Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS RENDAH

Setiap sekolah memiliki alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang berbeda.
Sehingga, dibutuhkan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Penyusunan kriteria ini
harus mencakup tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan asessmen yang
dilaksanakan. Analisis yang dilakukan guru terhadap KKTP, CP, dan TP dapat membantu
guru dalam mengembangkan indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang dijadikan dasar
dalam menentukan pembelajaran dengan meningkatkan nilai-nilai karakter melalui kegiatan
literasi dan pengembangan keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis). Dalam memastikan tercapainya tujuan – tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan sebelumnya, perlu dilaksanakan serangkaian evaluasi. Melalui evaluasi
diharapkan diperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki siswa dalam
bidang tertentu. Menurut narasumber wawancara yaitu ibu Yuyun Ristiani S.Pd selaku guru
kelas 1 menjelaskan bahwa evaluasi yang digunakan mencakup ranah pengetahuan, sikap dan
keterampilan adalah tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan atau performansi berupa soal
essai.
Untuk menyesuaikan evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia dengan karakteristik
siswa seperti gaya belajar, minat dan bakat, dan kebutuhan khusus, di SDN 1 KELUTAN
adalah dengan cara memetakan kebutuhan peserta didik berdasarkan kesiapan, minat dan
profil peserta didik. Setelah melakukan evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia, guru
memberikan umpan balik bersifat apresiatif, dengan melakukan reward berupa pujian dan
motivasi. Asesmen melalui tes objektif dibagi menjadi 4 yaitu : 1) pilihan ganda, 2) bentuk
pilihan benar salah, 3) menjodohkan, dan 4) isian singkat. Untuk asesmen melalui tes non
objektif / subjektif yaitu melalui tes tertulis atau uraian.
Asesmen diagnostik merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui
kelehaman-kelemahan peserta didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu serta
penyebabnya. Hasil asesmen diagnostik dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan
tindak lanjut berupa perlakuan (intervensi) yang tepat dan sesuai dengan kelemahan peserta
didik. Asesmen ini dilakukan sebelum atau juga di awal pembelajaran. Asesmen formatif
yang digunakan di SD 1 KELUTAN yaitu dengan ulangan harian atau proses penilaian yang
berkelanjutan dan interaktif selama proses pembelajaran berlangsung. Ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan kemajuan siswa dalam suatu materi pelajaran. Bisa berupa
kuis, diskusi, observasi dan juga catatan guru. Asesmen sumatif yang digunakan yaitu
ulangan semester untuk menilai pemahaman siswa tentang seluruh materi yang telah
diajarkan.
Menurut data hasil wawancara, guru melakukan analisis hasil evaluasi pembelajaran
bahasa Indonesia, langkah – langkah yang digunakan yaitu :
1. Menyusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal merupakan matriks yang berisi rancangan jenis
dan jumlah soal level mudah, sedang hingga sulit.
2. Menyusun indikator soal
3. Menyusun item atau naskah soal
4. Menyusun rubrik penilaian soal
5. Membuat soal
Menurut ibu Yuyun, cara menggunakan hasil evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah
yaitu menentukan tujuan, menentukan tujuan evaluasi, melalukan pengembangan instrument
evaluasi, melakukan pengumpulan informasi atau data, dan melakukan tidak lanjut. Untuk
melaporkan hasil evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia ini kepada pihak – pihak terkait
yairu dengan laporan tertulis (raport) atau laporan secara lisan kepada wali murid melalui
paguyuban wali murid.
Kendala yang dialami dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia
yaitu kurangnya fokus peserta didik sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran. Solusi yang digunakan guru untuk mengatasi kendala tersebut
adalah dengan menekankan fokus dan keaktifan peserta didik, mengulangi kembali materi,
dan menggunakan tutur sebaya. Menurut data hasil wawancara dengan ibu Yuyun, di kelas
rendah siswa lebih menyuaki atau lebih memahami materi dengan tutor sebaya. Setelah
melakukan evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia, guru melakukan tindakan perbaikan
yang diberikan kepada peserta didik yaitu : mengumpulkan data, kemudian analisis data hasil
belajar untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai untuk membuat
keputusan terkait pengembangan dan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai