1 2019 : 35 - 46
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) kesesuaian isi (content Validity) butir soal ulangan
Akhir Semester (UAS) kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia dengan indikator yang
terdapat dalam kisi-kisi soal Sekolah Menengah Kejuruan, (2) penyebaran soal UAS kelas XI
mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016, dan (3)
pemakaian bahasa dalam penyusunan butir soal UAS kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia
di SMK Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016 sesuai dengan petunjuk yang berlaku.
Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif. Desain penelitian ini dirancang dalam bentuk studi
kasus terpancang (embedded research and case study) dengan fokus utama penelitian soal uas
gasal dan genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian kualitatif menggunakan purpusive sampling Data dan sumber penelitian berupa
informan, kisi-kisi, silabus, soal uas gasal dan genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI
SMK Negeri 1 Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data analisis
dokumen dan wawancara mendalam. Teknik validasi data review informan, trianggulasi data,
dan ketekunan peneliti dengan teman sejawat yang seprofesi. Teknik analisis data dilakukan
dengan wawancara secara induktif dengan pola interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1) kesesuaian butir soal semester gasal yang sesuai indikator sebanyak 36%. Soal semester
genap 80% soal pilihan ganda, 100% soal uraian, sehingga soal semester gasal termasuk soal
yang kurang baik. 2) penyebaran soal semester gasal: ranah kognitif ingatan (C1) 24%,
pemahaman (C2) 16%, penerapan (C3) 20%, analisis (C4) 27%, sintesis (C5) 2%. Soal
semester genap penyebaran kognitif jenjang ingatan (C1) 40%, pemahaman (C2) 11%,
penerapan (C3) 11%, analisis (C4) 13%, sintesis (C5) 2%, menilai (C6) 4%. Penyebaran aspek
afektif 16% butir soal, dan aspek psikomotor sebesar 2%. Penyebaran soal semester gasal dan
genap belum memenuhi kriteria soal yang baik. 3) Pemakaian bahasa yang sesuai kaidah bahasa
Indonesia semester gasal sebanyak 12 (30%), menggunakan bahasa yang komunikatif sebesar
70%, pilihan jawaban yang tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama sebesar 97%. Soal
semester genap yang sesuai kaidah bahasa Indonesia sebesar 25%, menggunakan bahasa yang
komunikatif 80%, pilihan jawaban yang tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama
sebesar 98%. Pemakaian kaidah bahasa Indonesia terutama (ejaan dan tanda baca) termasuk
soal yang kurang baik karena tidak sesuai dengan kaidah yang diberlakukan.
Kata kunci: analisis, butir soal, ulangan akhir semester, bahasa Indonesia
ABSTRACT
This research generally purposed to described 1) content validity on question of the Final
Semester Test of Indonesian subject on grade XI by the indicator cointained within lattice of the
questions of Vocational High School (SMK), 2) distribution of the questions on Final Semester
Test Grade XI, Indonesian subject at State Vocational High School (SMK N) 1 Wonogiri
school year 2015/2016, and 3) using of Indonesian in compilation of questions on Final
Semester Test at SMK N 1 Wonogiri school year 2015/2016 based on the legal regulation. This
reseach belong to the qualitatif descriptive. The reasearch design was designed in the form of
embedded research and case study by the main research focus on question of the final odd
semester test and even semester test on Indonesian subject grade XI. Sampling technique in
qualitative reseach using purposive samplingData and the source of the research are informant,
35
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)
lattice of question,syllabus, questions of odd and even semester test on Indonesian sunject grade
XI SMK negeri 1 Wonogiri school year 2015/2016. The technique of collecting data by
documentation and deep interview. Data validity technique review informan, data
trianggulation, and researcher persitence of interview data with the friends that have similiar
profesion. Data analysis technique is done by inductive interview by interactive pattern.
The result of the research show that: 1)conformity of multiple choice questions on odd semester
test that suitable with indicator is 36%. The question of even semester test 80% multiple choce
questions, 100% essay questions so the questions of odd semester test belong to bad question 2)
the spreading question on odd semester: remembering cognitive (C1) 24%, understanding (C2)
16%, aplication (C3) 20%, analysis (C4) 27%, synthesis (C5) 2%. The distribution of kognitive
on even semester test question in the remembering stage (C1) 40%, understanding (C2) 11%,
applying (C3) 11%, analysis (C4) 13%, synthesis (C5) 2%, measuring (C6) 4%. Distributing of
affective aspects 16% questions, and psikomotorik aspect 2%. The distribution of odd and even
semester test didn’t fulfill the good question criteria 3) using language based on the rule of
Indonesian on odd Semester test 30%, using comunicative language 70%, choosing of answers
that didn’t repeat words/phrases 97%. The questions of even semester test that suitable with the
rule of Indonesian as 25%, using comunicative language 80%, choice of answers that did’t
repeat words/phrase as 98%. Using rule of Indinesian especially (spelling and punctuation)
included the bad questions because it doesn’t suitable with the applied rule.
Tes merupakan salah satu cara untuk pengukuran maupun tes. Evaluasi berasal
menafsir besarnya kemampuan seseorang dari kata evaluation. Suchman (1961, dalam
secara tidak langsung, yaitu melalui respons Arikunto dan Abdul Jabar:2008,1)
seorang terhadap stimulus atau pertanyaan memandang sebagai sebuah proses
(dalam Djemari Mardapi, 2008). Arikunto, menentukan hasil yang telah dicapai
(2013:67) mengartikan tes merupakan alat beberapa kegiatan yang direncanakan untuk
atau prosedur yang digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Nana
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam Sudjana (dalam Fathurrohman, 2007:75)
suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya
sudah ditentukan. Testing merupakan saat memberikan pertimbangan atau harga atau
pada waktu tes itu dilaksanakan dan juga nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan
dikatakan testing adalah saat pengambilan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah
tes. Permendikbud RI nomor 23 tahun 2016 laku yang diharapkan dimiliki peserta didik
pasal 1 ayat 2 menyebutkan penilaian adalah setelah menyelesaikan pengalaman
proses pengumpulan dan pengolahan belajarnya.
informasi untuk mengukur pencapaian hasil Evaluasi adalah koleksi, analisis, dan
belajar peserta didik. penafsiran yang sistematis atas informasi
Pengukuran merupakan proses untuk tentang kegiatan dan hasil program nyata
memperoleh deskripsi angka (skor) yang sesuai rencana untuk orang yang
menunjukkan tingkat capaian seseorang berkepentingan guna membuat keputusan
dalam suatu bidang tertentu (Nurgiyantoro, tentang aspek spesifik seperti apa program
2013:7). Dengan demikian, esensi dari itu berjalan dan meningkatkan program.
pengukuran adalah kuantifikasi atau Tujuan ini mengambil kepentingan utama
penetapan angka tentang karakteristik atau dan konteks pembuatan keputusan dari
keadaan individu menurut aturan-aturan program tertentu yang sedang dievaluasi,
tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa (Patton, 2009:251).
kemampuan kognitif, afektif, dan Analisis butir soal merupakan suatu
psikomotor. Hasil pengukuran berupa skor kegiatan yang harus dilakukan untuk
atau angka. Pengukuran memiliki konsep meningkatkan mutu soal yang telah ditulis.
yang lebih luas daripada tes. Kita dapat Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji
mengukur karakteristik suatu objek tanpa dan menelaah setiap butir soal agar
menggunakan tes, misalnya pengamatan, diperoleh soal yang bermutu sebelum soal
wawancara, atau cara lain untuk dipergunakan. Soal yang bermutu adalah
memperoleh informasi dalam bentuk soal yang dapat memberikan informasi
kuantitatif. setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya
Penilaian menurut Permendikbud diantaranya dapat menentukan siswa yang
No. 84 A Tahun 2013 tentang Pedoman sudah atau belum menguasai materi yang
Umum Implementasi Kurikulum 2013, diajarkan, (Depdiknas, 2003:64).
penilaian merupakan serangkaian kegiatan Proses analisis dan penafsiran
untuk memperoleh, menganalisis, dan menuntut suatu kajian yang disiplin,
menafsirkan data tentang proses dan hasil wawasan kreatif, dan perhatian yang teliti
belajar peserta didik yang dilakukan secara terhadap tujuan evaluasi. Analisis dan
sistematis dan berkesinambungan, sehingga penafsiran secara konseptual adalah proses
menjadi informasi yang bermakna dalam yang terpisah. Analisis adalah proses yang
pengambilan keputusan. Penilaian membawa bagaimana data diatur,
pendidikan adalah hal yang sangat penting mengorganisasikan apa yang ada ke dalam
dilaksanakan dalam rangka mengetahui sebuah pola, kategori, dan unit deskripsi
penguasaan kompetensi siswa sudah dasar, (Patton, 2009:250).
tercapai ber-dasarkan acuan Kriteria Analisis soal adalah suatu prosedur yang
Ketuntasan Minimal (KKM). sistematis, yang akan memberikan
Evaluasi (evaluation) memiliki informasi-informasi yang sangat khusus
makna yang berbeda dengan penilaian, terhadap butir tes yang disusun (Arikunto,
37
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)
singkat, jelas, dan tegas. jelas, dan mudah dipahami oleh testee.
b. Rumusan pokok soal dan pilihan 6. Untuk mencegah terjadinya, silang
jawaban merupakan mengandung pendapat atau perdebatan antara testee
pernyataan yang diperlukan saja. dengan tester, dalam menyusun butir-
c. Pokok soal tidak menggunakan butir soal tes objektif hendaknya
pernyataan negatif ganda. diusahakan sungguh-sungguh agar tidak
d. Gambar/grafik/tabel/diagram dan ada butir-butir yang menghasilkan
sebagainya. jelas dan berfungsi. penafsiran ganda atau keracunan dalam
e. Panjang rumusan pilihan jawaban pemberian jawabannya.
relatif sama. 7. Cara memenggal atau memutuskan
f. Pilihan jawaban tidak menggunakan kalimat, membubuhkan tanda-tanda
pernyataan "semua jawaban benar” baca seperti titik, koma, dan
atau “semua jawaban salah”. sebagainya.
g. Pilihan jawaban yang berbentuk 8. Hendaknya diberikan pedoman atau
angka atau waktu disusun petunjuk yang jelas dan tegas, sehingga
berdasarkan besar kecilnya angka testee dapat bekerja sesuai dengan
atau kronologis kejadian. petunjuk atau perintah yang telah
h. Butir soal tidak bergantung pada ditentukan dalam petunjuk umum atau
jawaban soal sebelumnya. petunjuk khusus yang tercantum dalam
3. Bahasa lembar soal tes, (Sudiyono, 2005:137-
a. Menggunakan bahasa yang sesuai 138)
dengan kaidah Bahasa Indonesia.
b. Menggunakan bahasa yang Kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian
komunikatif. Secara rinci, beberapa kaidah yang perlu
c. Pilihan jawaban tidak mengulang diperhatikan dalam penulisan soal uraian
kata/kelompok kata yang sama, sebagai berikut.
kecuali merupakan satu kesatuan 1. Materi
pengertian. a. Soal sesuai dengan indikator
d. Tidak menggunakan bahasa yang soal/kriteria kinerja. Artinya soal
berlaku setempat/tabu. harus menanyakan perilaku dan
Petunjuk Operasional Penyusunan Tes materi yang hendak diukur sesuai
Objektif tuntutan indikator soal.
1. menyusun butir-butir soal tes objektif b. Batasan pertanyaan dan jawaban
yang bermutu tinggi, pembuat soal tes yang diharapkan (ruang lingkup)
harus membiasakan diri dan sering harus jelas.
berlatih. c. Materi yang diukur sesuai dengan
2. Setiap kali alat pengukur hasil belajar kompetensi urgensi, keberlanjutan,
berupa tes objektif itu selesai relevansi, dan keterpakaian (UKRK)
dipergunakan, hendaknya dilakukan d. Isi materi yang ditanyakan sesuai
penganalisisan item, dengan tujuan dengan jenjang sekolah, dan tingkat
dapat mengidentifikasi. kelas
3. Untuk mencegah timbulnya permainan 2. Konstruksi
spekulasi dan kerja sama yang tidak a. Ada petunjuk yang jelas mengenai
sehat di kalangan testee, perlu disiapkan cara mengerjakan soal.
terlebih dahulu suatu norma b. Rumusan kalimat soal/pertanyaan
memperhitungkan faktor tebakan. menggunakan kata tanya atau
4. Di samping mengungkap aspek ingatan perintah yang menuntut jawaban
atau hafalan dapat juga mengungkapkan terurai.
aspek-aspek berpikir yang lebih dalam. c. Gambar/grafik/tabel/ diagram dan
5. menyusun kalimat soal objektif, bahasa sejenisnya harus jelas dan berfungsi
atau istilah-istilah yang digunakan d. Ada pedoman penskoran
hendaknya cukup sederhana, ringkas,
39
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)
3. Bahasa
a. Rumusan kalimat soal/pertanyaan METODE PENELITIAN
komunikatif. Jenis penelitian ini menggunakan
b. Butir soal menggunakan bahasa pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian
Indonesia yang baku. kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
c. Tidak mengulang kata-kata/kalimat untuk memahami fenomena tentang apa
yang menimbulkan penafsiran ganda yang dialami oleh subjek penelitian
atau salah pengertian. misalnya perilaku, cara deskripsi dalam
d. Tidak mengandung kata yang bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
menyinggung perasaan. konteks khusus yang alamiah dan dengan
e. Tidak menggunakan bahasa yang memanfaatkan berbagai metode alamiah
berlaku setempat/tabu. (Moleong, 2007:6).
(Kemendikbu, 2015:27-28) Penelitian dengan pendekatan studi kasus
terpancang (embedded research and case
Petunjuk Operasional dalam Penyusunan study) yaitu apabila fokus utama penelitian
Tes Uraian telah ditentukan sejak awal sebelum
Bertitik tolak dari keunggulan dan penelitian ke lapangan. Sejak awal, masalah
kelemahan yang dimiliki bentuk tes uraian telah dirumuskan untuk membimbing arah
di atas, maka beberapa petunjuk operasional penelitian di lapangan. Hal-hal yang tidak
berikut ini dapat dijadikan pedoman dalam relevan dengan masalah diabaikan, sehingga
menyusun butir-butir soal tes urian. 1) peneltian lebih fokus, dan desain asli
Menyusun butir soal tes uraian harus dapat penelitian tetap sesuai dengan rumusan awal
diusahakan agar butir-butir soal dapat (Nugrahani, 2014). Hasil penelitian
mencakup ide-ide pokok dari materi didasarkan pada konteksnya yaitu penelitian
pelajaran yang telah diajarkan, atau telah yang mendasarkan kajiannya pada sifat
diperintahkan kepada testee untuk kekhususan, dan sama sekali tidak ada usaha
mempelajarinya. 2) Untuk menghindari pemikiran untuk melakukan generalisasi
timbulnya perbuatan curang oleh testee, terhadap konklusi penelitian. Dipilih studi
hendaknya diusahakan agar susunan kalimat kasus terpancang sebagai strategi penelitian,
soal dibuat berlainan dengan susunan karena penelitian jenis ini memiliki tempat
kalimat yang terdapat dalam buku pelajaran tersendiri dalam penelitian evaluasi, (Patton,
atau bahan lain yang diminta untuk dalam Nugrahani, 2010).
mempelajarinya. 3) Sesaat setelah butir-butir Berdasarkan beberapa teori di atas dapat
soal tes urian dibuat, hendaknya segera disimpulkan bahwa penelitian deskriptif
disusun dan dirumuskan secara tegas, kualitatif menggunakan langkah-langkah
bagaimana atau seperti apakah seharusnya penelitian dari pengamatan fenomena yang
jawaban yang dikehendaki oleh testee dapat dijelaskan secara terperinci dan
sebagai jawaban yang betul. 4) Dalam ilmiah. Pengamatan ilmiah yang
menyusun butir-butir soal tes uraian dimaksudkan adalah pengamatan yang
hendaknya diusahakan agar pertanyaan- dimulai dari hal-hal terkecil/sempit ke hal-
pertanyaan atau perintahnya jangan dibuat hal lebih besar/luas atau dengan kata lain
seragam, melainkan dibuat bervariasi. 5) penelitian ini dari bentuk induktif ke bentuk
Kalimat soal hendaknya disusun secara deduktif.
ringkas, padat, dan jelas, sehingga sepat Objek dalam penelitian adalah soal ulangan
dipahami oleh testee dan tidak menimbulkan akhir semester gasal dan soal ulangan akhir
keraguan atau kebingungan bagi testee semester genap kelas XI mata pelajaran
dalam memberikan jawabannya. 6) Harus bahasa Indonesia di SMK Negeri 1
ada pedoman dan cara mengerjakan atau Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016 dengan
menjawab butir-butir soal. Misalnya menentukan (1) kesesuaian kisi-kisi butir
“jawaban soal harus dituliskan di atas soal pilihan ganda mata pelajaran bahasa
lembar berdasarkan nomor urut soal” atau Indonesia; (2) penerapan kaidah penulisan
petunjuk lainnya yang dipandang perlu. soal pada butir soal pilihan ganda mata
40
Stilistika, Vol. 5, No. 1 2019 : 35 - 46
pelajaran bahasa Indonesia; (3) penggunaan adalah ketua MGMP mata pelajaran bahasa
kaidah bahasa Indonesia pada butir soal Indonesia, dan guru sejawat mata pelajaran
pilihan ganda mata pelajaran bahasa bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data
Indonesia. dilakukan dengan analisis dokumen dan
Hal-hal yang diteliti dalam penelitian ini wawancara mendalam (in depth
meliputi kualitatif yang berupa materi/isi interviewing).
yaitu soal yang disusun harus sesuai dengan Validasi merupakan dukungan bukti dan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan teori penafsiran hasil tes sesuai dengan
sesuai tuntutan indikator soal, serta sesuai tujuan penggunaan tes (Mardapi dalam
jenjang sekolah. Kontruksi soal meliputi Nurgiyantoro, 2012) Teknik Fakus Group
pokok soal harus singkat, jelas, dan tegas, Discussion (FGD) merupakan jenis
tidak mengarah pada kunci jawaban, bebas wawancara dengan panduan diskusi tersusun
ganda negatif, penyebaran ranah kognitif dari beberapa topik, dengan urutan
sesuai porsi, panjang rumusan jawaban pertanyaaan yang tersusun secara fleksibel
relatif sama. Dari aspek bahasa penyusunan (Nugrahaini, 2014). Validitas data dilakukan
soal harus sesuai dengan bahasa yang baik 1) review informan (Informan review) 2)
dan benar, komunikatif, tidak menggunakan trianggulasi data, 3) ketekunan peneliti.
bahasa daerah, dan bebas pengulangan kata Teknik analisis data dilakukan secara
yang sama. analisis induktif. Teknik analisis data
Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif. penelitian menggunakan bentuk interaktif
Desain penelitian ini dirancang dalam model Miles & Huberman (dalam
bentuk studi kasus terpancang (embedded Nugrahani, 2010:162) yang memiliki 1)
research and case study) dengan fokus reduksi data, 2) sajian data, dan 3) penarikan
utama penelitian soal uas gasal dan genap simpulan/verifikasi.
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI.
Teknik pengambilan sampel dalam No. Indikator Penyusunan Jumlah
penelitian kualitatif menggunakan purpusive 1
Soal sesuai dengan indikator
15 (38%)
sampling. Data berupa kisi-kisi soal, soal
ulangan akhir semester gasal dsn soal Materi yang diukur sesuai
dengan kompetensi UKRK
ulangan akhir semester genap. Teknik 2
(Urgensi, Keberlanjutan,
40 (100%)
pengumpulan data analisis dokumen dan Relevansi, Keterpakaian)
wawancara mendalam (in depth Pilihan jawaban homogen dan
3 33 (83%)
interviewing). Teknik validasi data review logis.
informan, trianggulasi data, dan ketekunan Isi materi sesuai dengan
4 40 (100%)
peneliti dengan teman sejawat yang kels/jenjang pendidikan
Hanya ada satu kunci jawaban
seprofesi. Teknik analisis data dilakukan 5
yang tepat.
40 (100%)
dengan wawancara secara induktif dengan
pola interaktif.
Sumber data dalam penelitian pada dasarnya HASIL PENELITIAN DAN
terdiri atas semua informasi atau bahan yang PEMBAHASAN
disediakan alam (dalam arti luas) yang harus a. Kesesuaian Butir Soal
dicari, dikumpulkan, dan dipilih oleh Soal Pilihan Ganda
peneliti. Data penelitian terdapat pada segala Berdasarkan data soal UAS gasal kelas
sesuatu apa pun yang menjadi bidang dan XI tahun pelajaran 2015/2016 dianalisis
sasaran penelitian (Subroto, dalam Farida, dari aspek materi terdiri atas: 1) soal
2014: 291).1) Analisis dokumen yang sesuai dengan indikator sebanyak 15
digunakan dalam penelitian adalah kisi-kisi butir soal atau sebesar 38%, 2) materi
soal, soal ulangan akhir semester gasal, soal yang diukur sesuai dengan kompetensi
ulangan akhir semester genap mata pelajaran urgensi, keberlanjutan, relevansi,
bahasa Indonesia kelas XI SMK Negeri 1 keterpakaian (UKRK) sebanyak 40 butir
Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016. 2) soal atau sebesar 100%, 3) pilihan
Informan yaitu nara sumber yang digunakan jawaban homogen dan logis sebanyak 33
41
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)
43
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)
44
Stilistika, Vol. 5, No. 1 2019 : 35 - 46
berlaku setempat atau tabu sebanyak ingatan (C1) sebesar 24%. Jenjang
40 atau sebesar 100%. Semua soal pemahaman (C2) sebesar 16%. Jenjang
uraian telah disusun sesuai kaidah penerapan (C3) sebesar 20%. Jenjang
penyusunan soal. Jadi, dapat analisis (C4) sebesar 27%. Jenjang sintesis
disimpulkan soal semester genap (C5) sebesar 2%, dan jenjang menilai (C6)
termasuk soal yang menggunakan tidak termuat dalam soal ulangan akhir
kriteria yang baik hanya pada semestar. Penyebaran aspek afektif sebesar
penggunaan kaidah bahasa sebesar 4% sedangkan aspek psikomotor tidak ada.
25% persen perlu disempurnakan. Soal semester genap penyebaran kognitif
jenjang ingatan (C1) sebesar 40%. Jenjang
Temuan Penelitian pemahaman (C2) sebesar 11%. Penyebaran
Peneliti menemukan hal baru dalam jenjang penerapan (C3) sebesar 11%.
penyusunan soal yang belum diatur dalam Jenjang analisis (C4) sebesar 13%. Jenjang
pedoman atau kaidah yang diberlakukan, soal sintesis (C5) sebesar 2% dan
yaitu: 1) Penyusunan butir soal semester penyebaran jenjang menilai (C6) sebesar
gasal termasuk soal yang tidak baik karena 4%. Penyebaran aspek afektif sebesar 16%
hanya 15 butir soal pilihan ganda dan 1 sedangkan aspek psikomotor sebesar 2%.
(satu) butir soal uraian atau sebesar 36% Jadi, penyebaran soal belum sesuai dengan
yang sesuai indikator, 2) Penyebaran ranah proporsi penyebaran soal yang baik, karena
kognitif, afektif, dan prikomotor soal jumlah persentase yang memenuhi masing-
semester gasal dan soal semester genap masing penyebaran tidak memenuhi kriteria
belum memenuhi kriteria soal yang baik, 3) ingatan 20%, pemahaman 50%, dan aplikasi
Pemakaian kaidah bahasa Indonesia 30%. 3) Pemakaian bahasa dalam
terutama (ejaan dan tanda baca), semester penyusunan butir soal semester gasal yang
gasal sebanyak 12 (30%) dan semester sesuai kaidah bahasa Indonesia sebanyak 12
genap sebanyak 10 (25%), sehingga butir soal atau sebesar 30%. Menggunakan
termasuk soal yang kurang baik, 4) bahasa yang komunikatif sebanyak 28 butir
Penulisan butir soal yang menghendaki soal atau sebesar 70%. Pilihan jawaban yang
adanya perbandingan dan perbedaan tidak mengulang kata/kelompok kata yang
menggunakan tabel, 5) Penulisan soal sama sebanyak 39 butir soal atau sebesar
pilihan ganda dengan opsi jawaban A, B, C, 97%. Penyusunan soal semester genap yang
D, dan E ditulis secara vertikal secara urut sesuai kaidah bahasa Indonesia sebanyak 10
kalimat awal pokok soal. butir soal atau sebesar 25%. Menggunakan
bahasa yang komunikatif sebanyak 32 butir
SIMPULAN soal atau 80%. Pilihan jawaban yang tidak
Berdasarkan uraian dan pembahasan analisis mengulang kata/kelompok kata yang sama
butir soal ulangan akhir semester gasal dan sebanyak 39 (satu) butir soal atau sebesar
ulangan akhir semester genap mata pelajaran 98%. Hasil penelitian soal aspek pemakaian
bahasa Indonesia kelas XI SMK Negeri 1 bahasa khususnya pemakaian kaidah bahasa
Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016, dapat Indonesia yang baik soal soak semester
disimpulkan 1)Kesesuaian butir soal gasal dan soal semester genap masih banyak
Ulangan Akhir Semester Gasal kelas XI yang tidak sesuai dengan kaidah yang
mata pelajaran bahasa Indonesia soal pilihan diberlakukan.
ganda yang sesuai indikator hanya sebesar
38%. Butir soal uraian sebanyak sebesar PERSANTUNAN
20%. Soal semester genap soal pilihan Ucapan terima kasih disampaikan kepada;
ganda yang sesuai indikator sebesar 80% (1) Redaksi Ilmiah Jurnal Stilistika yang
dan soal uraian sebesar 100%. Berdasarkan telah memuat artikel ini; (2) Kepala Sekolah
data tersebut kesesuaian indikator dengan dan Guru di SMK Negeri 1 Wonogiri, Jawa
soal semester gasal termasuk soal yang Tengah yang telah memberikan izin untuk
kurang baik. 2) Penyebaran soal semester diteliti.
gasal penyebaran ranah kognitif jenjang
45
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)
46