Pada hakikatnya, kegiatan penilaian yang dilakukan tidak semata-mata untuk menilai hasil belajar siswa saja, melainkan juga berbagai faktor yang lain, antara lain kegiatan pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari penilaian terhadap hasil belajar siswa, dapat pula digunakan sebagai umpan balik penilian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Anggapan bahwa kurang berhasilnya siswa mencapai tujuan, bearti selalu siswa yang gagal menempuh mata pelajaran itu. Harus diluruskan. Kurang berhasilnya siswa mencapai target yang telah ditentukann belum tentu kesalahan semata- mata pada pihak siswa, mungkin justru pada pihak guru yang mungkin kurang “benar” dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajarnya. Jika terjadi siswa kurang berhasil, pihak guru paling tidak harus melakukan introspeksi, mempertanyakan, dan berusaha yang lebih baik lagi dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Hasil penilaian yang diberikan guru kepada siswa yang beruapa angka-angka atau simbol yang lain, kadang-kadang dipandang sebagai “nasib” oleh yang bersangkutan, itu konotasi positif atau negative, langsung atau tidak langsung. Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru, dipergunakan alat penilaian yang disusun sendiri oleh guru yang bersangkutan. Hasil Penialian itu sangat menentukan, alat evaluasi yang dipergunakan harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi kelayakan, kesahihan, maupun keterpercayaan. Untuk itu, pihak guru harusla menguasai Teknik penyusunan dan penilaian alat evaluasi, serta penafsiran terhadap hasil penilaian yang diperoleh, baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Bagaimana dengan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Apakah harus terampil Menyusun soal yang benar? Bagaimana materi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah? Materi Bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran Bahasa dan sastra Belajar Bahasa adalah belajar berkomunikasi Belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nialai kemanusiaannya. Materi Bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembalajran Bahasa dan sastra Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia Indonesia Untuk mencapai sasaran itu, guru harus benar-benar memilih materi, metode, media, evaluasi yang akan diberikan kepada siswa. Tugas guru satu diantaranya: melakukan evaluasi/penilaian Penilaian pada dasarnya bermila dan bergerak sejalan dengan kegiatan belajar sejak awal belajar hingga akhir proses belajar mengajar Berkenaan dengan hasil belajar, hasil evaluasi/penilaian dan pengukuran tidak hanya berguna untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran atau pelatihan, tetapi juga untuk memberikan gambaran tentang pencapaian program Lembaga secara lebih meneyeluruh. Berdasarkan hasil evaluasi sangat diperlukan untuk pembuatan kebijakan yang harus dilakukan seorang guru untuk peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar di kelas. Jika hasil belajar siswa kurang, maka pada pengembangan persiapan program pembelajaran selanjutnya guru mengambil Langkah-langkah untuk perbaikan Guru mengolah dan menagsirkan hasil belajar siswa, serta mengambil keputusan untuk kepentingan peningkatan efektivitas pembelajaran yang akan dating. Untuk mencapai tujuan Pendidikan, guru juga memberi bimbingan/remedial/pengayaan kepada siswa. Guru harus memahami kesulitan siswa belajar => PTK Langkah – Langkah 1. Jika pencapaian yang kurang hanya terjadi pada Sebagian kecil siswa, maka guru harus memberikan program remedial kepada siswa 2. Jika pencapaian yang kurang terjadi pada Sebagian besar siswa, maka program pembelajaran harus diulangi. 3. Jika pencapaian yang kurang hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu dari keseluruhan bahan uji yang diberikan, maka guru memasukkan bagian-bagian terserbut ke dalam rencana program pembelajran selanjutnya 4. Jika pencapaian yang kurang memuaskan terjadi pada Sebagian besar bahan uji yang diberikan, maka program pembelajaran tersebut harus diperbaiki dan diulangi. 5. Apabila sesorang guru gagal menyadari dan menggunakan hasil evaluasi, maka KBM yang tidak efektif akan tetap berlangsung
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional