Anda di halaman 1dari 12

Stilistika, Vol. 5, No.

1 2019 : 35 - 46

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS)


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
1
Gimo; 2 Farida Nugrahani
¹Guru SMK Negeri 1 Wonogiri; 2 Universitas Veteran bangun Nusantara

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) kesesuaian isi (content Validity) butir soal ulangan
Akhir Semester (UAS) kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia dengan indikator yang
terdapat dalam kisi-kisi soal Sekolah Menengah Kejuruan, (2) penyebaran soal UAS kelas XI
mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016, dan (3)
pemakaian bahasa dalam penyusunan butir soal UAS kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia
di SMK Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016 sesuai dengan petunjuk yang berlaku.
Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif. Desain penelitian ini dirancang dalam bentuk studi
kasus terpancang (embedded research and case study) dengan fokus utama penelitian soal uas
gasal dan genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian kualitatif menggunakan purpusive sampling Data dan sumber penelitian berupa
informan, kisi-kisi, silabus, soal uas gasal dan genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI
SMK Negeri 1 Wonogiri Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data analisis
dokumen dan wawancara mendalam. Teknik validasi data review informan, trianggulasi data,
dan ketekunan peneliti dengan teman sejawat yang seprofesi. Teknik analisis data dilakukan
dengan wawancara secara induktif dengan pola interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1) kesesuaian butir soal semester gasal yang sesuai indikator sebanyak 36%. Soal semester
genap 80% soal pilihan ganda, 100% soal uraian, sehingga soal semester gasal termasuk soal
yang kurang baik. 2) penyebaran soal semester gasal: ranah kognitif ingatan (C1) 24%,
pemahaman (C2) 16%, penerapan (C3) 20%, analisis (C4) 27%, sintesis (C5) 2%. Soal
semester genap penyebaran kognitif jenjang ingatan (C1) 40%, pemahaman (C2) 11%,
penerapan (C3) 11%, analisis (C4) 13%, sintesis (C5) 2%, menilai (C6) 4%. Penyebaran aspek
afektif 16% butir soal, dan aspek psikomotor sebesar 2%. Penyebaran soal semester gasal dan
genap belum memenuhi kriteria soal yang baik. 3) Pemakaian bahasa yang sesuai kaidah bahasa
Indonesia semester gasal sebanyak 12 (30%), menggunakan bahasa yang komunikatif sebesar
70%, pilihan jawaban yang tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama sebesar 97%. Soal
semester genap yang sesuai kaidah bahasa Indonesia sebesar 25%, menggunakan bahasa yang
komunikatif 80%, pilihan jawaban yang tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama
sebesar 98%. Pemakaian kaidah bahasa Indonesia terutama (ejaan dan tanda baca) termasuk
soal yang kurang baik karena tidak sesuai dengan kaidah yang diberlakukan.

Kata kunci: analisis, butir soal, ulangan akhir semester, bahasa Indonesia

ABSTRACT
This research generally purposed to described 1) content validity on question of the Final
Semester Test of Indonesian subject on grade XI by the indicator cointained within lattice of the
questions of Vocational High School (SMK), 2) distribution of the questions on Final Semester
Test Grade XI, Indonesian subject at State Vocational High School (SMK N) 1 Wonogiri
school year 2015/2016, and 3) using of Indonesian in compilation of questions on Final
Semester Test at SMK N 1 Wonogiri school year 2015/2016 based on the legal regulation. This
reseach belong to the qualitatif descriptive. The reasearch design was designed in the form of
embedded research and case study by the main research focus on question of the final odd
semester test and even semester test on Indonesian subject grade XI. Sampling technique in
qualitative reseach using purposive samplingData and the source of the research are informant,
35
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)

lattice of question,syllabus, questions of odd and even semester test on Indonesian sunject grade
XI SMK negeri 1 Wonogiri school year 2015/2016. The technique of collecting data by
documentation and deep interview. Data validity technique review informan, data
trianggulation, and researcher persitence of interview data with the friends that have similiar
profesion. Data analysis technique is done by inductive interview by interactive pattern.
The result of the research show that: 1)conformity of multiple choice questions on odd semester
test that suitable with indicator is 36%. The question of even semester test 80% multiple choce
questions, 100% essay questions so the questions of odd semester test belong to bad question 2)
the spreading question on odd semester: remembering cognitive (C1) 24%, understanding (C2)
16%, aplication (C3) 20%, analysis (C4) 27%, synthesis (C5) 2%. The distribution of kognitive
on even semester test question in the remembering stage (C1) 40%, understanding (C2) 11%,
applying (C3) 11%, analysis (C4) 13%, synthesis (C5) 2%, measuring (C6) 4%. Distributing of
affective aspects 16% questions, and psikomotorik aspect 2%. The distribution of odd and even
semester test didn’t fulfill the good question criteria 3) using language based on the rule of
Indonesian on odd Semester test 30%, using comunicative language 70%, choosing of answers
that didn’t repeat words/phrases 97%. The questions of even semester test that suitable with the
rule of Indonesian as 25%, using comunicative language 80%, choice of answers that did’t
repeat words/phrase as 98%. Using rule of Indinesian especially (spelling and punctuation)
included the bad questions because it doesn’t suitable with the applied rule.

Keywords: analysis, questions, final semester test, Indonesian.

PENDAHULUAN efektif, serta untuk mengetahui informasi


Tes sebagai salah satu alat pengukur diagnostik pada siswa apakah mereka sudah
hasil belajar peserta didik diharapkan atau belum memahami materi yang
mampu memberikan informasi yang dapat diajarkan. Untuk mengetahui baik atau
dipertanggungjawabkan keberadaannya. tidaknya kualitas soal, perlu dilakukan
Peserta didik yang lulus atau tidak lulus, analisis terhadap butir soal. Namun, ditemui
naik kelas atau tidak naik kelas bisa dilihat fakta bahwa para guru belum melakukan
dari hasil tes. Hasil tes yang menunjukkan analisis terhadap soal ulangan akhir
semua peserta didik tidak ada yang dapat semester bahkan belum semua guru
mengerjakan lebih dari separuh jumlah butir memahami penulisan soal yang baik dan
soal yang diujikan. Tidak dapat begitu saja benar. Di samping itu, sampai saat ini belum
dikatakan bahwa mereka bodoh, mungkin ada informasi yang akurat mengenai
soalnya terlalu sulit. Sebaliknya, seandainya kesesuaian kisi-kisi, kaidah penyusunan
semua siswa dapat mengerjakan 90 persen soal, dan bahasa Indonesia pada butir soal
dari seluruh butir soal secara tepat, tidak pilihan ganda.
dapat begitu saja dikatakan bahwa mereka Penelitian ini bertujuan
pandai, mungkin soalnya terlalu mudah. mendeskripsikan kesesuaian isi (content
Butir-butir soal sebagai alat penilaian yang Validity) butir soal Ulangan Akhir Semester
baik hendaknya tidak terlalu sulit dan tidak kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia
terlalu mudah. dengan indikator yang terdapat dalam kisi-
Kegiatan menganalisis butir soal kisi soal Sekolah Menengah Kejuruan;
merupakan suatu kegiatan yang harus penyebaran soal Ulangan Akhir Semester
dilakukan guru untuk meningkatkan mutu kelas XI mata pelajaran bahasa Indonesia di
soal yang dibuat. Tujuannya adalah untuk SMK Negeri 1 Wonogiri tahun pelajaran
mengkaji dan menelaah setiap butir soal 2015/2016; pemakaian bahasa dalam
agar diperoleh soal yang bermutu sebelum penyusunan butir soal Ulangan Akhir
soal digunakan atau setelah digunakan. Di Semester kelas XI mata pelajaran bahasa
samping itu, tujuan analisis butir soal juga Indonesia di SMK Negeri 1 Wonogiri tahun
untuk membantu meningkatkan tes melalui pelajaran 2015/2016 sesuai dengan petunjuk
revisi atau membuang soal yang tidak yang berlaku.
36
Stilistika, Vol. 5, No. 1 2019 : 35 - 46

Tes merupakan salah satu cara untuk pengukuran maupun tes. Evaluasi berasal
menafsir besarnya kemampuan seseorang dari kata evaluation. Suchman (1961, dalam
secara tidak langsung, yaitu melalui respons Arikunto dan Abdul Jabar:2008,1)
seorang terhadap stimulus atau pertanyaan memandang sebagai sebuah proses
(dalam Djemari Mardapi, 2008). Arikunto, menentukan hasil yang telah dicapai
(2013:67) mengartikan tes merupakan alat beberapa kegiatan yang direncanakan untuk
atau prosedur yang digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Nana
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam Sudjana (dalam Fathurrohman, 2007:75)
suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya
sudah ditentukan. Testing merupakan saat memberikan pertimbangan atau harga atau
pada waktu tes itu dilaksanakan dan juga nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan
dikatakan testing adalah saat pengambilan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah
tes. Permendikbud RI nomor 23 tahun 2016 laku yang diharapkan dimiliki peserta didik
pasal 1 ayat 2 menyebutkan penilaian adalah setelah menyelesaikan pengalaman
proses pengumpulan dan pengolahan belajarnya.
informasi untuk mengukur pencapaian hasil Evaluasi adalah koleksi, analisis, dan
belajar peserta didik. penafsiran yang sistematis atas informasi
Pengukuran merupakan proses untuk tentang kegiatan dan hasil program nyata
memperoleh deskripsi angka (skor) yang sesuai rencana untuk orang yang
menunjukkan tingkat capaian seseorang berkepentingan guna membuat keputusan
dalam suatu bidang tertentu (Nurgiyantoro, tentang aspek spesifik seperti apa program
2013:7). Dengan demikian, esensi dari itu berjalan dan meningkatkan program.
pengukuran adalah kuantifikasi atau Tujuan ini mengambil kepentingan utama
penetapan angka tentang karakteristik atau dan konteks pembuatan keputusan dari
keadaan individu menurut aturan-aturan program tertentu yang sedang dievaluasi,
tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa (Patton, 2009:251).
kemampuan kognitif, afektif, dan Analisis butir soal merupakan suatu
psikomotor. Hasil pengukuran berupa skor kegiatan yang harus dilakukan untuk
atau angka. Pengukuran memiliki konsep meningkatkan mutu soal yang telah ditulis.
yang lebih luas daripada tes. Kita dapat Tujuan penelaahan adalah untuk mengkaji
mengukur karakteristik suatu objek tanpa dan menelaah setiap butir soal agar
menggunakan tes, misalnya pengamatan, diperoleh soal yang bermutu sebelum soal
wawancara, atau cara lain untuk dipergunakan. Soal yang bermutu adalah
memperoleh informasi dalam bentuk soal yang dapat memberikan informasi
kuantitatif. setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya
Penilaian menurut Permendikbud diantaranya dapat menentukan siswa yang
No. 84 A Tahun 2013 tentang Pedoman sudah atau belum menguasai materi yang
Umum Implementasi Kurikulum 2013, diajarkan, (Depdiknas, 2003:64).
penilaian merupakan serangkaian kegiatan Proses analisis dan penafsiran
untuk memperoleh, menganalisis, dan menuntut suatu kajian yang disiplin,
menafsirkan data tentang proses dan hasil wawasan kreatif, dan perhatian yang teliti
belajar peserta didik yang dilakukan secara terhadap tujuan evaluasi. Analisis dan
sistematis dan berkesinambungan, sehingga penafsiran secara konseptual adalah proses
menjadi informasi yang bermakna dalam yang terpisah. Analisis adalah proses yang
pengambilan keputusan. Penilaian membawa bagaimana data diatur,
pendidikan adalah hal yang sangat penting mengorganisasikan apa yang ada ke dalam
dilaksanakan dalam rangka mengetahui sebuah pola, kategori, dan unit deskripsi
penguasaan kompetensi siswa sudah dasar, (Patton, 2009:250).
tercapai ber-dasarkan acuan Kriteria Analisis soal adalah suatu prosedur yang
Ketuntasan Minimal (KKM). sistematis, yang akan memberikan
Evaluasi (evaluation) memiliki informasi-informasi yang sangat khusus
makna yang berbeda dengan penilaian, terhadap butir tes yang disusun (Arikunto,

37
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)

2013:220). Analisis soal adalah kegiatan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19


yang perlu dilakukan dalam rangka Tahun 2005 tentang Standar Nasional
meningkatkan mutu suatu tes, baik mutu Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20
suatu keseluruhan tes atau mutu tiap butir Tahun 2007 dijelaskan ulangan akhir
soal yang menjadi bagian dari tes itu. semester adalah ulangan akhir semester
Analisis soal dilakukan untuk mengetahui adalah kegiatan yang dilakukan untuk
berfungsi tidaknya soal. Analisis soal menilai pencapaian kompetensi peserta
bertujuan untuk mengadakan identifikasi didik di akhir semester ganjil. Cakupan
soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal materi meliputi indikator-indikator yang
yang buruk. merepresentasikan semua KD pada
Soal tes buatan guru pada umumnya semester tersebut. Ulangan Akhir Semester
disusun secara tergesa-gesa dan tidak (UAS) merupakan kegiatan yang dilakukan
diujicobakan sebelum digunakan. oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
Akibatnya, banyak butir soal yang kompetensi peserta didik diakhir semester.
digunakan dalam ujian tidak dapat Cakupan penilaian meliputi seluruh
menghasilkan data yang benar atau akurat indikator yang merepresentasikan semua
tentang hasil belajar siswa. Hal ini dapat kompetensi dasar pada semester tersebut,
berakibat jauh, karena hasil ujian sering kali (Kemdikbud, 2015:8).
digunakan untuk mengambil keputusan Kaidah penulisan soal merupakan
tentang masa depan siswa. Bila keputusan petunjuk teknis yang harus diikuti agar bukti
yang diambil didasarkan pada data yang soal yang dihasilkan memiliki kualitas baik.
tidak benar atau tidak akurat, yang Seperti halnya bentuk soal yang lain,
disebabkan oleh instrumen yang digunakan penulisan soal pilihan ganda harus
untuk mengumpulkan data tidak disusun didasarkan pada spesifikasi soal yang
secara baik, maka tentu saja keputusan terdapat dalam kisi-kisi soal. Soal pilihan
demikian merupakan keputusan yang tidak ganda dapat ditingkatkan kualitasnya
dapat dipertanggungjawabkan. Ada apabila penulisannya, di samping
beberapa alasan mengapa diperlukan berlandaskan kisi-kisi, juga mengikuti
analisis butir soal (Nainul dan Noehi kaidah-kaidah penulisan soal yang baik.
Nasution dalam Widoyoko, 2014:130-131) Butir soal pilihan ganda terdiri atas
disebutkan antara lain: 1) mengetahui pokok soal (stem) dan pilihan jawaban
kekuatan dan kelemahan butir tes, sehingga (option). Untuk tingkat SMK biasanya
dapat ditentukan butir yang baik atau yang digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari
harus direvisi. 2) menyediakan informasi kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu
tentang spesifikasi butir soal secara lengkap, adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar
sehingga akan lebih memudahkan bagi guru atau paling tepat, dan lainnya disebut
dalam menyusun perangkat soal yang akan pengecoh (distractor). Kaidah penulisan
memenuhi kebutuhan ujian dalam bidang soal bentuk pilihan ganda (Kemdikbud,
dan tingkat tertentu. 3) segera dapat 2015: 26) sebagai berikut.
diketahui masalah yang terkandung dalam 1. Substansi/Materi
butir soal, seperti kesalahan meletakkan a. Soal sesuai dengan indikator
kunci jawaban, soal yang berlalu sulit atau (menuntut tes bentuk Pilihan
terlalu mudah, atau soal yang tidak dapat Ganda)
dibedakan siswa yang mempersiapkan diri b. Materi yang diukur sesuai dengan
dengan baik atau tidak dalam menghadapi kompetensi (UKRK: Urgensi,
ujian. Masalah ini, bila dapat diketahui Keberlanjutan, Relevansi,
dengan segera, butir soal yang bermasalah Keterpakaian)
akan digugurkan atau tidak dalam c. Pilihan jawaban homogen dan logis
menentukan nilai siswa. 4) dijadikan alat d. Hanya ada satu kunci jawaban yang
guna menilai butir soal yang akan disimpan tepat.
dalam bentuk soal. 2. Konstruksi Soal
Hakikat ulangan akhir semester a. Pokok soal dirumuskan secara
38
Stilistika, Vol. 5, No. 1 2019 : 35 - 46

singkat, jelas, dan tegas. jelas, dan mudah dipahami oleh testee.
b. Rumusan pokok soal dan pilihan 6. Untuk mencegah terjadinya, silang
jawaban merupakan mengandung pendapat atau perdebatan antara testee
pernyataan yang diperlukan saja. dengan tester, dalam menyusun butir-
c. Pokok soal tidak menggunakan butir soal tes objektif hendaknya
pernyataan negatif ganda. diusahakan sungguh-sungguh agar tidak
d. Gambar/grafik/tabel/diagram dan ada butir-butir yang menghasilkan
sebagainya. jelas dan berfungsi. penafsiran ganda atau keracunan dalam
e. Panjang rumusan pilihan jawaban pemberian jawabannya.
relatif sama. 7. Cara memenggal atau memutuskan
f. Pilihan jawaban tidak menggunakan kalimat, membubuhkan tanda-tanda
pernyataan "semua jawaban benar” baca seperti titik, koma, dan
atau “semua jawaban salah”. sebagainya.
g. Pilihan jawaban yang berbentuk 8. Hendaknya diberikan pedoman atau
angka atau waktu disusun petunjuk yang jelas dan tegas, sehingga
berdasarkan besar kecilnya angka testee dapat bekerja sesuai dengan
atau kronologis kejadian. petunjuk atau perintah yang telah
h. Butir soal tidak bergantung pada ditentukan dalam petunjuk umum atau
jawaban soal sebelumnya. petunjuk khusus yang tercantum dalam
3. Bahasa lembar soal tes, (Sudiyono, 2005:137-
a. Menggunakan bahasa yang sesuai 138)
dengan kaidah Bahasa Indonesia.
b. Menggunakan bahasa yang Kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian
komunikatif. Secara rinci, beberapa kaidah yang perlu
c. Pilihan jawaban tidak mengulang diperhatikan dalam penulisan soal uraian
kata/kelompok kata yang sama, sebagai berikut.
kecuali merupakan satu kesatuan 1. Materi
pengertian. a. Soal sesuai dengan indikator
d. Tidak menggunakan bahasa yang soal/kriteria kinerja. Artinya soal
berlaku setempat/tabu. harus menanyakan perilaku dan
Petunjuk Operasional Penyusunan Tes materi yang hendak diukur sesuai
Objektif tuntutan indikator soal.
1. menyusun butir-butir soal tes objektif b. Batasan pertanyaan dan jawaban
yang bermutu tinggi, pembuat soal tes yang diharapkan (ruang lingkup)
harus membiasakan diri dan sering harus jelas.
berlatih. c. Materi yang diukur sesuai dengan
2. Setiap kali alat pengukur hasil belajar kompetensi urgensi, keberlanjutan,
berupa tes objektif itu selesai relevansi, dan keterpakaian (UKRK)
dipergunakan, hendaknya dilakukan d. Isi materi yang ditanyakan sesuai
penganalisisan item, dengan tujuan dengan jenjang sekolah, dan tingkat
dapat mengidentifikasi. kelas
3. Untuk mencegah timbulnya permainan 2. Konstruksi
spekulasi dan kerja sama yang tidak a. Ada petunjuk yang jelas mengenai
sehat di kalangan testee, perlu disiapkan cara mengerjakan soal.
terlebih dahulu suatu norma b. Rumusan kalimat soal/pertanyaan
memperhitungkan faktor tebakan. menggunakan kata tanya atau
4. Di samping mengungkap aspek ingatan perintah yang menuntut jawaban
atau hafalan dapat juga mengungkapkan terurai.
aspek-aspek berpikir yang lebih dalam. c. Gambar/grafik/tabel/ diagram dan
5. menyusun kalimat soal objektif, bahasa sejenisnya harus jelas dan berfungsi
atau istilah-istilah yang digunakan d. Ada pedoman penskoran
hendaknya cukup sederhana, ringkas,

39
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)

3. Bahasa
a. Rumusan kalimat soal/pertanyaan METODE PENELITIAN
komunikatif. Jenis penelitian ini menggunakan
b. Butir soal menggunakan bahasa pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian
Indonesia yang baku. kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
c. Tidak mengulang kata-kata/kalimat untuk memahami fenomena tentang apa
yang menimbulkan penafsiran ganda yang dialami oleh subjek penelitian
atau salah pengertian. misalnya perilaku, cara deskripsi dalam
d. Tidak mengandung kata yang bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
menyinggung perasaan. konteks khusus yang alamiah dan dengan
e. Tidak menggunakan bahasa yang memanfaatkan berbagai metode alamiah
berlaku setempat/tabu. (Moleong, 2007:6).
(Kemendikbu, 2015:27-28) Penelitian dengan pendekatan studi kasus
terpancang (embedded research and case
Petunjuk Operasional dalam Penyusunan study) yaitu apabila fokus utama penelitian
Tes Uraian telah ditentukan sejak awal sebelum
Bertitik tolak dari keunggulan dan penelitian ke lapangan. Sejak awal, masalah
kelemahan yang dimiliki bentuk tes uraian telah dirumuskan untuk membimbing arah
di atas, maka beberapa petunjuk operasional penelitian di lapangan. Hal-hal yang tidak
berikut ini dapat dijadikan pedoman dalam relevan dengan masalah diabaikan, sehingga
menyusun butir-butir soal tes urian. 1) peneltian lebih fokus, dan desain asli
Menyusun butir soal tes uraian harus dapat penelitian tetap sesuai dengan rumusan awal
diusahakan agar butir-butir soal dapat (Nugrahani, 2014). Hasil penelitian
mencakup ide-ide pokok dari materi didasarkan pada konteksnya yaitu penelitian
pelajaran yang telah diajarkan, atau telah yang mendasarkan kajiannya pada sifat
diperintahkan kepada testee untuk kekhususan, dan sama sekali tidak ada usaha
mempelajarinya. 2) Untuk menghindari pemikiran untuk melakukan generalisasi
timbulnya perbuatan curang oleh testee, terhadap konklusi penelitian. Dipilih studi
hendaknya diusahakan agar susunan kalimat kasus terpancang sebagai strategi penelitian,
soal dibuat berlainan dengan susunan karena penelitian jenis ini memiliki tempat
kalimat yang terdapat dalam buku pelajaran tersendiri dalam penelitian evaluasi, (Patton,
atau bahan lain yang diminta untuk dalam Nugrahani, 2010).
mempelajarinya. 3) Sesaat setelah butir-butir Berdasarkan beberapa teori di atas dapat
soal tes urian dibuat, hendaknya segera disimpulkan bahwa penelitian deskriptif
disusun dan dirumuskan secara tegas, kualitatif menggunakan langkah-langkah
bagaimana atau seperti apakah seharusnya penelitian dari pengamatan fenomena yang
jawaban yang dikehendaki oleh testee dapat dijelaskan secara terperinci dan
sebagai jawaban yang betul. 4) Dalam ilmiah. Pengamatan ilmiah yang
menyusun butir-butir soal tes uraian dimaksudkan adalah pengamatan yang
hendaknya diusahakan agar pertanyaan- dimulai dari hal-hal terkecil/sempit ke hal-
pertanyaan atau perintahnya jangan dibuat hal lebih besar/luas atau dengan kata lain
seragam, melainkan dibuat bervariasi. 5) penelitian ini dari bentuk induktif ke bentuk
Kalimat soal hendaknya disusun secara deduktif.
ringkas, padat, dan jelas, sehingga sepat Objek dalam penelitian adalah soal ulangan
dipahami oleh testee dan tidak menimbulkan akhir semester gasal dan soal ulangan akhir
keraguan atau kebingungan bagi testee semester genap kelas XI mata pelajaran
dalam memberikan jawabannya. 6) Harus bahasa Indonesia di SMK Negeri 1
ada pedoman dan cara mengerjakan atau Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016 dengan
menjawab butir-butir soal. Misalnya menentukan (1) kesesuaian kisi-kisi butir
“jawaban soal harus dituliskan di atas soal pilihan ganda mata pelajaran bahasa
lembar berdasarkan nomor urut soal” atau Indonesia; (2) penerapan kaidah penulisan
petunjuk lainnya yang dipandang perlu. soal pada butir soal pilihan ganda mata
40
Stilistika, Vol. 5, No. 1 2019 : 35 - 46

pelajaran bahasa Indonesia; (3) penggunaan adalah ketua MGMP mata pelajaran bahasa
kaidah bahasa Indonesia pada butir soal Indonesia, dan guru sejawat mata pelajaran
pilihan ganda mata pelajaran bahasa bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data
Indonesia. dilakukan dengan analisis dokumen dan
Hal-hal yang diteliti dalam penelitian ini wawancara mendalam (in depth
meliputi kualitatif yang berupa materi/isi interviewing).
yaitu soal yang disusun harus sesuai dengan Validasi merupakan dukungan bukti dan
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan teori penafsiran hasil tes sesuai dengan
sesuai tuntutan indikator soal, serta sesuai tujuan penggunaan tes (Mardapi dalam
jenjang sekolah. Kontruksi soal meliputi Nurgiyantoro, 2012) Teknik Fakus Group
pokok soal harus singkat, jelas, dan tegas, Discussion (FGD) merupakan jenis
tidak mengarah pada kunci jawaban, bebas wawancara dengan panduan diskusi tersusun
ganda negatif, penyebaran ranah kognitif dari beberapa topik, dengan urutan
sesuai porsi, panjang rumusan jawaban pertanyaaan yang tersusun secara fleksibel
relatif sama. Dari aspek bahasa penyusunan (Nugrahaini, 2014). Validitas data dilakukan
soal harus sesuai dengan bahasa yang baik 1) review informan (Informan review) 2)
dan benar, komunikatif, tidak menggunakan trianggulasi data, 3) ketekunan peneliti.
bahasa daerah, dan bebas pengulangan kata Teknik analisis data dilakukan secara
yang sama. analisis induktif. Teknik analisis data
Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif. penelitian menggunakan bentuk interaktif
Desain penelitian ini dirancang dalam model Miles & Huberman (dalam
bentuk studi kasus terpancang (embedded Nugrahani, 2010:162) yang memiliki 1)
research and case study) dengan fokus reduksi data, 2) sajian data, dan 3) penarikan
utama penelitian soal uas gasal dan genap simpulan/verifikasi.
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI.
Teknik pengambilan sampel dalam No. Indikator Penyusunan Jumlah
penelitian kualitatif menggunakan purpusive 1
Soal sesuai dengan indikator
15 (38%)
sampling. Data berupa kisi-kisi soal, soal
ulangan akhir semester gasal dsn soal Materi yang diukur sesuai
dengan kompetensi UKRK
ulangan akhir semester genap. Teknik 2
(Urgensi, Keberlanjutan,
40 (100%)
pengumpulan data analisis dokumen dan Relevansi, Keterpakaian)
wawancara mendalam (in depth Pilihan jawaban homogen dan
3 33 (83%)
interviewing). Teknik validasi data review logis.
informan, trianggulasi data, dan ketekunan Isi materi sesuai dengan
4 40 (100%)
peneliti dengan teman sejawat yang kels/jenjang pendidikan
Hanya ada satu kunci jawaban
seprofesi. Teknik analisis data dilakukan 5
yang tepat.
40 (100%)
dengan wawancara secara induktif dengan
pola interaktif.
Sumber data dalam penelitian pada dasarnya HASIL PENELITIAN DAN
terdiri atas semua informasi atau bahan yang PEMBAHASAN
disediakan alam (dalam arti luas) yang harus a. Kesesuaian Butir Soal
dicari, dikumpulkan, dan dipilih oleh Soal Pilihan Ganda
peneliti. Data penelitian terdapat pada segala Berdasarkan data soal UAS gasal kelas
sesuatu apa pun yang menjadi bidang dan XI tahun pelajaran 2015/2016 dianalisis
sasaran penelitian (Subroto, dalam Farida, dari aspek materi terdiri atas: 1) soal
2014: 291).1) Analisis dokumen yang sesuai dengan indikator sebanyak 15
digunakan dalam penelitian adalah kisi-kisi butir soal atau sebesar 38%, 2) materi
soal, soal ulangan akhir semester gasal, soal yang diukur sesuai dengan kompetensi
ulangan akhir semester genap mata pelajaran urgensi, keberlanjutan, relevansi,
bahasa Indonesia kelas XI SMK Negeri 1 keterpakaian (UKRK) sebanyak 40 butir
Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016. 2) soal atau sebesar 100%, 3) pilihan
Informan yaitu nara sumber yang digunakan jawaban homogen dan logis sebanyak 33
41
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)

butir soal atau sebesar 83%, 4) isi materi Bentuk


sesuai kelas/jenjang pendidikan sebanyak No. Jenjang Soal Jumlah Persentase
soal
40 butir soal atau sebesar 100%, dan 5) 1 C1 (Ingatan) Pilgan 11 24%
28%
hanya ada satu kunci jawaban yang tepat Uraian 3 7%
sebanyak 40 butir soal atau sebesar 2 C2 Pilgan 7 16%
16%
(Pemahaman) Uraian - -
100%. Analisis soal-soal tersebut sesuai 3 C3 Pilgan 9 20% 20%
kaidah penulisan soal yaitu soal harus (Penerapan) Uraian -
sesuai dengan indikator. Artinya soal 4 C4 (Analisis) Pilgan 12 27%
27%
harus menanyakan perilaku dan materi Uraian - -
yang hendak diukur sesuai dengan 5 C5 (Sintesis) Pilgan - -
2%
tuntutan indikator (Depdiknas,2008:64). Uraian 1 2%
6 C6 (Menilai) Pilgan - -
Berdasarkan pembahasan di atas dari 40 Uraian
-
jumlah soal pilihan ganda yang sesuai Pilgan 43 96% 96%
indikator kisi-kisi sejumlah 15 butir soal Jumlah
Uraian - - -
atau sebesar 38%. Butir soal uraian hanya
ada 1 (satu) butir soal atau sebesar 20% Penyebaran ranah kognitif tidak sesuai
yang sesuai dari 5 (lima) butir soal. Hal dengan kaidah yang telah ditetapkan
ini menunjukkan bahwa soal tersebut yaitu ingatan 20%, pemahaman 50%, dan
mempunyai kualitas soal yang kurang aplikasi 30%.
baik sebagai alat ukur kompetensi peserta
tes. Penyebaran ranah afektif seperti tabel
berikut.
Soal Uraian
No. Tingkat Jumlah Jumlah
1 Pandangan atau pen-dapat yang 2 4%
No. Indikator Penyusunan Jumlah disusun menghendaki respons
yang melibatkan eks-presi,
1 Soal sesuai dengan indikator. 1 (20%) perasaan, atau pendapat
pribadi.
2 Setiap pertanyaan harus diberikan 5 2 Sikap atau nilai yang
batasan jawaban yang diharapkan (100%) melibatkan sikap atau nilai - -
soal. mendalam dalam sanubarinya.
3 Materi yang ditanyakan harus 5 Jumlah 4%
sesuai dengan tujuan pengukuran: (100%)
soal.
4 Materi yang ditanyakan harus 5 Berdasarkan tabel tersebut bahwa soal
sesuai dengan jenjang jenis sekolah (100%) afektif yang mendekati kaidah yang
atau tingkat kelas ditetapkan pada soal jenjang ranah
5 Soal sesuai dengan indikator. 5 kognitif sebesar 28% dari ketentuan 20%.
(100%)
Ranah yang jauh perbedaan pada jenjang
pemahaman seharusnya 50% namun
b. Penyebaran Butir Soal hanya sebesar 16%. Ranah aplikasi yang
Menurut Bloom, kompetensi kognitif seharusnya 30% tetapi sejumlah 51%.
peserta didik terdiri atas 1) pengetahuan, Jadi, penyusunan soal ulangan akhir
2) pemahaman, 3) aplikasi atau semester gasal penyebaran ranah tidak
penerapan, 4) analisis, 5) sintesis, dan 6) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
evaluasi, (Sudiyono, 2005:140).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat c. Pemakaian Bahasa
dijelaskan bahwa soal ulangan akhir Penyusunan butir soal sesuai dengan
semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 kaidah, 1) bahasa sesuai kaidah bahasa
sebagai berikut. Indonesia, 2) menggunakan bahasa yang
komunikatif, 3) pilihan jawaban tidak
mengulang kata/ kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian, 4) tidak menggunakan bahasa
42
Stilistika, Vol. 5, No. 1 2019 : 35 - 46

yang berlaku setempat/tabu. Rangkuman Soal Uraian


hasil analisis penggunaan bahasa dalam
penyusunan soal pilihan ganda ulangan
No. Indikator Penyusunan Jumlah
akhir semester gasal seperti tabel aspek
bahasa berikut. 1 Soal sesuai dengan indikator.
5 (100%)
2 Setiap pertanyaan harus
Soal uraian
diberikan batasan jawaban yang 5 (100%)
No. Jenis Persyaratan Jumlah diharapkan soal.
Menggunakan bahasa yang sesuai 10 3 Materi yang ditanyakan harus
1 (25%) sesuai dengan tujuan 5 (100%)
dengan kaidah Bahasa Indonesia.
pengukuran: soal.
28
2 Menggunakan bahasa yang komunikatif. 4 Materi yang ditanyakan harus
(70%)
sesuai dengan jenjang jenis 5 (100%)
Pilihan jawaban tidak mengulang sekolah atau tingkat kelas
39
3 kata/kelompok kata yang sama, kecuali 5 Soal sesuai dengan indikator.
(97%) 5 (100%)
merupakan satu kesatuan pengertian.
Tidak menggunakan bahasa yang
4 - Penyusunan soal pilihan ganda semester
berlaku setempat/tabu.
genap kelas XI tahun pelajaran
Berdasarkan data di atas butir soal pilihan 2015/2016 aspek materi atas: 1) soal
ganda yang menggunakan bahasa sesuai sesuai dengan indikator sebanyak 32
kaidah sebesar 10 butir soal atau sebesar butir soal atau sebesar 80%, 2) materi
25%. Pemakaian bahasa yang yang diukur sesuai dengan kompetensi
komunikatif sebanyak 28 butir soal atau urgensi, keberlanjutan, relevansi,
sebesar 70% dan pilihan jawaban yang keterpakaian (UKRK) sebanyak 35 butir
tidak menggunakan pengulangan kata soal atau sebesar 88%, 3) pilihan jawaban
sebanyak 39 atau sebesar 97%. Soal homogen dan logis sebanyak 39 butir
uraian termasuk soal yang baik. Jadi, soal atau sebesar 98%, 4) isi materi
dapat disimpulkan bahwa soal semester sesuai kelas/jenjang pendidikan sebanyak
gasal termasuk soal yang menggunakan 40 butir soal atau sebesar 100%, dan 5)
kaidah bahasa Indonesia secara benar. hanya ada satu kunci jawaban yang tepat
sebanyak 40 butir soal atau sebesar
2. Analisis Data Soal Semester Genap 100%. Penyusunan butir soal uraian
a. Kesesuaian Butir Soal dengan sebagai berikut. 1) Soal sesuai dengan
Indikator indikator sebanyak 5 (satu) soal atau
Soal pilihan ganda sebesar 100%, 2) Setiap pertanyaan harus
diberikan batasan jawaban yang
No. Indikator Penyusunan Jumlah diharapkan sebanyak 5 soal atau sebesar
1 Soal sesuai dengan indikator 32 (80%)
100%, 3) materi yang ditanyakan harus
sesuai dengan tujuan pengukuran
2 Materi yang diukur sesuai
dengan kompetensi UKRK sebanyak 5 atau sebesar 100%, 4) Materi
35 (88%) yang ditanyakan harus sesuai dengan
(Urgensi, Keberlanjutan,
Relevansi, Keterpakaian) jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas
3 Pilihan jawaban homogen dan sebanyak 5 soal atau sebesar 100%.
39 (98%)
logis. Berdasarkan analisis data tersebut dapat
4 Isi materi sesuai dengan
kelas/jenjang pendidikan
40 (100%) disimpulkan soal semester genap telah
5 Hanya ada satu kunci sesuai dengan kaidah penulisan soal.
40 (100%) Artinya soal yang telah disusun harus
jawaban yang tepat.
menanyakan perilaku dan materi yang
hendak diukur sesuai dengan tuntutan
indikator (Depdiknas, 2008:64).

43
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)

2) Penyebaran Butir Soal


a) Kognitif No. Tingkat Jumlah Persentase
Penyebaran butir soal semester genap 1 Pandangan atau pendapat 7 16
dapat dipaparkan sebagai berikut. yang disusun menghendaki
respons yang melibatkan 1 2 18
Bentuk Jum- ekspresi, perasaan atau
No. Jenjang Soal Persentase
Soal lah
pendapat pribadi.
1 C1 (Ingatan) Pilgan 17 38%
40% 2 Sikap atau nilai yang
Uraian 1 2%
2 C2 (Pemahaman) Pilgan 3 7% melibatkan sikap atau nilai
11% - - -
Uraian 2 4% mendlam dalam
3 C3 (Penerapan) Pilgan 5 11% sanubarinya.
Uraian - Jumlah 8 18 18
4 C4 (Analisis) Pilgan 6 13%
Uraian 20%
5 C5 (Sintesis) Pilgan 1 2% 3) Pemakaian Bahasa
Uraian - -
a) Soal Polihan Ganda
6 C6 (Menilai) Pilgan 2 4%
Uraian - -
Jumlah 37 Kaidah Penyusunan dan Nomor
No. Jumlah
Soal
Berdasarkan tabel tersebut butir soal 1 Menggunakan bahasa yang sesuai
10 (25%)
jenjang ingatan (C1) sebanyak 17 butir dengan kaidah Bahasa Indonesia.
soal pilihan ganda atau sebesar 38% Menggunakan bahasa yang
2 32 80%)
dan soal uraian sejumlah 1 (satu) atau komunikatif.
Pilihan jawaban tidak mengulang
sebesar 2%. Butir soal jenjang kata/kelompok kata yang sama,
pemahaman (C2) sejumlah 3 (tiga) 3 39 (98%)
kecuali merupakan satu kesatuan
butir soal atau sebesar 7% dan 2 (dua) pengertian.
butir soal uraian atau sebesar 4%. 4
Tidak menggunakan bahasa yang
40 (100%)
Butir soal dengan jenjang penerapan berlaku setempat/tabu.
(C3) sebanyak 5 (lima) butir soal
pilihan ganda atau sebesar 11%.
Jenjang analisis (C4) sejumlah 6 b) Soal Uraian
(enam) butir soal pilihan ganda) atau
sebesar 13%. Jenjang soal sintesis No. Indikator Penyusunan dan Nomor Soal Jumlah
(C5) sejumlah 1 (satu) butir soal atau
Rumusan kalimat soal harus 5 (100%)
sebesar 2%. Jenjang soal C6 (menilai) 1
komunikatif
terdapat 2 (dua) butir soal pilihan Menggunakan bahasa Indonesia yang 5 (100%)
ganda atau sebesar 4%. 2
baik dan benar (baku)
Menurut teori yang diungkapkan oleh 3 Tidak menimbulkan penafsiran ganda 5 (100%)
Arikunto (2005:202) bahwa komposisi
Tidak mempergunakan bahasa yang 5 (100%)
aspek yang diungkap dalam 4
berlaku setempat/tabu
penyusunan tes bidang studi bahasa
Indonesia sekolah menengah atas yaitu Berdasarkan pembahasan soal pilihan
ingatan (C1) 20%, pemahaman (C2) ganda pada aspek kebahasaan yang
50%, dan aplikasi (C3) 30%. disusun sesuai kaidah bahasa
Indonesia sebanyak 10 butir soal atau
b) Afektif sebesar 25%. Soal yang disusun
dengan susunan kalimat yang
Penyebaran aspek afektif butir soal
komunikatif sebanyak 32 butir soal
semester genap terdapat 8 (delapan)
atau sebesar 80%. Soal yang disusun
atau sebesar 18%. Berdasarkan teori
pada aspek pilihan jawaban tidak
tersebut, penyebaran soal belum sesuai
mengulang kata/kelompok kata yang
dengan proporsi penyebaran soal yang
sama sebanyak 39 atau 98%. Soal
baik.
tidak menggunakan bahasa yang

44
Stilistika, Vol. 5, No. 1 2019 : 35 - 46

berlaku setempat atau tabu sebanyak ingatan (C1) sebesar 24%. Jenjang
40 atau sebesar 100%. Semua soal pemahaman (C2) sebesar 16%. Jenjang
uraian telah disusun sesuai kaidah penerapan (C3) sebesar 20%. Jenjang
penyusunan soal. Jadi, dapat analisis (C4) sebesar 27%. Jenjang sintesis
disimpulkan soal semester genap (C5) sebesar 2%, dan jenjang menilai (C6)
termasuk soal yang menggunakan tidak termuat dalam soal ulangan akhir
kriteria yang baik hanya pada semestar. Penyebaran aspek afektif sebesar
penggunaan kaidah bahasa sebesar 4% sedangkan aspek psikomotor tidak ada.
25% persen perlu disempurnakan. Soal semester genap penyebaran kognitif
jenjang ingatan (C1) sebesar 40%. Jenjang
Temuan Penelitian pemahaman (C2) sebesar 11%. Penyebaran
Peneliti menemukan hal baru dalam jenjang penerapan (C3) sebesar 11%.
penyusunan soal yang belum diatur dalam Jenjang analisis (C4) sebesar 13%. Jenjang
pedoman atau kaidah yang diberlakukan, soal sintesis (C5) sebesar 2% dan
yaitu: 1) Penyusunan butir soal semester penyebaran jenjang menilai (C6) sebesar
gasal termasuk soal yang tidak baik karena 4%. Penyebaran aspek afektif sebesar 16%
hanya 15 butir soal pilihan ganda dan 1 sedangkan aspek psikomotor sebesar 2%.
(satu) butir soal uraian atau sebesar 36% Jadi, penyebaran soal belum sesuai dengan
yang sesuai indikator, 2) Penyebaran ranah proporsi penyebaran soal yang baik, karena
kognitif, afektif, dan prikomotor soal jumlah persentase yang memenuhi masing-
semester gasal dan soal semester genap masing penyebaran tidak memenuhi kriteria
belum memenuhi kriteria soal yang baik, 3) ingatan 20%, pemahaman 50%, dan aplikasi
Pemakaian kaidah bahasa Indonesia 30%. 3) Pemakaian bahasa dalam
terutama (ejaan dan tanda baca), semester penyusunan butir soal semester gasal yang
gasal sebanyak 12 (30%) dan semester sesuai kaidah bahasa Indonesia sebanyak 12
genap sebanyak 10 (25%), sehingga butir soal atau sebesar 30%. Menggunakan
termasuk soal yang kurang baik, 4) bahasa yang komunikatif sebanyak 28 butir
Penulisan butir soal yang menghendaki soal atau sebesar 70%. Pilihan jawaban yang
adanya perbandingan dan perbedaan tidak mengulang kata/kelompok kata yang
menggunakan tabel, 5) Penulisan soal sama sebanyak 39 butir soal atau sebesar
pilihan ganda dengan opsi jawaban A, B, C, 97%. Penyusunan soal semester genap yang
D, dan E ditulis secara vertikal secara urut sesuai kaidah bahasa Indonesia sebanyak 10
kalimat awal pokok soal. butir soal atau sebesar 25%. Menggunakan
bahasa yang komunikatif sebanyak 32 butir
SIMPULAN soal atau 80%. Pilihan jawaban yang tidak
Berdasarkan uraian dan pembahasan analisis mengulang kata/kelompok kata yang sama
butir soal ulangan akhir semester gasal dan sebanyak 39 (satu) butir soal atau sebesar
ulangan akhir semester genap mata pelajaran 98%. Hasil penelitian soal aspek pemakaian
bahasa Indonesia kelas XI SMK Negeri 1 bahasa khususnya pemakaian kaidah bahasa
Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016, dapat Indonesia yang baik soal soak semester
disimpulkan 1)Kesesuaian butir soal gasal dan soal semester genap masih banyak
Ulangan Akhir Semester Gasal kelas XI yang tidak sesuai dengan kaidah yang
mata pelajaran bahasa Indonesia soal pilihan diberlakukan.
ganda yang sesuai indikator hanya sebesar
38%. Butir soal uraian sebanyak sebesar PERSANTUNAN
20%. Soal semester genap soal pilihan Ucapan terima kasih disampaikan kepada;
ganda yang sesuai indikator sebesar 80% (1) Redaksi Ilmiah Jurnal Stilistika yang
dan soal uraian sebesar 100%. Berdasarkan telah memuat artikel ini; (2) Kepala Sekolah
data tersebut kesesuaian indikator dengan dan Guru di SMK Negeri 1 Wonogiri, Jawa
soal semester gasal termasuk soal yang Tengah yang telah memberikan izin untuk
kurang baik. 2) Penyebaran soal semester diteliti.
gasal penyebaran ranah kognitif jenjang

45
Analisis Butir Soal Ulangan... (Gimo)

DAFTAR PUSTAKA Patton, Michael Quinn. 1987. Qualitative


Evaluation Methods. Baverly Hills
Arikunto, Suharsimi. 2008. Evaluasi London: Sage Publications.
Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
Aksara. tentang Standar Penilaian
_____. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Permendikbud Nomor 84 A tahun 2013
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. tentang Pedoman Umum Implementasi
Depdiknas. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Kurikulum 2013. Jakarta: Depdiknas.
Jakarta: Depdiknas. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
_____. 2008. Penilaian Hasil Belajar Siswa tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Peraturan Menteri Pendidikan dan
Depdiknas. Kebudayaan Republik Indonesia
Fathurrohman, Sutikno. 2007. Strategi Nomor 50 Tahun 2015 tentang
Belajar Mengajar. Bandung: PT Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Refika Aditama. Indonesia.
Kemendikbud. 2015. Panduan Penilaian Sudiyono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi
pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Jakarta: Depdikbud. Persada.
Moleong, Lexy J..2007. Metodologi Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Yogyakarta: Bumi Aksara.
Remaja Rosdakarya. Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian
Nugrahani, Farida. 2010. Metode Penelitian Hasil Pembelajaran di Sekolah.
Kualitatif: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Surakarta: UNS Press. https://santisusanti1995.wordpress.com/201
_______. 2014. Metode Penelitian Kualitatif 3/12/10/taksonomi-bloom-ranah-
dalam Bidang Pendidikan Bahasa. kognitif-afektif-dan-psikomotor-serta-
Surakarta: CakraBooks. identifikasi-permasalahan-pendidikan-
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian di-indonesia/ diakses 8 Mei 2017
Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.

46

Anda mungkin juga menyukai