecamatan, populasi penelitian hanya
dikhususkan pada 1 wilayah saja, yakni Kecamatan Sidorejo. Responden siswa adalah
seluruh siswa kelas 5 di SD yang diampu oleh guru yang dijadikan sebagai responden
penelitian.
Penelitian ini berfokus kepada kemahiran guru merumuskan tujuan dan indikator
pembelajaran, mengorganisasikan materi pembelajaran berdasarkan strategi belajar aktif,
mengevaluasi pembelajaran, dan kemahiran dalam menguasai metode pembelajaran yang
variatif dan inovatif pada pembelajaran aktif pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SD
kelas 5 Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Tetapi, setelah dilakukan penelitian fokus
penelitian memiliki hasil yang masih kurang dan pertumbuhaan kemandirian siswa dalam
berinovasi dan layanan bimbingan secara khusus kepada siswa yang bermasalah juga belum
maksimal.

Perbedaan dengan Jurnal yang akan kami buat

5. Judul : Analisis Tes Formatif Bahasa Indonesia Kelas IV Ditinjau dari


Taksonomi Bloom Revisi di Gugus Buleleng Tahun Ajaran 2015/2016
Penulis : Ni Luh Septiani Ari Pertiwi, Ni Wayan Arini, I Wayan Widiana
Jurnal : Mimbar PGSD UNDIKSHA, Vol 4, No 2 (2016)
Link Jurnal : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/7692

Critical Review Jurnal


Jurnal penelitian yang dianalisis untuk direview berjudul “Analisis Tes Formatif Bahasa
Indonesia Kelas IV Ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi di Gugur Buleleng Tahun Ajaran
2015/2016. Jurnal ini ditulis oleh Ni Luh Septiani Ari Pertiwi, Ni Wayan Arini, I Wayan
Widiana, mereka merupakan mahasiswa Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia.
Penelitian ini memiliki latarbelakang bahwa proses pembelajaran akan sukses bukan
hanya didukung oleh perencanaan pembelajaran, kemampuan guru mengembangkan proses
pembelajaran, dan kemampuan menguasai kelas tetapi guru perlu melakukan asesmen untuk
mengukur tingkat kemampuan kognitif peserta didik, sehingga perlu dilakukan tes. Menurut
teori Taksonomi Benjamin Bloom Revisi, aspek kognitif merupakan salah satu aspek yang
memiliki pengaruh terhadap pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia .
Keleluasaan guru Bahasa Indonesia dalam merencanakan, melaksanakan, dan memberi
asesmen dalam kegiatan pembelajarannya mengalami berbagai macam kesulitan untuk
mencapai hasil belajar maksimal. Kesulitan yang dihadapi seperti, tes yang dibuat
menyimpang dari tujuan pembelajaran. Guru Bahasa Indonesia belum memahami cara dan
teknik membuat tes yang benar. Selain itu, instrumen tes yang sering digunakan dibuat secara
mendadak tanpa mempertimbangkan kelayakan tes sebagai alat ukur. Sehingga perlu
diadakannya analisis dari tes formatif yang digunakan guru bahasa Indonesia sebagai alat
ukur aspek kognitif.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi sesuai dengan kondisi atau fakta-
fakta di lapangan menggunakan kata-kata sehingga mencapai sebuah kesimpulan. Data utama
yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes formatif serta jawaban Bahasa Indonesia
peserta kelas IV semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Populasi dari penelitian ini adalah
guru Bahasa Indonesia kelas IV di SD Gugus XIII Kecamatan Buleleng. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel yang semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel, ada 4 sekolah yang dipilih untuk diteliti. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan
wawancara.
Pembahasan dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa kualitas butir soal yang ada di SD
gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun 2015/2016 masih kurang baik dan pemahaman siswa
terhadap materi masih rendah, hal ini menyebabkan guru sulit untuk membuat soal kognitif
yang lebih tinggi. Kendala-kendala yang ada tentu saja melibatkan hubungan antara guru
dengan dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut mengharuskan guru
selain sebagai evaluator diakhir pelajaran harus mampu meningkatkan kemampuan mengajar
agar lebih mampu mengontrol peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga kendala-
kendala dalam pembuatan soal bisa berkurang.

Perbedaan dengan Jurnal yang akan kami buat

6. Judul : Pengembangan Instrumen Penilaian Kognitif untuk Mengukur


Literasi Membaca Bahasa Indonesia Berbasis Model Pirls pada Siswa
Kelas IV SD
Penulis : Bekti Nanda Pratiwiningtyas, Endang Susilaningsih, I Made Sudana
Jurnal : Journal Research and Educational Research Evaluation,
Vol 6, No 1 (2017)
Link Jurnal : https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere/article/view/16199
Critical Review Journal

Jurnal penelitian yang dianalisis untuk direview berjudul “Pengembangan Instrumen


Penilaian Kognitif untuk Mengukur Literasi Membaca Bahasa Indonesia Berbasis Model
Pirls pada Siswa Kelas IV SD” penelitian ini ditulis oleh Bekti Nanda Pratiwiningtyas,
Endang Susilaningsih, I Made Sudana, merupakan mahasiswa Prodi Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Dalam jurnal penelitian ini, penulis mendeskripsikan kemampuan literasi membaca
setiap siswa seharusnya dapat terukur melalui penilaian dengan menggunakan instrument
penilaian yang baku.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat kemampuan literasi membaca untuk setiap
orang tentu saja berbeda-beda. Kemampuan tersebut, dapat diketahui melalui penilaian
literasi membaca. Penilaian tersebut idealnya dilakukan setelah melakukan kegiatan
membaca, namun pada penerapan pembelajaran membaca yang dilakukan di sekolah-sekolah
belum menerapkan prinsip penilaian literasi membaca tersebut. Penilaian yang dilakukan
setelah kegiatan membaca di sekolah dasar hanya terbatas pada menjawab sejumlah butir
pertanyaan. Penyusunan butir soal dalam mengukur kemampuan membaca pemahaman juga
belum sesuai dengan tingkatan pemahaman membaca yang seharusnya dikuasai oleh setiap
pembaca. Di Indonesia tingkat kemampuan literasi membaca siswa rendah, hal ini dibuktikan
saat Indonesia mengikuti tes literasi oleh Lembaga PIRLS, hasil yang di dapat siswa
Indonesia masih kesulitan dalam menyelesaikan soal kategori tinggi dan sempurna. Analisis
yang disampaikan mengenai masih rendahnya prestasi literasi membaca tersebut juga
didukung kondisi yang diamati pada beberapa sekolah dasar di wilayah Kota Semarang.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, minat siswa sekolah dasar dalam
membaca dapat dikatakan masih cukup rendah yang terlihat dari daftar kunjung pada
perpustakaan sekolah. Kondisi tersebut tentu saja memerlukan solusi penyelesaian. Solusi
tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan instrumen penilaian literasi
membaca.Instrumen penilaian yang dikembangkan mengacu pada model tes yang telah
dikembangakan oleh PIRLS. Tes PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study)
dipilih sebagai dasar pengembangan instrumen penilaian literasi membaca dengan beberapa
pertimbangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (Research
and Development). Adapun produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
instrumen penilaian literasi membaca berbasis model PIRLS. Instrumen tersebut terdiri atas
kisi-kisi instrumen, teks bacaan yang terdiri atas teks sastra dan teks bacaan informatif
beserta gambar ilustrasi, butir soal tes yang berbentuk pilihan ganda dan isian singkat, dan
pedoman penskoran serta petunjuk penggunaan.
Pada bagian hasil dan pembahasaan, peneliti mewawancarai 3 guru Sekolah Dasar yaitu
SDN Sekaran 01, SDN Gajahmungkur 01, dan SDN Karangmalang. Hasil dari penelitian ini
dilakukan dalam dua langkah utama yang terdiri dari riset dan pengembangan. Riset
dilakukan melalui studi pendahuluan yang mendapatkan hasil bahwa instrumen penilaian
literasi membaca yang digunakan belum terstandar. Pengembangan dilakukan melalui
perencanaan model instrumen penilaian literasi membaca, pengembangan model hipotetik,
revisi model hipotetik berdasarkan saran yang diberikan ahli, uji coba terbatas, revisi hasil uji
coba terbatas, uji coba luas, dan revisi model akhir.

Perbedaan dengan Jurnal yang akan kami buat

Anda mungkin juga menyukai